04.04.24       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, agar bisa mengklaim warisan penuh dari Sang Ayah parlokik selagi tinggal di rumah bersama keluarga Anda, tukarlah segala sesuatu yang Anda miliki, karena bisnis ini begitu besar.

Pertanyaan:
Dalam aspek manakah pengetahuan tentang drama begitu banyak membantu Anda anak-anak?

Jawaban:
Ketika badan Anda mengidap penyakit, pengetahuan tentang drama begitu banyak membantu Anda, karena Anda tahu bahwa drama ini akan terulang kembali sama persis. Tidak perlu menangis atau meratap mengenainya. Rekening karma memang harus dilunasi. Kesengsaraan ini bukan apa-apa jika dibandingkan dengan kebahagiaan selama 21 kelahiran. Namun, jika tidak memiliki pengetahuan penuh, Anda merasakan kegelisahan.

Om Shanti.
Tuhan berbicara. Tuhan adalah Yang Esa, yang tidak memiliki badan-Nya sendiri. Namun, bukan berarti bahwa Tuhan tidak memiliki nama, wujud, hunian, atau periode waktu; bukan demikian. Tuhan tidak memiliki badan-Nya sendiri. Semua jiwa yang lain memiliki badan mereka masing-masing. Sekarang, Sang Ayah berkata, “Anak-anak rohani yang termanis, duduklah di sini selagi menyadari bahwa diri Anda adalah jiwa.” Bagaimanapun juga, jiwalah yang mendengarkan, memainkan peran, dan berlakon melalui badan. Jiwalah yang membawa sanskara. Jiwalah yang mengalami buah dari perbuatan baik dan buruk melalui badannya. Tidak ada jiwa yang bisa mengalami apa pun (atau menderita akibat perbuatannya) tanpa berada di dalam badan. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Duduklah di sini dengan menyadari bahwa diri Anda adalah jiwa.” Baba sedang menyampaikan pengetahuan ini kepada kita. Saya, sang jiwa, sedang mendengarkan melalui badan ini. Tuhan berbicara, “Manmanabhawa!” Tanggalkanlah badan Anda, termasuk semua agama badan, sadarilah diri sebagai jiwa, dan ingatlah Sang Ayah. Hanya Sang Ayah Yang Esa, yaitu Tuhan Dari Gita, yang memberitahukan ini kepada Anda. Tuhan berarti Yang Esa, yang melampaui kelahiran dan kematian. Sang Ayah menjelaskan, “Kelahiran Saya alokik. Tidak ada jiwa lain yang dilahirkan seperti ini, dengan cara yang sama seperti Saya memasuki badan jiwa ini (Brahma). Anda harus mengingat ini baik-baik.” Bukan berarti bahwa Tuhanlah yang melakukan segala sesuatu; Beliau bukan berubah dari layak dipuja kemudian menjadi pemuja; dan Beliau juga bukan berada dalam kerikil dan bebatuan. Orang-orang menceritakan tentang 24 inkarnasi, tentang inkarnasi sebagai buaya dan ikan, juga inkarnasi sebagai Parasu-Rama (Rama yang membawa kapak). Anda sekarang paham, bisakah Tuhan datang dan berinkarnasi sebagai Parasu-Rama dan melakukan kekerasan dengan menggunakan kapak? Itu keliru. Sebagaimana mereka telah mengatakan bahwa Tuhan berada di mana-mana, demikian juga mereka menuliskan bahwa durasi setiap siklus berlangsung ratusan ribu tahun. Ini disebut kegelapan pekat, artinya: mereka tidak memiliki pengetahuan ini. Melalui pengetahuan, cahaya bersinar. Namun, sekarang, ada kegelapan ketidaktahuan yang pekat. Anda anak-anak kini berada dalam cahaya terang benderang. Anda mengenal semua jiwa dengan sangat baik. Jiwa-jiwa yang tidak memiliki pengetahuan terus melakukan pemujaan dan sebagainya. Namun, Anda sekarang mengenal semua jiwa, jadi Anda tidak perlu memuja siapa pun. Anda kini telah dibebaskan dari pemujaan. Anda sedang berupaya untuk menjadi manusia-manusia ilahi yang layak dipuja. Anda dahulu adalah manusia-manusia ilahi yang layak dipuja, tetapi selanjutnya Anda menjadi manusia-manusia biasa yang melakukan pemujaan. Manusia biasa mengikuti petunjuk iblis. Inilah sebabnya, ada nyanyian, “Manusia biasa dijadikan manusia ilahi.” “Tuhan tidak perlu waktu lama untuk mengubah manusia biasa menjadi manusia ilahi.” Beliau mengubah Anda menjadi manusia ilahi dalam sedetik. Begitu Anda mengenali Sang Ayah, Anda mulai memanggil Beliau, “Shiva Baba.” Dengan mengatakan, “Baba,” hati Anda mengerti bahwa Anda akan menjadi master dunia dan master surga. Yang Esa adalah Sang Ayah yang tak terbatas. Anda sekarang telah datang dan segera menjadi milik Sang Ayah. Kemudian, Baba berkata, “Selagi tinggal di rumah bersama keluarga Anda, klaimlah warisan dari Sang Ayah parlokik.” Selama ini, Anda menerima warisan duniawi, tetapi sekarang, Anda harus menukar warisan duniawi tersebut dengan warisan dari Sang Ayah parlokik. Ini adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Berupa apa warisan duniawi itu? Ini adalah warisan yang tak terbatas, dan mereka yang miskin mampu mengklaimnya dengan cepat. Sang Ayah mengadopsi mereka yang miskin. Beliau adalah Tuhan Bagi Yang Miskin. Ada ungkapan, “Sayalah Tuhan Bagi Yang Miskin.” Bharata adalah yang paling miskin. “Saya datang di Bharata. Saya datang untuk menjadikannya kaya raya.” Pujian Bharata sangatlah penting. Inilah tempat perziarahan teragung. Akan tetapi, karena mengatakan bahwa durasi siklus sedemikian panjang, orang-orang telah sepenuhnya melupakan ini. Mereka paham bahwa Bharata dahulu begitu kaya raya, tetapi sekarang sudah jatuh miskin. Sebelum ini, padi-padian dan sebagainya selalu diekspor dari sini ke luar negeri. Namun, sekarang, Anda paham bahwa Bharata begitu miskin, dan itulah sebabnya, bangsa-bangsa lain memberikan bantuan kepada Bharata. Demikianlah adanya. Ketika seorang tokoh penting mengalami kejatuhan, orang-orang berkumpul dan membahas cara untuk membantunya. Bharata adalah daratan paling kuno. Dahulu, Bharata ini adalah surga. Pada awalnya, ada agama ilahi yang asli dan abadi. Hanya saja, orang-orang telah memperpanjang durasinya, sehingga mereka akhirnya menjadi bingung. Bangsa-bangsa lain memberikan begitu banyak bantuan kepada Bharata. Sang Ayah juga telah datang ke Bharata. Anda anak-anak tahu bahwa Anda sedang mengklaim warisan dari Sang Ayah. Anda sedang menukar warisan dari ayah lokik Anda dengan warisan dari Sang Ayah parlokik, sama seperti yang dilakukan oleh orang ini (Brahma). Lihatlah, Anda menerima mahkota dan singgasana dari Ayah parlokik Anda. Ada perbedaan besar antara kedaulatan ini dengan “pekerjaan keledai” itu. Ada ungkapan, “Ikutilah Sang Ayah.” Anda tidak akan mati kelaparan. Sang Ayah berkata, “Jagalah segala sesuatu sebagai wali.” Sang Ayah datang dan menunjukkan jalan yang mudah kepada Anda. Anak-anak sudah menghadapi banyak kesulitan, itulah sebabnya mereka memanggil-manggil Sang Ayah, “Wahai, Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, berilah kami belas kasih-Mu!” Tidak ada seorang pun yang mengingat Sang Ayah pada saat bahagia. Namun, semua orang mengingat Beliau pada saat menderita. Sang Ayah kini menunjukkan cara kepada Anda untuk mengingat Beliau. Anda bahkan tidak tahu cara mengingat Beliau. “Saya datang secara pribadi dan menunjukkan caranya kepada Anda. Anak-anak, sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Sang Ayah parlokik, maka dosa-dosa Anda akan terhapus.” Anda menerima kebahagiaan dengan mengingat Baba dan semua penderitaan badan Anda pun berakhir. Anda, jiwa-jiwa, dan badan-badan Anda, akan sama-sama menjadi suci. Anda dahulu begitu suci. Kemudian, selagi menjalani kelahiran kembali, jiwa-jiwa pun tertutupi karat. Mereka menerima badan-badan tua, sama halnya seperti logam dicampurkan ke dalam emas. Perhiasan yang dibuat dari emas murni juga murni, ada sinarnya. Namun, perhiasan yang dibuat dengan campuran logam akan menjadi kusam. Sang Ayah berkata, “Anda juga memiliki campuran ketidaksucian dalam diri Anda. Sekarang, ketidaksucian itu harus dibuang.” Bagaimana cara membuangnya? Beryogalah dengan Sang Ayah. Anda harus beryoga dengan Yang Esa, yang sedang mengajar Anda. Yang Esa adalah segala-galanya: Sang Ayah, Pengajar, dan Satguru. Ingatlah Beliau, maka dosa-dosa Anda akan terhapus. Beliau juga sedang mengajar Anda. “Anda memanggil Saya sebagai Sang Penyuci dan Yang Maha Kuasa.” Sang Ayah menjelaskan kepada Anda dengan cara yang sama, setiap siklus. “Anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang ditemukan kembali, Anda telah datang dan bertemu dengan Saya setelah 5000 tahun. Inilah sebabnya, Anda disebut sebagai anak-anak yang telah lama hilang dan sekarang ditemukan kembali. Kini, tanggalkanlah kesombongan badan Anda dan jadilah berkesadaran jiwa.” Anda telah diberi pengetahuan tentang jiwa, yang tidak bisa diberikan oleh siapa pun kecuali Sang Ayah. Tidak ada manusia mana pun yang memiliki pengetahuan tentang jiwa. Tidak ada saniyasi, orang suci, atau guru mana pun yang mengetahui hal ini. Mereka tidak memiliki kekuatan tersebut pada saat ini. Kekuatan semua jiwa sudah menipis. Keseluruhan pohon ini sudah mencapai tahapan lapuk total. Maka, pohon yang baru kini sedang ditumbuhkan. Sang Ayah datang dan menjelaskan rahasia tentang pohon beragam agama kepada Anda. Beliau berkata, “Sebelum ini, Anda berada di kerajaan Rama, kemudian ketika Anda memasuki jalan dosa, kerajaan Rahwana dimulai dan agama-agama yang lain selanjutnya datang, maka jalan pemujaan pun dimulai.” Sebelumnya, Anda tidak mengetahui hal ini. Pergilah dan tanyalah siapa pun, “Apakah Anda mengenal Sang Pencipta atau mengetahui tentang permulaan, pertengahan, dan akhir ciptaan?” Tidak akan ada seorang pun yang mampu memberi tahu Anda. Sang Ayah berkata kepada Anda, para pemuja, “Anda sekarang bisa menilainya sendiri.” Anda bahkan bisa menuliskan pada papan: “Akan Anda sebut apa, aktor yang tidak mengenal Sang Sutradara, Pencipta, dan Aktor Utama dalam drama?” Kita, jiwa-jiwa, datang kemari dan mengenakan badan untuk melakonkan berbagai peran kita yang berbeda-beda, jadi ini benar-benar merupakan sandiwara. Gita adalah sang ibu, sedangkan Shiva adalah Sang Ayah, kemudian semua yang lain adalah ciptaan. Dunia baru diciptakan melalui Gita. Tidak ada seorang pun yang mengetahui cara dunia baru diciptakan. Pada awalnya, hanya ada Anda, jiwa-jiwa, di dunia baru. Sekarang, ini adalah dunia zaman peralihan yang paling penuh berkah. Dunia ini bukan lama maupun baru. Inilah zaman peralihan. Inilah perucut, yaitu anak-anak Brahma. Dalam sosok Vishnu yang terdiri dari empat bagian yang menunjukkan kasta-kasta, orang tidak menunjukkan Shiva Baba maupun anak-anak Brahma yang menjadi perucut. Anda telah menunjukkan perucut di puncak. Anda, anak-anak Brahma, sedang duduk di sini. Setelah manusia-manusia ilahi, ada kesatria. Di zaman perunggu, mereka menjadi pemuja-pemuja perut (kasta waisya dilambangkan sebagai perut dalam sosok Vishnu yang terdiri dari empat bagian), selanjutnya mereka menjadi shudra. Ini adalah jungkir balik. Anda hanya perlu mengingat jungkir balik ini. Bagi Anda, inilah perziarahan 84 kelahiran. Anda mengingat semuanya dalam sedetik. Kita mengelilingi siklus seperti ini. Gambar yang ini benar, sedangkan gambar yang itu keliru. Tidak ada seorang pun yang bisa menyuruh orang membuat gambar yang benar, kecuali Sang Ayah. Sang Ayah menjelaskan melalui orang ini (Brahma), “Beginilah cara Anda melakukan jungkir balik.” Perziarahan Anda berlangsung dalam sedetik. Tidak ada kesulitan apa pun dalam hal ini. Anda, anak-anak rohani, paham bahwa Sang Ayah sedang mengajar Anda. Ini adalah Persahabatan dengan Yang Maha Benar (Satsang), yaitu persahabatan dengan Sang Ayah yang sejati. Semua persahabatan yang lain itu semu. Sang Ayah mendirikan daratan kebenaran. Manusia tidak memiliki kuasa itu. Hanya Tuhanlah yang sanggup melakukannya. Hanya Tuhanlah yang disebut sebagai Sang Samudra Pengetahuan. Manusia tidak mengetahui bahwa ini adalah pujian Sang Jiwa Yang Maha Tinggi. Sang Samudra Kedamaian sedang memberikan kedamaian kepada Anda. Anda juga melakukan drill di pagi hari. Anda menjadi tak terikat terhadap badan Anda dan terus mengingat Sang Ayah. Anda telah datang kemari untuk mati selagi hidup. Anda menyerahkan diri kepada Sang Ayah. Ini adalah dunia lama, dan ini adalah kostum yang sudah usang, maka Anda pun merasa tidak menyukainya; Anda ingin menanggalkannya dan pergi. Jangan mengingat apa pun. Anda sudah melupakan segala sesuatu. Anda bahkan mengatakan bahwa Tuhanlah yang memberikan segala sesuatu. Jadi, sekarang, berikanlah semuanya kembali kepada Beliau. Tuhan kemudian berkata kepada Anda, “Jadilah wali, itu saja.” Tuhan tidak akan menjadi Wali. Andalah yang harus menjadi wali, kemudian Anda tidak akan melakukan dosa apa pun. Sebelum ini, terjadi proses memberi dan mengambil antara jiwa berdosa dengan sesama jiwa berdosa. Sekarang, di zaman peralihan, Anda tidak saling tukar-menukar dengan jiwa-jiwa berdosa. Jika Anda berdonasi kepada jiwa-jiwa berdosa, maka dosanya akan tertimbun di atas kepala Anda, karena Anda memberikan sesuatu dalam nama Tuhan kepada jiwa-jiwa berdosa. Sang Ayah tidak mengambil apa pun. Beliau pasti mengatakan, “Pergilah dan bukalah center, maka banyak jiwa akan memperoleh manfaat.” Sang Ayah menjelaskan, “Apa pun yang terjadi, terus terulang sama persis sesuai dengan drama.” Jadi, tidak perlu menangis maupun meratap. Jika rekening karma terlunasi, itu bagus. Ahli obat-obatan herbal mengatakan, “Semua penyakit akan keluar.” Sang Ayah juga berkata, “Semua rekening karma yang masih tersisa harus dilunasi, entah melalui yoga atau melalui hukuman.” Hukuman itu sangat berat. Lebih baik rekening karma tersebut dilunasi melalui penyakit dan sebagainya daripada melalui hukuman. Hukuman sangatlah berat, jadi lebih baik jika Anda melunasi semua utang karma melalui penyakit dan lain-lain. Penderitaan itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan 21 kelahiran dalam kebahagiaan, karena kebahagiaan itu begitu berlimpah. Jika Anda tidak memiliki pengetahuan penuh, Anda merasakan kegelisahan dalam menanggung penyakit. Saat seseorang jatuh sakit, dia begitu banyak mengingat Tuhan. Itu juga bagus. Anda harus mengingat Yang Esa saja. Beliau juga terus menjelaskan kepada Anda. Orang-orang itu mengingat para guru. Mereka memiliki begitu banyak guru. Hanya Anda yang mengenal Sang Satguru Yang Esa. Beliaulah Yang Maha Kuasa. Sang Ayah berkata, “Saya mengetahui semua Weda, Granth, dan sebagainya itu. Semuanya adalah pernak-pernik pemujaan. Tidak ada seorang pun yang bisa mencapai Saya melaluinya.” Sang Ayah datang ke tengah dunia jiwa-jiwa berdosa. Bagaimana mungkin bisa ada jiwa dermawan di sini? “Saya memasuki badan dari jiwa yang telah menjalani 84 kelahiran penuh. Dialah yang mendengar segala sesuatu lebih dahulu.” Baba berkata, “Anda bisa terus melakukan perziarahan ingatan dengan sangat baik di sini.” Meskipun badai-badai juga datang kemari, Sang Ayah terus menjelaskan, “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Sang Ayah.” Anda telah mendengar pengetahuan dengan cara ini di siklus sebelumnya juga. Anda terus mendengarkannya, hari demi hari. Kerajaan sedang didirikan. Dunia lama juga harus dihancurkan. Achcha.

Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Bangunlah pada waktu dini hari dan lakukanlah drill untuk menjadi tak terikat terhadap badan Anda. Jangan mengingat dunia lama maupun kostum usang Anda. Anda harus melupakan segala-galanya.

2. Pada zaman peralihan, jangan memberi dan mengambil apa pun dengan jiwa-jiwa berdosa. Lunasilah rekening karma Anda dengan bahagia. Jangan menangis atau meratap. Serahkanlah segala sesuatu kepada Sang Ayah dan jagalah semuanya sebagai wali.

Berkah:
Semoga Anda menjadi pembuat upaya intens dan mendatangkan transformasi diri dengan kekuatan realisasi.

Dasar dari transformasi yang mudah adalah kekuatan realisasi. Sebelum Anda mengembangkan kekuatan realisasi, Anda tidak mungkin bisa mengalaminya. Sebelum Anda mengalami ini, fondasi keistimewaan kehidupan sebagai anak Brahma juga tidak bisa kuat; demikian juga, tidak akan ada semangat atau antusiasme dalam aktivitas Anda. Ketika kekuatan realisasi membuat Anda berpengalaman dalam segala situasi, barulah Anda bisa menjadi pembuat upaya intens. Kekuatan realisasi memungkinkan Anda mengalami transformasi yang mudah untuk seterusnya.

Slogan:
Biarlah cinta kasih muncul dalam wujud jasmani Anda dan jadilah setara dengan Brahma Baba.