06.04.24 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, hanya mereka, yang melakukan pelayanan yang baik sesuai dengan
shrimat, yang akan menerima hadiah kerajaan. Anda anak-anak kini telah menjadi
pembantu-pembantu Sang Ayah, sehingga Anda pun menerima hadiah yang sangat besar.
Pertanyaan:
Di hadapan
anak-anak manakah tarian pengetahuan Sang Ayah ditarikan dengan sangat baik?
Jawaban:
Tarian
pengetahuan Sang Ayah ditarikan dengan sangat baik di hadapan anak-anak yang
sangat berminat terhadap pengetahuan dan memiliki intoksikasi yoga. Murid-murid
memang berurutan, tetapi sekolah ini luar biasa. Ada beberapa murid yang sama
sekali tidak memiliki pengetahuan. Mereka hanya memiliki rasa bakti penuh cinta
kasih dan mengklaim hak atas warisan berdasarkan rasa bakti penuh cinta kasih
itu.
Om Shanti.
Sang Ayah
rohani menjelaskan kepada anak-anak rohani. Ini disebut pengetahuan spiritual.
Hanya Sang Ayah Yang Esalah yang memiliki pengetahuan spiritual ini. Tidak ada
manusia yang memiliki pengetahuan spiritual ini. Hanya Yang Esalah satu-satunya
yang memberikan pengetahuan spiritual ini kepada Anda, dan Beliau disebut
sebagai Sang Samudra Pengetahuan. Setiap manusia memiliki keistimewaan khususnya
sendiri. Seorang pengacara adalah pengacara dan seorang dokter adalah dokter.
Peran dan kewajiban masing-masing berbeda. Setiap jiwa telah menerima perannya
sendiri yang tak termusnahkan. Jiwa begitu kecil, sungguh luar biasa!
Orang-orang bernyanyi, “Ada bintang yang luar biasa berkilau di tengah-tengah
dahi.” Ada ungkapan bahwa badan adalah singgasana dari jiwa yang tak berwujud
jasmani. Jiwa adalah titik yang sedemikian kecil dan merupakan aktor bersama
semua jiwa yang lain. Ciri-ciri fisik dalam satu kelahiran tidak mungkin sama
seperti ciri-ciri fisik dalam kelahiran yang lain. Peran dalam satu kelahiran
tidak mungkin bisa sama dengan peran dalam kelahiran yang lain. Tidak ada
seorang pun yang mengetahui siapa dirinya di kelahiran yang lalu maupun akan
menjadi apa dirinya di kelahiran mendatang. Hanya Sang Ayahlah yang duduk di
sini untuk menjelaskannya kepada Anda pada zaman peralihan ini. Di pagi hari,
ketika Anda anak-anak duduk dan melakukan perziarahan ingatan, cahaya jiwa-jiwa
yang tadinya sudah padam, dinyalakan. Karena jiwa-jiwa tertutupi oleh begitu
banyak karat, Sang Ayah pun melakukan pekerjaan seorang Pandai Emas. Beliau
menyucikan jiwa-jiwa yang tidak suci, yang tercemari oleh ketidaksucian dalam
diri mereka. Bukankah ada ketidaksucian yang mencemari sang jiwa? Perak,
perunggu, besi, dan lain-lain, adalah istilah yang digunakan untuk menyebut
zaman-zaman. Ada zaman emas dan zaman perak – Anda satopradhan, kemudian Anda
menjalani tahapan sato, rajo, dan tamo. Tidak ada manusia atau guru yang bisa
menjelaskan hal-hal ini. Hanya Sang Satgurulah yang menjelaskannya. Orang-orang
bicara tentang singgasana abadi Sang Satguru. Jadi, Sang Satguru memerlukan
singgasana. Sebagaimana Anda, jiwa-jiwa, memiliki singgasana Anda sendiri, sama
halnya, Beliau juga harus mengambil singgasana. Beliau berkata, “Tidak ada
seorang pun di dunia yang mengetahui singgasana manakah yang Saya ambil.”
Orang-orang itu terus mengatakan, “Neti, neti (bukan ini, bukan itu). Kami tidak
tahu.” Anda anak-anak juga paham bahwa sebelum ini, Anda pun tidak mengetahui
apa-apa. Mereka, yang tidak memahami apa pun, disebut tidak bijak. Orang-orang
Bharata yakin bahwa mereka dahulu sangatlah bijak. Keberuntungan kerajaan dahulu
adalah milik mereka. Namun, sekarang, mereka sudah menjadi tidak bijak. Sang
Ayah berkata, “Meskipun Anda sudah mempelajari kitab-kitab suci dan segala
sesuatu, sekarang Anda harus melupakan semuanya.” Cukup ingatlah Sang Ayah Yang
Esa. Anda bisa tinggal di rumah bersama keluarga Anda. Para pengikut saniyasi
juga tinggal di rumah. Namun, pengikut-pengikut yang sejati tinggal bersama para
saniyasi itu. Ada yang tinggal di suatu tempat, sedangkan yang lain tinggal di
tempat yang berbeda. Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan semua hal ini. Ini
disebut tarian pengetahuan. Yoga adalah keheningan, tetapi ada tarian
pengetahuan. Anda harus sepenuhnya tetap hening dalam yoga. Orang-orang bicara
tentang keheningan mati: ada tiga menit keheningan mati. Akan tetapi, tidak ada
seorang pun yang memahami maknanya. Kaum saniyasi pergi ke hutan-hutan untuk
mencari kedamaian, tetapi mereka tidak bisa menerima kedamaian di sana. Ada
kisah tentang seorang ratu yang mencari-cari kalungnya yang sebenarnya
melingkari lehernya. Itu mengacu kepada kedamaian. Contoh yang Sang Ayah berikan
pada saat ini kemudian berlanjut di jalan pemujaan. Sang Ayah sedang mengubah
dunia lama pada saat ini dan menjadikannya baru. Beliau mengubahnya dari
tamopradhan menjadi satopradhan. Anda bisa mengerti bahwa dunia ini tamopradhan
dan tidak suci karena semua manusia dilahirkan melalui sifat buruk nafsu birahi.
Manusia-manusia ilahi tidak dilahirkan melalui sifat buruk nafsu birahi. Dunia
itu disebut dunia yang sepenuhnya tanpa sifat buruk. Orang-orang bicara tentang
dunia tanpa sifat buruk, tetapi mereka tidak memahami maknanya. Anda menjadi
layak dipuja, kemudian menjadi pemuja. Anda tidak bisa berkata demikian tentang
Baba; Sang Ayah tidak pernah menjadi pemuja. Orang-orang mengatakan bahwa Tuhan
berada dalam setiap partikel. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Ketika
terjadi penghinaan ekstrem terhadap agama …” Orang-orang sekadar membaca
ayat-ayat seperti itu, tanpa memahami maknanya. Mereka mengira bahwa badanlah
yang menjadi tidak suci, sedangkan jiwa tidak. Namun, Sang Ayah berkata,
“Jiwalah yang terlebih dahulu menjadi tidak suci. Inilah sebabnya, badan pun
ikut menjadi tidak suci.” Campuran logam dicampurkan ke dalam emas. Kemudian,
perhiasan yang dibuat darinya pun menjadi serupa. Akan tetapi, semua itu berasal
dari jalan pemujaan. Sang Ayah menjelaskan, “Ada jiwa di dalam setiap badan.”
Istilah yang digunakan adalah “jiwa berbadan”, bukan “Sang Jiwa Maha Tinggi yang
berbadan”. Ada istilah “jiwa agung”, bukan “Sang Jiwa Maha Tinggi yang agung”.
Setiap jiwa mengenakan badan yang berbeda untuk melakonkan perannya. Demikianlah,
yoga adalah keheningan total, sedangkan ini adalah tarian pengetahuan. Tarian
pengetahuan Sang Ayah ditarikan di hadapan anak-anak yang sangat berminat. Sang
Ayah tahu seberapa besar pengetahuan yang dimiliki setiap anak dan seberapa
tinggi intoksikasi yoga yang dirasakan setiap anak. Seorang pengajar pasti
mengetahuinya. Sang Ayah juga mengetahui anak-anak mana sajakah yang sangat
bagus dan berkebajikan luhur. Anak-anak yang bagus pasti diundang ke mana-mana.
Anak-anak berurutan. Rakyat juga tercipta secara berurutan, sesuai dengan upaya
mereka. Ini adalah sekolah atau pathshala (tempat belajar). Semua murid selalu
duduk berurutan dalam suatu pathshala. Anda bisa mengerti bahwa si ini/si itu
pandai, sedangkan si ini/si itu sedang-sedang saja. Ini adalah kelas yang tak
terbatas. Anda tidak bisa mendudukkan siapa pun secara berurutan di sini. Baba
tahu ketika seorang anak yang sedang duduk di hadapan Beliau sama sekali tidak
memiliki pengetahuan dalam dirinya, melainkan hanya memiliki rasa bakti penuh
cinta kasih. Dia tidak memiliki pengetahuan maupun ingatan; dia sekadar memiliki
keyakinan bahwa ini adalah Baba dan bahwa dirinya harus mengklaim warisannya
dari Beliau. Semua anak akan menerima warisan, tetapi status dalam kerajaan
berurutan. Mereka yang melakukan pelayanan dengan sangat baik menerima hadiah
yang sangat besar. Di sini, orang-orang terus memberikan hadiah kepada semua
orang. Mereka, yang memberikan nasihat dan berpikir keras, menerima hadiah. Anda
sekarang tahu bagaimana kedamaian yang sejati bisa terwujud di dunia. Sang Ayah
sudah memberi tahu Anda, “Tanyalah orang-orang itu, kapan ada kedamaian di dunia?
Pernahkah Anda mendengarnya atau melihatnya? Jenis kedamaian seperti apa yang
Anda minta? Kapan itu ada?” Anda bisa mengajukan berbagai pertanyaan ini karena
Anda mengetahui jawabannya. Akan Anda sebut apa, orang yang mengajukan
pertanyaan sedangkan dia sendiri tidak mengetahui jawabannya? Anda bisa bertanya
kepada mereka dalam surat kabar: “Jenis kedamaian seperti apa yang Anda cari?”
Kedamaian ada di hunian kita semua, jiwa-jiwa. Sang Ayah berkata, “Pertama,
ingatlah hunian kedamaian, dan kedua, ingatlah daratan kebahagiaan.” Karena
tidak memiliki pengetahuan penuh mengenai siklus dunia, orang-orang sudah
mengatakan begitu banyak ketidakbenaran dan sebagainya. Anda anak-anak tahu
bahwa kita sedang menjadi bermahkota ganda. Kita dahulu adalah manusia-manusia
ilahi, tetapi sekarang kita sudah menjadi manusia-manusia biasa. Manusia-manusia
ilahi disebut sebagai dewata. Karena berkebajikan ilahi, mereka tidak disebut
sebagai manusia biasa. Sebaliknya, jiwa-jiwa yang memiliki kecacatan berkata,
“Saya tanpa kebajikan; saya tidak memiliki kebajikan luhur.” Mereka terus saja
menyanyikan tentang hal-hal yang telah mereka dengar dalam kitab-kitab suci.
Mereka menyanyikan pujian, sama seperti seekor burung beo diajari bicara. Mereka
berkata, “Baba, datanglah dan sucikanlah kami semua.” Sesungguhnya, Brahmlok
tidak bisa disebut sebagai dunia. Anda, jiwa-jiwa, tinggal di sana. Sebenarnya,
inilah satu-satunya dunia tempat Anda melakonkan peran-peran Anda, sedangkan itu
adalah hunian keheningan. Sang Ayah menjelaskan, “Saya duduk di sini dan
menyampaikan pengenalan Saya kepada Anda, anak-anak. Saya memasuki badan orang
ini (Brahma), yang tidak mengetahui tentang kelahiran-kelahirannya sendiri. Anda
mendengar ini sekarang. Saya memasuki orang ini. Ini adalah dunia lama yang
tidak suci, dunia Rahwana. Jiwa yang dahulu adalah jiwa suci nomor satu, kini
telah menjadi jiwa tidak suci nomor terakhir. Saya menjadikannya sebagai
kendaraan Saya. Jiwa yang pertama sekarang telah datang ke sini pada saat
terakhir (penghujung). Dia harus menjadi yang pertama kembali. Dalam kitab-kitab
suci, juga dijelaskan bahwa Saya menjalankan pendirian agama ilahi yang asli dan
abadi melalui Brahma. Tidak pernah dikatakan bahwa Saya memasuki agama ilahi.
Jiwa dari badan yang Saya masuki dan pakai, selanjutnya menjadi Narayana. Tidak
ada Vishnu yang lain; mereka berpasangan – Lakshmi dan Narayana atau Radhe dan
Krishna. Tidak ada seorang pun yang mengetahui siapa sebenarnya Vishnu.” Sang
Ayah berkata, “Saya memberitahukan kepada Anda rahasia semua Weda, kitab-kitab
suci, gambar-gambar, dan sebagainya. Jiwa yang badannya Saya masuki selanjutnya
menjadi sedemikian rupa. Inilah jalan keluarga. Brahma dan Saraswati ini
selanjutnya menjadi Lakshmi dan Narayana. Saya memasuki badan orang ini (Brahma)
dan menyampaikan pengetahuan ini kepada anak-anak Brahma, dan Brahma ini juga
mendengarnya. Dialah yang pertama-tama mendengarnya. Ini adalah Sungai
Brahmaputra yang besar. Ada mela antara samudra dan Sungai Brahmaputra. Mela
yang besar dilangsungkan di titik pertemuan antara samudra dan sungai. Saya
memasuki badan orang ini. Dia kemudian menjadi itu. Hanya diperlukan waktu satu
detik untuk menjadi itu (berubah dari Brahma menjadi Vishnu). Dia menerima
penglihatan ilahi dan langsung memiliki keyakinan bahwa dia akan menjadi itu.
‘Saya akan menjadi master dunia. Untuk apa saya terus menjalankan pekerjaan
keledai ini?’ Maka, dia pun melepaskan segala sesuatu.” Ketika Anda pertama kali
mengetahui bahwa Baba sudah datang dan bahwa dunia ini akan segera berakhir,
Anda segera datang bergegas kemari. Baba tidak menculik Anda. Benar, bhatthi
harus diciptakan. Orang-orang mengatakan bahwa Krishna menculik mereka. Baiklah,
seandainya Krishna menculik mereka, bukankah dia menjadikan mereka sebagai ratu?
Jadi, Anda menjadi maharaja dan maharani dunia melalui pengetahuan ini. Ini
bagus. Anda tidak perlu merasa terhina. Anda kemudian berkata, “Hanya jika Anda
dihina, barulah Anda bisa menjadi Kalangidhar (yang bermahkota bulu merak).”
Shiva Babalah yang mereka hina. Mereka begitu banyak menghina Beliau. Mereka
berkata, “Saya, jiwa ini, adalah Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, dan Sang Jiwa Yang
Maha Tinggi adalah sang jiwa.” Sang Ayah kini menjelaskan, “Bukan demikian,
melainkan: saya, sang jiwa, adalah anak Brahma pada saat ini.” Marga Brahma
adalah marga yang terluhur. Ini tidak bisa disebut dinasti. Dinasti berlangsung
jika ada kerajaan. Ini adalah marga Anda. Ini begitu sederhana. Kita, anak-anak
Brahma, akan menjadi manusia-manusia ilahi; inilah sebabnya, kita benar-benar
harus meresapkan kebajikan-kebajikan ilahi. Orang tidak pernah mempersembahkan
bhog berupa rokok, tembakau, dan sebagainya kepada manusia-manusia ilahi. Di
Shrinathdware, mereka mempersembahkan bhog yang sangat kaya gizi dan bernutrisi
tinggi. Mereka membuat begitu banyak bhog sehingga mereka kemudian bisa
menjualnya di gerai untuk dibeli oleh para peziarah. Orang-orang begitu
menyukainya dan memiliki rasa bakti terhadap itu. Hal-hal sedemikian rupa tidak
berlaku di zaman emas. Tidak akan ada lalat dan sebagainya di sana yang bisa
mencemarkan apa pun. Tidak akan ada penyakit dan lain-lain semacamnya di sana.
Orang-orang penting hidup sangat bersih. Hal-hal semacam itu tidak ada di sana.
Tidak ada penyakit dan sebagainya di sana. Semua penyakit ini baru bermunculan
sejak zaman perunggu dan seterusnya. Sang Ayah datang dan menjadikan Anda
senantiasa sehat. Anda berupaya untuk mengingat Sang Ayah, dan melaluinya, Anda
menjadi senantiasa sehat. Usia Anda juga menjadi panjang. Anda dahulu menjalani
hidup hingga usia 150 tahun – itu hanya persoalan kemarin. Namun, sekarang, usia
rata-rata orang hanya 40 hingga 45 tahun, karena mereka bhogi (menuruti
kenikmatan indrawi), sedangkan orang-orang itu adalah yogi. Anda adalah Raja
Yogi dan Raja Rishi. Inilah sebabnya, Anda suci. Bagaimanapun juga, ini adalah
zaman peralihan yang paling penuh berkah. Ini bukan bulan atau tahun peralihan.
Sang Ayah berkata, “Saya datang setiap siklus, pada zaman peralihan yang paling
penuh berkah.” Sang Ayah terus menjelaskan kepada Anda setiap hari. Meskipun
demikian, Beliau berkata, “Jangan pernah melupakan satu hal: jika Anda ingin
menjadi suci, ingatlah Saya. Sadarilah diri Anda sebagai jiwa. Tanggalkanlah
semua agama badan. Anda sekarang harus pulang ke rumah. Saya telah datang untuk
membuat Anda, jiwa-jiwa, menjadi suci dan bersih, sehingga Anda pun akan
menerima badan-badan yang suci.” Di sini, manusia dilahirkan melalui sifat buruk
nafsu birahi. Namun, ketika Anda, jiwa-jiwa, sudah menjadi sepenuhnya suci, Anda
akan menanggalkan sepatu usang Anda dan menerima yang baru. Ada ungkapan tentang
Anda: “Salam hormat kepada para ibu.” Anda juga menyucikan bumi ini. Anda, para
ibu, membuka gerbang ke surga, tetapi tidak ada seorang pun yang mengetahui hal
ini. Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari
untuk dharna:
1. Agar bisa
menyalakan cahaya sang jiwa, duduklah dan lakukanlah perziarahan ingatan pada
waktu dini hari. Karat hanya bisa dihilangkan jika Anda mengingat Baba. Campuran
ketidaksucian yang mencemari Anda, sang jiwa, harus dibuang melalui ingatan Anda
akan Baba. Anda harus menjadi emas murni.
2. Agar bisa
mengklaim hadiah status tinggi dari Sang Ayah, maka di samping memiliki
keyakinan dan rasa bakti, Anda juga harus menjadi berpengetahuan dan penuh
kebajikan luhur. Buktikanlah ini dengan melakukan pelayanan.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi sosok yang dihiasi dan menunjukkan hiasan kesucian Anda pada wajah dan
dalam perilaku Anda.
Kesucian adalah
hiasan kehidupan anak-anak Brahma. Biarlah semua orang bisa melihat hiasan
kesucian pada wajah dan dalam perilaku Anda setiap saat. Biarlah hiasan kesucian
terus-menerus tampak melalui drishti, wajah, tangan, dan kaki Anda. Biarlah
semua orang berkata, “Kesucian terlihat jelas pada raut wajah orang ini.”
Biarlah kilau kesucian tampak di mata Anda dan senyum kesucian tampak di wajah
Anda. Biarlah orang lain tidak melihat apa pun yang lain. Ini disebut menjadi
sosok yang dihiasi dengan hiasan kesucian.
Slogan:
Relasi dan
koneksi yang sia-sia menguras rekening Anda. Maka, akhirilah segala kesia-siaan.