15.04.24       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, zaman peralihan ini adalah zaman untuk menjadi manusia yang paling luhur. Pada zaman inilah Anda harus berubah dari tidak suci menjadi suci dan menyucikan dunia.

Pertanyaan:
Berdasarkan apakah Anda bisa mengembangkan kekuatan untuk sanggup menyaksikan adegan-adegan menyakitkan pada saat terakhir?

Jawaban:
Berdasarkan penanggalan kesadaran badan Anda. Adegan-adegan terakhir sangatlah dahsyat. Agar bisa menjadikan Anda kuat, Sang Ayah memberi Anda sinyal untuk melampaui badan. Sama seperti Sang Ayah terpisah dari badan ini, demikian juga Beliau mengajarkan hal yang serupa kepada Anda: “Anda anak-anak juga harus menyadari bahwa diri Anda dan badan itu terpisah. Berlatihlah melampaui badan. Intelek Anda harus selalu ingat bahwa Anda sekarang harus pulang ke rumah.”

Om Shanti.
Anda, anak-anak rohani yang termanis, hadir di sini dengan badan-badan Anda. Sang Ayah pada saat ini juga sedang menggunakan badan. Selagi berkendara dalam kereta kuda ini, apa yang Beliau ajarkan kepada Anda, anak-anak? Tidak ada seorang pun yang mampu mengajarkan cara untuk mati selagi hidup kepada Anda, kecuali Sang Ayah Yang Esa. Anda semua telah menerima pengenalan Sang Ayah. Beliaulah Sang Samudra Pengetahuan dan Sang Penyuci. Melalui pengetahuan inilah Anda bisa berubah dari tidak suci menjadi suci dan Anda juga harus menyucikan dunia. Sesuai dengan rencana drama, dunia ini harus dihancurkan. Hanya mereka, yang mengenali Sang Ayah dan menjadi anak-anak Brahma, yang menjadi jiwa-jiwa yang selanjutnya memerintah dunia baru. Agar bisa menjadi suci, Anda benar-benar harus menjadi anak-anak Brahma. Zaman peralihan ini adalah zaman paling penuh berkah, yaitu zaman untuk menjadi manusia yang paling luhur. Orang-orang mengatakan bahwa para sadhu, orang suci, mahatma, penasihat, orang kaya, Presiden, dan sebagainya, adalah yang tertinggi, tetapi sesungguhnya tidak demikian. Ini adalah dunia zaman besi yang korup, yaitu dunia lama. Tidak ada satu pun jiwa yang suci di dunia yang tidak suci ini. Anda sekarang sedang menjadi jiwa-jiwa yang bersifat zaman peralihan. Orang-orang itu menganggap air – bukan Sungai Gangga saja – sebagai Sang Penyuci. Ini sudah terpatri dalam intelek mereka. Ada yang pergi ke tempat tertentu, ada yang pergi ke tempat yang lain; mereka pergi ke air itu untuk mandi. Akan tetapi, tidak ada jiwa yang bisa menjadi suci melalui air. Andaikan mereka bisa menjadi suci dengan mandi dalam air, seluruh dunia ini pasti sudah menjadi suci. Maka, mereka semua pasti hidup di dunia yang suci. Namun, tradisi lama itu terus berlanjut. Semua sampah dan sebagainya hanyut dan mengalir ke samudra, jadi bagaimana mungkin itu bisa menyucikan Anda? Jiwa-jiwalah yang harus menjadi suci. Untuk ini, diperlukan Sang Ayah Yang Maha Tinggi, yang mampu menyucikan jiwa-jiwa. Anda harus menjelaskan bahwa manusia yang suci ada di zaman emas dan manusia yang tidak suci ada di zaman besi. Anda sekarang berada di zaman peralihan. Anda sedang berupaya untuk berubah dari tidak suci menjadi suci. Anda tahu bahwa Anda tadinya berada dalam marga shudra, tetapi sekarang Anda sudah menjadi bagian marga Brahma. Shiva Babalah yang menjadikan Anda sedemikian rupa melalui Prajapita Brahma. Andalah anak-anak Brahma yang sejati, yang terlahir melalui mulut lotus, sedangkan orang-orang itu adalah brahmana yang terlahir melalui rahim. Brahma adalah Prajapita (Ayah Umat Manusia), jadi semua anaknya adalah manusia. Brahma adalah Ayah Umat Manusia. Dialah sang kakek buyut. Dia pasti ada. Jadi, ke mana dia pergi? Dia dilahirkan kembali. Anda anak-anak sudah menerima penjelasan bahwa Brahma juga mengalami kelahiran kembali. Brahma dan Saraswati, sang ibu dan sang ayah, selanjutnya menjadi maharaja dan maharani, Lakshmi dan Narayana, yang disebut Vishnu. Selanjutnya, sesudah menjalani 84 kelahiran, mereka menjadi Brahma dan Saraswati kembali. Rahasia ini sudah dijelaskan kepada Anda. Orang-orang menyebut Jagadamba sebagai ibu seluruh dunia. Ibu lokik masing-masing orang ada di setiap rumah, tetapi tidak ada seorang pun yang mengenal Jagadamba. Mereka sekadar mengatakan ini dengan keyakinan buta, karena mereka tidak mengenal siapa pun. Mereka tidak mengetahui peran dari jiwa yang mereka puja. Anda anak-anak sekarang tahu bahwa Sang Pencipta adalah Yang Maha Tinggi. Ini adalah pohon terbalik dan Benihnya ada di atas. Sang Ayah harus turun dari atas sana untuk menyucikan Anda. Anda anak-anak tahu bahwa Baba telah datang. Beliau memberi kita pengetahuan tentang permulaan, pertengahan, dan akhir dunia ini dan menjadikan kita sebagai para raja dan ratu yang menjadi penguasa dunia baru. Tidak ada seorang pun di dunia yang mengetahui rahasia tentang siklus dunia ini, kecuali Anda, anak-anak. Sang Ayah berkata, “Saya akan datang dan menyampaikan pengetahuan ini kepada Anda kembali setelah 5000 tahun berlalu.” Drama ini sudah ditakdirkan. Jika seseorang tidak mengenal Sang Pencipta, Sutradara, Aktor Utama, serta permulaan, pertengahan, dan akhir drama ini, dia pasti disebut tidak bijak. Sang Ayah berkata, “Saya juga menjelaskan ini kepada Anda, 5000 tahun yang lalu.” Beliau menyampaikan pengenalan diri Anda, sama seperti yang sedang Beliau lakukan sekarang. “Saya juga sedang menyucikan Anda, seperti yang Saya sedang kerjakan sekarang.” Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Sang Ayah. Beliaulah Yang Maha Kuasa dan Sang Penyuci. Ada ungkapan, “Anda menerima kelahiran Anda berikutnya sesuai dengan apa pun yang Anda ingat pada detik-detik terakhir Anda,” yang berarti bahwa Anda berulang kali dilahirkan dalam spesies tersebut (sesuai keyakinan pemujaan bahwa jiwa mengalami 8,4 juta kelahiran). Anda sekarang dilahirkan pada saat ini, tetapi Anda tidak dilahirkan menjadi binatang, seperti ayam, kucing, anjing, atau burung. Sang Ayah yang tak terbatas kini telah datang. Beliau berkata, “Sayalah Ayah Anda semua, jiwa-jiwa.” Anda semua sudah menjadi jelek karena duduk di atas tungku sifat buruk nafsu birahi. Anda harus didudukkan di atas tungku pengetahuan. Anda sekarang sedang duduk di atas tungku pengetahuan. Setelah duduk di atas tungku pengetahuan, Anda tidak boleh menuruti sifat buruk nafsu birahi. Anda berjanji bahwa Anda akan hidup suci. Baba tidak menyuruh Anda mengikatkan rakhi. Itu adalah tradisi yang telah berlanjut di jalan pemujaan. Sesungguhnya, itu mengacu kepada persoalan masa kini. Anda paham bahwa Anda tidak mungkin bisa menjadi master atas dunia yang suci jika Anda tidak menjadi suci. Meskipun demikian, untuk meneguhkan hal ini, Anda anak-anak diminta untuk berjanji mengenainya. Ada beberapa anak yang menuliskan janji ini dengan darah mereka, ada yang menuliskannya dengan cara yang lain. “Baba, Engkau telah datang, jadi saya pasti akan mengklaim warisan saya dari Engkau.” Yang Tak Berwujud Jasmani datang kemari dalam wujud jasmani. Sebagaimana Sang Ayah turun dari hunian tertinggi, Anda jiwa-jiwa juga turun ke bumi. Anda turun dari atas sana untuk memainkan peran-peran Anda di sini. Anda paham bahwa ini adalah sandiwara tentang kebahagiaan dan kesengsaraan. Sepanjang setengah siklus, ada kebahagiaan, dan sepanjang setengah siklus berikutnya, ada kesengsaraan. Sang Ayah menjelaskan bahwa Anda mengalami kebahagiaan lebih dari tiga-perempat siklus. Anda tetap kaya raya, bahkan setelah setengah siklus berlalu; Anda membangun kuil-kuil yang sedemikian megah. Kesengsaraan baru dialami belakangan, sesudah pemujaan menjadi sepenuhnya tamopradhan. Sang Ayah telah menjelaskan bahwa Anda pada awalnya adalah pemuja-pemuja yang tak tercemar; Anda hanya memuja Yang Esa. Anda hanya memuja Sang Ayah Yang Esa, yang telah menjadikan Anda sebagai manusia-manusia ilahi dan mengirim Anda ke daratan kebahagiaan. Kemudian, pemujaan yang tercemar baru dimulai belakangan. Pada awalnya, hanya ada pemujaan kepada Yang Esa, dan selanjutnya Anda mulai memuja manusia-manusia ilahi. Anda sekarang memuja badan-badan yang terbuat dari lima unsur alam. Anda memuja sosok yang hidup dan juga yang tidak hidup. Orang-orang menganggap badan yang terbuat dari lima unsur alam itu lebih tinggi dibandingkan patung-patung manusia ilahi. Hanya para pendeta brahmana yang boleh menyentuh patung-patung manusia ilahi. Anda dahulu memiliki begitu banyak guru. Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan semua hal ini. Orang ini (Brahma) juga berkata, “Saya telah menjalani semuanya. Saya sudah melakukan segala macam hatha yoga dengan telinga, hidung, mata saya, dan lain-lain, serta menekuk semua anggota badan fisik saya. Pada akhirnya, saya harus menanggalkan segala sesuatu. Haruskah saya melakukan bisnis yang itu atau bisnis yang ini? Saya dahulu merasa malas, kemudian menjadi resah. Ada begitu banyak kesulitan dalam mempelajari segala macam pranayama (olah napas) yang berbeda-beda itu dan lain-lain.” Sepanjang setengah siklus, Anda menempuh jalan pemujaan. Sekarang, Anda mengetahui ini. Sang Ayah memberitahukan segala sesuatu kepada Anda secara akurat. Orang-orang itu mengatakan bahwa pemujaan sudah berlanjut sejak zaman dahulu kala. Bagaimana mungkin bisa ada pemujaan di zaman emas? Mereka sama sekali tidak memahami apa pun. Mereka adalah jiwa-jiwa berintelek tumpul. Anda tidak mungkin berkata demikian di zaman emas. Sang Ayah berkata, “Saya datang setiap 5000 tahun. Saya meminjam badan dari jiwa yang tidak mengetahui tentang kelahiran-kelahirannya sendiri. Jiwa ini, yang tadinya nomor satu dan paling rupawan, kini telah menjadi jelek. Jiwa ini sudah banyak kali mengenakan badan yang berbeda-beda.” Sang Ayah berkata, “Saya sekarang sedang duduk dalam badan yang Saya masuki. Untuk mengajarkan apa kepada Anda? Mati selagi hidup. Anda harus mati terhadap dunia ini. Anda kini harus menjadi suci, kemudian mati selagi hidup. Peran Saya adalah menyucikan Anda.” Anda, orang-orang Bharata, memanggil-manggil, “Wahai, Sang Penyuci!” Tidak ada orang lain yang berkata, “Wahai, Sang Pembebas, datanglah dan bebaskanlah kami dari dunia kesengsaraan ini.” Semua jiwa sedang berupaya untuk pergi ke hunian kebebasan. Anda anak-anak kini sedang berupaya untuk pergi ke daratan kebahagiaan. Ini ditujukan bagi jalan keluarga. Anda tahu bahwa Anda, yang berasal dari jalan pemujaan, dahulu suci, tetapi sekarang Anda sudah menjadi tidak suci. Jiwa-jiwa yang menempuh jalan pengasingan tidak bisa melakukan apa yang dilakukan oleh jiwa-jiwa yang menempuh jalan keluarga. Jiwa-jiwa di jalan keluarga mengadakan api persembahan, tapasya, berdonasi, dan sebagainya. Anda bisa merasa bahwa Anda kini mengenal semua jiwa. Shiva Baba sedang mengajar kita selagi kita duduk di rumah. Sang Ayah yang tak terbatas adalah Yang Esa, yang memberikan kebahagiaan tak terbatas kepada Anda. Anda meneteskan air mata cinta kasih karena Anda kini akhirnya bertemu dengan Beliau sesudah sedemikian lama. Begitu Anda mengatakan, “Baba,” Anda pun merinding. Oho! Baba sudah datang untuk melayani kita semua, anak-anak. Baba menjadikan kita sebagai bunga-bunga yang indah melalui studi ini dan membawa kita pulang. Beliau akan membawa kita pulang bersama-Nya, jauh dari dunia sampah yang kotor ini. Di jalan pemujaan, Anda, jiwa-jiwa, dahulu mengatakan, “Baba, ketika Engkau datang, saya akan menyerahkan diri kepada-Mu. Saya akan menjadi milik-Mu saja, tidak ada yang lain.” Ini berurutan. Masing-masing jiwa memegang perannya sendiri. Beberapa orang di antara Anda begitu mengasihi Sang Ayah karena Beliau memberikan warisan surga kepada Anda. Di zaman emas, tidak ada tangisan. Di sini, manusia begitu banyak menangis. Jika seseorang sudah pergi ke surga, untuk apa mereka yang lain menangis? Mereka seharusnya menabuh genderang semakin keras. Di sana, genderang ditabuh saat mereka dengan bahagia meninggalkan badan-badan mereka yang sudah tamopradhan. Tradisi ini sudah berlanjut di sini sejak permulaannya. Di sini, Anda pasti mengatakan bahwa Anda harus pulang ke rumah. Di sana, Anda paham bahwa Anda harus dilahirkan kembali. Sang Ayah menjelaskan semua hal ini kepada Anda. Contoh tentang serangga yang berdengung mengacu kepada Anda. Anda adalah anak-anak Brahma yang mendengungkan pengetahuan kepada serangga-serangga yang tertutupi debu. Sang Ayah memberi tahu Anda, “Anda juga harus menanggalkan badan-badan itu. Anda harus mati selagi hidup.” Sang Ayah berkata, “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa.” Anda kini harus pulang ke rumah. Anda harus menyadari diri sebagai jiwa dan mengingat Sang Ayah. Lupakanlah badan Anda. Sang Ayah begitu manis. Beliau berkata, “Saya telah datang untuk menjadikan Anda anak-anak sebagai master dunia. Sekarang, ingatlah hunian kedamaian dan daratan kebahagiaan; Alpha dan beta.” Ini adalah daratan kesengsaraan. Hunian kedamaian adalah rumah kita, jiwa-jiwa. Kita telah memainkan peran-peran kita dan sekarang kita harus pulang ke rumah. Tidak akan ada badan yang kotor di sana. Badan-badan ini sekarang sudah menjadi sepenuhnya lapuk. Sang Ayah kini duduk secara pribadi di sini dan mengajar kita melalui sinyal. “Saya adalah jiwa dan Anda juga jiwa. Saya menjadi tak terikat terhadap badan serta mengajarkan hal yang sama kepada Anda.” Anda masing-masing harus menyadari bahwa diri Anda terpisah dari badan itu. Anda kini harus pulang ke rumah. Anda tidak akan tinggal di sini lagi. Anda tahu bahwa penghancuran sekarang harus terjadi. Sungai-sungai darah akan mengalir di Bharata. Kemudian, sungai-sungai susu juga akan mengalir di Bharata. Sekarang, jiwa-jiwa dari semua agama berkumpul di sini. Mereka semua akan berkelahi dengan satu sama lain dan mati. Itulah jenis kematian yang akan terjadi pada saat terakhir. Apa yang dahulu terjadi di Pakistan? Adegan-adegan (pada masa perpecahan negara) itu sangat dahsyat. Andaikan seseorang menyaksikannya, dia pasti jatuh pingsan. Baba sekarang sedang menjadikan Anda kuat. Beliau juga membuang kesadaran badan Anda. Baba sudah mengamati bahwa ada anak-anak yang tidak terus mengingat Baba; mereka sangat lemah. Inilah sebabnya, pelayanan tidak berkembang. Beberapa anak berulang kali menulis, “Baba, saya lupa mengingat Engkau. Intelek saya tidak bisa fokus untuk beryoga.” Baba berkata, “Lupakan istilah ‘yoga’.” Anda melupakan Sang Ayah, yang memberikan kedaulatan dunia kepada Anda. Di masa lalu, orang di jalan pemujaan selalu mencubit diri sendiri ketika intelek mereka mengembara ke tempat lain. Baba berkata, “Anda, jiwa-jiwa, tak termusnahkan. Hanya saja, Anda berubah dari suci, kemudian menjadi tidak suci. Jiwa tidak bisa menjadi lebih besar atau lebih kecil.” Achcha.

Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Berbicaralah kepada diri sendiri, “Oho! Baba sudah datang untuk melayani kita! Beliau mengajar kita selagi kita duduk di rumah! Kita sekarang telah menemukan Sang Ayah yang tak terbatas, Yang Esa, yang memberikan kebahagiaan tak terbatas kepada kita.” Cukup katakanlah, “Baba,” dengan penuh cinta kasih dan kebahagiaan, sehingga air mata cinta kasih berlinang dan Anda merinding.

2. Anda sekarang harus pulang ke rumah; inilah sebabnya, Anda harus membuang keterikatan Anda terhadap semua orang dan mati selagi hidup. Bahkan, lupakanlah badan itu. Berlatihlah menjadi tak terikat terhadapnya.

Berkah:
Semoga Anda menjadi jiwa yang bersih, yang mencapai kesuksesan penuh dengan mengakhiri semua hal yang lama dan sikap mental masa lalu.

Cara mudah untuk mencapai kesuksesan dalam melakukan pelayanan adalah memiliki intelek yang bersih, sikap mental yang bersih, dan perbuatan yang bersih. Sebelum Anda memulai tugas apa pun dalam pelayanan, pertama-tama periksalah apakah Anda sudah tidak memiliki kesadaran apa pun tentang perbuatan masa lalu dari jiwa mana pun dalam intelek Anda. Jika Anda melihat jiwa tertentu dengan sikap mental lama dan pandangan lama, kemudian berbicara kepada jiwa tersebut dengan cara seperti itu, Anda tidak bisa mencapai kesuksesan penuh. Maka, akhirilah semua hal dan sikap mental masa lalu; jadilah jiwa yang bersih, karena hanya dengan demikianlah Anda bisa mencapai kesuksesan penuh.

Slogan:
Mereka, yang menciptakan transformasi diri, dikalungi dengan kalung bunga kemenangan.