06.09.25       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, satu-satunya kepedulian yang harus Anda miliki adalah bagaimana menunjukkan jalan ke daratan kebahagiaan kepada semua orang. Semua orang harus tahu bahwa ini adalah zaman peralihan; di zaman inilah Anda menjadi manusia yang paling luhur.

Pertanyaan:
Kapan Anda anak-anak memberikan ucapan selamat kepada satu sama lain? Kapan manusia saling memberikan ucapan selamat kepada satu sama lain?

Jawaban:
Manusia memberikan ucapan selamat ketika seseorang lahir, ketika seseorang menang, ketika seseorang menikah, atau pada hari istimewa yang penting lainnya. Akan tetapi, semua itu bukanlah sungguh-sungguh ucapan selamat. Anda anak-anak saling memberi ucapan selamat karena menjadi milik Sang Ayah. Anda mengatakan: “Kita sangat beruntung bahwa kita telah dibebaskan dari semua penderitaan dan kita akan pergi ke daratan kebahagiaan.” Anda mengalami kebahagiaan dalam hati Anda.

Om Shanti.
Sang Ayah yang tak terbatas duduk di sini dan menjelaskan kepada anak-anak yang tak terbatas. Pertanyaan yang sekarang muncul: “Siapa Sang Ayah yang tak terbatas?” Anda tahu bahwa Sang Ayah bagi semua jiwa adalah Yang Esa yang disebut Sang Ayah Yang Maha Tinggi. Ayah fisik tidak dapat disebut Sang Ayah Yang Maha Tinggi. Hanya ada satu Sang Ayah Yang Maha Tinggi dan semua anak telah melupakan-Nya. Oleh karena itu, Anda anak-anak mengerti bagaimana Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, yang adalah Sang Penghapus Kesengsaraan dan Pemberkah Kebahagiaan, menghapus kesengsaraan Anda. Anda kemudian akan masuk ke dalam kedamaian dan kebahagiaan. Tidak setiap orang akan masuk ke dalam kebahagiaan. Ada yang akan tinggal di hunian kedamaian dan yang lain pergi ke kebahagiaan. Ada yang memainkan peran mereka sejak zaman emas, ada yang sejak zaman perak, dan ada yang sejak zaman perunggu. Ketika Anda tinggal di zaman emas, semua jiwa yang lain akan ada di hunian kebebasan. Itu disebut rumah Tuhan. Ketika umat Muslim mengucapkan doa mereka, mereka semua berkumpul dan berdoa kepada Tuhan (Khuda). Untuk apa? Apakah untuk pergi ke surga atau pergi kepada Tuhan (Allah)? Rumah Tuhan tidak dapat disebut surga. Di sana, jiwa-jiwa tinggal dalam keheningan. Tidak ada badan di sana. Mereka pasti tahu, mereka akan pergi kepada Allah bukan dengan badan mereka, melainkan sebagai jiwa. Hanya dengan mengingat Allah tanpa mengenal Beliau, orang tidak dapat menjadi suci. Sekarang, bagaimana Anda dapat menasihati orang-orang bahwa Sang Ayah memberi semua orang warisan kedamaian dan kebahagiaan? Bagaimana Anda dapat menjelaskan kepada mereka bagaimana dapat ada kedamaian di dunia dan kapan ada kedamaian di dunia? Anak-anak yang serviceable berpikir tentang hal-hal ini, berurutan, sesuai dengan upaya yang mereka lakukan. Sang Ayah hanya memberikan perkenalan tentang diri Beliau kepada Anda, anak-anak Brahma, ciptaan rohani yang lahir melalui mulut lotus Brahma. Beliau juga telah memberi tahu Anda mengenai peran yang dimainkan semua orang di dunia. Sekarang, bagaimana kita dapat memberi orang-orang perkenalan tentang Sang Ayah dan ciptaan? Sang Ayah memberi tahu semua orang: “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Saya, maka Anda akan pergi ke rumah Tuhan.” Tidak setiap orang akan pergi ke zaman emas. Di sana, hanya ada satu agama; semua yang lainnya ada di hunian kedamaian. Tidak ada masalah menjadi jengkel mengenai ini. Orang-orang meminta kedamaian, tetapi itu hanya diterima di rumah Allah, Tuhan Sang Ayah. Semua jiwa datang dari hunian kedamaian. Semua jiwa akan kembali ke sana ketika sandiwara berakhir. Sang Ayah datang dan membawa semua jiwa dari dunia yang tidak suci kembali ke rumah. Sekarang, Anda anak-anak mengerti bahwa Anda sekarang pergi ke hunian kedamaian dan bahwa Anda kemudian akan pergi ke daratan kebahagiaan. Ini adalah zaman peralihan yang paling luhur. “Manusia yang luhur” berarti mereka yang merupakan manusia yang tertinggi. Sebelum jiwa menjadi suci, dia tidak bisa menjadi manusia luhur. Sang Ayah sekarang berkata: “Ingatlah Saya dan pahamilah siklus dunia dan juga resapkanlah kebajikan ilahi.” Pada saat ini, karakter semua manusia rusak. Di dunia baru, karakter mereka kelas satu. Orang-orang Bharatalah yang menjadi orang yang berkarakter luhur. Mereka yang karakternya lebih rendah, menunduk hormat kepada mereka yang berkarakter luhur dan juga berbicara mengenai karakter mereka. Hanya Anda anak-anak mengerti ini. Bagaimana Anda dapat menjelaskan kepada orang lain? Apa cara mudah yang harus Anda ciptakan untuk membuka mata ketiga jiwa-jiwa? Jiwa Baba memiliki pengetahuan. Orang-orang mengatakan bahwa mereka memiliki pengetahuan. Itu adalah kesadaran badan. Di sini, Anda harus menjadi sadar jiwa. Para saniyasi memiliki pengetahuan tentang kitab suci. Anda hanya dapat memiliki pengetahuan Sang Ayah ketika Beliau datang dan memberikannya. Jelaskanlah ini dengan bijaksana. Orang-orang menganggap Krishna sebagai Tuhan; mereka tidak mengenal Tuhan. Para rishi dan muni dahulu mengatakan bahwa mereka tidak tahu, tetapi mereka paham bahwa manusia tidak mungkin adalah Tuhan. Hanya Sang Ayah yang tak berwujud jasmani adalah Sang Pencipta, tetapi bagaimana Beliau mencipta? Apa nama, wujud, daratan, dan waktu Beliau? Mereka tidak tahu, jadi mereka mengatakan bahwa Beliau tidak memiliki nama dan wujud. Mereka tidak memiliki cukup kebijaksanaan untuk menyadari bahwa mustahil ada sesuatu tanpa nama atau wujud; itu tidak mungkin. Jika mereka mengatakan bahwa Beliau ada dalam kerikil dan batu atau dalam ikan atau buaya, itu adalah nama dan wujud. Kadang-kadang mereka mengatakan satu hal, dan pada waktu lain, mereka mengatakan sesuatu yang lain. Anda anak-anak harus banyak berpikir, siang dan malam, mengenai bagaimana menjelaskan kepada orang-orang. Ini adalah zaman peralihan yang paling luhur. Di zaman inilah Anda menjadi devi-devta dari manusia biasa. Manusia menunduk hormat kepada patung dewa-dewi. Manusia tidak menunduk hormat kepada patung manusia. Manusia harus menunduk kepada Tuhan atau dewa-dewi. Orang-orang Muslim juga berdoa kepada Allah, mereka mengingat Allah. Anda tahu bahwa mereka tidak akan mampu mencapai Allah. Hal utama adalah bagaimana mencapai Allah. Kemudian, bagaimana Allah menciptakan dunia baru? Bagaimana Anda bisa menjelaskan semua hal ini? Anda anak-anak harus mengaduk samudra pengetahuan untuk ini. Sang Ayah tidak perlu mengaduk samudra pengetahuan. Sang Ayah mengajar Anda anak-anak cara mengaduk samudra pengetahuan. Saat ini, setiap jiwa di zaman besi bersifat tamopradhan. Pasti akan ada zaman emas pada suatu waktu. Zaman emas disebut suci. Ada kesucian dan ketidak-sucian. Campuran logam tercampur dalam emas. Jiwa-jiwa juga suci, satopradhan, pada awalnya. Kemudian, campuran ketidak-sucian tercampur ke dalam mereka. Ketika jiwa telah menjadi tamopradhan, Sang Ayah harus datang. Hanya Sang Ayahlah yang datang untuk menciptakan daratan kebahagiaan yang satopradhan. Hanya ada orang-orang Bharata di daratan kebahagiaan. Semua jiwa yang lain tetap berada di hunian kedamaian. Setiap jiwa di daratan kedamaian suci, dan kemudian, ketika mereka turun ke sini, mereka perlahan-lahan terus menjadi tidak suci. Setiap manusia pasti melalui tahapan sato, rajo, dan tamo. Bagaimana Anda bisa memberi tahu setiap orang bahwa mereka semua bisa pergi ke rumah Tuhan? Tuhan berkata: “Lepaskan semua relasi badan dan sadarilah diri Anda sebagai jiwa. Jika Anda mengingat Saya, lima sifat buruk akan dihilangkan dari Anda.” Anda anak-anak harus memiliki kepedulian ini siang dan malam. Sang Ayah juga peduli dan inilah sebabnya Beliau memiliki pikiran untuk datang ke sini demi membuat setiap orang bahagia. Bersama dengan itu, Anda anak-anak harus menjadi pembantu Beliau. Apa yang bisa Sang Ayah lakukan sendirian? Oleh karena itu, aduklah samudra pengetahuan ini. Metode apa yang harus Anda ciptakan sehingga orang-orang bisa dengan cepat memahami bahwa ini adalah zaman peralihan yang paling luhur? Hanya di saat inilah orang-orang bisa menjadi paling luhur. Pertama-tama, mereka luhur. Kemudian, mereka jatuh. Mereka tidak langsung jatuh; mereka tidak menjadi tamopradhan segera setelah mereka turun. Segalanya pertama-tama satopradhan. Kemudian, itu melewati tahapan sato, rajo, dan tamo. Anda anak-anak mengadakan begitu banyak pameran. Meskipun demikian, orang-orang tidak mengerti apa pun. Oleh karena itu, apa metode lain yang harus Anda ciptakan? Anda harus menemukan metode yang berbeda. Anda telah diberi waktu untuk ini. Tak seorang pun bisa menjadi komplet dan sempurna secara instan. Bulan pun menjadi penuh perlahan-lahan. Kita menjadi tamopradhan secara bertahap, jadi membutuhkan waktu juga untuk kita menjadi satopradhan. Itu adalah tidak hidup dan ini yang hidup. Jadi, bagaimana kita bisa menjelaskan? Anda harus menjelaskan kepada para mullah (para pemimpin masjid) bagi umat Muslim mengapa mereka berdoa (sholat) dan dalam ingatan siapa mereka melakukannya. Anda harus merenungkan hal-hal ini. Presiden dan sebagainya pergi ke masjid pada hari besar dan penting. Mereka pergi dan bertemu para senior (sesepuh). Ada masjid kecil dan juga ada masjid utama di mana mereka semua pergi dan memberikan ucapan selamat Idul Fitri. Sekarang, ucapan selamat harus diberikan ketika kita semua terbebas dari segala jenis kesengsaraan dan kemudian pergi ke daratan kebahagiaan: “Kami menyampaikan kabar baik kepada Anda.” Ketika seseorang memenangkan sesuatu, dia diberi ucapan selamat. Bahkan ketika pasangan menikah, mereka diberi ucapan selamat: “Selamat berbahagia.” Sang Ayah telah menjelaskan kepada Anda bagaimana Anda bisa saling memberi ucapan selamat kepada satu sama lain. Sekarang, kita sedang mengklaim warisan mukti dan jeevan mukti dari Sang Ayah yang tak terbatas. Anda bisa menerima ucapan selamat untuk ini. Sang Ayah berkata: “Selamat untuk Anda! Anda akan menjadi multi-jutawan selama 21 kelahiran.” Bagaimana mungkin semua orang bisa mencapai warisan mereka dari Sang Ayah, sehingga mereka bisa diberi ucapan selamat? Sekarang Anda tahu semua ini, tetapi orang-orang tidak bisa memberi Anda ucapan selamat, mereka tidak mengenal Anda. Jika mereka memberi Anda ucapan selamat, mereka juga bisa layak menerima ucapan selamat. Anda tersamar. Anda bisa saling memberi ucapan selamat kepada satu sama lain: “Selamat! Kita sekarang milik Sang Ayah yang tak terbatas. Anda sangat beruntung!” Ketika seseorang memenangkan lotre atau seorang anak lahir dalam keluarganya, dia diberi ucapan selamat. Ketika seorang anak lulus ujian, dia diberi ucapan selamat. Anda memiliki kebahagiaan jauh dalam lubuk hati Anda. Anda memberi ucapan selamat kepada diri Anda sendiri. Kita telah menemukan Sang Ayah yang dari-Nya kita menerima warisan. Sang Ayah menjelaskan: “Anda semua, jiwa-jiwa, mengalami kemerosotan dan sekarang menerima keselamatan.” Setiap orang menerima ucapan selamat yang sama. Pada saat akhir, setiap orang akan tahu. Mereka yang lebih rendah akan memberi ucapan selamat kepada mereka yang tertinggi. Anda menjadi maharaja dan maharani marga dinasti surya. Mereka yang lebih rendah dalam marga akan memberi ucapan selamat kepada mereka yang menjadi manik-manik rosario kemenangan. Mereka yang lulus akan diberi ucapan selamat; mereka akan dipuja. Ucapan selamat akan diberikan kepada jiwa yang menerima status tinggi. Jiwa-jiwa itu kemudian akan dipuja di jalan pemujaan. Orang-orang tidak tahu mengapa mereka memuja jiwa-jiwa itu. Oleh karena itu, satu-satunya kepedulian yang Anda anak-anak harus miliki adalah bagaimana menjelaskan kepada orang lain. Kita telah menjadi suci, jadi bagaimana kita bisa membuat orang lain suci? Dunia sangat luas. Apa yang harus kita lakukan sehingga pesan bisa sampai ke setiap rumah? Ketika selebaran dijatuhkan (dari pesawat), tidak semua orang akan menerimanya. Setiap orang harus mendapat pesan yang disampaikan langsung ke tangannya karena tak seorang pun tahu sama sekali bagaimana mencapai Sang Ayah. Mereka mengatakan bahwa semua jalan menuju Tuhan. Akan tetapi, Sang Ayah berkata: “Anda telah melakukan pemujaan dan berdonasi dan melakukan amal selama kelahiran demi kelahiran. Meskipun demikian, Anda tidak menemukan jalan.” Mereka mengatakan bahwa semua itu telah berlangsung secara abadi, tetapi kapan itu dimulai? Mereka tidak mengerti makna dari “abadi”. Anda juga mengerti secara berurutan, sesuai dengan upaya yang Anda lakukan. Ada hadiah atas pengetahuan selama 21 kelahiran, yaitu kebahagiaan, dan kemudian ada kesengsaraan. Perhitungan mengenai mereka yang telah melakukan paling banyak pemujaan dijelaskan kepada Anda anak-anak. Tidak semua rincian ini bisa dijelaskan kepada setiap orang secara individu. Apa yang harus kita lakukan? Mencetak itu di surat kabar? Itu pasti makan waktu. Tidak setiap orang akan menerima pesan secepat itu. Jika setiap orang mulai melakukan upaya, mereka semua tentu akan masuk surga; itu tidak bisa seperti itu. Anda sekarang sedang berupaya untuk surga. Bagaimana kita bisa membuat orang-orang yang berasal dari agama kita bisa muncul lagi? Bagaimana Anda bisa mengetahui siapa yang telah beralih? Mereka yang percaya kepada agama Hindu, aslinya berasal dari agama devi-devta. Bahkan tak seorang pun mengetahui ini. Mereka yang adalah orang-orang Hindu yang kukuh akan percaya pada agama devi-devta yang asli dan abadi. Saat ini, semua jiwa tidak suci. Mereka memanggil: “O, Sang Penyuci, datanglah!” Mereka memanggil Yang Esa yang tak berwujud jasmani agar datang dan membawa mereka ke dunia suci. Bagaimana mereka dahulu mengklaim kerajaan yang demikian besar? Tidak ada kerajaan di Bharata saat ini yang dahulu mereka kalahkan dan klaim. Mereka tidak mendapat kerajaan mereka melalui pertempuran. Tak seorang pun tahu bagaimana manusia biasa bisa dibuat menjadi devi-devta. Anda sekarang telah mengetahui ini dari Sang Ayah. Bagaimana kita bisa memberitahukan ini kepada orang lain sehingga mereka bisa mencapai mukti dan jeevan mukti? Harus ada seseorang yang menginspirasi mereka untuk melakukan upaya, sehingga mereka bisa mengenal diri mereka dan mengingat Allah. Tanyalah mereka: “Kepada siapa Anda memberi ucapan selamat pada waktu Idul Fitri? Apakah Anda memiliki keyakinan teguh bahwa Anda akan pergi kepada Allah? Anda memiliki begitu banyak kebahagiaan dalam itu. Anda telah melakukannya bertahun-tahun. Anda menjadi bingung mengenai apakah Anda akan bisa pergi kepada Tuhan atau tidak. Untuk apa kita belajar? Yang Maha Tinggi hanyalah Allah.” Beri tahulah mereka: “Anda juga adalah jiwa, anak-anak Allah.” Sang jiwa ingin pergi kepada Allah. Sang jiwa yang pada awalnya suci sekarang telah menjadi tidak suci. Pada saat ini, dunia tidak bisa disebut surga. Semua jiwa tidak suci. Bagaimana mereka bisa menjadi suci sehingga mereka bisa pergi ke rumah Allah? Jiwa-jiwa dengan sifat-sifat buruk tidak ada di sana. Mereka harus menjadi tanpa sifat-sifat buruk. Jiwa tidak bisa menjadi satopradhan dengan segera. Semua hal ini harus diajarkan dan direnungkan. Brahma Baba mengaduk samudra pengetahuan dan dengan beginilah dia mampu menjelaskan kepada Anda. Anda juga harus menciptakan cara-cara untuk menjelaskan kepada orang lain. Achcha.

Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, ingatan, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Sang Ayah memiliki pikiran untuk datang ke sini dan membebaskan anak-anak dari penderitaan mereka dan membuat mereka bahagia. Demikian pula, Anda harus menjadi pembantu-pembantu Sang Ayah. Anda juga harus memikirkan cara-cara agar pesan bisa sampai ke setiap rumah.

2. Untuk menerima ucapan selamat dari semua orang, berupayalah untuk menjadi manik-manik rosario kemenangan. Jadilah layak dipuja.

Berkah:
Semoga Anda mengenakan mahkota cahaya dengan memiliki kesadaran sebagai karanhar (yang bertindak), dan Karavanhar (Yang menginspirasi).

Saya adalah instrumen, seorang karma yogi, karanhar (yang bertindak), dan Sang Ayah adalah Karavanhar (Yang menginspirasi). Jika Anda memiliki kesadaran alami ini, Anda akan selalu memiliki mahkota cahaya dan menjadi maharaja tanpa kekhawatiran. Hanya Sang Ayah dan saya, tidak ada pihak ketiga: mengalami ini dengan mudah menjadikan Anda seorang maharaja tanpa kekhawatiran. Mereka yang menjadi maharaja seperti itu akan menjadi penakluk Maya, penakluk organ fisik dan penakluk unsur alam. Namun, jika, bahkan karena kekeliruan, seseorang berhasil menaruh beban perasaan dan niat sia-sia pada dirinya, maka, alih-alih mahkota, ia sendiri kemudian akan menaruh lebih banyak keranjang kekhawatiran di kepalanya.

Slogan:
Untuk menjadi bebas dari semua ikatan, jadilah penghancur semua ikatan relasi badan.

Sinyal Avyakt: Sekarang nyalakan api cinta kasih dan ciptakanlah yoga vulkanik.

Yoga Anda bisa menjadi penuh kekuatan ketika semua pikiran lain menjadi tenang, dan hanya ada satu pikiran: “Baba dan saya.” Semua pikiran, selain pengalaman bertemu Sang Ayah, harus lenyap. Hanya dengan cara itu Anda bisa mengatakan bahwa ingatan Anda penuh kekuatan seperti api, yang melaluinya transformasi bisa terjadi.