07.01.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, jika Anda ingat bahwa Anda adalah anak-anak Brahma di zaman
peralihan, Anda akan mulai melihat pohon-pohon zaman emas dan merasakan
kebahagiaan tanpa batas.
Pertanyaan:
Apa tanda
anak-anak yang sangat berminat terhadap pengetahuan ini?
Jawaban:
Mereka hanya
membicarakan pengetahuan ini di antara mereka. Mereka tidak menyibukkan diri
dengan bergosip tentang orang lain. Mereka mengaduk samudra pengetahuan ini
dengan bersendirian dalam keheningan.
Pertanyaan:
Apa rahasia
dalam drama dunia ini yang hanya diketahui oleh Anda, anak-anak?
Jawaban:
Dalam drama dunia ini, tidak ada yang konstan kecuali Shiva Baba. Jiwa-jiwa di
dunia lama ini memerlukan seseorang untuk membawa mereka ke dunia baru. Hanya
Anda anak-anak yang mengetahui rahasia ini dalam drama.
Om Shanti.
Sang Ayah
datang pada zaman peralihan yang paling penuh berkah dan berbicara kepada Anda,
anak-anak rohani. Anda anak-anak mengerti bahwa Anda adalah anak-anak Brahma.
Apakah Anda menyadari diri sebagai anak-anak Brahma, atau malah melupakannya?
Anak-anak Brahma tidak pernah melupakan marga mereka. Jadi, Anda pun harus ingat
bahwa Anda adalah anak-anak Brahma. Bahkan seandainya hanya satu hal ini yang
Anda ingat, perahu Anda pasti mampu menyeberang. Anda harus memikirkan tentang
hal-hal baru yang Anda dengar di zaman peralihan. Ini disebut sebagai mengaduk
samudra pengetahuan. Anda adalah rup dan basant (perwujudan yoga yang menurunkan
hujan pengetahuan). Anda, jiwa-jiwa, terisi penuh dengan seluruh pengetahuan ini,
jadi hanya permata-permata yang semestinya terucap. Anda harus ingat bahwa Anda
adalah anak-anak Brahma di zaman peralihan. Sebagian di antara Anda bahkan tidak
memahami ini. Ketika Anda ingat bahwa Anda adalah anak-anak Brahma di zaman
peralihan, Anda akan mulai melihat pohon-pohon zaman emas dan merasakan
kebahagiaan tanpa batas. Ulangilah dalam batin Anda segala sesuatu yang Sang
Ayah jelaskan kepada Anda. Tidak ada seorang pun yang tahu bahwa kita sekarang
berada di zaman peralihan, kecuali Anda. Studi di zaman peralihan ini memang
perlu waktu. Inilah satu-satunya studi untuk berubah dari manusia biasa menjadi
Narayana, yaitu dari penghuni neraka menjadi penghuni surga. Dengan mengingat
bahwa Anda sedang menjadi manusia-manusia ilahi, penghuni surga, Anda akan
selalu bahagia. Hanya mereka, yang menyadari bahwa diri mereka adalah penghuni
zaman peralihan, yang bisa menjadi penghuni surga. Sebelum ini, ketika Anda
masih menjadi penghuni neraka dan melakukan perbuatan-perbuatan kotor, tahapan
Anda sepenuhnya bobrok. Anda sekarang harus berhenti melakukan semua hal itu.
Anda harus berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi, penghuni surga.
Ketika istri seseorang meninggal dan Anda bertanya kepada si suami, “Di mana
istrimu?” dia pasti menjawab, “Istri saya sudah menjadi penghuni surga,” tetapi
dia sendiri tidak mengetahui hakikat surga. Andaikan istrinya sudah menjadi
penghuni surga, dia seharusnya bahagia. Anda anak-anak kini mengetahui tentang
hal-hal ini. Pikirkanlah tentang ini dalam hati: kita sekarang sedang berada di
zaman peralihan dan menjadi suci. Kita sedang mengklaim warisan surga dari Sang
Ayah. Teruslah mengulang-ulangi ini kepada diri sendiri. Meskipun Anda tidak
semestinya melupakan ini, Maya membuat Anda lupa dan sepenuhnya menjadikan Anda
bersifat zaman besi. Ketika aktivitas Anda menjadi sepenuhnya bersifat zaman
besi, air raksa kebahagiaan Anda tidak bisa stabil. Wajah Anda menjadi bagaikan
mayat. Sang Ayah berkata, “Dengan duduk di atas tungku sifat buruk nafsu birahi,
semua jiwa sudah menjadi seperti mayat yang hangus terbakar.” Anda tahu bahwa
Anda sedang berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi, jadi Anda harus
memiliki kebahagiaan tersebut. Inilah sebabnya, ada ungkapan, “Jika Anda ingin
mengetahui tentang kebahagiaan melampaui panca indra, tanyalah para gope dan
gopi.” Anda masing-masing harus bertanya kepada hati Anda sendiri, “Apakah saya
mempertahankan pengalaman itu?” Anda sedang menjalankan misi Ketuhanan. Tugas
apa yang Anda lakukan dalam misi Ketuhanan ini? Pertama-tama, Anda berubah dari
shudra menjadi anak-anak Brahma, kemudian dari anak-anak Brahma, Anda menjadi
manusia ilahi. Jangan pernah lupa bahwa Anda adalah anak-anak Brahma. Para
brahmana fisik dengan cepat menjawab bahwa mereka adalah brahmana. Mereka
dilahirkan melalui rahim, sedangkan Anda anak-anak dilahirkan melalui mulut
lotus. Anda, anak-anak Brahma, harus penuh dengan intoksikasi. Brahma bhojan
dikenang. Ketika Anda memberikan Brahma bhojan kepada orang-orang untuk dimakan,
mereka begitu bahagia karena mereka menyantap makanan yang disiapkan oleh
anak-anak Brahma yang suci. Anda harus memiliki pikiran, perkataan, dan
perbuatan yang suci. Jangan melakukan apa pun yang tidak suci. Namun, ini memang
perlu waktu. Tidak ada seorang pun yang langsung menjadi suci begitu dilahirkan.
Ada ungkapan: “Kebebasan dalam hidup dalam sedetik.” Anda menjadi ahli waris
Sang Ayah begitu Anda dilahirkan. Ketika Anda memiliki pengenalan tersebut dan
mengatakan bahwa ini adalah Prajapita Brahma, dan bahwa Brahma adalah anak
Shiva, serta memiliki keyakinan ini, Anda pun menjadi ahli waris. Akan tetapi,
jika Anda melakukan perbuatan yang tidak benar sesudah itu, Anda harus
menanggung hukuman berat. Anda sudah mendengar cerita tentang bagaimana
orang-orang mempersembahkan nyawa mereka di Kashi. Ketika mereka menjalani
hukuman, dosa-dosa mereka terlunasi. Mereka melemparkan diri ke dalam sumur itu
demi meraih kebebasan. Di sini, tidak ada hal semacam itu. Shiva Baba berkata
kepada Anda, anak-anak, “Teruslah mengingat Saya saja. Ini begitu mudah.” Namun,
anak-anak ditangkap oleh Maya dan diputar-putar seperti gasing. Peperangan Anda
makan waktu paling lama. Tidak ada peperangan dengan kekuatan fisik yang terus
berlanjut hingga selama ini. Peperangan Anda dimulai sejak saat Anda datang
kepada Baba. Anak-anak yang sudah lama di sini telah mengalami begitu banyak
pertempuran. Ini juga akan berlanjut bagi anak-anak baru yang datang kemari.
Saat para prajurit gugur di medan perang, prajurit-prajurit baru menggantikan
mereka. Di sini juga demikian, ada beberapa anak yang gugur, tetapi jumlah kita
terus bertambah. Pohon ini harus bertumbuh besar. Sang Ayah berkata kepada Anda,
anak-anak yang termanis, “Ingatlah bahwa Saya adalah Ayah, Pengajar, dan Satguru
Anda Yang Maha Tinggi.” Anda tidak mungkin menyebut Krishna sebagai “Sang Ayah,
Pengajar, atau Satguru”. Anda harus berminat memberikan manfaat kepada semua
jiwa. Ketika anak-anak maharathi terus sibuk melakukan pelayanan, mereka
merasakan kebahagiaan besar; mereka bergegas pergi ke mana pun mereka diundang.
Anak-anak yang baik dipilih untuk melakukan pelayanan di pameran-pameran dan
duduk dalam komite pelayanan. Anda anak-anak diarahkan untuk terus sibuk
melakukan pelayanan agar orang-orang bisa paham bahwa Anda adalah anak-anak yang
baik, yang sedang menjalankan misi Ketuhanan. Sang Ayah juga senang terhadap
mereka yang melakukan pelayanan dengan sangat baik. Tanyalah hati Anda, “Apakah
saya sedang melakukan pelayanan?” Mereka berbicara tentang menjalankan pelayanan
Ketuhanan Sang Ayah. Pelayanan apa yang dilakukan oleh Tuhan, Sang Ayah? Beliau
menyampaikan pesan ini kepada semua orang: “Manmanabhawa!” Itu saja. Pengetahuan
tentang permulaan, pertengahan, dan akhir siklus ini tersimpan dalam intelek
Anda. Anda disebut sebagai pemutar-pemutar chakra kesadaran diri. Oleh sebab itu,
Anda harus memikirkan semua ini. Chakra kesadaran diri tidak pernah berhenti
berputar. Anda adalah mercusuar-mercusuar hidup. Anda begitu banyak dipuji. Anda
mengenal pujian Sang Ayah yang tak terbatas. Beliaulah Sang Samudra Pengetahuan,
Sang Penyuci. Beliaulah Sang Penyabda Gita. Beliau membuat tugas-Nya terlaksana
dengan pengetahuan ini dan dengan kekuatan yoga. Kekuatan yoga mendatangkan
dampak yang begitu besar. Yoga kuno dari Bharata, yang kini sedang Anda pelajari,
sangat terkenal. Kaum saniyasi adalah hatha yogi; mereka tidak mampu menyucikan
jiwa-jiwa yang tidak suci. Hanya Sang Ayah Yang Esalah yang memiliki pengetahuan
ini. Anda dilahirkan melalui pengetahuan ini. Gita disebut sebagai sang ibu dan
sang ayah. Ada Sang Ibu dan Sang Ayah. Di samping menjadi anak-anak Shiva Baba,
Anda juga memerlukan Sang Ibu dan Sang Ayah. Meskipun orang-orang menyanyikan
ini, mereka tidak memahami apa pun. Sang Ayah menjelaskan bahwa makna hal ini
begitu mendalam. Ada ungkapan: “Tuhan, Sang Ayah,” lalu mengapa Anda kemudian
mengatakan: “Sang Ibu dan Sang Ayah”? Baba sudah menjelaskan bahwa meskipun
Saraswati berada di sini, sebenarnya sang ibu yang sejati adalah Brahmaputra.
Ada Sang Samudra dan ada Sungai Brahmaputra. Peralihan (muara) yang pertama
adalah di antara keduanya. Shiva Baba berinkarnasi dalam diri orang ini
(Brahma). Hal-hal ini sangat halus. Tidak banyak di antara Anda yang menyimpan
hal-hal ini dalam intelek Anda. Tidak banyak di antara Anda yang mampu
memikirkannya. Mereka yang akan memperoleh status rendah memiliki intelek yang
sangat sempit. Kendati demikian, Sang Ayah tetap memberi tahu mereka, “Sadarilah
diri Anda sebagai jiwa.” Bukankah ini mudah? Ayah kita, jiwa-jiwa, adalah Sang
Jiwa Yang Maha Tinggi. Beliau memberi tahu Anda, jiwa-jiwa, “Teruslah mengingat
Saya saja, maka dosa-dosa Anda akan terhapus.” Inilah sebabnya, di dalam Gita,
tertulis: “Manmanabhawa!” Semua anak yang menulis surat kepada Baba mengatakan
bahwa terus melakukan perziarahan ingatan itu begitu sulit, karena mereka
berulang kali lupa. Ada suatu hal atau yang lain yang mengalahkan mereka. Ini
adalah pertandingan tinju antara Maya dan Anda, anak-anak Tuhan. Tidak ada orang
lain yang mengetahuinya. Baba berkata, “Anda harus menaklukkan Maya agar bisa
mencapai tahapan karmateet Anda.” Anda pertama-tama menjalin relasi karma.
Kemudian, sesudah setengah siklus berlalu, Anda berangsur-angsur terbelit dalam
ikatan karma. Pada awalnya, Anda adalah jiwa-jiwa yang suci; tidak terkandung
ikatan dalam perbuatan Anda, baik kebahagiaan maupun kesengsaraan. Anda menjalin
relasi kebahagiaan. Anda sekarang paham bahwa Anda dahulu menjalin relasi-relasi
yang membahagiakan, kemudian Anda terbelit dalam relasi-relasi yang
menyengsarakan. Anda sekarang benar-benar akan pergi ke dunia kebahagiaan.
Sewaktu dunia dahulu masih baru dan Anda masih suci, Anda adalah master.
Sekarang, Anda sudah menjadi tidak suci di dunia lama ini. Anda sekarang sedang
menjadi manusia-manusia ilahi. Maka, ingatlah itu. Sang Ayah berkata, “Ingatlah
Saya, maka semua dosa Anda akan terhapus dan Anda akan pulang kepada Saya.” Anda
akan pergi ke daratan kebahagiaan melalui hunian keheningan. Pertama-tama, Anda
harus pulang ke rumah. Sang Ayah berkata, “Ingatlah Saya, maka Anda akan menjadi
suci. Saya, Sang Penyuci, sedang menyucikan Anda agar Anda bisa pulang ke rumah.”
Berbicaralah seperti ini kepada diri sendiri: “Siklus ini sekarang menjelang
berakhir.” Kita sudah menjalani sekian banyak kelahiran. Sang Ayah kini telah
datang untuk mengubah kita dari tidak suci menjadi suci. Hanya melalui kekuatan
yogalah kita bisa menjadi suci. Kekuatan yoga sangat terkenal. Hanya Sang
Ayahlah yang mampu mengajarkannya kepada Anda. Anda tidak perlu melakukan apa
pun dengan badan Anda untuk ini. Aduklah hal-hal ini sepanjang hari. Ke mana pun
Anda pergi, duduklah bersendirian dalam keheningan; pikirkanlah hanya hal-hal
ini dalam intelek Anda. Anda bisa banyak bersendirian dalam keheningan di atap
rumah. Tidak perlu takut mengenai ini. Dahulu, sesudah mendengarkan murli, Anda
pergi dan duduk di lereng bukit untuk mengaduk hal-hal yang telah Anda dengar.
Mereka yang berminat akan pengetahuan ini hanya membicarakan hal-hal tentang
pengetahuan ini di antara mereka. Namun, jika mereka sama sekali tidak memiliki
pengetahuan ini, mereka pun mulai menggosipkan orang lain. Anda bisa menunjukkan
jalan ini kepada begitu banyak orang, dalam pameran-pameran Anda. Anda tahu
bahwa agama Anda memberikan berlimpah kebahagiaan. Anda hanya perlu menjelaskan
kepada orang-orang dari berbagai agama yang lain bahwa mereka harus mengingat
Sang Ayah Yang Esa. Jangan berpikir bahwa mereka orang Muslim, sedangkan Anda
Brahma Kumaris. Jangan. Anda masing-masing adalah jiwa dan Anda harus melihat
orang lain sebagai jiwa. Anda harus menjelaskan kepada jiwa itu. Anda harus
menjelaskan ini di pameran-pameran Anda. Oleh sebab itu, latihlah ini: “Saya,
sang jiwa, sedang menjelaskan kepada saudara saya, sesama jiwa.” Kita sekarang
sedang menerima warisan dari Sang Ayah. Kita menyadari bahwa diri kita adalah
jiwa-jiwa yang memberikan pengetahuan ini kepada saudara-saudara kita: “Anda
sekarang harus datang kepada Sang Ayah. Anda sudah begitu lama meninggalkan
hunian kedamaian dan terpisah dari Beliau.” Di sini, ada begitu banyak
kesengsaraan, ketidakdamaian, dan lain-lain. Sang Ayah berkata, “Sekarang,
berlatihlah menyadari diri sebagai jiwa, maka Anda akan melupakan semua nama,
wujud, dan badan.” Mengapa Anda berpikir bahwa si ini/si itu adalah seorang
Muslim? Anda harus menjelaskan kepadanya sambil menyadari bahwa dia adalah jiwa.
Anda bisa memahami apakah suatu jiwa itu baik atau buruk. Anda anak-anak diberi
tahu untuk menjauhi jiwa-jiwa yang mendatangkan pengaruh buruk. Anda sekarang
adalah anak-anak Sang Ayah yang tak terbatas. Sekarang, karena Anda sudah
selesai melakonkan peran Anda di sini, Anda harus pulang ke rumah. Anda harus
menjadi suci. Anda benar-benar harus mengingat Sang Ayah. Dengan menjadi suci
sekarang, Anda akan menjadi master atas dunia yang suci. Orang-orang diharuskan
mengucapkan sumpah. Sang Ayah berkata, “Anda juga harus bersumpah.” Sang Ayah
memberi Anda berbagai metode yang bijaksana. Anda, jiwa-jiwa, aslinya bersaudara,
kemudian sesudah Anda mengenakan badan, Anda menjadi saudara dan saudari.
Saudara-saudari tidak boleh menuruti sifat buruk nafsu birahi. Dengan mengingat
Sang Ayah dan menjadi suci, Anda menjadi master dunia. Anda sudah diberi
penjelasan: jika Anda dikalahkan oleh Maya, Anda harus bangkit kembali dan terus
waspada. Semakin Anda terus waspada, semakin banyak pencapaian yang Anda peroleh;
ada keuntungan, ada kerugian. Sepanjang setengah siklus, ada keuntungan (kredit),
dan sepanjang setengah siklus berikutnya, ada kerugian (debit) di kerajaan
Rahwana. Ada perhitungannya: kemenangan adalah keuntungan dan kekalahan adalah
kerugian. Maka, periksalah diri sendiri. Dengan mengingat Sang Ayah, Anda
anak-anak akan merasakan kebahagiaan. Orang lain sekadar menyanyikan lagu ini,
tanpa memahami apa pun mengenainya. Segala sesuatu yang mereka perbuat dilakukan
tanpa pemahaman. Anda tidak lagi melakukan pemujaan dan sebagainya, tetapi Anda
tetap menyanyikan pujian. Pujian Sang Ayah Yang Esa adalah pujian yang tak
tercemar. Sang Ayah sendiri datang dan mengajar Anda, anak-anak. Semestinya,
Anda tidak perlu mengajukan pertanyaan apa pun. Biarlah siklus ini terus
teringat dalam kesadaran Anda, kemudian pahamilah bagaimana Anda menaklukkan
Maya dan bagaimana Anda selanjutnya kalah. Sang Ayah menjelaskan, “Jika Anda
kalah sekarang, Anda akan menanggung hukuman 100 kali lipat.” Sang Ayah berkata,
“Jangan membiarkan terjadi penghinaan terhadap Sang Satguru. Jika tidak, Anda
tidak akan mampu mengklaim status.” Inilah kisah sejati tentang menjadi Narayana
yang sejati. Tidak ada orang lain yang mengetahuinya. Mereka telah memisahkan
kisah tentang Gita dari kisah tentang Narayana yang sejati. Padahal, Gita ini
ditujukan untuk berubah dari manusia biasa menjadi Narayana. Sang Ayah berkata,
“Saya memberitahukan kepada Anda kisah tentang berubah dari manusia biasa
menjadi Narayana. Ini disebut ‘Gita’ dan juga disebut ‘Kisah Keabadian’.” Hanya
Sang Ayahlah yang memberikan mata ketiga pengetahuan kepada Anda masing-masing.
Anda tahu bahwa karena Anda sedang menjadi manusia-manusia ilahi, Anda juga
harus memiliki kebajikan-kebajikan luhur itu. Anda tahu bahwa segala sesuatu di
dunia ini tidak ada yang abadi. Hanya Shiva Babalah yang konstan; semua jiwa
yang lain harus menurun. Beliau hanya datang pada zaman peralihan ini untuk
menjemput semua jiwa pulang. Anda pasti memerlukan seseorang untuk membawa
jiwa-jiwa di dunia lama ini ke dunia baru. Semua ini merupakan rahasia drama.
Sang Ayah datang dan menyucikan kita. Tidak ada manusia berbadan yang bisa
disebut sebagai Tuhan. Sang Ayah menjelaskan, “Pada saat ini, sayap semua jiwa
sudah patah, sehingga mereka tidak bisa terbang.” Sang Ayah telah datang untuk
memberi Anda sayap pengetahuan dan yoga. Dosa-dosa Anda akan terbakar habis
melalui kekuatan yoga dan Anda kemudian akan menjadi jiwa-jiwa dermawan. Akan
tetapi, Anda benar-benar harus berupaya terlebih dahulu. Oleh karena itu, Sang
Ayah berkata, “Teruslah mengingat Saya saja dan tulislah catatan ingatan Anda.”
Mereka yang catatan kemajuan dirinya bagus pasti menulis catatan dan juga
merasakan kebahagiaan besar. Bahkan seandainya Anda melakukan semua upaya yang
lain, tetapi tidak menulis catatan kemajuan diri, Anda tidak akan mampu mengisi
diri sendiri dengan kekuatan yoga. Anda memperoleh keuntungan besar dengan
menulis catatan kemajuan diri. Di samping catatan ini, Anda juga harus mencatat
poin-poin pengetahuan ini. Anda harus menulis catatan tentang seberapa banyak
pelayanan yang Anda lakukan dan juga seberapa lama Anda terus mengingat Baba.
Anda harus berupaya sedemikian besar, sehingga pada saat terakhir, Anda tidak
mengingat apa pun yang lain. Berupayalah sekarang untuk menyadari diri sebagai
jiwa sehingga Anda menjadi jiwa-jiwa dermawan. Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Aduklah
samudra pengetahuan ini dengan bersendirian dalam keheningan. Teruslah melakukan
perziarahan ingatan. Taklukkanlah Maya dan capailah tahapan karmateet Anda.
2. Selagi memberikan
pengetahuan ini kepada siapa pun, intelek Anda harus selalu sadar, “Saya, sang
jiwa, sedang memberikan pengetahuan ini kepada saudara saya, sesama jiwa.”
Lupakanlah nama, wujud, dan badan semua orang. Ikrarkan sumpah kesucian dan
jadilah suci; jadilah master atas dunia yang suci.
Berkah:
Semoga Anda
tidak mengenal keinginan bagi diri sendiri dan menjadi donatur konstan yang
mengangkat dan memberikan manfaat kepada jiwa-jiwa lain, seperti Sang Ayah.
Brahma Baba
menyisihkan waktunya sendiri untuk melakukan pelayanan. Dia sendiri selalu
rendah hati dan menunjukkan respek terhadap anak-anak. Dia bahkan menanggalkan
nama (reputasi) yang diperolehnya dari melakukan pelayanan. Dia menjadi jiwa
yang mengangkat semua orang dan memberikan manfaat kepada orang lain melalui
nama, respek, dan kehormatannya. Brahma Baba menanggalkan nama (reputasi) diri
sendiri dan mengagungkan nama orang lain. Dia terus-menerus menjadi pelayan dan
membuat anak-anak menjadi masternya. Dia menempatkan kebahagiaannya di dalam
kebahagiaan anak-anak. Tidak mengenal keinginan, sama seperti Sang Ayah, berarti
menjadi pengemis yang terintoksikasi, menjadi donatur konstan yang mengangkat
dan memberikan manfaat kepada semua jiwa. Ketika Anda melakukan ini, akan
tercapai kecepatan tinggi dalam tugas memberikan manfaat kepada dunia. Semua
kasus dan cerita (situasi) akan berakhir.
Slogan:
Jadilah
samudra (sindhu) pengetahuan, kebajikan luhur, dan dharna, dan jadilah titik (bindu)
dalam kesadaran Anda.
Dengan mental Anda
yang penuh kekuatan, lakukanlah pelayanan memberikan sakaash.
Sekarang, Anda
anak-anak harus memberikan sakaash melalui pikiran Anda yang luhur dan penuh
kekuatan. Berikanlah kekuatan kepada mereka yang lemah. Gunakanlah waktu untuk
upaya Anda sendiri dalam memberikan kerja sama kepada orang lain. Memberikan
kerja sama kepada orang lain berarti menabung bagi diri sendiri. Sekarang,
sebarkanlah gelombang yang sedemikian rupa sehingga Anda bukan mengambil
keselamatan, melainkan memberikan keselamatan. Dalam memberi, Anda menerima.