08.01.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, shrimat Sang Ayah memberi Anda kebahagiaan untuk 21 generasi. Tidak
ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk yang sedemikian unik kecuali Sang
Ayah. Anda harus terus mengikuti shrimat Beliau.
Pertanyaan:
Apa cara
mudah untuk membubuhkan tilak kedaulatan atas diri sendiri?
Jawaban:
(1) Agar bisa
memberi diri Anda tilak kedaulatan, teruslah sepenuhnya mengikuti semua ajaran
yang Sang Ayah berikan kepada Anda. Ini tidak ada hubungannya dengan berkah
maupun belas kasih. (2) Ikutilah Sang Ayah dan jangan melihat orang lain.
Jadilah “Manmanabhawa”. Dengan melakukan ini, Anda dengan sendirinya menerima
tilak. Dengan mempelajari pengetahuan ini dan terus melakukan perziarahan
ingatan, Anda berubah dari pengemis menjadi pangeran.
Lagu:
Salam hormat
kepada Shiva.
Om Shanti.
Ketika Bap
dan Dada mengucapkan, “Om shanti,” mereka juga bisa mengucapkannya dua kali,
karena ada dua pribadi di dalam satu badan ini: yang berwujud jasmani dan yang
tak berwujud jasmani. Mereka bisa mengucapkannya bersama-sama maupun
masing-masing bisa mengucapkannya sendiri-sendiri. Ini luar biasa. Tidak ada
seorang pun di dunia yang mengetahui bahwa Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa
Yang Maha Tinggi, duduk di dalam badan orang ini (Brahma) dan menyampaikan
pengetahuan ini. Hal ini tidak pernah tertulis di mana pun. Sebagaimana Sang
Ayah telah mengatakan ini di siklus sebelumnya, demikian pula Beliau kini
berkata, “Saya memasuki badan orang ini (Brahma) yang biasa-biasa saja, pada
waktu kelahiran terakhir dari banyak kelahirannya. Saya menggunakan dukungan
badan ini.” Ada beberapa perkataan di dalam Gita yang benar. Perkataan: “Saya
memasuki badan orang ini dalam kelahiran terakhir dari banyak kelahirannya, pada
masa pensiunnya,” itu benar. Mengatakan demikian tentang orang ini (Brahma), itu
akurat. Di zaman emas, jiwa pertama yang dilahirkan adalah jiwa ini (Brahma).
Kemudian, pada penghujung siklus, ketika dia sudah berada dalam tahapan pensiun,
Sang Ayah memasuki badannya. Itulah sebabnya, tentang Brahma ini, dikatakan
bahwa dia sendiri tidak tahu berapa jumlah kelahiran kembali yang sudah
dijalaninya. Orang-orang telah menuliskan “8,4 juta kelahiran kembali” dalam
kitab-kitab suci. Semua itu berasal dari jalan pemujaan. Itu disebut aliran
pemujaan. Hal-hal yang dilakukan di jalan pengetahuan ini berbeda dari hal-hal
yang dilakukan di jalan pemujaan. Selagi para pemuja melakukan pemujaan, mereka
terus menurun. Anda hanya menerima pengetahuan ini satu kali. Sang Ayah hanya
datang pada satu zaman ini untuk memberikan keselamatan kepada semua jiwa.
Inilah satu-satunya waktu ketika Baba datang untuk membantu Anda semua
menciptakan imbalan Anda di masa depan. Anda belajar sekarang demi bisa memasuki
dunia baru di masa depan. Sang Ayah datang untuk mendirikan kerajaan baru Anda.
Itulah sebabnya, ini disebut Raja Yoga. Jadi, Raja Yoga ini dinilai begitu
penting. Orang-orang ingin mempelajari Raja Yoga kuno dari Bharata ini. Kemudian,
karena orang-orang di sana yakin bahwa Surga tercipta melalui yoga, mereka
berkeinginan mempelajarinya. Sang Ayah menjelaskan, “Melalui kekuatan yoga
inilah Anda menjadi master Surga.” Sang Ayah mendirikan Surga, tetapi tidak ada
seorang pun yang mengetahui cara Beliau mendirikannya. Hanya Sang Ayah rohani
yang mengajarkan Raja Yoga ini. Tidak ada manusia berbadan yang sanggup
mengajarkannya. Dewasa ini, ada begitu banyak kecemaran dan kebobrokan. Inilah
sebabnya, Sang Ayah berkata, “Sayalah Yang Esa, yang menyucikan jiwa-jiwa yang
tidak suci. Jadi, pasti ada seseorang yang menjadikan jiwa-jiwa tidak suci.
Sekarang, Anda harus menilai sendiri, apakah ini benar atau tidak. Sayalah Yang
Esa, yang datang dan menyampaikan intisari semua Weda dan kitab-kitab suci.
Dengan mempelajari pengetahuan ini, Anda menerima kebahagiaan sepanjang 21
kelahiran.” Di jalan pemujaan, hanya terdapat kebahagiaan sementara yang fana.
Di sini, Sang Ayah memberi Anda berlimpah kebahagiaan, sehingga itu berlanjut
sepanjang 21 kelahiran. Shrimat yang Sang Ayah sampaikan untuk memberikan
kebahagiaan kepada Anda ini unik. Sang Ayah adalah Yang Esa, yang memenangkan
hati semua jiwa. Itu adalah Kuil Dilwala yang tidak hidup, sedangkan ini adalah
Kuil Dilwala yang hidup. Patung-patung yang menggambarkan aktivitas Anda itu
akurat. Pada saat inilah aktivitas Anda, yang mereka gambarkan itu, berlangsung.
Anda telah menemukan Sang Ayah, Yang Esa, yang memenangkan hati Anda, yang
memberikan keselamatan kepada semua jiwa, yang menghapus kesengsaraan Anda dan
memberi Anda kebahagiaan. Beliau diingat sebagai Yang Esa, Yang Maha Luhur.
Tuhan Shiva dipuji sebagai Yang Esa, Yang Maha Luhur. Di tempat lain, Shiva
linggam ditempatkan di depan Shankar dan lain-lain. Sebenarnya, menempatkan
Shiva linggam di depan patung dewata itu seharusnya tidak diperbolehkan, karena
dewata tidak melakukan pemujaan. Manusia ilahi tidak melakukan pemujaan, dan
kaum saniyasi juga tidak melakukan pemujaan. Mereka sekadar memiliki pengetahuan
tentang unsur brahm. Sebagaimana langit adalah salah satu unsur alam, sama
halnya, itu adalah unsur brahm, unsur cahaya. Mereka tidak mengingat Sang Ayah
maupun menerima mantra agung dari Beliau. Hanya Sang Ayah sendirilah yang datang
pada zaman peralihan ini untuk memberikan mantra agung ini kepada Anda. Sang
Ayah, Sang Pemberkah Keselamatan bagi semua jiwa, hanya datang pada satu zaman
ini dan memberikan mantra “Manmanabhawa”. Beliau berkata, “Anak-anak,
tanggalkanlah semua agama badan, termasuk kesadaran tentang badan Anda sendiri,
sadarilah diri sebagai jiwa dan ingatlah Saya, Ayah Anda.” Beliau menjelaskan
ini dengan cara yang begitu sederhana. Karena ini adalah kerajaan Rahwana, Anda
semua sudah berkesadaran badan. Sang Ayah sekarang menjadikan Anda berkesadaran
jiwa. Beliau berkata, “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Saya, Ayah
Anda, agar campuran ketidaksucian yang sudah mencemari Anda bisa dibuang.”
Ketika Anda menurun dari tahapan satopradhan ke tahapan sato, derajat surgawi
Anda berkurang. Kemurnian emas ditentukan dari nilai karatnya. Sekarang, pada
penghujung zaman besi, tidak ada emas yang terlihat. Di zaman emas, ada
istana-istana yang dibangun dari emas. Perbedaannya bagaikan siang dan malam.
Itu disebut dunia zaman emas. Di sana, tidak diperlukan batu maupun bata. Tidak
ada sampah yang digunakan untuk membangun gedung-gedung di sana; mereka hanya
menggunakan emas dan perak. Mereka menikmati berlimpah kebahagiaan melalui sains
di sana. Ini juga sudah ditakdirkan di dalam drama. Orang-orang pada masa
sekarang memiliki kesombongan sains. Di zaman emas, tidak ada kesombongan sains.
Ketika Anda berada di sana, Anda hanya menerima kebahagiaan dari sains. Di sini,
kebahagiaan hanya bersifat sementara, dan juga timbul begitu banyak kesengsaraan
akibat sains dewasa ini. Berbagai bom dan sebagainya untuk penghancuran sedang
dipersiapkan. Mereka memberi tahu bangsa-bangsa lain agar tidak membuat bom-bom
itu, tetapi mereka sendiri terus membuatnya. Meskipun mereka tahu bahwa mereka
semua akan mati akibat bom-bom itu, mereka terus membuatnya. Jadi, intelek
mereka sudah mati. Semua ini sudah ditakdirkan di dalam drama; mereka tidak bisa
berhenti membuatnya. Mereka memang paham bahwa mereka akan tewas akibat bom-bom
itu, tetapi mereka tidak mengerti siapa yang menginspirasi mereka untuk terus
membuatnya. Mereka tidak bisa berhenti memproduksinya; bom-bom itu pasti harus
dibuat. Penghancuran juga sudah ditakdirkan di dalam drama. Betapa pun besarnya
hadiah perdamaian yang diberikan kepada seseorang, hanya Sang Ayah Yang Esalah
yang mampu menciptakan kedamaian. Beliaulah Sang Samudra Kedamaian. Beliaulah
Yang Esa, yang memberikan warisan kedamaian, kebahagiaan, dan kesucian kepada
Anda. Di zaman emas, terdapat kekayaan tanpa batas. Sungai-sungai susu mengalir
di sana. Vishnu dilukiskan mengambang di tengah samudra susu. Gambar itu dibuat
untuk membandingkan perbedaan besar antara samudra susu itu dan samudra racun
ini. Di jalan pemujaan, orang-orang membuat kolam dan sebagainya dan menempatkan
patung Vishnu di atas sebongkah batu di tengahnya. Mereka menghabiskan begitu
banyak uang untuk pemujaan. Itu hanya membuang waktu dan menghamburkan uang.
Mereka membelanjakan begitu banyak uang untuk membuat patung para dewi. Kemudian,
mereka membawa dan menenggelamkan patung-patung itu di laut. Jadi, uang itu pun
terbuang percuma. Itu hanyalah pemujaan terhadap boneka. Tidak ada pemuja yang
mengetahui peran dari sosok-sosok yang mereka puja. Anda sekarang mengetahui
peran dari kuil siapa pun yang Anda kunjungi. Tidak ada keberatan; Anda
anak-anak tidak dilarang pergi ke mana pun. Anda dahulu pergi ke sana tanpa
memahami apa pun. Sekarang, Anda pergi ke sana sesudah menjadi bijak. Anda
mengatakan bahwa Anda mengetahui tentang 84 kelahiran mereka. Orang-orang
Bharata bahkan tidak mengetahui tentang kelahiran Shri Krishna. Semua
pengetahuan ini melekat dalam intelek Anda. Pengetahuan ini adalah sumber
pendapatan Anda. Tidak ada tujuan maupun sasaran dalam mempelajari Weda dan
kitab-kitab suci dan sebagainya. Di sekolah, pasti ada suatu tujuan dan sasaran
tertentu dalam mempelajari sesuatu. Anda menjadi begitu kaya raya melalui studi
ini. Anda menerima keselamatan dan juga menjadi kaya dengan mempelajari
pengetahuan ini. Ke kuil mana pun Anda pergi, Anda bisa dengan sangat cepat
memahami memorial siapakah itu. Kuil Dilwala yang itu tidak hidup, sedangkan ini
adalah kuil yang hidup. Sebagaimana Anda digambarkan di sini, dalam gambar pohon,
demikian juga kuil tersebut dibangun dengan cara yang sama, di mana Anda
digambarkan duduk bertapasya di bawah, sedangkan seluruh surga ditunjukkan
berada di atas, di langit-langit kuil. Pasti diperlukan begitu banyak uang untuk
menciptakan itu. Di sini, Anda tidak mengeluarkan biaya apa pun. Bharata dahulu
100% makmur dan suci. Sekarang, Bharata sudah 100% bangkrut dan tidak suci.
Semua orang di sini dilahirkan melalui sifat buruk nafsu birahi. Di sana, tidak
ada debu. Ada berbagai cerita menakutkan yang dituliskan dalam Garuda Purana
untuk membuat orang-orang mengubah perilaku mereka, tetapi tidak ditakdirkan
dalam drama bagi orang-orang untuk berubah pada waktu itu. Pendirian yang Tuhan
jalankan sedang berlangsung sekarang. Tuhanlah Yang Esa, yang mendirikan surga.
Beliau disebut sebagai Tuhan, Sang Ayah, Sang Pencipta Surga. Beliau telah
menjelaskan bahwa para prajurit yang lain bertempur demi penguasa mereka,
sedangkan Anda, para prajurit, kini sedang menaklukkan Maya demi manfaat Anda
sendiri. Semakin banyak yang Anda lakukan, semakin banyak juga yang akan Anda
terima. Anda masing-masing harus menggunakan badan, mental, dan kekayaan Anda
untuk mengubah Bharata menjadi surga. Semakin banyak yang Anda lakukan, semakin
tinggi status yang akan Anda klaim. Tidak akan ada yang tersisa di sini.
Ungkapan: “kekayaan sebagian orang akan tetap terkubur” mengacu kepada saat ini
di dalam siklus. Sang Ayah kini telah datang untuk membantu Anda menerima
keberuntungan kerajaan. Beliau berkata, “Sekarang, gunakanlah segala sesuatu
yang Anda miliki: badan, mental, dan kekayaan Anda, untuk ini. Orang ini,
Brahma, telah menyerahkan segala sesuatu yang dimilikinya. Dia disebut donatur
agung. Di samping memberikan kekayaan abadi, dia juga mendonasikan kekayaannya
yang bisa musnah. Anda masing-masing bisa memberi sebanyak yang Anda inginkan.”
Donatur-donatur yang terkenal juga disebut sebagai filantropis besar. Mereka
mengukir reputasi bagi diri sendiri. Mereka memberi secara tidak langsung dalam
nama Tuhan, tetapi kerajaan mereka tidak tercipta. Kerajaan Andalah yang
sekarang sedang diciptakan. Maka, Anda harus menjadi filantropis-filantropis
komplet. Di jalan pemujaan, orang-orang mengatakan bahwa mereka akan
mempersembahkan hidup mereka. Di sini, tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan.
Pemerintah di luar sana sudah begitu banyak mengucurkan dana. Apa pun yang Anda
lakukan di sini, Anda melakukannya bagi diri sendiri. Entah Anda menjadi bagian
dari rosario delapan, rosario 108, maupun rosario 16.108, itu tergantung Anda
sendiri. Anda benar-benar harus lulus dengan pujian. Anda harus mengumpulkan
pendapatan yang sedemikian besar melalui beryoga sehingga Anda mencapai tahapan
karmateet Anda dan tidak perlu menanggung hukuman. Anda semua adalah kesatria.
Peperangan Anda melawan Rahwana, bukan melawan manusia. Mereka yang gagal,
mengalami penurunan dua derajat. Zaman perak disebut sebagai surga yang sudah
berkurang dua derajat. Anda harus berupaya untuk mengikuti Sang Ayah sepenuhnya.
Akan tetapi, untuk ini, Anda juga harus menyerahkan segala sesuatu dengan mental
dan intelek Anda. Anda pasti berkata, “Baba, semua ini milik-Mu.” Sang Ayah
kemudian pasti menjawab, “Gunakanlah itu untuk melakukan pelayanan. Jalankanlah
tugas sesuai dengan petunjuk yang Saya berikan kepada Anda.” Bukalah universitas,
bukalah berbagai center, agar ada banyak jiwa yang bisa memperoleh manfaat.
Cukup sampaikanlah pesan ini: “Ingatlah Sang Ayah dan klaimlah warisan Anda.”
Anda anak-anak disebut sebagai pembawa pesan. Oleh sebab itu, sampaikanlah pesan
ini: “Sang Ayah berkata melalui Brahma: ‘Ingatlah Saya, maka dosa-dosa Anda akan
terhapus.’ Anda akan menerima kebebasan dalam hidup. Anda sekarang hidup dalam
keterikatan (jeevan bandhan), tetapi Anda nantinya akan memperoleh kebebasan
dalam hidup (jeevan mukti).” Sang Ayah berkata, “Saya hanya datang di Bharata.”
Drama ini sudah ditakdirkan secara abadi. Pertanyaan tentang kapan drama ini
dimulai dan kapan drama ini berakhir tidak bisa diajukan. Drama ini berlanjut
secara abadi. Jiwa-jiwa adalah titik-titik yang sedemikian kecil, dan
masing-masing jiwa memiliki peran abadi yang sudah ditakdirkan dalam dirinya.
Ini adalah hal-hal yang begitu mendalam. Setiap jiwa adalah titik yang begitu
kecil, bagaikan bintang. Kaum ibu membubuhkan tilak (titik) di dahi mereka.
Dengan berupaya sekarang, Anda masing-masing membubuhkan tilak kedaulatan pada
diri sendiri. Jika Anda mengikuti ajaran Sang Ayah dengan akurat, Anda
membubuhkan tilak kedaulatan pada diri sendiri. Ini tidak ada hubungannya dengan
belas kasih atau berkah khusus. Anda masing-masing harus membubuhkan tilak
kedaulatan. Tilak itu mengacu kepada tilak kedaulatan asli ini. Anda harus
melakukan upaya sebesar itu sekarang dan mengikuti Sang Ayah. Jangan melihat
orang lain. Inilah yang dimaksud dengan menjadi “Manmanabhawa”. Melalui inilah
Anda dengan sendirinya menerima tilak Anda. Bukan Sang Ayah yang membubuhkannya
pada Anda. Studi ini adalah Raja Yoga, studi bagi Anda untuk berubah dari
pengemis menjadi pangeran. Oleh sebab itu, Anda harus melakukan upaya yang
sangat bagus, sesuai dengan itu, dan juga mengikuti orang ini (Brahma). Anda
harus memahami aspek ini. Melalui studi ini, Anda menabung pendapatan. Semakin
banyak Anda beryoga, semakin banyak Anda bisa menerapkan pengetahuan ini.
Yogalah yang memerlukan upaya. Inilah sebabnya, Raja Yoga dari Bharata dikenang.
Namun, Anda bisa menghabiskan seumur hidup Anda untuk mandi di Sungai Gangga,
dan tetap tidak bisa menjadi suci. Orang-orang di jalan pemujaan memberikan
donasi kepada kaum miskin dalam nama Tuhan, sedangkan Tuhan sendiri datang
kemari untuk memberikan kedaulatan dunia kepada mereka yang miskin. Beliaulah
Tuhan Bagi Yang Miskin. Bharata, yang tadinya 100% makmur, sekarang sudah
menjadi 100% bangkrut. Donasi selalu diberikan kepada orang miskin. Sang Ayah
menjadikan Anda begitu luhur, tetapi Anda menghina Sang Ayah yang sedemikian
rupa. Sang Ayah berkata, “Ketika Anda menghina Saya dengan cara seperti itu,
Saya harus datang.” Itu juga sudah ditakdirkan di dalam drama. Inilah Ayah
sekaligus Pengajar Anda. Umat Sikh berbicara tentang Sang Satguru Abadi, tetapi
ada begitu banyak guru di jalan pemujaan. Ini adalah singgasana yang dipakai
oleh Yang Esa, Sosok Keabadian. Beliau juga menggunakan singgasana beberapa anak.
Beliau berkata, “Saya memasuki badan orang ini (Brahma) untuk memberikan manfaat
kepada semua jiwa.” Inilah peran Beliau pada saat ini. Hal-hal ini harus
dipahami. Orang baru tidak akan mampu memahami hal-hal ini. Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Anda harus
menjadi donatur agung dengan mendonasikan kekayaan abadi dari pengetahuan ini.
Sebagaimana Brahma Baba dahulu menggunakan segala sesuatu yang dimilikinya untuk
melakukan pelayanan, ikutilah sang ayah dengan cara serupa dan klaimlah status
tinggi di kerajaan itu.
2. Agar bisa
terbebas dari hukuman, kumpulkanlah pendapatan yang sedemikian rupa dengan
beryoga sehingga Anda mencapai tahapan karmateet Anda. Jangan melihat orang
lain. Sebaliknya, lakukan upaya penuh untuk lulus dengan pujian.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi tak kenal lelah, seperti Brahma Baba, dan akhirilah kecerobohan dengan
menjaga kedisiplinan yang ketat dan memelihara tekad.
Agar bisa tak kenal
lelah seperti Brahma Baba, akhirilah kecerobohan. Untuk ini, jagalah disiplin
yang ketat atas diri sendiri. Milikilah tekad dan jagalah agar fokus perhatian
Anda senantiasa waspada, maka kecerobohan akan berakhir. Pertama-tama,
perbaikilah diri Anda, kemudian lakukan pelayanan, maka ladang pelayanan
tersebut akan ditransformasi. Sekarang, singkirkan bantal Dunlopillo, yaitu
pikiran santai, seperti: “Saya akan melakukannya nanti, itu akan terlaksana.”
Pertahankanlah slogan: “Saya harus melakukan ini,” dalam benak Anda, maka
transformasi akan berlangsung.
Slogan:
Perkataan
yang penuh kekuatan adalah kata-kata yang mengandung restu baik dan perasaan
berkesadaran jiwa.
Dengan mental Anda
yang penuh kekuatan, lakukanlah pelayanan memberikan sakaash.
Seiring dengan
mendekatnya waktu, pikiran sia-sia juga semakin bertambah sama banyaknya, tetapi
itu bermunculan agar bisa diselesaikan. Sudah menjadi tugas mereka untuk datang,
dan sudah menjadi tugas Anda untuk mentransformasi pikiran-pikiran sia-sia itu
dengan tahapan terbang dan sakaash Anda. Jangan takut. Jangan terpengaruh oleh
semua itu.