09.03.25 Avyakt Bapdada
Indonesian Murli 20.03.2004 Om Shanti Madhuban
Secara Khusus,
Rayakanlah Tahun Ini sebagai Tahun Kebebasan Dalam Hidup. Bersatulah, dan Dengan
Konsentrasi, Ungkapkanlah Sang Ayah.
Hari ini, Sang
Samudra Cinta Kasih melihat semua anak yang penuh cinta kasih di segala tempat.
Sang Ayah memiliki cinta kasih yang tak termusnahkan dalam hati Beliau bagi Anda,
anak-anak, dan Anda anak-anak juga memiliki cinta kasih yang tak termusnahkan
dalam hati Anda bagi Sang Ayah, Sang Penghibur Hati. Hanya Sang Ayah dan
anak-anak Brahmalah yang mengenal cinta kasih Tuhan dan cinta kasih dalam hati.
Hanya Anda, jiwa-jiwa anak Brahma, yang layak akan cinta kasih Tuhan. Jiwa-jiwa
pemuja haus akan cinta kasih Tuhan. Mereka memanggil-manggil, sedangkan Anda,
jiwa-jiwa anak Brahma, layak atas pencapaian cinta kasih tersebut. BapDada tahu
mengapa Anda anak-anak memiliki cinta kasih istimewa. Itu karena hanya pada saat
inilah Anda memperoleh semua harta dari Sang Master Atas Semua Harta. Harta ini
bukan berlaku hanya untuk satu kelahiran pada saat ini; harta yang tak
termusnahkan ini terus menyertai Anda selama banyak kelahiran. Anda semua,
jiwa-jiwa anak Brahma, tidak akan pulang dengan tangan hampa seperti jiwa-jiwa
lain di dunia. Anda akan membawa serta semua harta bersama Anda. Anda memiliki
intoksikasi tentang pencapaian harta yang tak termusnahkan ini, bukan? Jadi,
anak-anak, Anda semua telah mengumpulkan harta yang tak termusnahkan ini, bukan?
Apakah Anda terus-menerus memiliki intoksikasi dan kebahagiaan karena telah
mengumpulkannya? Apakah kilau dari pengumpulan harta ini kentara pada wajah
setiap anak? Anda tahu harta mana yang telah Anda peroleh dari Sang Ayah, bukan?
Pernahkah Anda memeriksa rekening tabungan Anda? Sang Ayah memberikan setiap
harta tanpa batas kepada Anda semua, anak-anak. Beliau tidak memberi hanya
sedikit kepada sebagian anak dan memberi lebih banyak kepada yang lain. Setiap
anak adalah master atas harta tanpa batas yang konstan dan tak termusnahkan ini.
Menjadi anak berarti menjadi master atas harta. Munculkan ini dan lihatlah
sendiri, betapa banyaknya harta yang BapDada sudah berikan kepada Anda.
Harta pertama dari
semua harta adalah kekayaan pengetahuan ini. Jadi, sudahkah Anda semua menerima
kekayaan pengetahuan? Atau, masihkah Anda harus menerimanya? Sudahkah Anda
menabungnya? Atau, apakah Anda hanya menabung sedikit, sedangkan sisanya sudah
terpakai habis? Memiliki kekayaan pengetahuan berarti melakukan perbuatan
sebagai jiwa yang bijak dan trikaldarshi; artinya, menjadi berpengetahuan penuh,
memiliki pengetahuan yang lengkap, memahami pengetahuan tentang tiga aspek waktu,
dan menggunakan kekayaan pengetahuan ini untuk melaksanakan tugas Anda. Dengan
menggunakan kekayaan pengetahuan dalam melaksanakan setiap tugas dalam kehidupan
nyata, Anda mencapai kesuksesan karena menggunakannya dengan cara yang benar;
maka, Anda pun terbebas dari banyak ikatan dan juga meraih kebebasan dalam hidup.
Apakah Anda mengalami ini? Bukan berarti bahwa kebebasan dalam hidup hanya akan
Anda terima di zaman emas, karena bahkan sekarang pun, dalam kehidupan Anda di
zaman peralihan ini, Anda menerima kebebasan dari banyak ikatan yang terbatas.
Kehidupan Anda menjadi terbebas dari ikatan. Anda tahu, dari seberapa banyak
ikatan Anda sudah dibebaskan, bukan? Anda sudah terbebas dari bermacam-macam
bentuk penderitaan (Hai! Hai! – kecemasan). Sekarang, “Hai, hai!” sudah berakhir
untuk selamanya, dan sebagai gantinya, Anda menyanyikan lagu, “Wah, wah!” Jika
masih ada jejak “Hai, hai!” – mungkin bukan dalam perkataan, tetapi masih ada
dalam pikiran atau mimpi Anda – jika itu terlintas dalam mental Anda, berarti
Anda belum mengalami kebebasan dalam hidup. Sudahkah Anda menyanyikan, “Wah, wah,
wah!”? Ibu-ibu, apakah Anda masih menangis dalam penderitaan? Bukankah tidak
lagi demikian? Masihkah Anda sesekali menangis? Apakah Anda, para Pandawa,
menangis dalam penderitaan? Anda mungkin tidak mengungkapkannya dalam perkataan,
tetapi jika terdapat sedikit pun jejak “Hai! Hai!” dalam mental Anda di tengah
situasi apa pun, Anda tidak bisa terbang. “Hai” (wujud penderitaan) menandakan
ikatan, sedangkan “fly” (terbang) berarti tahapan terbang, yaitu mengalami
kebebasan dalam hidup dan terbebas dari ikatan. Jadi, periksalah ini, karena
jika Anda, anak-anak Brahma, masih belum terbebas dari ikatan – jika masih ada
rantai emas atau rantai berlian agung yang masih membelit Anda – gerbang
kebebasan bagi semua jiwa tidak bisa terbuka. Jika Anda sudah terbebas dari
ikatan, maka gerbang kebebasan akan terbuka bagi semua jiwa. Jadi, Anda
bertanggung jawab membuka gerbang ini dan membebaskan semua jiwa dari
kesengsaraan dan ketidakdamaian mereka.
Periksalah hingga
sejauh mana Anda telah memenuhi tanggung jawab Anda. Anda semua sudah
menyepakati kontrak untuk menjalankan tugas transformasi dunia dengan BapDada.
Anda adalah para kontraktor; Anda bertanggung jawab atas tugas ini. Seandainya
Sang Ayah mau, Beliau bisa melakukan segala sesuatu, tetapi Sang Ayah mengasihi
Anda, anak-anak. Beliau tidak ingin melaksanakannya sendirian. Begitu Sang Ayah
berinkarnasi, Beliau juga menginkarnasikan Anda semua. Anda merayakan Shiva
Ratri, bukan? Shiva Ratri siapa yang Anda rayakan? Hanya Shiva Ratri BapDada?
Anda juga merayakan Shiva Ratri Anda semua, bukan? Anda adalah sahabat-sahabat
Sang Ayah sejak awal hingga akhir. Apakah Anda memiliki intoksikasi bahwa Anda
adalah sahabat-sahabat Beliau sejak awal hingga akhir? Anda adalah
sahabat-sahabat Tuhan.
Jadi, sekarang,
dalam melakonkan peran Beliau pada penghujung musim tahun ini, BapDada
menginginkan satu hal dari Anda semua, anak-anak. Haruskah Baba memberi tahu
Anda tentang apa yang Beliau inginkan? Anda harus melakukannya. Anda tidak boleh
sekadar mendengarnya, melainkan juga harus melaksanakannya. Apakah ini bisa
dipahami, para pengajar? Para pengajar, angkat tangan Anda! Para pengajar
melambaikan kipas-kipas mereka; Anda merasa kegerahan. Achcha, apakah Anda semua,
para pengajar, akan melakukan ini dan juga menginspirasi orang lain untuk
melakukannya? Akankah Anda menginspirasi orang lain? Maukah Anda melakukannya?
Bagus. Anda merasakan hawa sejuk (dari kipas) dan juga melambaikan tangan.
Adegan ini sangat bagus. Sangat bagus. Jadi, dalam upacara penutupan musim ini,
BapDada ingin menciptakan jenis Deepmala (rosario cahaya) yang baru. Apakah Anda
paham? Baba ingin merayakan dengan jenis Deepmala baru. Jadi, apakah Anda semua
siap merayakan Deepmala ini? Siapa yang siap? Angkat tangan! Jangan sekadar
menjawab, “Ya,” di bibir saja. Jangan mengangkat tangan hanya untuk menyenangkan
BapDada, tetapi lakukan itu dari lubuk hati Anda. Achcha. BapDada ingin melihat
pelita-pelita yang menyala, yang akan memenuhi harapan Beliau. BapDada ingin
merayakan Deepmala pelita-pelita harapan Beliau. Apakah Anda memahami Deepawali
yang manakah ini? Apakah ini jelas?
Jadi, siapakah
pelita-pelita harapan BapDada? Musim tahun ini sekarang sudah berakhir. Baba
sudah memberi tahu Anda, dan Anda semua juga memiliki pikiran tersebut. Ingatkah
Anda? Beberapa orang di antara Anda sudah memiliki pikiran tersebut, tetapi
hanya pada level pemikiran. Sebagian lagi hanya separuh memenuhi pikiran itu,
beberapa anak masih mempertimbangkannya dan pikiran mereka hanya berhenti pada
level pemikiran. Pikiran manakah itu? Itu bukan hal baru. Bahkan, itu sudah lama
ada, yaitu: mewujudkan transformasi dalam diri semua orang melalui transformasi
diri sendiri. Kesampingkan dunia untuk sementara waktu, karena BapDada sekarang
ingin melihat transformasi dalam keluarga Brahma melalui transformasi diri.
Inilah yang BapDada ingin lihat. Baba tidak ingin lagi mendengar: “Andaikan ini
terjadi, itu pasti bisa terlaksana. Jika orang itu berubah, maka saya akan
berubah. Jika dia berbuat demikian, saya pun akan melakukannya juga.” Dalam hal
ini, Brahma Baba pada khususnya memberi tahu semua anak, “Jadilah Arjuna,
seperti saya.” Dalam hal ini, katakan: “Saya lebih dahulu,” bukan: “Anda lebih
dahulu.” Katakan, “Saya lebih dahulu.” Ini adalah “saya” yang penuh berkah,
sedangkan “saya” yang terbatas itu justru akan menjatuhkan Anda. Ada ungkapan,
“Orang yang mengambil inisiatif adalah Arjuna.” Arjuna berarti menjadi nomor
satu; bukan berurutan (numberwise), melainkan nomor satu (number one). Jadi,
apakah Anda ingin menjadi nomor dua atau nomor satu? BapDada telah mengamati
sesuatu yang mengherankan dalam banyak hal yang dikerjakan. Baba akan
memberitahukan sesuatu yang terjadi dalam keluarga ini, karena yang sedang duduk
di sini adalah keluarga. Saat ada suatu jenis tugas yang dilaksanakan, BapDada
menerima kabar. Ada berbagai tugas dan program yang ditujukan hanya bagi
jiwa-jiwa istimewa. Jadi, pikiran itu mencapai BapDada dan para Dadi, karena
para Dadi adalah instrumen dalam wujud jasmani. Pikiran Anda mencapai BapDada.
Pikiran manakah yang mencapai BapDada? “Nama saya juga harus dicantumkan di sini.
Apakah saya kurang dibandingkan yang lain? Mengapa nama saya tidak disebutkan?”
Maka, Sang Ayah bertanya, “Mengapa nama Anda tidak disebutkan dalam, ‘Wahai,
Arjuna’? Itu seharusnya tercakup di dalamnya, bukan?” Atau, apakah nama Anda
tidak semestinya disertakan? Haruskah itu disertakan? Anak-anak yang duduk di
depan – para maharathi duduk di barisan depan – haruskah nama itu disebutkan di
dalamnya? Bagaimana? Brahma Baba sudah memberikan teladan tentang ini secara
nyata. Dia tidak pernah melihat siapa pun, entah dia melakukan sesuatu atau
tidak. Tidak pernah. “Saya lebih dahulu.” Anda juga sudah diberi tahu sebelumnya
bahwa ada bermacam-macam wujud “saya” yang bangsawan. Semua jenis “saya” itu
berakhir dengan “saya” yang ini. Jadi, harapan BapDada dalam mengakhiri musim
ini adalah supaya setiap anak – yang menyebut dirinya Brahma Kumar atau Brahma
Kumari – semuanya yang mengenal diri sendiri dan mengakui diri mereka sebagai BK,
biarlah Anda semua, jiwa-jiwa anak Brahma, terbebas dari segala ikatan terbatas
yang Anda miliki, bahkan dalam wujud pikiran. Jadilah bebas dari ikatan dan
alamilah kebebasan dalam hidup, seperti Brahma Baba. Jadilah bebas dalam
kehidupan sebagai anak-anak Brahma, bukan dalam kehidupan biasa. Rayakan tahun
ini secara khusus sebagai kehidupan dalam kebebasan yang luhur sebagai anak-anak
Brahma. Orang lain tidak mungkin mengetahui hingga sejauh mana Anda, setiap jiwa
anak Brahma, mengenal ikatan-ikatan halus Anda sendiri. Namun, BapDada tahu,
karena Beliau memiliki TV, yaitu TV mental; bukan TV badan, melainkan TV mental.
Jadi, musim mendatang – dan pasti akan ada musim depan, bukan? Atau, apakah kita
harus mengakhirinya? Haruskah kita cuti untuk satu tahun? Haruskah kita berhenti
satu tahun? Para Pandawa, apakah kita harus beristirahat selama satu tahun? (Dadiji
mengatakan bahwa dalam satu bulan harus ada istirahat 15 hari.) Achcha. Bagus
sekali. Apakah semua anak mengatakan demikian? Siapa yang tidak mau cuti? Angkat
tangan. Mereka yang duduk di galeri tidak melambaikan tangan. Achcha. (Seluruh
perkumpulan melambaikan tangan.) Bagus sekali. Sang Ayah selalu mengatakan, “Ha
ji, ha ji,” kepada anak-anak. Itu baik. Namun, kapan Anda anak-anak akan
mengatakan, “Ha ji,” kepada Sang Ayah? Anda membuat Sang Ayah mengatakan, “Ha ji,”
bukan? Sang Ayah berkata, “Baba juga membuat persyaratan.” Maukah Anda
menyetujuinya? Anda semua setidaknya harus mengatakan, “Ha ji.” Anda yakin?
Apakah Anda nantinya tidak akan mencari-cari alasan? Sekarang, ambil foto wajah
semua anak di TV. Bagus. Sang Ayah senang karena Anda anak-anak semuanya juga
mengatakan, “Ha ji, ha ji.”
BapDada tidak ingin
ada anak yang membuat alasan semacam: “Karena ini, karena itu, akibatnya ada
ikatan ini/itu.” Jangan menjadi masalah, melainkan jadilah perwujudan solusi.
Anda juga harus menjadikan sahabat-sahabat Anda seperti ini, karena Anda bisa
melihat sendiri seperti apa kondisi zaman sekarang ini. Suara korupsi semakin
membahana begitu lantang. Korupsi dan penyerangan sedang menuju ke titik ekstrem.
Jadi, bendera keagungan (yaitu: menjadi luhur) harus terlebih dahulu dikibarkan
dalam mental setiap jiwa anak Brahma, karena hanya dengan demikianlah itu akan
bisa dikibarkan di dunia. Anda sudah merayakan banyak Shiva Ratri. Pada setiap
perayaan Shiva Ratri, Anda memiliki pikiran bahwa Anda akan mengibarkan bendera
Sang Ayah di dunia. Sebelum mengibarkan bendera pengungkapan ini di dunia, dalam
mental Anda, Anda masing-masing anak Brahma harus mengibarkan bendera Sang Ayah
di singgasana hati Anda. Untuk mengibarkan bendera ini, Anda hanya perlu
menggunakan dua kata dalam setiap perbuatan, dalam tindakan Anda. Bukan dalam
pikiran Anda, bukan dalam kepala Anda, melainkan dalam hati, perbuatan, relasi,
dan koneksi Anda. Ini bukan istilah yang sulit, melainkan kata-kata yang umum
digunakan. Kata-kata itu adalah: (1) Memiliki persatuan dalam semua relasi,
koneksi, dan juga di antara Anda sendiri. Meskipun ada banyak sanskara, harus
terdapat persatuan dalam keberagaman tersebut. (2) Apa pun pikiran luhur yang
Anda miliki, BapDada sangat senang jika Anda memiliki pikiran semacam itu, dan
BapDada sangat gembira saat melihat dan mendengar tentang berbagai pikiran
tersebut. Wah, wah, anak-anak, wah! Wah, pikiran luhur, wah … tetapi! Ada “tetapi”.
Semestinya, tidak ada “tetapi”. Namun, nyatanya ada. Sebagian besar di antara
Anda, yaitu sekitar 90% dari Anda anak-anak, memiliki pikiran yang sangat baik.
BapDada juga beranggapan bahwa hari ini, pikiran anak ini sangat bagus dan akan
terjadi kemajuan, tetapi pikiran itu berkurang 50% pada saat disampaikan dalam
perkataan dan berkurang 75% pada saat diterapkan dalam wujud nyata – itu menjadi
tercampur aduk. Apa penyebabnya? Karena tidak ada konsentrasi dan tekad dalam
pikiran Anda. Jika ada konsentrasi dalam pikiran Anda, konsentrasi itu menjadi
sarana kesuksesan Anda. Tekad adalah sarana kesuksesan bagi Anda. Ada perbedaan
dalam hal itu. Apa penyebabnya? BapDada hanya melihat satu hal dalam hasilnya:
Anda begitu banyak melihat orang lain. Anda semua menunjukkan ini. Ketika Anda
menudingkan jari kepada seseorang, tiga jari menuding balik kepada Anda sendiri.
Namun, Anda tidak melihat tiga jari tersebut, melainkan begitu banyak melihat
satu jari yang menuding itu. Demikianlah, harus ada tekad dan konsentrasi. Dalam
persatuan, ada fluktuasi. “Jika orang itu melakukannya, barulah saya mau
melakukannya.” Mereka, yang mengambil inisiatif, menjadi Arjuna. Anda menjadi
nomor dua dalam hal ini. Jika tidak demikian, ubahlah slogan Anda, bukan lagi
“transformasi dunia melalui transformasi diri” melainkan “transformasi diri
melalui transformasi dunia” – atau, “transformasi diri melalui transformasi
orang lain”. Jadi, apakah kita harus mengubah slogan itu? Haruskah kita
mengubahnya? Atau tidak mengubahnya? BapDada juga mengajukan persyaratan. Apakah
Anda sepakat? Haruskah Baba memberitahukan ini kepada Anda? BapDada akan
memeriksa hasilnya dalam enam bulan, kemudian datang. Jika tidak, Beliau tidak
mau datang. Jika Sang Ayah mengatakan, “Ha ji,” anak-anak juga harus mengatakan,
“Ha ji.” Apa pun yang terjadi, BapDada berkata, “Untuk transformasi diri, Anda
harus mati terhadap segala kesadaran ‘saya’ yang terbatas.” Matilah terhadap
kesadaran “saya” – bukan mati fisik. Anda tidak perlu mati secara fisik,
melainkan matilah terhadap kesadaran “saya”. “Saya benar. Saya ini/itu. Apakah
saya kurang dibandingkan yang lain? Sayalah yang terhebat.” Matilah terhadap
segala kesadaran “saya”. Anda juga harus mati. Jadi, kematian ini adalah
kematian yang begitu manis. Ini bukan mati, melainkan hidup dengan keberuntungan
kerajaan untuk 21 kelahiran. Apakah Anda setuju? Para pengajar, apakah Anda
setuju? Anak-anak double foreigner, apakah Anda setuju? Anak-anak double
foreigner memiliki keberanian untuk melaksanakan pikiran apa pun yang mereka
miliki. Inilah keistimewaan mereka. Namun, orang-orang Bharata memiliki
keberanian tiga kali lipat. Anak-anak double foreigner memiliki keberanian ganda
sedangkan mereka memiliki keberanian tiga kali lipat. Jadi, inilah yang BapDada
ingin lihat. Apakah Anda paham? Inilah pelita harapan luhur BapDada, yang ingin
BapDada lihat menyala dalam diri setiap anak. Jadi, tahun ini, rayakanlah Diwali
ini, meskipun Anda baru bisa merayakannya enam bulan mendatang. Saat BapDada
nanti melihat perayaan Diwali, Beliau akan menyampaikan program-Nya sendiri.
Anda harus melaksanakannya. Jika Anda tidak melakukannya, akankah mereka yang
datang sesudah Anda melakukannya? Bukankah ini rosario Anda? Hanya Anda,
anak-anak yang lebih tua, yang akan diuntai dalam rosario 16.108. Anak-anak yang
baru akan diuntai belakangan. Memang, juga akan ada beberapa anak yang datang
terakhir tetapi mampu maju cepat. Akan ada beberapa contoh yang datang terakhir
tetapi memasuki urutan pertama. Kendati demikian, jumlah mereka akan sangat
sedikit. Di luar itu, hanya ada Anda semua. Anda sudah menjadi rosario ini
setiap siklus dan Anda akan menjadi sedemikian rupa kembali. Tidak jadi masalah,
entah Anda berada di luar negeri atau di negeri ini; bagaimanapun juga, mereka
yang inteleknya memiliki keyakinan teguh selama jangka waktu panjang pasti
memiliki semua hak. BapDada mengasihi Anda, jadi mereka yang sudah lama berada
di sini, mereka yang menjadi pembuat upaya yang baik – bukan pembuat upaya penuh,
melainkan pembuat upaya yang baik – tidak akan ditinggalkan oleh BapDada. Beliau
akan membawa mereka pulang bersama-Nya. Jadi, milikilah keyakinan yang teguh:
“Kami dahulu, sekarang, dan selamanya akan selalu bersama Engkau.” Sudahkah ini
teguh? Anda yakin? Cukup munculkan perasaan bahwa Anda adalah jiwa yang memiliki
pikiran suci dan positif bagi orang lain, jiwa yang memiliki pikiran suci
tentang diri asli Anda, jiwa yang memiliki perasaan suci, perasaan transformasi,
perasaan bekerja sama, dan perasaan penuh belas kasih. Sejauh ini, Anda hanya
menyimpan semua itu, tetapi sekarang, munculkan semua perasaan tersebut. Jangan
menyampaikan banyak koreksi, melainkan maafkan orang lain. Masing-masing anak
lebih pintar dibandingkan yang lain dalam hal mengoreksi, tetapi koreksi itu
harus Anda sampaikan dengan pemaafan. Anda bisa menyampaikan ajaran dan koreksi
selagi membacakan murli, menyampaikan kursus, dan mengadakan program, tetapi
pada waktu berinteraksi dalam pekerjaan Anda, Anda harus menyampaikan ajaran
dengan pemaafan. Jangan sekadar memberikan koreksi. Anda harus memberikan
koreksi sambil berbelas kasih. Belas kasih Anda akan bekerja sedemikian rupa
sehingga kelemahan orang lain bisa dimaafkan. Apakah Anda paham?
Sekarang, mampukah
Anda menjadi master atas mental Anda dalam sedetik dan menstabilkannya selama
yang Anda inginkan? Mampukah Anda melakukan ini? Mampukah Anda melakukannya?
Jadi, sekarang, lakukan latihan spiritual ini. Mental Anda harus sepenuhnya
berkonsentrasi. Jangan ada sedikit pun pergolakan apa pun bahkan dalam pikiran
Anda. Jadilah tak tergoyahkan. Achcha.
Kepada semua anak di
segala tempat yang menjadi master atas harta konstan yang tak termusnahkan,
kepada jiwa-jiwa luhur yang selalu stabil dalam tahapan bebas dari ikatan dan
bebas dalam kehidupan zaman peralihan ini, kepada mereka yang memenuhi harapan
BapDada, kepada jiwa-jiwa master maha kuasa, yang terus-menerus penuh dengan
kekuatan persatuan dan konsentrasi, terimalah cinta kasih, salam, dan namaste
dari BapDada.
Kepada semua anak di
keempat penjuru mata angin yang duduk di tempat yang jauh tetapi telah
mengirimkan surat, cinta kasih, dan salam mereka, BapDada juga memberi mereka
berlimpah cinta kasih dan salam dari lubuk hati. Di samping ini, ada banyak anak
yang telah mengirimkan surat-surat yang sangat bagus tentang bagaimana mereka
telah disegarkan di Madhuban. Jadi, BapDada menyampaikan cinta kasih, salam, dan
namaste kepada anak-anak itu juga.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi pembuat upaya intens yang tidak memikirkan tentang masa lalu, melainkan
membubuhkan tanda titik padanya.
Bubuhkanlah tanda
titik pada apa pun yang sudah terjadi hingga saat ini. Tidak memikirkan tentang
masa lalu berarti melakukan upaya intens. Jika seseorang memikirkan tentang masa
lalu, maka waktu, energi, dan pikirannya semua tersia-sia. Waktu ini tidak boleh
sampai tersia-sia, karena jika ada dua momen atau dua detik saja dalam zaman
peralihan ini yang terbuang percuma, berarti Anda sudah menyia-nyiakan banyak
tahun. Jadi, pahamilah nilai penting waktu ini dan bubuhkanlah tanda titik pada
masa lalu. Membubuhkan tanda titik berarti menjadi penuh dengan semua harta.
Slogen:
Jika setiap
pikiran Anda luhur, akan ada manfaat bagi diri Anda dan juga dunia.
Sinyal Avyakt:
Tanamkanlah budaya kebenaran dan tata krama yang baik. Sampaikanlah aspek mana
pun dari pengetahuan ini dengan otoritas dan juga dengan kebenaran dan tata
krama, bukan dengan keraguan. Agar bisa mewujudkan pengungkapan, pertama-tama
ungkapkanlah diri Anda. Jadilah tak kenal takut. Sampaikan lebih sedikit
perkataan dalam ceramah Anda, tetapi kata-kata itu harus sangat kuat dan terisi
penuh dengan cinta kasih Sang Ayah dan pengenalan Beliau, sehingga magnet cinta
kasih tersebut menarik jiwa-jiwa kepada Tuhan.