10.01.25       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, Sang Ayah melayani Anda dengan nutrisi pengetahuan dan yoga serta menyediakan keramahtamahan luar biasa bagi Anda. Jadi, selalulah bahagia dan puas sepanjang waktu dan teruslah menyediakan keramahtamahan kepada orang lain, sesuai dengan shrimat.

Pertanyaan:
Apa milik Anda yang paling tak ternilai, yang harus Anda jaga baik-baik di zaman peralihan ini?

Jawaban:
Dalam marga Brahma yang terluhur ini, kehidupan Anda adalah hal yang paling tak ternilai, jadi Anda harus menjaga badan Anda baik-baik. Jangan beranggapan bahwa badan ini hanyalah boneka tanah liat yang harus berakhir riwayatnya. Jangan. Anda harus menjaga badan itu tetap hidup. Jika seseorang jatuh sakit, jangan merasa jenuh terhadapnya. Beri tahulah orang itu untuk terus mengingat Shiva Baba saja. Sejauh mana Anda mengingat Baba, sesuai dengan itu dosa-dosa Anda akan terus terhapus. Orang itu harus terus melayani. Dia harus tetap hidup dan terus mengingat Shiva Baba.

Om Shanti.
Sang Ayah rohani, yang memberikan mata ketiga pengetahuan ini kepada Anda masing-masing, duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda, anak-anak rohani. Tidak ada seorang pun yang bisa memberi Anda mata ketiga pengetahuan ini kecuali Sang Ayah. Anda masing-masing kini telah menerima mata ketiga pengetahuan. Anda sekarang tahu bahwa dunia lama ini akan segera berubah. Orang-orang malang itu tidak mengenal Yang Esa, yang akan mengubah dunia ini, maupun bagaimana Beliau akan mengubahnya, karena mereka tidak memiliki mata ketiga pengetahuan. Anda anak-anak sekarang telah menerima mata ketiga pengetahuan ini, dan melaluinya, Anda sekarang mengetahui permulaan, pertengahan, dan akhir dunia. Inilah sakarin pengetahuan. Bahkan satu tetes pengetahuan ini pun begitu manis. Hanya ada satu ungkapan dalam pengetahuan ini: “Manmanabhawa” – ungkapan ini teramat manis. Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Sang Ayah. Sang Ayah sedang menunjukkan kepada Anda jalan menuju hunian kedamaian dan daratan kebahagiaan. Sang Ayah telah datang untuk memberikan warisan surga kepada Anda anak-anak, jadi Anda semestinya merasakan berlimpah kebahagiaan. Ada ungkapan: “Tidak ada nutrisi sebergizi kebahagiaan.” Ini bagaikan nutrisi bagi jiwa-jiwa yang senantiasa bahagia dan menikmati kesenangan. Inilah nutrisi yang penuh kekuatan untuk terus hidup dalam kesenangan sepanjang 21 kelahiran. Teruslah menyajikan nutrisi ini kepada satu sama lain. Ini adalah nutrisi yang penuh kekuatan bagi satu sama lain. Tidak ada manusia yang mampu menyajikan keramahtamahan ini kepada sesama manusia. Anda menyajikan keramahtamahan spiritual kepada semua orang berdasarkan shrimat. Menyampaikan pengenalan Sang Ayah kepada orang lain juga merupakan tahapan yang benar. Anda, anak-anak yang manis, mengetahui bahwa Anda sedang menerima hadiah kebebasan dalam hidup dari Sang Ayah yang tak terbatas. Di zaman emas, Bharata mengalami kebebasan dalam hidup; daratan itu suci. Sang Ayah memberikan nutrisi yang begitu agung dan luhur. Inilah sebabnya, ada lagu: “Jika Anda ingin mengetahui tentang kebahagiaan melampaui panca indra, tanyalah para gope dan gopi.” Nutrisi pengetahuan dan yoga ini luar biasa dan kelas satu; hanya satu-satunya Sang Ahli Bedah spiritual yang menyimpan nutrisi ini. Tidak ada orang lain yang mengetahui tentang nutrisi ini. Sang Ayah berkata, “Anak-anak yang manis, Saya telah membawakan hadiah di telapak tangan Saya bagi Anda. Hadiah kebebasan dan kebebasan dalam hidup ini tetap ada di Saya. Saya datang untuk memberikannya kepada Anda, setiap siklus. Kemudian, Rahwana merampasnya.” Jadi, betapa tingginya air raksa kebahagiaan semestinya meningkat dalam diri Anda, anak-anak! Anda tahu bahwa Sang Ayah, Pengajar, dan Satguru yang sejati adalah satu-satunya yang bisa membawa Anda pulang bersama-Nya. Anda menerima kerajaan dunia dari Sang Ayah yang terkasih. Ini bukan hal kecil. Anda harus terus-menerus ceria. “Kehidupan murid Ketuhanan adalah yang terbaik.” Ungkapan ini berlaku bagi masa sekarang. Kemudian, di dunia baru, Anda juga akan terus merayakan dalam kebahagiaan. Orang-orang di dunia tidak tahu kapan kebahagiaan yang sejati dirayakan. Manusia sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang zaman emas. Jadi, mereka terus merayakannya di sini. Namun, dari mana bisa ada kebahagiaan di dunia lama yang tamopradhan ini? Orang-orang di sini terus memanggil-manggil dalam penderitaan. Ini adalah dunia kesengsaraan yang sedemikian rupa. Sang Ayah menunjukkan jalan yang begitu mudah kepada Anda, anak-anak. Tinggallah di rumah bersama keluarga Anda dan hiduplah suci seperti bunga lotus. Ingatlah Sang Ayah selagi menjalankan bisnis Anda. Ada sang kekasih dan yang dikasihinya; mereka terus saling mengingat satu sama lain. Itu adalah sang kekasih dan ini adalah yang dikasihinya. Akan tetapi, di sini bukan seperti itu. Di sini, Anda adalah kekasih-kekasih dari Sang Kekasih selama kelahiran demi kelahiran. Sang Ayah tidak menjadi kekasih Anda. Anda mengingat Sang Kekasih agar bisa memanggil Beliau datang kemari. Anda semakin sering memanggil-manggil Beliau ketika timbul begitu banyak kesengsaraan. Inilah sebabnya, ada ungkapan: “Semua orang mengingat Tuhan pada waktu sengsara, tetapi tidak ada seorang pun yang mengingat Beliau pada waktu bahagia.” Pada saat ini, Sang Ayah adalah Yang Maha Kuasa. Hari demi hari, Maya juga menjadi maha kuasa secara tamopradhan. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Anak-anak yang manis, sekarang jadilah berkesadaran jiwa. Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Saya, Ayah Anda, dan di samping itu, resapkanlah kebajikan-kebajikan ilahi, maka Anda akan menjadi seperti Lakshmi dan Narayana.” Aspek utama dalam studi ini adalah ingatan akan Baba. Anda harus mengingat Sang Ayah Yang Maha Tinggi dengan penuh cinta kasih dan sayang. Sang Ayah adalah Yang Esa, yang mendirikan dunia baru. Sang Ayah berkata, “Saya telah datang untuk menjadikan Anda anak-anak sebagai master dunia. Inilah sebabnya, Anda harus mengingat Saya agar dosa-dosa Anda dari banyak kelahiran bisa terhapus.” Sang Ayah, Sang Penyuci, berkata, “Anda telah menjadi sedemikian tidak suci. Oleh sebab itu, sekarang ingatlah Saya, maka Anda akan menjadi suci dan menjadi master dunia yang suci.” Orang-orang memanggil-manggil Sang Ayah, Sang Penyuci. Sekarang, sesudah Sang Ayah datang, Anda benar-benar harus menjadi suci. Sang Ayah adalah Sang Penghapus Kesengsaraan dan Pemberkah Kebahagiaan. Zaman emas benar-benar adalah dunia yang suci, jadi kita semua hidup bahagia di sana. Sekarang, Sang Ayah berkata sekali lagi, “Anak-anak, teruslah mengingat hunian kedamaian dan daratan kebahagiaan.” Sekarang adalah zaman peralihan. Sang Tukang Perahu sedang menyeberangkan Anda dari pesisir pantai ini ke pesisir seberang. Bukan satu perahu saja yang diseberangkan; seluruh dunia ini bagaikan kapal yang besar. Beliau menyeberangkan kapal ini. Anda, anak-anak yang manis, harus begitu bahagia. Bagi Anda, semata-mata hanya ada kebahagiaan. Wah! Sang Ayah yang tak terbatas sedang mengajar kita! Anda belum pernah mendengar ini sebelumnya maupun mempelajarinya. Tuhan berbicara, “Saya mengajarkan Raja Yoga kepada Anda, anak-anak rohani, jadi Anda pun harus mempelajarinya sepenuhnya.” Anda harus mempelajari ini sepenuhnya dan juga meresapkannya sepenuhnya. Bagaimanapun juga, semua orang selalu berurutan dalam belajar. Anda masing-masing harus memeriksa diri sendiri: “Apakah saya yang tertinggi, menengah, atau terendah?” Sang Ayah berkata, “Periksalah diri sendiri: ‘Apakah saya layak mengklaim status tinggi? Apakah saya melakukan pelayanan spiritual?’” Baba berkata, “Wahai, anak-anak, jadilah serviceable dan ikutilah Sang Ayah. Saya telah datang demi pelayanan. Saya melakukan pelayanan setiap hari. Inilah sebabnya, Saya meminjam kendaraan orang ini (Brahma). Ketika kendaraan Brahma ini jatuh sakit, Saya duduk di dalam dirinya dan menuliskan murli. Jadi, Saya juga terus melakukan pelayanan.” Ini adalah pelayanan spiritual. Anda anak-anak juga harus menyibukkan diri sendiri untuk melakukan pelayanan Sang Ayah: “Dalam Pelayanan Ketuhanan Sang Ayah.” Mereka yang melakukan upaya yang bagus disebut sebagai mahawira. Bisa terlihat bahwa para mahawira adalah anak-anak yang mengikuti petunjuk Baba. Sang Ayah memberikan perintah: “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan pandanglah orang lain sebagai sesama saudara. Lupakanlah badan-badan itu.” Baba juga tidak melihat badan. Sang Ayah berkata, “Saya hanya melihat jiwa-jiwa. Akan tetapi, bisa dimengerti bahwa jiwa tidak bisa berbicara tanpa badan. Saya telah memasuki badan ini. Saya telah meminjamnya.” Hanya ketika jiwa berada di dalam badan, barulah dia bisa belajar. Baba duduk di sini (di tengah-tengah dahi). Ini adalah singgasana abadi. Jiwa adalah sosok keabadian. Jiwa tidak menjadi lebih kecil maupun lebih besar. Badanlah yang menjadi lebih kecil atau lebih besar. Tengah-tengah dahi adalah singgasana setiap jiwa. Badan setiap jiwa berbeda. Singgasana abadi sebagian jiwa berwujud laki-laki, sedangkan singgasana abadi sebagian jiwa yang lain berwujud perempuan. Singgasana abadi beberapa jiwa berwujud kanak-kanak. Sang Ayah duduk di sini dan mengajarkan drill spiritual kepada Anda, anak-anak. Kapan pun Anda berbicara dengan seseorang, pertama-tama sadarilah diri Anda sebagai jiwa: “Saya, sang jiwa, sedang berbicara kepada saudara saya ini.” Sampaikanlah pesan Sang Ayah untuk mengingat Shiva Baba. Jika Anda terus mengingat Baba, campuran ketidaksucian akan terbuang dari diri Anda. Ketika logam dicampurkan ke dalam emas, nilai emas tersebut berkurang. Ketika campuran ketidaksucian mencemari Anda, jiwa-jiwa, Anda bahkan menjadi tak bernilai. Anda harus menjadi suci (murni) kembali. Anda, masing-masing jiwa, kini telah menerima mata ketiga pengetahuan. Lihatlah saudara-saudara Anda melalui mata itu. Dengan memiliki pandangan persaudaraan, organ fisik Anda tidak akan menjadi nakal. Jika Anda ingin mengklaim keberuntungan Anda atas kerajaan dan menjadi master dunia, berupayalah! Sadarilah bahwa semua jiwa adalah saudara Anda dan sampaikanlah pengetahuan ini kepada mereka. Kebiasaan ini pun kemudian menjadi teguh. Anda semua adalah saudara-saudara yang sejati. Sang Ayah telah datang dari atas sana dan Anda dahulu juga telah datang dari atas sana. Sang Ayah, bersama anak-anak, sedang melakukan pelayanan. Sang Ayah memberi Anda keberanian untuk melakukan pelayanan. Jika Anda memiliki keberanian, Sang Ayah pasti membantu Anda. Jadi, Anda harus melatih ini: “Saya, sang jiwa, sedang mengajar saudara saya.” Jiwalah yang belajar. Ini disebut pengetahuan spiritual yang Anda terima dari Sang Ayah rohani. Sang Ayah datang dan memberikan pengetahuan ini kepada Anda pada zaman peralihan: “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa. Anda dahulu datang tanpa badan, kemudian Anda mengenakan badan di sini dan melakonkan peran-peran sepanjang 84 kelahiran. Sekarang, Anda harus pulang sekali lagi.” Jadi, sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan milikilah pandangan persaudaraan. Anda harus melakukan upaya ini. Anda harus melakukan upaya Anda sendiri. Apa urusan kita dengan orang lain? Amal dimulai dari rumah, artinya: pertama-tama, sadarilah diri Anda sebagai jiwa, kemudian jelaskanlah kepada saudara-saudara Anda, maka anak panah akan menembus sasaran dengan jitu. Anda harus mengisi diri sendiri dengan daya kekuatan ini. Hanya jika Anda berupaya, barulah Anda bisa mengklaim status tinggi. Anda juga harus menoleransi sejumlah hal. Diamlah saja jika seseorang mengatakan hal-hal yang tidak benar. Apa yang bisa orang lain lakukan jika Anda diam saja? Diperlukan dua tangan untuk bertepuk. Jika orang pertama bertepuk dengan mulutnya, tetapi yang lain diam saja, maka orang pertama itu dengan sendirinya juga akan diam. Suara hanya bisa terdengar jika dua tangan bertepuk. Anda anak-anak harus memberikan manfaat kepada satu sama lain. Sang Ayah menjelaskan, “Anak-anak, jika Anda ingin senantiasa bahagia, jadilah ‘Manmanabhawa’ – sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Sang Ayah. Lihatlah jiwa-jiwa sebagai saudara-saudara Anda.” Demikianlah, Anda anak-anak harus menanamkan kebiasaan untuk terus melakukan perziarahan spiritual ini. Ini demi manfaat Anda sendiri. Anda harus menyampaikan ajaran Sang Ayah kepada saudara-saudara Anda. Sang Ayah berkata, “Saya memberikan pengetahuan ini kepada Anda, jiwa-jiwa. Saya hanya melihat jiwa.” Saat manusia berbicara kepada sesama manusia, dia melihat wajahnya. Anda berbicara kepada jiwa-jiwa, jadi Anda harus memandang jiwa-jiwa. Meskipun Anda menyampaikan pengetahuan ini melalui badan, Anda harus mematahkan kesadaran badan Anda. Anda, jiwa-jiwa, mengerti bahwa Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, Sang Ayah, sedang memberikan pengetahuan ini kepada Anda. Sang Ayah berkata, “Saya juga hanya melihat jiwa-jiwa.” Jiwa-jiwa pun berkata, “Kami melihat Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, Sang Ayah.” Kita menerima pengetahuan ini dari Beliau. Ini disebut memberi dan menerima pengetahuan spiritual antara satu jiwa dengan jiwa yang lain. Pengetahuan ini terkandung dalam diri Anda, jiwa-jiwa. Pengetahuan ini harus diberikan kepada jiwa-jiwa. Ini bagaikan kuasa. Saat pengetahuan Anda mengandung kuasa, kemudian Anda menjelaskannya kepada orang lain, itu akan langsung menembus sasaran. Sang Ayah berkata, “Latihlah ini dan lihatlah apakah anak panah menembus sasaran.” Tanamkanlah kebiasaan baru ini, maka kesadaran badan akan terhapus dan badai-badai Maya akan semakin jarang datang. Anda tidak akan memiliki pikiran buruk apa pun. Mata kriminal juga tidak akan ada lagi. Kita, jiwa-jiwa, sudah mengelilingi siklus 84 kelahiran. Sandiwara ini sudah menjelang berakhir. Anda sekarang harus terus mengingat Baba. Dari tamopradhan, jadilah satopradhan dengan mengingat Baba, maka Anda akan menjadi master atas dunia yang satopradhan. Ini begitu mudah. Sang Ayah tahu bahwa sudah menjadi peran Beliau untuk menyampaikan ajaran kepada anak-anak. Ini bukan hal baru. Saya harus datang setiap 5000 tahun. Saya terikat oleh ikatan ini. Saya duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda, anak-anak: “Anak-anak yang manis, teruslah melakukan perziarahan ingatan, maka pikiran terakhir Anda akan mengantarkan Anda ke destinasi Anda. Inilah periode terakhir. Ingatlah Saya saja, maka Anda akan menerima keselamatan.” Pilar-pilar akan menjadi kokoh melalui perziarahan ingatan ini. Hanya satu kali inilah Anda anak-anak menerima ajaran ini untuk menjadi berkesadaran jiwa. Pengetahuan ini sungguh luar biasa. Baba luar biasa dan pengetahuan Baba juga luar biasa. Tidak ada orang lain yang bisa memberitahukan ini kepada Anda, kapan pun. Sekaranglah waktunya untuk pulang ke rumah. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Anak-anak yang manis, latihlah ini. Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan berikanlah pengetahuan ini kepada jiwa-jiwa.” Anda harus menggunakan mata ketiga Anda untuk melihat orang lain sebagai sesama saudara. Inilah upaya yang terbesar. Inilah marga terluhur Anda, anak-anak Brahma. Pada saat ini, kehidupan Anda tak ternilai, jadi Anda juga harus merawat badan Anda baik-baik. Karena sudah menjadi tamopradhan, usia badan-badan itu semakin lama semakin singkat. Sejauh mana Anda terus beryoga sekarang, sesuai dengan itulah usia Anda bertambah panjang. Di zaman emas, Anda menjadi panjang umur, Anda akan hidup hingga usia 150 tahun. Inilah sebabnya, Anda harus merawat badan Anda baik-baik. Jangan menganggapnya sebagai boneka tanah liat yang harus tamat riwayatnya. Jangan. Anda harus menjaga badan Anda tetap hidup. Ini adalah kehidupan yang tak ternilai. Jika seseorang jatuh sakit, jangan kesal terhadapnya. Beri tahulah orang itu untuk mengingat Shiva Baba. Sejauh mana Anda mengingat Baba, sesuai dengan itu dosa-dosa Anda akan terus terhapus. Orang itu harus terus melayani. Dia harus tetap hidup dan terus mengingat Shiva Baba. Bisa dipahami bahwa dia mengingat Baba. Jiwa tersebut mengingat Baba agar bisa mengklaim warisan dari Beliau. Achcha.

Kepada Anda, anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, secara berurutan, sesuai dengan upaya Anda masing-masing, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Periksalah diri sendiri: “Dalam upaya saya, apakah saya yang tertinggi, menengah, atau terendah? Apakah saya layak mengklaim status tinggi? Apakah saya melakukan pelayanan spiritual?”

2. Dengan mata ketiga Anda, lihatlah jiwa-jiwa sebagai sesama saudara. Sadarilah bahwa semua orang adalah saudara Anda dan berikanlah pengetahuan ini kepada mereka. Tanamkan kebiasaan untuk terus mempertahankan kesadaran jiwa, maka organ-organ fisik Anda tidak akan mengakibatkan kenakalan.

Berkah:
Semoga Anda menciptakan keberuntungan Anda yang besar melalui penanggalan besar, sama seperti Brahma Baba, dan menjadi malaikat nomor satu sehingga menjadi maharaja dunia.

Anak-anak yang mengambil setiap langkah dalam mengikuti Brahma Baba dalam perbuatannya adalah anak-anak yang menerima berkah menjadi malaikat nomor satu sehingga menjadi maharaja dunia. Mental dan intelek mereka selalu diserahkan kepada Sang Ayah. Sebagaimana Brahma Baba – dengan penanggalannya yang besar – menerima keberuntungan besar, yaitu menjadi malaikat nomor satu yang sempurna dan maharaja nomor satu di dunia, demikian juga anak-anak yang mengikuti sang ayah akan menjadi penanggal agung dan penanggal penuh. Mereka pasti menanggalkan segala jejak sifat buruk, bahkan dari sanskara mereka.

Slogan:
Sekarang, semua dukungan akan runtuh, maka jadikanlah Sang Ayah Yang Esa sebagai Dukungan Anda.

Dengan mental Anda yang penuh kekuatan, lakukanlah pelayanan memberikan sakaash.

Agar bisa mentransformasi semua unsur alam, mengubah vibrasi jiwa-jiwa tamoguni yang memiliki sanskara tamoguni, menjaga diri Anda tetap aman dari atmosfer pertumpahan darah tanpa sebab, dan memberikan kerja sama kepada semua jiwa – untuk menjalankan tugas tak terbatas ini, jadikanlah pikiran Anda penuh kekuatan dan penuh restu baik.