12.10.24 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, Sang Ayah telah datang kemari sebagai Sang Tukang Perahu untuk
memindahkan perahu Anda semua dari samudra racun ini dan menyeberangkan Anda ke
samudra susu. Anda sekarang harus beralih dari sisi sebelah sini ke sisi
seberang.
Pertanyaan:
Dengan
mengamati peran setiap jiwa, mengapa Anda anak-anak tidak bisa menghina siapa
pun?
Jawaban:
Karena Anda
tahu bahwa drama ini sudah ditakdirkan secara abadi. Setiap aktor memainkan
perannya sendiri di dalamnya. Tidak ada siapa pun yang bisa dipersalahkan atas
apa pun. Jalan pemujaan harus dilewati sekali lagi. Tidak bisa ada sedikit pun
perubahan di dalamnya.
Pertanyaan:
Dalam dua
kata manakah pengetahuan tentang keseluruhan siklus ini melebur?
Jawaban:
Hari ini dan besok. Kemarin, kita berada di zaman emas. Hari ini, kita sudah
mengelilingi siklus 84 kelahiran. Kita sudah mencapai neraka. Besok, kita akan
pergi ke surga kembali.
Om Shanti.
Anda
anak-anak sedang duduk di hadapan Shiva Baba. Di tempat asal Anda, ketika Anda
berada di center, Anda tidak beranggapan bahwa Anda sedang duduk secara pribadi
di hadapan Baba, Yang Maha Tinggi. Beliau adalah Pengajar kita. Beliaulah Yang
Esa, yang akan menyeberangkan perahu kita. Beliau juga disebut sebagai Sang
Guru. Di sini, Anda paham bahwa Anda sedang duduk secara pribadi di hadapan
Beliau. Beliau sedang memindahkan kita dari samudra racun ini dan mengantarkan
kita ke samudra susu. Sang Ayah, yang menyeberangkan Anda, sedang duduk secara
pribadi di depan Anda. Hanya Shiva Baba yang disebut sebagai Yang Maha Tinggi,
yaitu Tuhan Yang Maha Tinggi. Anda anak-anak mengerti bahwa Anda sekarang sedang
duduk di hadapan Shiva Baba, Tuhan, Yang Maha Tinggi. Beliau duduk di dalam
badan orang ini (Brahma). Beliau menyeberangkan Anda. Beliau pasti memerlukan
kendaraan. Bagaimana lagi caranya agar Beliau juga bisa memberi Anda shrimat?
Anda anak-anak sekarang memiliki keyakinan bahwa Baba adalah Ayah dan Pengajar
Anda, dan Yang Esa, yang menyeberangkan Anda. Kita, jiwa-jiwa, kini akan pulang
ke rumah kita, hunian kedamaian. Baba menunjukkan jalannya kepada kita. Ada
perbedaan bagaikan siang dan malam, antara duduk di sana – di center – dan duduk
di sini. Di sana, Anda tidak mungkin berpikir bahwa Anda sedang duduk secara
pribadi di hadapan Baba. Beginilah rasanya jika Anda datang kemari. Anda
sekarang sedang berupaya. Yang Esa, yang menginspirasi Anda untuk berupaya, akan
senang. Kita sekarang sedang menjadi suci dan pulang ke rumah. Para aktor dalam
suatu pementasan mengerti ketika sandiwara itu sudah menjelang berakhir. Sang
Ayah sekarang telah datang untuk membawa kita, jiwa-jiwa, pulang. Beliau juga
menjelaskan cara Anda bisa pulang ke rumah. Beliau adalah Sang Ayah, sekaligus
Sang Tukang Perahu, yang menyeberangkan perahu Anda. Meskipun orang-orang itu
menyanyikan ini, mereka tidak paham apa yang dimaksudkan dengan “perahu” saat
mereka mengucapkannya. Akankah Beliau menyeberangkan badan? Anda sekarang tahu
bahwa Beliau menyeberangkan kita, jiwa-jiwa. Sekarang, jiwa-jiwa, bersama dengan
badan-badan mereka, sedang berada di rumah bordil, di dalam sungai racun. Kita
dahulu aslinya adalah penghuni hunian kedamaian. Kita telah menemukan Sang Ayah,
yang akan menyeberangkan kita, yaitu membawa kita pulang ke rumah. Dahulu, itu
adalah kerajaan Anda, kemudian Maya, Rahwana, merampasnya. Kerajaan tersebut
pasti harus diklaim kembali. Sang Ayah yang tak terbatas berkata, “Anak-anak,
sekarang ingatlah rumah Anda. Anda harus pergi ke sana, kemudian kembali ke
samudra susu.” Dunia ini adalah samudra racun, sedangkan dunia itu adalah
samudra susu. Alam jiwa adalah samudra kedamaian. Jadi, ada tiga tempat. Ini
adalah daratan kesengsaraan. Sang Ayah menjelaskan, “Anak-anak yang termanis,
sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Baba.” Siapa yang memberitahukan
ini kepada Anda dan melalui siapa Beliau memberitahukannya? Sepanjang hari,
Beliau terus berkata kepada Anda, “Anak-anak yang manis, anak-anak yang manis.”
Jiwa-jiwa sekarang tidak suci, dan mereka menerima badan sesuai dengan itu. Anda
sekarang paham bahwa Anda dahulu adalah hiasan dari emas murni, tetapi sesudah
tercampuri logam ketidaksucian, Anda pun menjadi emas imitasi. Sekarang,
bagaimana caranya agar campuran ketidaksucian itu bisa dibuang? Ini disebut
tungku perziarahan ingatan. Anda menjadi emas murni melalui api. Sang Ayah
berulang kali menjelaskan kepada Anda, “Saya menyampaikan penjelasan yang sama
kepada Anda, setiap siklus. Saya berperan untuk datang setiap 5000 tahun dan
memberi tahu Anda, ‘Anak-anak, jadilah suci!’” Anda, jiwa-jiwa, awalnya suci di
zaman emas. Jiwa-jiwa selalu suci di alam jiwa. Itulah rumah kita. Rumah itu
begitu manis. Orang-orang berpikir begitu keras demi bisa pergi ke sana. Sang
Ayah menjelaskan, “Semua jiwa sekarang harus pulang, kemudian mereka harus
kembali kemari untuk memainkan peran-peran mereka.” Anda anak-anak sudah
mengerti bahwa ketika Anda tidak bahagia, Anda berkata, “Wahai, Tuhan,
panggillah kami pulang kepada-Mu! Mengapa Engkau meninggalkan kami di sini dalam
kesengsaraan?” Anda tahu bahwa Sang Ayah tinggal di hunian tertinggi, jadi Anda
pun berkata, “Wahai, Tuhan, panggillah kami pulang ke hunian tertinggi!” Anda
tidak mungkin berkata demikian di zaman emas. Di sana, semata-mata terdapat
kebahagiaan. Di sini, ada segala macam kesengsaraan, sehingga manusia pun
memanggil-manggil, “Wahai, Tuhan!” jiwa-jiwa mengingat Tuhan, tetapi mereka sama
sekali tidak mengenal Beliau. Anda anak-anak sekarang sudah menerima pengenalan
Sang Ayah. Beliau tinggal di hunian tertinggi. Manusia terus mengingat rumah.
Mereka tidak pernah berkata, “Panggillah kami pulang ke kerajaan!” Mereka tidak
mungkin memohon kerajaan. Sang Ayah bahkan tidak tinggal di kerajaan itu. Beliau
hanya tinggal di hunian kedamaian. Semua orang memohon kedamaian. Pasti ada
kedamaian bersama Tuhan di hunian tertinggi. Itu juga disebut sebagai hunian
kebebasan. Itulah tempat kediaman jiwa-jiwa. Jiwa-jiwa datang dari sana. Zaman
emas tidak disebut sebagai rumah; itu adalah kerajaan. Anda sekarang telah
datang kemari dari begitu banyak tempat yang berbeda-beda. Anda telah datang dan
duduk di sini secara pribadi. Sang Ayah berbicara kepada Anda dan berkata, “Anak-anak!”
Sebagai Sang Ayah, Beliau memanggil Anda, “Anak-anak,” kemudian sebagai Sang
Pengajar, Beliau menjelaskan rahasia tentang permulaan, pertengahan, dan akhir
dunia kepada Anda. Dengan kata lain, Beliau menjelaskan sejarah dan geografi
kepada Anda. Hal-hal ini tidak disebutkan dalam kitab suci mana pun. Anda
anak-anak tahu bahwa alam jiwa adalah rumah Anda, jiwa-jiwa. Alam halus
merupakan persoalan penglihatan ilahi. Akan tetapi, zaman emas, perak, perunggu,
dan besi hanya ada di dunia fisik ini. Di sinilah Anda memainkan peran-peran
Anda. Tidak ada peran yang dilakonkan di alam halus. Itu hanyalah persoalan
penglihatan ilahi. Anda harus mengingat “hari ini” dan “besok” dalam intelek
Anda dengan sangat jelas. Kemarin, kita ada di zaman emas, dan sesudah menjalani
84 kelahiran, hari ini kita berada di neraka. Anda memanggil Sang Ayah untuk
datang ke neraka. Di zaman emas, terdapat kebahagiaan yang berlimpah, sehingga
tidak ada seorang pun yang memanggil Beliau untuk datang ke sana. Di sini, Anda
berada di dalam badan, karena itulah Anda bisa berbicara kepada Beliau. Sang
Ayah berkata, “Saya juga Janijananhar (Yang Maha Mengetahui Segala Rahasia),
yaitu Saya mengetahui permulaan, pertengahan, dan akhir dunia, tetapi bagaimana
Saya bisa menjelaskannya kepada Anda?” Hal ini perlu dipikirkan. Inilah sebabnya,
ada tertulis bahwa Sang Ayah meminjam kendaraan. Beliau berkata, “Kelahiran Saya
tidak sama seperti kelahiran Anda. Saya memasuki badan orang ini (Brahma).”
Beliau juga menyampaikan pengenalan tentang kendaraan ini kepada Anda. Jiwa ini
sudah menjadi tamopradhan seiring dia berganti-ganti nama dan wujud. Pada saat
ini, semua jiwa sudah yatim-piatu. Karena tidak mengenal Sang Ayah, mereka semua
yatim-piatu. Ketika anak-anak bertengkar dengan satu sama lain, orang-orang
berkata, “Anak-anak kecil, mengapa kalian saling bertengkar?” Sang Ayah berkata,
“Semua jiwa sudah melupakan Saya.” Jiwalah yang mengatakan, “Anak-anak!” Seorang
ayah fisik berkata demikian. Sang Ayah yang tak terbatas juga berkata, “Wahai,
anak-anak yatim-piatu, mengapa kondisi Anda menjadi seperti ini? Apakah Anda
tidak memiliki orang tua?” Anda mengatakan – tentang Sang Ayah yang tak terbatas,
yang menjadikan Anda sebagai master surga, Yang Esa, yang Anda telah
panggil-panggil sepanjang setengah siklus – bahwa Beliau berada dalam kerikil
dan bebatuan. Sang Ayah kini duduk di sini secara pribadi dan menjelaskan kepada
Anda. Anda anak-anak sekarang paham bahwa Anda telah datang kepada Baba.
Beliaulah Yang Esa, yang mengajar kita dan menyeberangkan perahu kita, karena
perahu ini sekarang sudah menjadi begitu tua. Orang-orang berkata,
“Seberangkanlah perahu kami dan berilah kami perahu yang baru!” Perahu tua pasti
berbahaya. Perahu itu bisa patah di tengah pelayaran atau mengalami kecelakaan.
Jadi, Anda mengatakan bahwa perahu Anda sudah tua dan Anda meminta perahu yang
baru. Badan Anda itu disebut kostum atau perahu. Anak-anak berkata, “Baba, kami
menginginkan kostum seperti kostum Lakshmi dan Narayana.” Sang Ayah bertanya,
“Anak-anak, maukah Anda menjadi penghuni surga? Setiap 5000 tahun, pakaian Anda
itu menjadi usang, kemudian Saya memberi Anda pakaian baru.” Ini adalah kostum
yang bersifat iblis. Jiwa-jiwa juga berkarakter iblis. Ketika orang-orang hidup
dalam kemiskinan, mereka mengenakan pakaian murah. Namun, jika mereka kaya,
mereka pun mengenakan pakaian yang sangat mahal. Anda mengetahui hal-hal ini
pada saat ini. Di sini, Anda terintoksikasi karena mengetahui di hadapan siapa
Anda sedang duduk. Saat Anda duduk di sana, di center Anda, Anda tidak merasakan
intoksikasi ini. Namun, di sini, saat Anda hadir secara pribadi, Anda merasa
bahagia karena Sang Ayah menjelaskan secara langsung kepada Anda. Ketika
seseorang menjelaskan kepada Anda di sana, yoga intelek Anda terus mengembara.
Ada ungkapan, “Orang-orang terperangkap dalam urusan keseharian; mereka tidak
punya waktu.” Sang Ayah sedang menjelaskan kepada Anda. Anda juga paham bahwa
Baba sedang menjelaskan kepada Anda melalui mulut orang ini. Mulut ini begitu
banyak dipuji. Orang-orang tersandung-sandung dari tempat yang begitu jauh demi
meminum nektar di Gaumukh. Mereka datang dengan melewati begitu banyak kesulitan;
padahal, mereka bahkan tidak memahami hakikat Gaumukh. Ada begitu banyak orang
bijak yang pergi ke sana, tetapi apa manfaatnya? Mereka justru lebih banyak
membuang-buang waktu. Baba berkata, “Untuk apa Anda mengamati matahari terbenam?
Itu tidak mengandung manfaat. Manfaat terkandung dalam studi. Ada studi di dalam
Gita.” Di dalam Gita, tidak disebutkan tentang hatha yoga. Hanya Raja Yoga yang
disebutkan di dalamnya. Anda datang kemari untuk mengklaim kerajaan. Anda
mengetahui betapa banyaknya perkelahian, pertengkaran, dan lain-lain yang
terjadi di dunia iblis ini. Baba sedang menyucikan kita dengan kekuatan yoga dan
menjadikan kita sebagai master dunia. Orang-orang telah menggambarkan para dewi
memegang senjata dan sebagainya, tetapi sesungguhnya ini tidak ada hubungannya
dengan senjata. Lihatlah betapa menakutkannya orang-orang menggambarkan sosok
Kali. Mereka telah menciptakan semua patung itu berdasarkan khayalan mereka
sendiri. Tidak mungkin bisa ada dewi-dewi bertangan empat atau delapan. Semua
itu berasal dari jalan pemujaan. Inilah sebabnya, Sang Ayah menjelaskan, “Ini
adalah sandiwara yang tak terbatas. Ini tidak ada hubungannya dengan menghina
siapa pun. Drama abadi ini sudah ditakdirkan. Tidak mungkin bisa berbeda.” Sang
Ayah menjelaskan tentang apa yang disebut sebagai pengetahuan dan apa yang
disebut sebagai pemujaan. Anda tetap harus melewati jalan pemujaan. Selagi
mengelilingi siklus 84 kelahiran dengan cara ini, Anda pun menurun. Ini adalah
drama sangat bagus yang tercipta secara abadi, dan Sang Ayah menjelaskannya
kepada Anda. Dengan memahami rahasia drama ini, Anda menjadi master dunia. Ini
sungguh luar biasa! Cara pemujaan berlanjut dan cara pengetahuan ini berlanjut,
semuanya sudah ditakdirkan dalam sandiwara ini. Tidak mungkin ada perubahan di
dalamnya. Orang-orang mengatakan bahwa si ini/si itu sudah melebur ke dalam
unsur brahm, atau melebur ke dalam cahaya, bahwa ini adalah dunia pikiran.
Orang-orang terus mengatakan apa pun yang terlintas dalam benak mereka.
Sandiwara ini sudah ditakdirkan. Orang-orang pergi menonton film. Bisakah Anda
menyebut film itu sebagai sandiwara pikiran? Sang Ayah duduk di sini dan
menjelaskan, “Anak-anak, sandiwara ini tak terbatas dan akan terulang sama
persis.” Hanya Sang Ayah yang datang untuk memberikan pengetahuan ini, karena
Beliau berpengetahuan penuh. Beliaulah Sang Benih pohon dunia manusia. Beliau
Maha Hidup. Beliau memiliki seluruh pengetahuan ini. Orang-orang telah
mengatakan bahwa durasi siklus ini berlangsung ratusan ribu tahun. Sang Ayah
berkata, “Mustahil durasinya sepanjang itu.” Andaikan suatu film berdurasi
ratusan ribu tahun, tidak mungkin ada intelek siapa pun yang bisa memahaminya.
Anda menjelaskan keseluruhannya. Bagaimana mungkin Anda bisa membicarakan
sesuatu yang durasinya ratusan ribu tahun? Oleh karenanya, semua itu berasal
dari jalan pemujaan. Andalah jiwa-jiwa yang dahulu telah memainkan peran di
jalan pemujaan. Setelah menjalani kesengsaraan dengan cara itu, semua jiwa pun
mencapai penghujungnya. Seluruh pohon ini sudah mencapai tahapan lapuk total.
Anda sekarang harus pulang ke sana. Jadikanlah diri Anda ringan. Orang ini
(Brahma) juga telah menjadikan dirinya ringan. Semua ikatan pun akan terlepas.
Jika tidak demikian, Anda akan mengingat anak-anak Anda, harta, pabrik,
pelanggan, raja-raja, properti mereka, dan lain-lain. Namun, jika Anda sudah
meninggalkan bisnis Anda, apa perlunya Anda mengingat semua itu? Di sini, Anda
harus melupakan segalanya. Lupakan semua itu dan ingatlah rumah Anda dan
kerajaan. Ingatlah hunian kedamaian dan daratan kebahagiaan. Dari hunian
kedamaian, kita kemudian harus turun ke sana. Sang Ayah berkata, “Ingatlah Saya.”
Ini disebut api yoga. Inilah Raja Yoga. Anda adalah Raja Rishi. Jiwa-jiwa yang
suci disebut Rishi. Anda menjadi suci demi memperoleh kerajaan. Hanya Sang
Ayahlah yang memberitahukan seluruh kebenaran kepada Anda. Anda juga paham bahwa
ini merupakan sandiwara. Semua aktor pasti harus hadir di sini. Sang Ayah
kemudian akan membawa semua jiwa pulang. Inilah iring-iringan mempelai Tuhan.
Sang Ayah dan anak-anak tinggal di sana, kemudian anak-anak turun ke bumi untuk
memainkan peran mereka di sini. Sang Ayah senantiasa tinggal di atas sana.
Orang-orang hanya mengingat Saya pada waktu sengsara. Apa yang bisa Saya
kerjakan di sana (di zaman emas)? Saya mengirim Anda ke hunian kedamaian dan
daratan kebahagiaan, jadi apa lagi yang diperlukan? Ketika Anda dahulu tinggal
di daratan kebahagiaan, semua jiwa yang lain berada di hunian kedamaian,
kemudian mereka terus turun kemari, secara berurutan. Sandiwara ini sekarang
menjelang berakhir. Sang Ayah berkata, “Anak-anak, sekarang, jangan ceroboh.
Anda benar-benar harus menjadi suci.” Sang Ayah berkata, “Peran ini dilakonkan
sesuai dengan drama yang sama. Sesuai dengan drama, Saya datang bagi Anda,
setiap siklus. Anda sekarang harus pergi ke dunia baru.” Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Pohon ini
sekarang sudah menjadi tua dan lapuk. Jiwa-jiwa kini harus pulang ke rumah. Oleh
sebab itu, bebaskanlah diri Anda dari semua ikatan dan jadilah ringan. Buanglah
segala sesuatu yang berasal dari dunia lama ini dari intelek Anda.
2. Ingatlah drama
abadi ini dalam intelek Anda dan jangan menghina aktor mana pun. Pahamilah
rahasia drama ini dan jadilah master dunia.
Berkah:
Semoga Anda
mempercepat penerbangan jiwa Anda dengan kekuatan keheningan dan menjadi
pentransformasi dunia.
Kecepatan instrumen
sains bisa diperlambat dan juga bisa dipercepat dengan sains. Akan tetapi, belum
ada seorang pun yang mampu menyamai kecepatan jiwa-jiwa, dan mereka tidak akan
pernah mampu melakukannya. Sains mengaku kalah dalam hal ini. Sains sudah
menyerah, tetapi Anda mampu melakukan apa pun yang Anda inginkan dengan kekuatan
keheningan. Jadi, tingkatkan kecepatan penerbangan jiwa Anda dengan kekuatan
keheningan. Dengan menggunakan kekuatan ini, Anda mampu mentransformasi diri
sendiri, sikap mental orang lain, dan atmosfer, serta menjadi pentransformasi
dunia. Tanda dari kecepatan tinggi adalah itu terwujud begitu Anda memikirkannya.
Slogan:
Jadilah penuh
belas kasih dan bekerjasamalah dengan Sang Pemberkah Ajaran.