14.06.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, Anda masing-masing kini telah menerima mata ketiga pengetahuan. Jadi,
pandangan Anda tidak boleh lagi tertarik kepada apa pun.
Pertanyaan:
Apa
tanda-tanda dari mereka yang memiliki ketidaktertarikan tak terbatas terhadap
dunia lama?
Jawaban:
Mereka
mempersembahkan segala sesuatu yang mereka miliki kepada Sang Ayah. Mereka
menyadari bahwa tidak ada apa pun yang mereka miliki. Mereka berkata, “Baba,
bahkan badan ini pun bukan milik saya. Ini adalah badan tua dan saya harus
menanggalkannya.” Keterikatan mereka terhadap segala sesuatu terus terputus dan
mereka mengakhiri semua keterikatan. Intelek mereka terus mengingat bahwa segala
sesuatu di dunia ini bersifat terbatas dan tak berguna.
Om Shanti.
Sang Ayah
memberi Anda pengetahuan tentang Brahmanda (unsur cahaya) dan tentang permulaan,
pertengahan, dan akhir dunia ini, yang tidak bisa diberikan oleh orang lain.
Hanya Gitalah yang menyebutkan tentang Raja Yoga dan bahwa Tuhan datang untuk
mengubah manusia biasa menjadi Narayana. Ini tidak disebutkan dalam kitab suci
mana pun kecuali Gita. Sang Ayah sudah memberitahukan ini kepada Anda. Beliau
berkata, “Saya telah mengajarkan Raja Yoga kepada Anda. Saya juga sudah
menjelaskan bahwa pengetahuan ini tidak berlanjut sejak zaman dahulu kala.” Sang
Ayah datang dan mendirikan satu agama, kemudian semua agama yang lain berakhir.
Tidak ada kitab-kitab suci dan sebagainya yang ada sejak zaman dahulu kala.
Penghancuran tidak terjadi ketika para pendiri agama datang untuk mendirikan
agama-agama mereka. Andaikan tidak demikian, segala sesuatu pasti berakhir.
Orang-orang di jalan pemujaan terus mempelajari kitab-kitab suci. Meskipun kitab
suci agama anak-anak Brahma adalah Gita, itu juga telah diciptakan di jalan
pemujaan, karena tidak ada kitab suci di zaman emas. Penghancuran tidak terjadi
pada waktu agama-agama yang lain mulai ada. Dunia lama ini tidak dihancurkan
pada waktu itu supaya dunia yang baru bisa diciptakan; dunia yang sama ini terus
berlanjut. Anda anak-anak paham bahwa dunia lama ini sekarang akan dihancurkan.
Sang Ayah sedang mengajar kita. Hanya Gitalah yang dipuji. Kelahiran Gita juga
dirayakan. Tidak pernah ada perayaan untuk kelahiran Weda. Hanya ada satu Tuhan,
Yang Esa. Jadi, orang-orang seharusnya hanya merayakan hari kelahiran Yang Esa.
Semua yang lain adalah ciptaan, dan tidak ada apa pun yang bisa diperoleh dari
ciptaan. Hanya dari Sang Ayahlah Anda menerima warisan. Warisan tidak bisa
diterima melalui paman dari pihak ibu atau paman dari pihak ayah dan sebagainya.
Yang Esa adalah Ayah Anda yang tak terbatas, Beliaulah yang memberikan
pengetahuan tak terbatas ini kepada Anda. Beliau tidak membacakan kitab suci
mana pun kepada Anda. Beliau berkata, “Semua itu berasal dari jalan pemujaan.
Saya memberitahukan intisari semua kitab suci kepada Anda.” Kitab-kitab suci
bukanlah studi. Orang menerima status melalui studi. Sang Ayah mengajarkan studi
ini kepada Anda, anak-anak. Tuhan berbicara kepada Anda anak-anak pada saat ini,
kemudian ini akan terulang kembali dengan cara yang sama, 5000 tahun mendatang.
Anda anak-anak telah mengenal Sang Pencipta dan juga permulaan, pertengahan, dan
akhir ciptaan dari Sang Ayah. Tidak ada seorang pun yang sanggup menjelaskan
semua ini kepada Anda, kecuali Sang Ayah. Beliau berbicara kepada Anda melalui
mulut lotus ini. Inilah mulut yang Tuhan pinjam. Ini juga disebut “Gaumukh” (mulut
sapi). Orang ini (Brahma) juga adalah ibu senior. Dari mulutnya, terucap
perkataan pengetahuan ini – bukan air. Di jalan pemujaan, orang-orang
menceritakan tentang air yang mengalir dari Gaumukh. Anda anak-anak sekarang
mengerti tentang hal-hal yang dilakukan orang di jalan pemujaan. Mereka
bepergian begitu jauh ke Gaumukh dan sebagainya untuk minum air dari situ. Anda
sekarang sedang berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi. Anda tahu
bahwa Sang Ayah datang setiap siklus untuk mengajar Anda agar bisa mengubah Anda
dari manusia biasa menjadi manusia ilahi. Anda bisa melihat seperti apa Beliau
mengajar Anda. Anda memberi tahu semua orang bahwa Tuhan sedang mengajar Anda.
Beliau berkata, “Teruslah mengingat Saya saja, maka dosa-dosa Anda akan terhapus.”
Anda tahu bahwa di zaman emas hanya akan terdapat sangat sedikit manusia.
Sebaliknya, di zaman besi, ada begitu banyak manusia. Sang Ayah datang dan
mendirikan agama ilahi yang asli dan abadi. Kita sedang berubah dari manusia
biasa menjadi manusia ilahi. Kebajikan-kebajikan ilahi akan terlihat jelas dalam
diri anak-anak yang sedang berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi.
Mereka tidak bisa memiliki sedikit pun jejak amarah dalam diri mereka. Jika
mereka tak sengaja marah, mereka pasti segera menulis surat kepada Sang Ayah,
“Baba, saya melakukan kesalahan ini, tadi. Saya marah dan berbuat dosa.”
Seberapa erat koneksi Anda dengan Sang Ayah? “Baba, maafkan saya.” Sang Ayah pun
menjawab, “Tidak bisa ada pemaafan. Meskipun demikian, jangan mengulangi
kesalahan yang sama.” Seorang pengajar tidak bisa memaafkan Anda. Dia hanya bisa
menunjukkan rapor Anda dan menjelaskan bahwa tata krama Anda tidak bagus. Sang
Ayah yang tak terbatas juga berkata, “Anda bisa mengamati tata krama Anda
sendiri.” Periksalah catatan kemajuan diri Anda setiap hari dan tanyalah diri
Anda, “Apakah saya menyebabkan kesengsaraan atas siapa pun hari ini? Apakah saya
membuat orang lain kesal hari ini?” Meresapkan kebajikan-kebajikan ilahi memang
perlu waktu. Mengakhiri kesadaran badan sangatlah sulit. Anda hanya bisa
memiliki cinta kasih terhadap Sang Ayah jika Anda menyadari bahwa diri Anda
tanpa badan. Jika tidak, intelek Anda terbelit oleh rekening karma badan. Sang
Ayah berkata, “Anda memang harus bekerja untuk menafkahi badan Anda, tetapi Anda
juga bisa meluangkan waktu untuk ini.” Orang-orang selalu meluangkan waktu untuk
melakukan pemujaan. Meera pasti hanya mengingat Shri Krishna, tetapi dia harus
terus menjalani kelahiran kembali di sini. Anda anak-anak sekarang merasakan
ketidaktertarikan terhadap dunia lama ini. Anda tahu bahwa Anda tidak akan
dilahirkan kembali di dunia lama ini. Dunia ini akan dihancurkan. Semua aspek
ini dipahami oleh intelek Anda. Sebagaimana Baba memiliki pengetahuan ini,
demikian juga Anda anak-anak memiliki pengetahuan ini. Pengetahuan tentang
siklus dunia ini tidak ada dalam intelek orang lain. Anak-anak yang mampu
menyimpan pengetahuan ini dalam intelek mereka juga berurutan. Sang Ayah Yang
Maha Tinggi adalah Sang Penyuci dan Beliau sedang mengajar kita. Hanya Anda yang
mengetahui ini. Siklus 84 kelahiran tersimpan dalam intelek Anda. Anda sekarang
menyadari bahwa inilah kelahiran terakhir Anda di neraka. Ini disebut kedalaman
neraka ekstrem. Di segala tempat, ada begitu banyak kekotoran. Inilah sebabnya,
kaum saniyasi meninggalkan rumah tangga dan keluarga mereka. Itu adalah aspek
fisik. Anda menanggalkan segala sesuatu dari intelek Anda, karena Anda tahu
bahwa Anda sekarang harus pulang ke rumah. Anda harus melupakan semua orang.
Dunia lama yang kotor ini sudah mati bagi Anda. Ketika rumah Anda sudah menjadi
tua dan rumah baru sedang dibangun, hati Anda mengetahui bahwa rumah tua itu
akan dirobohkan. Anda anak-anak sekarang sedang belajar. Anda tahu bahwa dunia
baru itu sedang didirikan; hanya tinggal sedikit waktu yang tersisa. Ada banyak
anak yang akan datang dan belajar di sini. Rumah baru Anda sedang dibangun dan
rumah tua ini akan terus dirobohkan. Hanya tersisa beberapa hari lagi.
Aspek-aspek yang tak terbatas ini melekat dalam intelek Anda. Hati Anda tidak
lagi terikat pada dunia lama ini. Semua ini tidak akan ada gunanya pada saat
terakhir. Kita sekarang ingin pergi dari sini. Sang Ayah berkata, “Jangan
mengikatkan hati Anda pada dunia lama ini. Ingatlah Saya, Ayah Anda, dan
ingatlah rumah Anda, maka dosa-dosa Anda akan terhapus. Jika tidak, Anda akan
menanggung hukuman berat dan status Anda juga hancur.” Anda, jiwa-jiwa, tahu
bahwa Anda sudah menjalani 84 kelahiran, jadi Anda sekarang mencurahkan
perhatian untuk mengingat Sang Ayah agar dosa-dosa Anda bisa terhapus. Ikutilah
petunjuk Sang Ayah; hanya dengan demikian, Anda bisa menjadikan kehidupan Anda
luhur. Sang Ayah adalah Yang Maha Tinggi. Hanya Anda yang mengetahui ini. Sang
Ayah mengingatkan Anda tentang ini dengan sangat baik. Sang Ayah yang tak
terbatas adalah Sang Samudra Pengetahuan. Beliau datang kemari untuk mengajar
kita. Sang Ayah berkata, “Lakukanlah segala sesuatu yang harus Anda lakukan
untuk mencari nafkah, tetapi pelajarilah studi ini juga dan tetaplah menjadi
wali.” Anak-anak yang memiliki ketidaktertarikan tak terbatas terhadap dunia
lama ini pasti mempersembahkan segala sesuatu yang mereka miliki kepada Sang
Ayah. Kita tidak memiliki apa pun. Baba, bahkan badan ini pun bukan milik saya.
Ini adalah badan tua; badan ini harus ditanggalkan. Keterikatan terhadap segala
sesuatu terus terputus. Anda harus menjadi penakluk keterikatan.
Ketidaktertarikan ini bersifat tak terbatas, sedangkan ketidaktertarikan yang
itu bersifat terbatas. Intelek Anda paham bahwa Anda akan pergi ke surga dan
membangun istana-istana Anda sendiri. Tidak ada apa pun dari dunia ini yang bisa
berguna di sana, karena segala sesuatu di sini bersifat terbatas. Anda sekarang
sedang meninggalkan yang terbatas dan memasuki yang tak terbatas. Hanya
pengetahuan yang tak terbatas inilah yang harus tersimpan dalam intelek Anda.
Pandangan Anda tidak lagi tertarik pada apa pun di sini. Kita sekarang harus
pulang ke rumah. Sang Ayah datang setiap siklus untuk mengajar kita, kemudian
membawa kita pulang ke rumah bersama-Nya. Ini bukan studi baru bagi Anda. Anda
tahu bahwa Anda mempelajari ini setiap siklus. Anda semua berurutan. Ada begitu
banyak manusia di seluruh dunia ini. Akan tetapi, hanya Anda, yang sedikit
jumlahnya ini, yang mengetahuinya. Pohon anak-anak Brahma ini berangsur-angsur
terus bertumbuh. Sesuai dengan rencana drama, pendirian harus berlangsung. Anda
anak-anak tahu bahwa inilah pemerintahan spiritual Anda. Kita mampu melihat
dunia baru melalui penglihatan ilahi. Kita harus pergi ke sana. Tuhan itu Esa.
Beliaulah satu-satunya yang mengajar kita. Sang Ayah mengajarkan Raja Yoga
kepada kita. Kemudian, peperangan berlangsung, dan satu agama didirikan,
sedangkan semua agama lain yang begitu banyak jumlahnya itu berakhir. Andalah
jiwa-jiwa yang sama itu. Anda sudah belajar selama siklus demi siklus dan
mengklaim warisan Anda. Anda semua harus melakukan upaya Anda sendiri. Studi
Anda ini tak terbatas. Tidak ada manusia yang bisa memberikan ajaran ini kepada
Anda. Sang Ayah juga sudah menjelaskan makna penting Shyam dan Sundar. Anda
paham bahwa Anda sekarang sedang menjadi rupawan, dan bahwa sebelum ini, Anda
jelek. Ini bukan mengacu kepada Shri Krishna saja; seisi kerajaannya pun sama.
Anda sekarang paham bahwa Anda sedang berubah dari penghuni neraka menjadi
penghuni surga. Anda sekarang tidak menyukai neraka ini. Anda sudah tiba di
zaman peralihan yang paling penuh berkah. Ada begitu banyak orang yang datang
kemari, tetapi hanya mereka, yang muncul di siklus sebelumnya, yang akan muncul
kembali. Ingatlah zaman peralihan baik-baik. Kita sedang menjadi yang terluhur;
kita sedang berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi. Orang-orang bahkan
tidak mengerti tentang hakikat neraka maupun hakikat surga. Mereka mengatakan
bahwa segala sesuatu ada bersama-sama di sini, bahwa mereka yang bahagia berada
di surga, sedangkan mereka yang tidak bahagia berada di neraka. Ada
bermacam-macam pendapat. Ada banyak pendapat dalam satu rumah. Benang-benang
keterikatan sebagian orang terhadap anak-anak mereka tak kunjung putus. Akibat
keterikatan tersebut, mereka tidak paham, dengan cara seperti apa mereka
menjalani hidup. Mereka bertanya, “Bolehkah saya mengizinkan anak laki-laki saya
menikah?” Akan tetapi, inilah disiplin yang sudah dijelaskan kepada Anda,
anak-anak. Di satu pihak, Anda mempelajari pengetahuan ini untuk menjadi
penghuni surga. Di pihak lain, Anda bertanya apakah Anda boleh mengirim anak
laki-laki Anda ke neraka. Karena Anda sudah bertanya, Baba pun menjawab,
“Silakan. Biarkan dia melakukannya.” Karena Anda menanyakan ini kepada Baba,
Beliau mengerti bahwa Anda memiliki keterikatan terhadap anak itu. Bahkan
seandainya Baba mengatakan, “Jangan,” Anda pasti tidak akan mematuhi Beliau.
Anak-anak perempuan harus dinikahkan. Jika tidak, mereka bisa rusak akibat
pergaulan buruk. Anak-anak laki-laki tidak perlu dinikahkan, tetapi untuk itu,
Anda memang perlu keberanian. Baba mendemonstrasikannya melalui orang ini
(Brahma). Ketika orang lain melihat dia, mereka mulai melakukan hal serupa.
Dahulu, mereka begitu sering bertengkar dalam rumah tangga mereka. Ini adalah
dunia penuh pertengkaran dan perkelahian; ini adalah hutan duri. Orang-orang
terus menyakiti satu sama lain. Surga disebut taman. Ini adalah hutan. Sang Ayah
datang dan mengubah Anda dari duri menjadi bunga. Namun, jarang ada segelintir
jiwa yang muncul. Meskipun mereka mengatakan, “Ya,” terhadap segala sesuatu yang
Anda katakan dalam pameran, mereka sama sekali tidak memahami apa pun; itu hanya
masuk lewat satu telinga dan keluar dari telinga yang lain. Mendirikan suatu
kerajaan memang perlu waktu. Manusia tidak menyadari bahwa diri mereka adalah
duri. Meskipun ciri-ciri fisik mereka berwujud manusia, tetapi karakter mereka
lebih buruk dibandingkan monyet. Namun, mereka tidak menyadari bahwa diri mereka
seperti itu. Jadi, Sang Ayah berkata, “Jelaskanlah kepada ciptaan (anak-anak)
Anda. Jika mereka tidak memahami apa pun, izinkan mereka pergi.” Meskipun
demikian, Anda memerlukan kekuatan untuk melakukan itu. Serangga parasit
keterikatan sudah melekat sedemikian erat sehingga tidak bisa dilepaskan. Di
sini, Anda harus menjadi penghancur keterikatan. Satu-satunya milik saya
hanyalah Yang Esa, tidak ada yang lain. Sang Ayah sekarang sudah datang untuk
membawa kita pulang ke rumah. Anda harus menjadi suci. Jika tidak, ada hukuman
berat yang harus Anda jalani dan status Anda akan hancur. Satu-satunya
kepedulian yang harus Anda miliki sekarang adalah menjadikan diri Anda
satopradhan. Pergilah dan jelaskanlah di kuil-kuil Shiva, “Dahulu, Tuhan telah
menjadikan orang-orang Bharata sebagai penghuni surga, dan Beliau sedang
melakukannya sekali lagi. Beliau berkata, ‘Cukup ingatlah Saya saja.’” Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Milikilah
ketidaktertarikan yang tak terbatas terhadap dunia lama ini dan persembahkanlah
segala sesuatu yang Anda miliki kepada Sang Ayah. “Saya tidak memiliki apa-apa.
Bahkan badan ini pun bukan milik saya.” Akhirilah keterikatan Anda terhadapnya
dan jadilah penghancur keterikatan.
2. Jangan pernah
melakukan kesalahan yang bisa menjadikan rapor Anda merah. Resapkanlah semua
kebajikan ilahi. Jangan ada sedikit pun jejak amarah dalam diri Anda.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi jiwa yang berpengetahuan dan menjadikan tutur kata, pemikiran, dan
perbuatan Anda – ketiga-tiganya – setara.
Waktu untuk memasuki
tahapan pensiun sekarang semakin mendekat. Jadi, akhirilah kelemahan Anda,
segala kesadaran “milik saya”, dan berbagai permainan yang sia-sia. Biarlah
tutur kata, pemikiran, dan perbuatan Anda menjadi setara. Anda kemudian akan
menjadi perwujudan pengetahuan ini. Setiap perbuatan, sanskara, kebajikan luhur,
dan kewajiban jiwa-jiwa yang berpengetahuan dan merupakan perwujudan pengetahuan
pasti penuh kekuatan, seperti Sang Ayah. Jiwa-jiwa semacam itu tidak mungkin
memainkan permainan sia-sia yang bodoh. Mereka pasti terus-menerus menjaga diri
untuk terus sibuk memainkan permainan Ketuhanan. Mereka terus-menerus merayakan
pertemuan dengan Sang Ayah dan menjadikan orang lain setara dengan Beliau.
Slogan:
Antusiasme
untuk melakukan pelayanan menghapus semua penyakit sepele. Jadi, teruslah sibuk
melakukan pelayanan sepanjang waktu.
Sinyal Avyakt:
Latihlah tahapan kesadaran jiwa, jadilah antarmukhi (introversi).
Introversi berarti
mengheningkan mulut dan mental. Orang-orang di dunia juga berpuasa mengheningkan
mulut, tetapi di sini, Anda harus mengheningkan mental dengan berpantang
memikirkan pikiran sia-sia. Pada waktu traffic control, Anda mengendalikan
lalu-lintas kesia-siaan. Demikianlah, sering-seringlah menerapkan traffic
control atas kesia-siaan dalam mental Anda.