17.02.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, Sang Ayah telah datang sebagai Tamu Anda. Jadi, Anda harus
menghormati Beliau. Anda sudah mengundang Beliau kemari dengan cinta kasih. Anda
juga harus menghormati Beliau; jangan sedikit pun bersikap tidak hormat.
Pertanyaan:
Intoksikasi
manakah yang Anda anak-anak harus selalu miliki? Apa yang akan dikatakan jika
intoksikasi Anda tidak meningkat?
Jawaban:
Pribadi Yang
Maha Tinggi sudah datang ke dunia yang tidak suci ini sebagai Tamu kita. Jagalah
agar intoksikasi ini selalu tinggi sepanjang waktu. Akan tetapi, intoksikasi
Anda meningkat secara berurutan. Bahkan sesudah menjadi milik Sang Ayah,
sebagian anak memiliki intelek yang ragu dan melepaskan tangan Beliau. Maka,
bisa dikatakan, “Memang demikianlah yang ditakdirkan dalam keberuntungan mereka.”
Om Shanti.
Om shanti.
Ini harus diucapkan dua kali. Anda anak-anak tahu bahwa Yang Esa adalah Baba
sedangkan ini adalah Dada. Kedua-duanya bersama. Orang-orang menyanyikan pujian
tertinggi bagi Tuhan, tetapi nama “Tuhan, Sang Ayah” begitu sederhana. Anda
tidak mungkin sekadar mengucapkan, “Sang Ayah,” melainkan Anda berkata, “Tuhan,
Sang Ayah.” Pujian Beliau begitu tinggi. Beliau juga benar-benar diundang ke
dunia yang tidak suci ini. Beliau sendiri datang dan memberi tahu Anda, “Saya
hanya diundang ke dunia yang tidak suci.” Akan tetapi, tidak ada seorang pun
yang mengetahui bagaimana Beliau disebut Sang Penyuci atau kapan Beliau datang.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui kerajaan siapa yang berkuasa sepanjang
setengah siklus di zaman emas dan perak maupun cara kerajaan tersebut didirikan.
Sang Ayah, Sang Penyuci, pasti datang. Ada yang menyebut Beliau sebagai “Sang
Penyuci” dan ada yang menyebut-Nya sebagai “Sang Pembebas”. Mereka
memanggil-manggil, “Bawalah kami ke surga.” Beliaulah Yang Maha Tinggi. Anda
mengundang Beliau untuk datang ke dunia yang tidak suci ini: “Datanglah dan
jadikanlah kami, para penghuni Bharata ini, luhur.” Kedudukan Beliau begitu
tinggi. Beliaulah Sang Penguasa Yang Maha Tinggi. Anda memanggil Beliau, karena
ini adalah kerajaan Rahwana. Jika tidak demikian, siapa yang sanggup membebaskan
Anda dari kerajaan Rahwana ini? Intoksikasi Anda anak-anak harus selalu tinggi
selagi mendengarkan hal-hal ini. Kendati demikian, intoksikasi Anda tidak naik
setinggi itu. Semua orang mengalami intoksikasi jika minum alkohol, tetapi Anda
tidak terintoksikasi dengan meminum ini. Di sini, ada persoalan dharna. Ini juga
persoalan keberuntungan. Sang Ayah adalah Pribadi yang begitu agung. Ada
beberapa orang di antara Anda yang benar-benar memiliki keyakinan penuh. Jika
Anda semua memiliki keyakinan, lalu mengapa ada beberapa anak yang melarikan
diri ketika mereka merasakan keraguan? Mereka melupakan Sang Ayah. Begitu Anda
menjadi milik Sang Ayah, intelek Anda tidak boleh menyimpan keraguan terhadap
Beliau. Sang Ayah luar biasa. Ada ungkapan, “Mereka mengenali Baba dan menjadi
takjub. Mereka mengatakan, ‘Baba.’ Mereka mendengarkan pengetahuan ini dan
menyampaikannya kepada orang lain. Kemudian, oh! Maya, engkau memenuhi intelek
mereka dengan keraguan.” Sang Ayah menjelaskan bahwa tidak terkandung intisari
dalam kitab-kitab suci di jalan pemujaan. Beliau berkata, “Tidak ada yang
mengenal Saya.” Bahkan di antara Anda anak-anak, hanya beberapa orang di antara
Anda yang terus mengingat Baba, dan itu pun dengan susah payah. Anda juga merasa
bahwa ingatan Anda tidak stabil. Saya, sang jiwa, adalah titik. Baba juga titik.
Beliau adalah Ayah kita. Beliau tidak memiliki badan-Nya sendiri. Sang Ayah
berkata, “Saya meminjam dukungan badan ini. Nama Saya adalah Shiva. Nama Saya,
nama Sang Jiwa, tidak pernah berubah. Nama badan Anda selalu berganti.
Badan-badanlah yang diberi nama.” Ketika orang menikah, nama mempelai wanita pun
diganti. Kemudian, nama itu menjadi tetap (sah). Sang Ayah berkata, “Sekarang,
teguhkanlah ini: ‘Saya adalah jiwa.’” Sang Ayahlah yang memberikan pengenalan
ini: “Ketika terjadi penyimpangan dari kebenaran dan timbul penghinaan, pada
saat itulah Saya datang.” Anda tidak perlu memegang perkataan apa pun. Sang Ayah
sendiri berkata, “Mereka mengatakan bahwa Saya berada dalam kerikil dan bebatuan
serta begitu banyak menghina Saya! Ini bukan hal baru. Siklus demi siklus, hanya
sesudah mereka menjadi sepenuhnya tidak suci seperti ini dan menghina Saya,
barulah Saya bisa datang. Inilah yang ditakdirkan dalam peran Saya, siklus demi
siklus. Ini sama sekali tidak bisa diubah; ini sudah ditakdirkan di dalam
drama.” Ada banyak orang yang bertanya kepada Anda, “Jika Beliau hanya datang di
Bharata, apakah hanya Bharata yang benar-benar menjadi surga?” Ya. Inilah peran
yang asli dan abadi. Sang Ayah adalah Yang Maha Tinggi. Sang Ayah, yang
menyucikan jiwa-jiwa yang tidak suci, berkata, “Mereka hanya memanggil Saya ke
dunia yang tidak suci ini. Saya selamanya suci. Saya semestinya diundang ke
dunia yang suci. Akan tetapi, Saya tidak diperlukan di dunia yang suci. Mereka
hanya memanggil-manggil Saya di dunia yang tidak suci ini, ‘Datanglah dan
sucikanlah kami!’ Saya adalah Tamu yang begitu agung. Anda sudah terus mengingat
Saya sepanjang setengah siklus.” Di sini, jika Anda mengundang orang penting
untuk datang, undangan tersebut bisa berlaku selama maksimal satu atau dua tahun.
Jika bukan tahun ini, si ini/si itu akan datang tahun depan. Namun, Anda sudah
mengingat Yang Esa sepanjang setengah siklus. Kedatangan Beliau juga sudah
ditakdirkan di dalam peran-Nya sendiri; ini sudah digariskan. Tidak ada orang
yang mengetahuinya. Beliaulah Sang Ayah Yang Maha Tinggi. Di satu pihak, manusia
mengundang Sang Ayah dengan penuh cinta kasih, tetapi di pihak lain, mereka
menodai pujian Beliau. Sesungguhnya, Yang Esa adalah Tamu Kehormatan Yang Maha
Tinggi, tetapi orang-orang telah menodai kehormatan Beliau. Mereka sekadar
berkata, “Beliau ada dalam kerikil dan bebatuan, dalam segala sesuatu.” Padahal,
Beliau adalah Sang Penguasa Yang Maha Tinggi. “Mereka juga mengundang Saya untuk
datang dengan penuh cinta kasih, tetapi mereka benar-benar tidak bijak. Saya
datang dan menyampaikan pengenalan Saya kepada Anda serta memberi tahu Anda
bahwa Sayalah Ayah Anda. Saya disebut sebagai Tuhan, Sang Ayah.” Hanya ketika
semua jiwa sudah dipenjarakan oleh Rahwana, barulah Sang Ayah perlu datang,
karena semua pemuja adalah mempelai-mempelai wanita-Nya, semua jiwa adalah Sita.
Sang Ayah adalah Sang Mempelai Pria, Rama. Ini bukan menyangkut satu orang Sita
saja. Beliau membebaskan semua Sita dari penjara Rahwana. Ini adalah persoalan
yang tak terbatas. Ini adalah dunia lama yang tidak suci. Ini akurat: dunia ini
menjadi lama, kemudian menjadi baru. Ada badan-badan yang menua dengan cepat,
sedangkan yang lain bertahan lebih lama. Ini sudah ditakdirkan secara akurat di
dalam drama. “Saya harus datang kembali sesudah 5000 tahun berlalu. Hanya ketika
Saya datang, barulah Saya bisa menyampaikan pengenalan Saya kepada Anda serta
menjelaskan tentang rahasia siklus. Tidak ada orang yang mengenali Saya dan
mereka juga tidak mengenal Brahma, Vishnu, Shankar, Lakshmi dan Narayana, maupun
Rama dan Sita.” Merekalah aktor-aktor paling penting di dalam drama ini. Hal ini
berlaku bagi manusia. Tidak ada manusia bertangan delapan atau sepuluh. Mengapa
Vishnu digambarkan dengan empat tangan? Apa makna sepuluh kepala Rahwana? Tidak
ada yang mengetahuinya. Hanya Sang Ayahlah yang datang dan menyampaikan
pengetahuan ini tentang permulaan, pertengahan, dan akhir dunia. Beliau berkata,
“Sayalah Tamu Yang Maha Agung, tetapi Saya juga tersamar.” Hanya Anda yang
mengetahuinya. Kendati demikian, meskipun Anda tahu, Anda lupa. Anda seharusnya
begitu menghormati Beliau; Anda harus mengingat Beliau. Jiwa-jiwa tak berwujud
jasmani; Sang Jiwa Yang Maha Tinggi juga tak berwujud jasmani. Ini tidak bisa
diambil fotonya. Anda hanya perlu memiliki keyakinan bahwa Anda masing-masing
adalah jiwa. Ingatlah Sang Ayah dan tanggalkanlah kesadaran badan Anda. Teruslah
melihat hal-hal yang tak termusnahkan saja. Untuk apa Anda melihat badan-badan
yang bisa musnah? Jadilah berkesadaran jiwa! Ini perlu upaya. Sejauh mana Anda
terus mengingat Baba, sesuai dengan itu Anda akan mencapai tahapan karmateet dan
meraih status tinggi. Sang Ayah mengajarkan yoga yang sangat mudah, yaitu
ingatan akan Beliau. Ada bermacam-macam jenis yoga. Istilah “ingatan” itu akurat.
Anda memerlukan upaya untuk mengingat Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, yaitu Sang
Ayah. Hanya ada sangat sedikit anak yang berkata dengan jujur ketika mereka
mengatakan bahwa mereka mengingat Baba selama sekian lama. Jika mereka sama
sekali tidak mengingat Beliau, mereka terlalu malu untuk mengatakannya. Mereka
menulis: “Sepanjang hari, saya terus mengingat Baba selama satu jam.” Jadi,
mereka semestinya malu. Sang Ayah yang sedemikian rupa seharusnya diingat siang
dan malam, tetapi Anda mengingat Beliau hanya satu jam. Anda memerlukan upaya
tersamar yang sedemikian besar untuk ini. Anda mengundang Sang Ayah untuk datang,
jadi Yang Esa, yang datang dari negeri yang begitu jauh, pastilah Tamu. Sang
Ayah berkata, “Saya tidak menjadi Tamu di dunia baru. Saya hanya memasuki dunia
lama. Saya datang dan mendirikan dunia baru.” Dunia ini sudah lama. Tidak ada
yang mengetahuinya secara akurat. Mereka bahkan tidak mengetahui durasi dunia
baru itu. Sang Ayah berkata, “Hanya Saya yang datang dan memberikan pengetahuan
ini kepada Anda, kemudian sesuai dengan drama, pengetahuan ini menghilang.
Selanjutnya, sesudah setengah siklus berlalu, peran ini berulang kembali.
Manusia memanggil-manggil Saya.” Tahun demi tahun, mereka merayakan hari
kelahiran Shiva. Hari ulang tahun tokoh-tokoh yang dahulu ada dan sekarang sudah
tiada dirayakan tahun demi tahun. Hari ulang tahun Shiva Baba juga dirayakan
setiap 12 bulan, tetapi tidak ada seorang pun yang mengetahui sejak kapan mereka
merayakannya. Mereka sekadar mengatakan, “Itu sudah berlangsung ratusan ribu
tahun.” Mereka telah menuliskan bahwa durasi zaman besi berlangsung ratusan ribu
tahun. Sang Ayah berkata, “Siklus ini merupakan persoalan 5000 tahun.” Sudah
pasti, kerajaan ilahi dahulu ada di Bharata. Maka, Sang Ayah berkata, “Sayalah
Tamu Yang Maha Agung di Bharata. Anda terus mengirimkan begitu banyak undangan
kepada Saya sepanjang setengah siklus. Ketika Anda menjadi begitu tidak bahagia,
Anda berkata, ‘Wahai, Sang Penyuci, datanglah!’ Saya harus datang ke dunia yang
tidak suci ini. Saya juga memerlukan kendaraan. Jiwa ini adalah sosok keabadian;
ini adalah singgasananya.” Sang Ayah juga Sosok Keabadian. Beliau datang kemari
dan duduk di singgasana ini. Hal-hal ini begitu menghibur. Andaikan ada orang
lain yang mendengarnya, mereka pasti takjub. Sang Ayah berkata, “Anak-anak,
sekarang ikutilah petunjuk Saya!” Pahamilah bahwa Shiva Babalah yang memberikan
petunjuk ini. Shiva Babalah yang menyampaikan murli. Orang ini (Brahma) berkata,
“Saya juga memainkan murli-Nya dan mendengarkannya. Namun, Yang Esalah yang
menyampaikannya.” Jiwa nomor satu yang layak dipuja ini selanjutnya menjadi
pemuja nomor satu. Dia sekarang seorang pembuat upaya. Anda anak-anak harus
selalu beranggapan bahwa Anda menerima shrimat Shiva Baba. Bahkan seandainya ada
sesuatu yang keliru, Beliau pasti meluruskannya. Jika Anda memiliki keyakinan
yang tak terputus ini, Shiva Babalah yang bertanggung jawab. Ini sudah
ditakdirkan di dalam drama. Bagaimanapun juga, rintangan pasti akan datang.
Bermacam-macam rintangan yang sangat berat akan berdatangan. Anak-anak Anda
sendiri juga akan menghalangi Anda. Jadi, selalulah memahami bahwa Shiva Babalah
yang menjelaskan. Anda kemudian pasti mengingat Beliau. Ada banyak anak yang
berpikir bahwa Brahma Babalah yang memberikan petunjuk-petunjuk ini. Bukan
demikian. Hanya Shiva Babalah yang bertanggung jawab. Ketika mereka berulang
kali berkesadaran badan, mereka terus melihat orang ini (Brahma). Shiva Baba
adalah Tamu yang begitu agung! Meskipun demikian, petugas kereta api dan
lain-lain tidak mengenali Beliau. Bagaimana mungkin mereka bisa mengenali atau
memahami Yang Tak Berwujud Jasmani? Beliau tidak bisa jatuh sakit. Jadi, apa pun
penyebab datangnya penyakit dan lain-lain hanya berhubungan dengan orang ini
(Brahma). Apa yang bisa mereka pahami tentang Yang Esa, yang berada dalam badan
Brahma ini? Anda anak-anak juga memahami ini secara berurutan. Yang Esa adalah
Sang Ayah dari semua jiwa, sedangkan orang ini (Brahma) adalah Ayah Umat Manusia.
Jadi, keduanya telah menjadi Tamu-tamu yang sedemikian agung. Sang Ayah berkata,
“Apa pun yang terjadi, itu sudah ditakdirkan di dalam drama. Saya juga terikat
oleh drama ini. Karena sudah ditakdirkan, Saya tidak bisa melakukan apa pun
mengenainya.” Maya juga sangat berkuasa. Baik Rama maupun Rahwana sama-sama
memiliki peran. Andaikan Rahwana adalah sosok yang hidup di dalam drama, dia
pasti juga mengatakan, “Saya juga datang sesuai dengan drama.” Ini adalah
sandiwara tentang kebahagiaan dan kesengsaraan. Kebahagiaan ada di dunia baru
itu, sedangkan kesengsaraan ada di dunia lama ini. Di dunia baru itu, hanya ada
sangat sedikit manusia, sedangkan di dunia lama ini, ada begitu banyak manusia.
Mereka hanya memanggil-manggil kepada Sang Ayah, Sang Penyuci, untuk datang dan
menyucikan dunia. Siklus demi siklus, mereka memanggil-manggil Beliau, karena
dahulu pernah ada berlimpah kebahagiaan di dunia yang suci. Sang Ayah memberikan
kebahagiaan kepada semua jiwa, kemudian pergi. Peran ini sekarang diulangi
kembali. Dunia ini tidak pernah berakhir. Mustahil dunia ini bisa berakhir.
Samudra juga berada di dunia ini. Dunia fisik ini adalah lantai ketiga.
Orang-orang berkata, “Terjadi banjir besar, kemudian hanya terdapat air di
segala penjuru.” Kendati demikian, bumi ini adalah lantainya. Meskipun juga ada
perairan, tetapi bumi ini, sebagai lantai, tidak bisa hancur. Air juga ada di
lantai ini. Kendati demikian, di lantai kedua dan pertama, yaitu alam halus dan
alam jiwa, tidak ada air. Dunia yang tak terbatas ini memiliki tiga lantai.
Tidak ada seorang pun yang mengetahui hal ini kecuali Anda, anak-anak. Beri
tahukanlah aspek kebahagiaan ini kepada semua orang dengan sukacita yang besar.
Memorial tentang kebahagiaan melampaui panca indra ini hanya diingat mengenai
mereka yang lulus sepenuhnya. Mereka, yang sibuk melakukan pelayanan siang dan
malam serta tidak melakukan apa pun kecuali pelayanan sepanjang waktu, merasakan
kebahagiaan besar. Ada hari-hari ketika orang tetap berjaga semalam-malaman.
Akan tetapi, jika sang jiwa lelah, orang harus tidur. Saat sang jiwa tidur,
badannya pun ikut tidur. Jika sang jiwa tidak tidur, badan juga tidak bisa tidur.
Jiwalah yang merasa lelah. Siapa yang berkata, “Saya sangat lelah hari ini”?
Sang jiwa. Anda anak-anak harus terus berkesadaran jiwa. Hanya dalam hal inilah
Anda harus berupaya. Jika Anda tidak mengingat Sang Ayah dan tidak terus
berkesadaran jiwa, Anda akan mulai mengingat relasi-relasi badan Anda dan
sebagainya. Sang Ayah berkata, “Anda dahulu datang tanpa busana, jadi Anda juga
harus pulang tanpa busana. Lupakanlah semua relasi badan Anda dan sebagainya itu.
Ingatlah Saya selagi Anda hidup dalam badan-badan itu, maka Anda akan menjadi
satopradhan.” Sang Ayah adalah Sang Penguasa Yang Maha Agung. Tidak ada seorang
pun yang mengenal Beliau sama sekali, kecuali Anda, anak-anak. Sang Ayah berkata,
“Sayalah Tuhan Bagi Yang Miskin; semua manusia biasa-biasa saja.” Sang Ayah,
Sang Penyuci, sudah datang. Andaikan orang-orang mengetahui ini, bayangkan
betapa penuh sesaknya tempat ini jadinya! Ketika ada tokoh penting yang datang
kemari, orang banyak pun berkerumun. Itulah sebabnya, sesuai dengan drama, peran
Yang Esa harus selalu tersamar. Seiring perkembangan Anda lebih lanjut, pengaruh
Anda akan berangsur-angsur berkembang dan penghancuran akan terjadi. Tidak semua
orang bisa bertemu Baba. Mereka memang mengingat Sang Ayah. Jadi, mereka pasti
menerima pengenalan Beliau. Sisanya tidak akan bisa datang kemari. Sebagai
contoh, anak-anak perempuan yang hidup dalam ikatan tidak akan bisa bertemu
Baba; mereka harus menanggung begitu banyak tindak kekerasan. Orang-orang tidak
mau melepaskan sifat buruk nafsu birahi, jadi mereka bertanya bagaimana mungkin
dunia bisa berlanjut tanpa nafsu birahi. Ah, tetapi, apakah beban dunia
ditanggung oleh Sang Ayah atau oleh Anda? Andaikan mereka mengenal Sang Ayah,
mustahil mereka mengajukan pertanyaan semacam itu. Beri tahulah mereka,
“Setidak-tidaknya, kenalilah Sang Ayah terlebih dahulu, kemudian barulah Anda
akan bisa mengetahui segala sesuatu.” Anda memerlukan berbagai metode yang jitu
untuk menerangkan. Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Selalulah
mengingat Sang Ayah, Sang Penguasa Yang Maha Tinggi, setiap saat. Jangan melihat
badan siapa pun yang bisa musnah, melainkan berupayalah untuk berkesadaran jiwa.
Teruslah menulis catatan ingatan Anda dengan jujur.
2. Selalulah sibuk
melakukan pelayanan, siang dan malam, sehingga Anda merasakan kebahagiaan tanpa
batas. Jelaskanlah rahasia tiga dunia kepada semua orang dengan bahagia.
Milikilah keyakinan yang tak terputus terhadap shrimat yang Shiva Baba berikan
dan teruslah maju. Jangan takut ketika ada rintangan yang datang. Shiva Babalah
yang bertanggung jawab. Jadi, jangan meragukan apa pun.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi jutaan kali beruntung dan mengalami hak atas semua pencapaian pada masa
yang luhur ini.
Anda, anak-anak yang
beruntung, yang dilahirkan pada masa yang luhur ini, mengalami rasa kepemilikan
begitu Anda dilahirkan, dengan sentuhan dari siklus sebelumnya. Anda berhak atas
semua properti begitu Anda dilahirkan. Sebagaimana keseluruhan pohon terkandung
di dalam benihnya, sama halnya, Anda, jiwa-jiwa yang datang pada masa pertama,
juga mengalami harta semua bentuk pencapaian begitu Anda datang. Anda tidak
mungkin mengatakan bahwa Anda hanya mengalami kebahagiaan, tanpa kedamaian, atau
bahwa Anda mengalami kedamaian, tanpa kekuatan. Anda penuh dengan semua
pengalaman.
Slogan:
Agar Anda
bisa memberikan pengalaman kesejukan dalam rindangnya kebahagiaan Anda, jadilah
bersih dan rendah hati.
Milikilah kegemaran
bersendirian dalam keheningan dan resapkanlah persatuan dan konsentrasi.
Mereka yang menjalin
semua relasi dengan Yang Esa dan mengalami semua jenis kemanisan dari Beliau
pasti gemar bersendirian dalam keheningan. Karena Anda bisa menikmati semua
kemanisan dari Yang Esa, apa perlunya Anda pergi ke berbagai penjuru yang lain?
Cukup ingatlah kata “Yang Esa”, karena seluruh pengetahuan ini, kesadaran,
relasi, dan juga tahapan Anda, tercakup di dalamnya. Di samping itu, semua
pencapaian Anda juga menjadi sangat jelas melalui satu kata itu saja. Ingatlah
Yang Esa dan milikilah tahapan yang konstan. Pengetahuan yang Anda terima hanya
ditujukan untuk mengingat Yang Esa, jadi pencapaian yang Anda terima juga
konstan.