19.07.24       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, Anda harus menjadi raja-raja bermahkota ganda. Maka, lakukanlah banyak pelayanan dan ciptakanlah rakyat. Pada zaman peralihan, Anda harus melakukan pelayanan; hanya dalam hal inilah terkandung manfaat.

Pertanyaan:
Hiasan manakah yang Anda masing-masing harus miliki sebelum penghancuran dunia lama terjadi?

Jawaban:
Anda anak-anak harus menghiasi diri dengan kekuatan yoga. Dengan kekuatan yoga inilah seluruh dunia akan menjadi suci. Anda kini harus memasuki tahapan pensiun; oleh karena itu, tidak ada perlunya menghiasi badan Anda. Itu tidak bernilai satu sen pun. Jadi, buanglah keterikatan Anda darinya. Jadilah penuh belas kasih seperti Sang Ayah sebelum penghancuran terjadi dan hiasilah diri sendiri dan orang lain. Jadilah tongkat bagi mereka yang buta.

Om Shanti.
Anda anak-anak sudah paham dengan sangat jelas bahwa Sang Ayah datang untuk menunjukkan jalan kepada Anda untuk menjadi suci. Orang-orang memanggil-manggil Beliau hanya untuk satu hal ini, yaitu agar Beliau datang dan mengubah mereka dari tidak suci menjadi suci, karena sekarang ini adalah dunia yang tidak suci, sedangkan dunia yang suci sudah berlalu. Tidak ada seorang pun yang mengetahui kapan dunia yang suci berlalu atau sudah berapa lama itu berselang. Anda anak-anak tahu bahwa Sang Ayah telah memasuki badan ini. Anda memanggil-manggil Beliau, “Baba, datanglah dan tunjukkanlah jalan untuk menjadi suci kepada kami, jiwa-jiwa yang tidak suci ini.” Anda mengetahui bahwa Anda dahulu hidup di dunia yang suci, sedangkan sekarang Anda hidup di dunia yang tidak suci. Dunia ini sekarang sedang berubah. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang durasi dunia baru maupun durasi dunia lama. Ketika Anda membangun gedung yang kokoh, Anda bisa mengetahui seberapa lama gedung itu bisa bertahan. Namun, orang-orang tidak mengetahui durasi keseluruhan dunia ini. Jadi, Sang Ayah pasti harus datang untuk memberitahukannya kepada mereka. Sang Ayah berkata, “Anak-anak, dunia lama yang tidak suci ini sekarang harus berakhir, karena dunia baru yang suci harus didirikan.” Di dunia baru, hanya terdapat sangat sedikit manusia. Dunia baru adalah zaman emas, yang juga disebut sebagai daratan kebahagiaan. Ini adalah daratan kesengsaraan yang pasti harus berakhir. Kemudian, sejarah daratan kebahagiaan harus berulang kembali. Anda harus menjelaskan ini kepada semua orang. Sang Ayah memberi Anda petunjuk, “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Baba, kemudian tunjukkanlah jalan ini kepada orang lain juga.” Semua orang mengenal ayah lokik mereka, tetapi tidak ada seorang pun yang mengenal Sang Ayah parlokik. Mereka mengatakan bahwa Beliau berada di mana-mana. Mereka sudah menempatkan Beliau dalam bermacam-macam inkarnasi: ikan, buaya, dan 8,4 juta spesies. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang mengenal Sang Ayah. Hanya jika mereka mengenal Sang Ayah, barulah mereka bisa memahami ini. Andaikan Beliau ada dalam kerikil dan bebatuan, konsep warisan tidak mungkin berlaku. Orang-orang memuja manusia-manusia ilahi, tetapi mereka tidak mengetahui peran satu pun di antara mereka. Orang-orang itu sepenuhnya tidak mengetahui hal-hal ini. Jadi, pertama-tama, jelaskanlah hal yang utama. Tidak ada orang yang bisa memahami apa pun hanya melalui gambar-gambar. Orang-orang malang itu tidak mengenal Sang Ayah maupun mengetahui tentang ciptaan, atau bagaimana ciptaan diciptakan pada permulaannya. Mereka sama sekali tidak tahu kapan kerajaan manusia-manusia ilahi yang mereka puja itu ada. Mereka yakin bahwa kerajaan dinasti surya berlangsung sepanjang ratusan ribu tahun dan bahwa dinasti chandra selanjutnya juga berlangsung selama ratusan ribu tahun. Itu disebut ketidaktahuan (kebodohan). Sang Ayah sekarang sudah menjelaskannya kepada Anda, anak-anak, kemudian Anda mengulanginya. Sang Ayah juga mengulanginya. Jelaskanlah seperti ini dan sampaikanlah pesan. Bagaimana lagi kerajaan bisa didirikan? Tidak mungkin itu bisa terwujud jika Anda hanya duduk di sini. Memang, mereka yang tinggal di rumah juga diperlukan. Mereka duduk di sana, sesuai dengan drama. Namun, juga diperlukan anak-anak untuk menjaga yagya. Ada begitu banyak anak yang datang kepada Sang Ayah untuk menjumpai Beliau, karena mereka harus menerima warisan hanya dari Shiva Baba. Ketika seorang ayah lokik memiliki putra, pasti putranya paham bahwa dia harus mengklaim warisannya dari ayahnya. Seorang anak perempuan akan pergi dan menjadi half-partner (pasangan hidup). Di zaman emas, tidak ada persengketaan properti. Di sini, terjadi perkelahian akibat sifat buruk nafsu birahi. Lima sifat buruk tidak ada di sana, sehingga tidak terdapat nama maupun jejak kesengsaraan; semua jiwa di sana adalah penakluk keterikatan. Anda paham bahwa surga pernah ada dan itu sekarang sudah berlalu. Ada patung-patungnya juga, tetapi pada saat ini, Anda anak-anak hanya memiliki pikiran ini. Anda tahu bahwa siklus ini akan berulang kembali setiap 5000 tahun. Tidak tertulis dalam kitab-kitab suci bahwa dinasti surya dan chandra berlangsung sepanjang 2500 tahun. Brahma Baba membaca di surat kabar bahwa orang-orang mendengarkan pembacaan Ramayana di Rumah Dinas Gubernur di Baroda. Ketika terjadi bencana apa pun, orang-orang menyibukkan diri melakukan pemujaan demi menyenangkan Tuhan. Namun, Tuhan tidak bisa disenangkan dengan cara itu. Ini sudah ditakdirkan di dalam drama. Tuhan tidak pernah senang terhadap pemujaan. Anda anak-anak tahu bahwa pemujaan berlangsung sepanjang setengah siklus dan bahwa manusia membebankan kesengsaraan atas diri mereka sendiri. Mereka menghabiskan seluruh kekayaan mereka untuk melakukan pemujaan. Sangat jarang ada orang yang memahami hal-hal ini. Anak-anak yang melakukan pelayanan juga terus menyampaikan kabar mengenainya. Anda sudah diberi penjelasan bahwa ini adalah keluarga Tuhan. Tuhanlah Sang Pemberkah; Beliau tidak mengambil apa pun dari siapa pun. Tidak ada orang yang memberikan apa pun kepada Beliau. Sesungguhnya, mereka hanya menyia-nyiakan semua itu. Sang Ayah bertanya kepada Anda, anak-anak, “Saya telah memberikan begitu banyak harta kepada Anda. Saya telah menjadikan Anda sebagai master surga. Jadi, ke mana perginya semua itu? Bagaimana Anda sampai menjadi begitu terpuruk dalam kemiskinan? Saya sekarang telah datang sekali lagi agar Anda bisa menjadi berjuta-juta kali beruntung.” Orang-orang tidak memahami semua hal ini sama sekali. Anda tahu bahwa Anda tidak perlu lagi tinggal di sini, di dunia lama ini; dunia ini akan hancur. Semua uang yang dimiliki orang tidak akan bisa disimpan oleh siapa pun. Ketika penghancuran terjadi, segalanya luluh lantak. Ada begitu banyak bangunan besar yang dibangun sepanjang berkilo-kilometer. Ada begitu banyak kekayaan, tetapi semua itu akan hancur, karena Anda tahu bahwa ketika kerajaan Anda ada, tidak ada orang lain di sana. Dahulu, di sana ada berlimpah kekayaan. Seiring perkembangan Anda lebih lanjut, Anda akan menyaksikan hal-hal yang akan terjadi. Orang-orang itu mencatat anggaran tentang seberapa banyak emas, perak, dan uang yang mereka miliki. Mereka mengumumkan bahwa mereka memiliki anggaran sekian besar dan bahwa pengeluaran mereka sekian banyak. Mereka menghabiskan begitu banyak biaya untuk persenjataan. Mereka mengeluarkan begitu banyak uang untuk membeli persenjataan, padahal mereka tidak memperoleh pendapatan apa pun darinya. Itu bukanlah hal-hal yang bisa disimpan. Hanya emas dan peraklah yang bisa Anda simpan. Ketika dunia dahulu berada di zaman emas, mereka memiliki koin emas. Di zaman perak, mereka memiliki koin perak. Ada kekayaan tanpa batas di sana, tetapi seiring dengan berlangsungnya penurunan, lihatlah apa yang telah mereka ciptakan: uang kertas! Di luar negeri, mereka juga menggunakan uang kertas. Kertas tidak ada gunanya. Jadi, apa yang akan tersisa? Semua gedung besar itu juga akan hancur. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Anak-anak yang termanis, apa pun yang Anda lihat, pikirlah bahwa itu tidak ada. Semuanya akan hancur.” Bahkan badan-badan Anda pun sudah tua, tak berharga satu sen pun, betapa pun rupawannya badan itu. Dunia ini tak lama lagi akan berakhir. Tidak ada jaminan untuknya. Lihatlah apa yang terjadi para orang-orang selagi mereka sekadar duduk di suatu tempat! Mereka mengalami gagal jantung. Tidak ada jaminan bagi manusia. Di zaman emas, tidak ada yang seperti itu. Jika Anda memiliki kekuatan yoga, badan Anda menjadi abadi seperti pohon kalpa. Anda anak-anak sekarang telah menemukan Sang Ayah, yang mengatakan, “Anda tidak perlu lagi tinggal di dunia ini. Ini adalah dunia yang kotor. Anda sekarang harus menghiasi diri dengan kekuatan yoga.” Di sana, anak-anak dilahirkan melalui kekuatan yoga. Di sana, tidak ada sifat buruk nafsu birahi. Anda menyucikan seluruh dunia dengan kekuatan yoga, jadi tidak ada masalah besar. Hanya mereka, yang berasal dari marga Anda, yang bisa memahami hal-hal ini. Semua jiwa yang lain harus pergi ke hunian kedamaian, yaitu rumah mereka. Akan tetapi, orang-orang tidak menganggap hunian itu sebagai rumah mereka. Mereka mengatakan bahwa ketika ada jiwa yang naik ke atas sana, ada jiwa yang turun juga. Namun, populasi penduduk dunia terus bertambah. Anda mengenal Sang Pencipta dan ciptaan, sehingga Anda pun berusaha menjelaskan kepada orang lain agar mereka bisa menjadi murid-murid Baba dan memahami segala sesuatu serta menjadi bahagia. Kita sekarang sedang berangkat ke daratan keabadian. Sepanjang setengah siklus, Anda telah mendengarkan cerita-cerita yang tidak benar. Anda sekarang harus penuh dengan kebahagiaan karena Anda akan pergi ke daratan keabadian. Sekarang adalah akhir dari daratan kematian ini. Kita mengisi diri dengan harta kebahagiaan di sini, kemudian pulang. Jadi, Anda harus menyibukkan diri dengan mengumpulkan pendapatan ini dan mengisi celemek Anda sampai penuh. Jangan membuang-buang waktu. Kita sekarang harus melayani orang lain dan mengisi celemek kita. Sang Ayah mengajarkan kepada Anda cara untuk menjadi penuh belas kasih. Jadilah tongkat bagi mereka yang buta. Tidak ada saniyasi maupun ahli kitab suci mana pun yang bisa menunjukkan cara untuk menjadi penuh belas kasih kepada Anda. Apa yang mereka ketahui tentang di mana surga dan di mana neraka? Betapa pun tingginya kedudukan seseorang, entah dia Marsekal Angkatan Udara, Panglima Angkatan Darat, maupun Laksamana Angkatan Laut, apa artinya itu dibandingkan Anda? Anda tahu bahwa waktu yang tersisa tinggal sangat sedikit. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang surga. Pada saat ini, terjadi perkelahian di segala tempat. Belakangan, orang-orang tidak akan memerlukan pesawat tempur maupun angkatan bersenjata lagi. Semua itu akan hancur. Hanya segelintir manusia yang akan tersisa. Listrik, pesawat, dan lain-lain akan tetap ada, tetapi hanya dunia kecil yang akan tersisa. Hanya Bharata yang akan tetap ada, sama seperti miniatur yang telah dibuat orang. Tidak ada seorang pun yang inteleknya paham tentang bagaimana kematian akhirnya akan menjemput. Anda tahu bahwa kematian sudah menanti di depan pintu. Orang-orang itu mengatakan bahwa mereka akan mengirim bom-bom dari tempat mereka duduk dan segalanya akan hancur lebur di mana pun mereka menjatuhkannya. Tidak akan diperlukan angkatan perang dan lain-lain. Bahkan satu pesawat tempur saja bisa memerlukan dana puluhan juta rupee. Semua orang memiliki begitu banyak emas. Mereka memiliki berton-ton emas, yang semuanya akan tenggelam ke dasar laut. Seluruh kerajaan Rahwana ini adalah suatu pulau. Ada manusia yang tak terhitung jumlahnya. Anda semua sedang mendirikan kerajaan Anda sendiri, jadi Anda harus terus sibuk melakukan pelayanan. Lihatlah betapa sibuknya semua orang ketika terjadi bencana banjir di suatu tempat. Mereka menyibukkan diri untuk melakukan pelayanan demi memastikan semua orang mendapatkan makanan. Mereka mulai bergegas bekerja lebih awal begitu air mulai membanjir. Jadi, cobalah pikir tentang bagaimana segala sesuatu nantinya akan hancur. Di seluruh dunia, ada samudra. Ketika penghancuran terjadi, air akan ada di mana-mana. Intelek Anda mengerti bahwa itu dahulu adalah kerajaan Anda dan bahwa pada masa itu, Bombay, Karachi, dan lain-lain belum ada. Bharata yang sedemikian kecil akan tetap ada, dan di sana juga akan ada sungai-sungai air manis. Di sana tidak diperlukan sumur dan lain-lain. Mereka memiliki air minum yang sangat bersih di sana. Mereka bermain-main di tepian sungai. Tidak ada debu sedikit pun di sana; namanya adalah surga, daratan keabadian. Ketika orang-orang mendengar nama tersebut disebutkan, mereka ingin segera belajar dengan Sang Ayah dan mengklaim warisan penuh. Mereka ingin belajar, kemudian mengajar orang lain dan menyampaikan pesan kepada semua orang. Mereka, yang telah mengklaim warisan mereka di siklus sebelumnya, akan mengklaimnya kembali. Mereka akan terus berupaya, karena orang-orang malang itu tidak mengenal Sang Ayah. Sang Ayah berkata, “Jadilah suci.” Mereka, yang menerima surga di telapak tangan mereka, pasti mau hidup suci. Katakanlah, “Mengapa tidak? Tentu saja kami mau hidup suci untuk satu kelahiran ini, karena kami menerima kedaulatan dunia.” Tuhan berbicara, “Jika Anda hidup suci dalam kelahiran terakhir ini, Anda akan menjadi master dunia yang suci selama 21 kelahiran. Cukup ikutilah shrimat Saya dalam satu kelahiran ini – itu saja.” Raksha Bandhan (Ikatan Perlindungan) adalah lambangnya. Jadi, mana mungkin kita tidak bisa hidup suci? Sang Ayah yang tak terbatas sendiri menjamin ini. Sang Ayah telah memberikan warisan surga, yaitu daratan kebahagiaan, kepada Bharata. Ada kebahagiaan tanpa batas di sana, sedangkan di sini, ada daratan kesengsaraan. Jika Anda menjelaskan ini kepada satu orang penting saja, semua orang yang lain juga akan ikut mendengarkan Anda. Bicaralah kepada mereka selagi berada dalam tahapan yoga, maka semua orang bahkan akan lupa waktu dan lain-lain. Tidak ada seorang pun yang akan mampu membantah. Mereka akan duduk di sana mendengarkan Anda bukan 15 hingga 20 menit saja, tetapi bahkan satu jam. Namun, Anda memerlukan kekuatan itu. Jangan ada sedikit pun kesadaran badan. Di sini, Anda harus melakukan pelayanan – semata-mata hanya pelayanan – karena hanya dengan demikian, bisa ada manfaat. Anda harus menjadi raja-raja, tetapi Anda masih belum menciptakan rakyat. Sang Ayah tidak mungkin memberikan kedudukan itu kepada Anda begitu saja. Bisakah rakyat menjadi bermahkota ganda? Tujuan dan sasaran Anda adalah untuk menjadi bermahkota ganda. Sang Ayah memberikan antusiasme kepada Anda, anak-anak. Anda memiliki beban dosa dari banyak kelahiran di atas kepala Anda. Itu hanya bisa dibuang melalui kekuatan yoga. Akan tetapi, Anda bisa memahami apa yang telah Anda lakukan dalam kelahiran ini. Anda sedang diajari yoga agar bisa membuang dosa-dosa Anda. Ini bukan menyangkut satu kelahiran ini saja. Sang Ayah duduk di sini dan memberitahukan jalan kepada Anda untuk berubah dari tamopradhan menjadi satopradhan. Akan tetapi, jika yang Anda cari adalah berkah dan belas kasih, silakan memintanya dari para sadhu dan orang suci! Achcha.

Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Agar bisa pergi ke daratan keabadian, isilah diri Anda dengan harta kebahagiaan di zaman peralihan. Jangan membuang-buang waktu. Isilah celemek Anda, jadilah penuh belas kasih, dan jadilah tongkat bagi mereka yang buta.

2. Agar bisa menerima surga di telapak tangan Anda, Anda benar-benar harus menjadi suci. Ciptakan metode untuk menjadikan diri Anda satopradhan dan berilah belas kasih kepada diri sendiri. Tabunglah kekuatan yoga.

Berkah:
Semoga Anda mengalami wujud berkombinasi sebagai aktor istimewa dengan terus-menerus bersahabat dengan Tuhan.

Ketika Anda anak-anak mengatakan, “Baba,” dari lubuk hati Anda, maka Dilaram, Sang Penghibur Hati, hadir. Inilah sebabnya, ada ungkapan: “Tuhan hadir.” Bagaimanapun juga, jiwa-jiwa istimewa selalu berkombinasi dengan Beliau. Orang-orang berkata, “Ke mana pun saya melihat, saya hanya melihat Engkau,” sedangkan Anda anak-anak berkata, “Apa pun yang kami lakukan, ke mana pun kami pergi, Sang Ayah bersama kami.” Beliau disebut “Karankaravanhar” (Yang Esa, yang berbuat dan juga menginspirasi orang lain untuk melakukan perbuatan), jadi “karanhar” (yang melakukan perbuatan) dan “Karavanhar” (Yang Esa, yang memberikan inspirasi) berkombinasi. Mereka, yang melakonkan peran dengan kesadaran ini, menjadi aktor-aktor istimewa.

Slogan:
Jika Anda tinggal di dunia lama ini dengan menyadari diri sebagai tamu, Anda akan mampu mengatakan, “Keluar!” kepada sanskara dan pikiran-pikiran lama Anda.