20.06.24 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, jangan membuang-buang waktu Anda untuk mengejar segenggam kacang
tanah (hal-hal yang tak berharga). Sekarang, jadilah pembantu-pembantu Sang Ayah
dan agungkanlah nama Beliau (terutama bagi para kumari).
Pertanyaan:
Apa tandanya
bahwa Anda mengalami kemajuan di jalan pengetahuan ini?
Jawaban:
Anak-anak
yang terus-menerus mengingat hunian kedamaian dan daratan kebahagiaan, yang
inteleknya tidak mengembara ke mana pun pada saat mengingat Baba, yang
inteleknya tidak menyimpan pikiran sia-sia, yang inteleknya berkonsentrasi, yang
tidak mengantuk, dan yang air raksa kebahagiaannya tinggi, membuktikan bahwa
mereka mengalami kemajuan di jalan pengetahuan ini.
Om Shanti.
Anda
anak-anak sudah begitu lama duduk di sini. Hati Anda paham bahwa Anda
seakan-akan sedang duduk di Shivalaya (Kuil Shiva). Anda mengingat Shiva Baba
dan juga mengingat surga. Anda hanya bisa menerima kebahagiaan dengan mengingat
Baba. Seandainya intelek Anda ingat bahwa Anda sedang duduk di Shivalaya, Anda
pasti bahagia. Pada akhirnya, Anda semua harus pergi ke Shivalaya. Tidak ada
seorang pun yang bisa selamanya tinggal di hunian kedamaian. Sesungguhnya,
hunian kedamaian disebut Shivalaya, dan daratan kebahagiaan juga disebut sebagai
Shivalaya. Kedua-duanya didirikan oleh Sang Ayah. Anda anak-anak harus mengingat
keduanya. Shivalaya yang itu ditujukan bagi kedamaian, sedangkan Shivalaya yang
lain ditujukan bagi kebahagiaan. Sebaliknya, ini adalah daratan kesengsaraan.
Anda sedang berada di zaman peralihan. Jangan mengingat apa pun kecuali hunian
kedamaian dan daratan kebahagiaan. Di mana pun Anda duduk, bahkan selagi
mengurus bisnis Anda, intelek Anda harus terus mengingat kedua Shivalaya ini.
Anda harus melupakan daratan kesengsaraan. Anda anak-anak tahu bahwa rumah
bordil, daratan kesengsaraan ini, sudah menjelang berakhir. Anda anak-anak tidak
semestinya mengantuk selagi duduk di sini. Intelek banyak anak mengembara ke
berbagai arah yang lain. Ada berbagai rintangan Maya. Sang Ayah berulang kali
memberi tahu Anda, “Anak-anak, Manmanabhawa!” Beliau juga memberitahukan
bermacam-macam strategi kepada Anda. Selagi duduk di sini, buatlah intelek Anda
mengingat bahwa Anda akan terlebih dahulu pergi ke Shivalaya, hunian kedamaian,
dan setelah itu, Anda akan pergi ke daratan kebahagiaan. Dengan mengingat ini,
dosa-dosa Anda akan terus terhapus. Semakin banyak Anda mengingat Baba, Anda
juga semakin banyak maju. Jangan duduk di sini dengan pikiran yang lain. Jika
tidak, Anda justru akan mengakibatkan kerugian bagi yang lain. Bukannya memberi
mereka manfaat, Anda malah akan merugikan mereka. Sebelum ini, ketika Anda
disuruh duduk bermeditasi, ada seseorang yang diminta duduk di depan Anda untuk
mengamati siapa yang mengantuk dan siapa yang duduk dengan mata terpejam. Oleh
karena itu, Anda selalu sangat waspada. Sang Ayah dahulu juga selalu mengamati
apakah yoga intelek Anda mengembara ke tempat lain atau apakah Anda mengantuk.
Ada banyak anak yang datang kemari, tetapi tidak memahami apa pun. Mereka dibawa
kemari oleh anak-anak Brahma yang menjadi pengajar. Anak-anak yang sangat bagus
harus duduk di hadapan Shiva Baba, agar mereka tidak menciptakan kesan yang
keliru, karena Yang Esa bukanlah pengajar biasa. Sang Ayah duduk di sini dan
mengajar Anda. Anda harus duduk di sini dengan tingkat kewaspadaan yang tinggi.
Baba menyuruh Anda duduk dalam keheningan selama 15 menit, tetapi Anda duduk
selama satu atau dua jam. Tidak semua anak adalah maharathi. Mereka yang lemah
harus diperingatkan. Dengan diperingatkan, mereka akan menjadi waspada dan
berhati-hati. Mereka yang tidak terus mengingat Baba, melainkan terus memelihara
pikiran sia-sia, seakan-akan menciptakan rintangan, karena intelek mereka terus
mengembara ke suatu tempat atau yang lain. Semuanya – penunggang gajah,
penunggang kuda, dan prajurit pejalan kaki – sedang duduk di sini. Baba telah
datang hari ini setelah mengaduk samudra pengetahuan: miniatur Shivalaya, rumah
bordil, dan zaman peralihan yang paling penuh berkah, ketiga-tiganya yang Anda
anak-anak tunjukkan di museum dan pameran, adalah cara yang sangat bagus untuk
menjelaskan pengetahuan ini kepada orang-orang. Anda harus membuat model yang
sangat besar. Anda harus mencarikan aula terbesar dan terbaik untuk
memamerkannya agar ini bisa dengan cepat melekat dalam intelek orang lain. Anda
anak-anak harus memikirkan tentang hal-hal ini dan mencari cara untuk
menyempurnakannya. Anda harus membuat miniatur zaman peralihan yang paling penuh
berkah yang sangat bagus. Orang-orang bisa memperoleh pemahaman yang sangat
jelas melaluinya. Anda menunjukkan lima hingga enam orang duduk bertapasya,
tetapi jangan sesedikit itu; Anda seharusnya menunjukkan 10 hingga 15 orang
duduk bertapasya. Anda harus membuat gambar-gambar yang sangat besar dan
menuliskan keterangan dalam huruf-huruf yang sangat jelas. Anda begitu banyak
menerangkan, tetapi orang-orang tidak begitu paham. Anda berupaya menjelaskan,
tetapi mereka berintelek batu. Jadi, semaksimal mungkin, Anda harus menerangkan
dengan sangat jelas. Mereka yang terus sibuk melakukan pelayanan harus
memikirkan cara untuk meningkatkan pelayanan. Menjelaskan dengan menggunakan
proyektor dan pameran tidak begitu menyenangkan sebagaimana menjelaskan di
museum. Orang-orang tidak memahami apa pun melalui proyektor. Sarana yang
terbaik adalah museum, meskipun mungkin ukurannya kecil. Di suatu ruangan, Anda
harus menampilkan miniatur Shivalaya, rumah bordil, dan zaman peralihan yang
paling penuh berkah. Diperlukan intelek yang sangat luas dan tak terbatas untuk
menjelaskan ini. Sang Ayah yang tak terbatas dan Sang Pengajar yang tak terbatas
sudah datang, tetapi Beliau tidak akan sekadar duduk-duduk saja dan berpikir
bahwa anak-anak harus lulus ujian sarjana atau pascasarjana mereka. Sang Ayah
tidak akan duduk diam saja di sini. Beliau akan segera pergi sebentar lagi.
Hanya tersisa sedikit waktu, sedangkan orang-orang itu belum bangun. Anak-anak
perempuan yang bagus pasti berkata, “Untuk apa saya membuang-buang waktu saya
hanya demi 400 hingga 500 rupee? Status apa yang nantinya bisa saya klaim di
Shivalaya?” Baba mengamati bahwa para kumari bebas. Betapa pun besarnya gaji
yang Anda terima, itu tak ubahnya bagaikan segenggam kacang tanah. Semua itu
akan berakhir. Tidak akan ada yang tersisa. Sang Ayah sekarang telah datang
untuk membuat Anda melepaskan segenggam kacang tanah itu. Akan tetapi, beberapa
anak sama sekali tidak mau melepaskannya. Di luar sana, Anda menerima segenggam
kacang tanah, sedangkan di sini, Anda menerima kedaulatan dunia. Itu hanyalah
kacang tanah seharga beberapa sen, jadi untuk apa Anda menyusahkan diri dengan
mengejar-ngejarnya? Para kumaris bebas. Studi itu hanya bernilai beberapa sen.
Jika Anda berhenti mempelajari studi itu dan terus mempelajari pengetahuan ini,
intelek Anda bisa terbuka. Anak-anak perempuan yang masih kecil harus duduk dan
menyampaikan pengetahuan ini kepada mereka yang lebih tua serta menjelaskan
bahwa Sang Ayah telah datang untuk mendirikan Shivalaya. Anda tahu bahwa segala
sesuatu di sini akan menjadi debu. Anda bahkan tidak akan memiliki kacang tanah
dalam keberuntungan Anda. Beberapa orang mungkin memiliki lima butir kacang
tanah, dengan kata lain: 500.000 rupee, dalam genggaman mereka, tetapi itu juga
akan hancur. Sekarang, hanya tinggal sangat sedikit waktu yang tersisa. Hari
demi hari, kondisi semakin memburuk. Tiba-tiba, terjadi bencana. Tiba-tiba,
kematian menjemput. Bahkan selagi menggenggam kacang tanah di tangan, mereka
meninggalkan badan. Demikianlah, manusia harus dibebaskan dari perilaku mirip
monyet ini. Jangan menjadi senang hanya karena melihat museum; Anda juga harus
menunjukkan keajaiban. Orang-orang harus diperbarui. Sang Ayah sedang memberikan
kedaulatan dunia kepada Anda, anak-anak. Akan tetapi, sebagian anak bahkan tidak
akan memiliki kacang tanah dalam keberuntungan mereka; semuanya akan hancur.
Jadi, mengapa Anda tidak mau mengklaim kedaulatan dari Sang Ayah? Tidak ada
kesulitan apa pun dalam hal ini. Anda hanya perlu mengingat Sang Ayah dan
memutar chakra kesadaran diri. Anda harus mengosongkan tangan Anda dari kacang
tanah dan mengisinya dengan berlian dan permata, kemudian pulang ke rumah. Sang
Ayah menjelaskan, “Anak-anak yang manis, untuk apa Anda membuang-buang waktu
Anda dengan mengejar segenggam kacang tanah?” Memang, jika Anda sudah tua dan
mempunyai banyak anak, Anda harus memelihara mereka. Namun, bagi para kumari,
ini sangat mudah. Ketika ada yang datang, jelaskan saja kepada mereka bahwa Sang
Ayah sedang memberikan kedaulatan ini kepada kita. Jadi, Anda harus mengklaim
kedaulatan itu. Genggaman tangan Anda sekarang penuh dengan berlian. Semua yang
lain akan hancur. Sang Ayah menjelaskan, “Anda sudah melakukan dosa sepanjang 63
kelahiran.” Dosa yang lain adalah menghina Sang Ayah dan manusia-manusia ilahi.
Anda telah menjadi penuh sifat buruk dan juga menghina Sang Ayah. Anda begitu
banyak menghina Beliau! Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda,
“Anak-anak, jangan membuang-buang waktu Anda.” Jangan berkata, “Baba, saya tidak
mampu terus mengingat Engkau.” Sebaliknya, katakan, “Baba, saya tidak mampu
mengingat diri saya sebagai jiwa. Saya melupakan jati diri saya.” Berkesadaran
badan berarti lupa diri. Jika Anda tidak mampu mengingat diri sendiri sebagai
jiwa, bagaimana mungkin Anda bisa mengingat Sang Ayah? Destinasi ini sangat
tinggi. Ini sangat mudah, tetapi memang juga ada perlawanan dari Maya. Meskipun
orang-orang mempelajari Gita dan lain-lain, mereka sama sekali tidak memahami
maknanya. Kitab suci utama dari Bharata adalah Gita. Setiap agama memiliki kitab
sucinya masing-masing. Namun, tak satu pun dari jiwa-jiwa pendiri agama itu bisa
disebut sebagai Sang Satguru. Itu merupakan kekeliruan besar. Hanya ada satu
Satguru Yang Esa, tetapi ada banyak orang yang menyebut diri mereka sebagai
guru. Jika seseorang mengajarkan keahlian sebagai tukang kayu atau mekanik, dia
juga termasuk guru. Siapa pun yang mengajarkan sesuatu adalah guru, tetapi hanya
ada satu Sang Satguru. Anda kini telah menemukan Sang Satguru. Beliau juga
adalah Sang Ayah yang sejati dan Sang Pengajar yang sejati. Inilah sebabnya,
Anda anak-anak tidak boleh ceroboh. Anda meninggalkan tempat ini sesudah sangat
disegarkan, tetapi Anda melupakan semuanya begitu Anda tiba di rumah. Ada begitu
banyak hukuman yang ditanggung dalam penjara rahim. Namun, di surga, rahim
adalah istana. Tidak ada perbuatan berdosa apa pun yang dilakukan orang sehingga
mereka harus menanggung hukuman. Di sini (di Madhuban), Anda anak-anak paham
bahwa Anda sedang belajar secara pribadi dengan Sang Ayah. Di luar, di rumah
Anda, Anda tidak mungkin mengatakan hal yang serupa. Di sana, Anda paham bahwa
brother Andalah yang sedang mengajar Anda. Anda telah datang kemari secara
langsung di hadapan Sang Ayah. Beliau menerangkan dengan begitu jelas kepada
Anda, anak-anak. Ada bedanya antara cara Sang Ayah menjelaskan dan cara Anda
anak-anak menjelaskan. Sang Ayah duduk di sini dan memperingatkan Anda,
anak-anak. Beliau berkata, “Anak, anak,” dan menjelaskan kepada Anda. Anda
memahami perbedaan antara Shivalaya (Kuil Shiva) dan Vaishyalaya (rumah bordil).
Ini merupakan persoalan yang tak terbatas. Tunjukkanlah ini dengan jelas agar
orang-orang bisa menikmatinya. Di sana, Anda menjelaskan dengan ringan, tetapi
Anda juga harus menjelaskan kepada mereka dengan serius, supaya mereka bisa
memahaminya dengan sangat jelas: “Milikilah belas kasih terhadap diri sendiri.
Maukah Anda terus tinggal di rumah bordil ini?” Baba memikirkan tentang cara
untuk menyampaikan penjelasan. Anak-anak begitu banyak berupaya, tetapi
seakan-akan tidak ada apa pun yang meresap dalam diri orang-orang itu. Mereka
hanya terus berkomentar, “Ya, benar, ini memang sangat bagus. Anda juga perlu
menjelaskannya di pedesaan,” seakan-akan mereka sendiri tidak memahami apa pun.
Orang-orang kaya yang memiliki banyak uang tidak akan bisa paham. Mereka sama
sekali tidak memperhatikan ini. Mereka akan datang pada saat terakhir, tetapi
pada waktu itu, sudah terlambat. Harta mereka tidak akan berguna dan mereka
sendiri juga tidak akan bisa beryoga. Namun, memang benar, jika mereka
mendengarkan ini, mereka bisa menjadi bagian dari rakyat. Mereka yang miskin
mampu mengklaim status yang sangat tinggi. Apa yang Anda, para kumari, miliki?
Seorang kumari disebut miskin karena anak-anak laki-lakilah yang menerima
warisan ayah mereka, sedangkan para kumari, setelah dinikahkan, harus menuruti
sifat buruk nafsu birahi. Mereka berkata, “Menikahlah, maka saya akan memberimu
uang. Jika engkau ingin hidup suci, engkau tidak akan memperoleh uang sepeser
pun.” Lihatlah seperti apa sikap mental mereka! Jangan takut terhadap siapa pun.
Anda harus menjelaskan segalanya dengan terbuka. Anda harus sangat aktif. Anda
sedang menyampaikan kebenaran seutuhnya. Ini adalah zaman peralihan. Di sana,
ada segenggam kacang tanah, sedangkan di sini, ada segenggam berlian. Dari
menjadi bagaikan monyet, Anda kini sedang menjadi layak untuk ditempatkan di
dalam kuil. Anda harus berupaya dan mengklaim kelahiran yang bagaikan berlian.
Wajah Anda harus menjadi seperti singa-singa betina yang pemberani. Wajah
sebagian orang bagaikan kambing-kambing yang penakut; mendengar sedikit suara
saja, mereka sudah ketakutan. Sang Ayah memperingatkan Anda semua, anak-anak.
Kumari tidak boleh terperangkap. Jika Anda terperangkap dalam ikatan, Anda akan
dipukuli demi nafsu birahi. Jika Anda meresapkan pengetahuan ini dengan baik,
Anda akan menjadi maharani dunia. Sang Ayah berkata, “Saya telah datang untuk
memberikan kedaulatan dunia kepada Anda.” Akan tetapi, ini tidak ditakdirkdan
dalam keberuntungan sebagian orang. Sang Ayah adalah Tuhan Bagi Yang Miskin.
Para kumari itu miskin. Ketika orang tua tidak mampu menikahkan anak perempuan
mereka, mereka memberikannya kepada siapa pun. Jadi, para kumari seharusnya
sangat terintoksikasi. “Saya harus belajar dengan tekun dan mengklaim status
tinggi.” Murid-murid yang baik pasti memperhatikan studi mereka agar bisa lulus
dengan pujian. Merekalah yang nantinya menerima beasiswa. Semakin besar upaya
yang Anda lakukan, semakin tinggi status yang akan Anda capai, dan itu berlaku
untuk 21 kelahiran. Di sini, hanya terdapat kebahagiaan sementara. Hari ini,
Anda menerima status, tetapi jika besok Anda meninggal, segalanya pun berakhir.
Ada perbedaan antara yogi dan bhogi (orang-orang yang menuruti kesenangan
indrawi). Sang Ayah berkata, “Berilah lebih banyak perhatian kepada mereka yang
miskin.” Jarang ada orang kaya yang mau mempelajari ini. Mereka sekadar
berkomentar, “Ini sangat bagus; organisasi ini sangat baik dan bisa bermanfaat
bagi banyak orang.” Namun, mereka sama sekali tidak mengambil manfaat bagi diri
sendiri. Mereka berpendapat bahwa ini sangat bagus, tetapi begitu mereka
melangkah ke luar, segalanya berakhir. Maya duduk sambil membawa tongkat dan
mengusir semua antusiasme dari mereka. Cukup dengan menampar mereka satu kali,
dia membuat mereka kehilangan seluruh kebijaksanaan. Sang Ayah menjelaskan,
“Lihatlah, sudah menjadi seperti apa kondisi Bharata!” Anda anak-anak telah
memahami drama dengan sangat baik. Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari
untuk dharna:
1.
Lepaskanlah segenggam kacang tanah itu dan berupayalah sepenuhnya untuk
mengklaim kedaulatan dunia dari Sang Ayah. Jangan takut tentang apa pun. Jadilah
tak kenal takut dan selalulah bebas dari ikatan. Gunakanlah waktu Anda dengan
cara yang bermanfaat untuk mengumpulkan pendapatan yang sejati.
2. Lupakanlah
daratan kesengsaraan ini dan ingatlah Shivalaya, yaitu hunian kedamaian dan
daratan kebahagiaan. Kenalilah rintangan-rintangan Maya dan selalulah waspada
terhadapnya.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi penakluk keterikatan dan perwujudan ingatan dengan cara mempelajari dan
mengajarkan pelajaran-pelajaran Gita.
Pelajaran pertama
dalam pengetahuan Gita adalah: “Jadilah jiwa tanpa badan.” Pelajaran terakhirnya
adalah: “Jadilah penakluk keterikatan dan perwujudan ingatan.” Pelajaran pertama
adalah metodenya sedangkan pelajaran terahir adalah hasil dari metode tersebut.
Jadi, pertama-tama, pelajarilah pelajaran ini sendiri setiap saat, kemudian
ajarkanlah itu kepada orang lain. Lakukanlah perbuatan yang sedemikian luhur
sehingga ketika melihat Anda melakukan perbuatan-perbuatan luhur, semua jiwa
juga akan ikut melakukan perbuatan luhur dan mampu menjadikan garis
keberuntungan mereka luhur.
Slogan:
Teruslah
melebur dalam cinta kasih Tuhan, maka Anda akan terbebas dari keharusan bekerja
keras.