25.09.24 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, untuk mengklaim beasiswa yang tak terbatas, berlatihlah mengingat
Sang Ayah Yang Esa saja, tidak ada yang lain.
Pertanyaan:
Apa penyebab
Anda tidak mengalami kebahagiaan, bahkan sesudah menjadi milik Sang Ayah?
Jawaban:
1.
Pengetahuan penuh ini tidak terus melekat dalam intelek Anda. 2. Anda tidak
mengingat Sang Ayah dengan akurat. Karena Anda tidak mengingat Baba, Maya pun
menipu Anda. Inilah sebabnya, tidak ada kebahagiaan. Anda anak-anak harus
memiliki intoksikasi dalam intelek Anda bahwa Sang Ayah sedang menjadikan Anda
sebagai master dunia, maka Anda kemudian akan terus-menerus memiliki antusiasme
dan kebahagiaan. Jadilah penuh dengan warisan kesucian, kebahagiaan, dan
kedamaian Sang Ayah, maka Anda akan selalu bahagia.
Om Shanti.
Anda
anak-anak mengetahui makna “Om shanti” dengan sangat baik: “Saya adalah jiwa dan
ini adalah badan saya.” Ingatlah ini baik-baik. Tuhan, yaitu Sang Ayah dari
semua jiwa, sedang mengajar kita. Pernahkah Anda mendengar ini sebelumnya?
Orang-orang itu menyangka bahwa Shri Krishnalah yang mengajar mereka. Akan
tetapi, Shri Krishna memiliki nama dan wujud, sedangkan Yang Esa, yang mengajar
Anda, adalah Sang Ayah yang tak berwujud jasmani. Jiwa-jiwa mendengarkan Sang
Jiwa Yang Maha Tinggi selagi Beliau berbicara. Ini hal baru. Penghancuran pasti
akan terjadi. Ada jiwa-jiwa yang memiliki intelek tanpa cinta kasih pada saat
penghancuran dan ada jiwa-jiwa yang memiliki intelek penuh cinta kasih pada saat
penghancuran. Sebelumnya, Anda tadinya juga mengatakan bahwa Tuhan berada di
mana-mana dan bahwa Beliau berada dalam kerikil dan bebatuan. Anda harus
memahami semua hal ini dengan sangat baik. Anda menerima penjelasan bahwa
jiwa-jiwa tak termusnahkan, sedangkan badan ini bisa musnah. Ukuran jiwa-jiwa
tidak bertambah besar maupun kecil. Jiwa begitu kecil. Jiwa yang sedemikian
kecil menjalani 84 kelahiran dan melakonkan keseluruhan perannya. Jiwalah yang
memfungsikan badannya. Sang Ayah yang tertinggi sedang mengajar Anda, sehingga
Anda pun menerima status tinggi. Jiwa-jiwalah yang belajar dan menerima status.
Jiwa tidak bisa dilihat. Ada banyak orang yang berusaha melihat bagaimana jiwa
memasuki dan meninggalkan badan, tetapi mereka tidak bisa mengetahui bagaimana
caranya. Bahkan seandainya seseorang bisa melihat jiwa, dia tidak akan mampu
memahami apa pun. Anda mengerti bahwa jiwalah yang tinggal di dalam badan. Jiwa
berbeda dari badannya yang berwujud manusia. Jiwa-jiwa tidak membesar maupun
mengecil. Badan manusialah yang berubah dari kecil menjadi besar. Jiwa-jiwalah
yang berubah menjadi suci dan menjadi tidak suci. Jiwa-jiwalah yang
memanggil-manggil kepada Sang Ayah, “Wahai, Baba, Yang Esa, yang menyucikan
jiwa-jiwa yang tidak suci, datanglah!” Anda juga sudah menerima penjelasan bahwa
semua jiwa adalah mempelai wanita (Sita) sedangkan Beliau adalah Sang Mempelai
Pria Yang Esa, Rama. Orang-orang itu kemudian mengatakan bahwa semuanya adalah
mempelai pria. Tidak mungkin Sang Mempelai Pria memasuki semua orang. Karena
memiliki pengetahuan yang keliru semacam itu dalam intelek mereka, orang-orang
terus terjatuh. Karena begitu banyak menghina Beliau, mereka pun memfitnah Sang
Ayah dan melakukan begitu banyak dosa. Mereka sudah begitu banyak memfitnah Sang
Ayah. Pernahkah anak-anak memfitnah ayah mereka? Akan tetapi, dewasa ini, karena
anak-anak terlalu dimanja, mereka pun mulai menghina ayah mereka sendiri. Yang
Esa adalah Sang Ayah yang tak terbatas. Jiwa-jiwalah yang menghina Sang Ayah
yang tak terbatas: “Baba, Engkau berinkarnasi dalam ikan dan buaya.” Mereka juga
telah memfitnah Shri Krishna, dengan mengatakan bahwa dia menculik ratu-ratu dan
mencuri mentega. Untuk apa dia perlu mencuri mentega? Intelek mereka sudah
menjadi sedemikian tamopradhan. Sang Ayah berkata, “Saya datang dan menunjukkan
kepada Anda jalan yang sangat mudah untuk menjadi suci.” Hanya Sang Ayahlah Sang
Penyuci, Yang Maha Kuasa. Sebagaimana para sadhu, orang suci, dan lain-lain
disebut sebagai para penguasa kitab suci, demikian juga Shankaracharya disebut
sebagai penguasa Weda dan kitab-kitab suci. Mereka memiliki begitu banyak
kegemilangan. Sebaliknya, Shivacharya tidak memiliki sedikit pun kegemilangan.
Beliau tidak memiliki sekelompok pengikut bersama-Nya. Yang Esa duduk di sini
dan menyampaikan intisari semua Weda dan kitab-kitab suci kepada Anda.
Seandainya Shiva Baba harus memamerkan kegemilangan-Nya, pasti Brahma juga
memiliki kegemilangan. Namun, bukan demikian! Sang Ayah berkata, “Saya adalah
Pelayan bagi Anda, anak-anak.” Sang Ayah memasuki badan orang ini (Brahma) dan
menjelaskan kepada Anda, anak-anak, “Anda telah menjadi tidak suci. Anda menjadi
suci, kemudian menjadi tidak suci, selama menjalani 84 kelahiran.” Sejarah dan
geografi orang ini akan terulang kembali. Dialah jiwa yang telah menjalani 84
kelahiran. Dia ditunjukkan jalan untuk menjadi satopradhan. Hanya Sang Ayahlah
Yang Maha Kuasa. Beliau menjelaskan kepada Anda intisari dari semua Weda dan
kitab-kitab suci melalui Brahma. Orang-orang telah menggambarkan Brahma membawa
kitab suci dalam gambar-gambar itu, tetapi sebenarnya ini tidak ada hubungannya
dengan kitab-kitab suci dan sebagainya. Baba tidak memiliki kitab suci, Brahma
tidak memiliki kitab suci, dan Anda juga tidak memiliki kitab suci. Yang Esa
memberitahukan hal-hal baru kepada Anda sepanjang waktu. Anda tahu bahwa semua
kitab suci berasal dari jalan pemujaan. “Saya tidak membaca kitab-kitab suci.
Saya berbicara dengan mulut ini kepada Anda. Saya mengajarkan Raja Yoga kepada
Anda, yang selanjutnya dinamai ‘Gita’ di jalan pemujaan. Apakah Saya atau Anda
membawa Gita dan lain-lain? Ini adalah studi. Ini tidak ada hubungannya dengan
ayat-ayat dan sebagainya. Saya mengajar Anda anak-anak dan Saya akan terus
mengajar Anda, sama persis, setiap siklus. Saya menjelaskan hal-hal yang begitu
sederhana: sadarilah diri Anda sebagai jiwa. Badan Anda akan menjadi debu.
Jiwa-jiwa tak termusnahkan, sedangkan badan berulang kali dibakar. Jiwa
meninggalkan badan lamanya dan mengenakan badan yang baru.” Sang Ayah berkata,
“Saya hanya datang satu kali. Orang-orang merayakan Shiva Ratri, tetapi
sebenarnya itu harus disebut ‘Shiva Jayanti’. Namun, menyebutnya sebagai
‘Jayanti’ berarti mengacu kepada kelahiran melalui rahim seorang ibu. Inilah
sebabnya, orang-orang menyebutnya sebagai Shiva Ratri. Mereka mencari-cari Saya
di malam zaman perunggu dan besi. Mereka berkata, ‘Beliau berada di mana-mana.
Jadi, Beliau juga ada di dalam Anda.’ Lalu, mengapa Anda tersandung-sandung?”
Dari menjadi manusia ilahi, Anda seakan-akan sudah sepenuhnya menjadi komunitas
iblis. Pernahkah manusia ilahi minum alkohol? Jiwa-jiwa itu terjatuh, jadi
mereka pun mulai minum alkohol dan sebagainya. Sang Ayah berkata, “Sekarang,
dunia lama ini pasti akan dihancurkan.” Di dunia lama, ada agama-agama yang tak
terhitung jumlahnya, sedangkan di dunia baru, hanya ada satu agama. Dari satu
agama itu, sekarang ada banyak agama. Jadi, sekarang, pasti harus ada satu agama
kembali. Orang-orang mengatakan bahwa zaman besi masih akan berlanjut hingga
40.000 tahun lagi. Itu disebut kegelapan ekstrem. Ketika Sang Surya Pengetahuan
terbit, kegelapan ketidaktahuan pun sirna. Orang-orang memiliki begitu banyak
ketidaktahuan (kebodohan). Ketika Sang Ayah, Sang Surya Pengetahuan, Sang
Samudra Pengetahuan, datang, ketidaktahuan Anda dari jalan pemujaan pun sirna.
Anda menjadi suci dengan terus mengingat Sang Ayah; campuran ketidaksucian itu
terbuang. Inilah api yoga. Api sifat buruk nafsu birahi menjadikan Anda jelek,
sedangkan api yoga, yaitu ingatan akan Shiva Baba, menjadikan Anda rupawan.
Orang-orang telah menyebut Shri Krishna sebagai “Shyam-Sundar” (yang jelek dan
yang rupawan), tanpa memahami makna sebutan itu. Sang Ayah datang dan
menjelaskan maknanya kepada Anda. Pada permulaannya, mereka begitu rupawan di
zaman emas. Jiwa-jiwa di sana suci dan rupawan. Jadi, mereka pun menerima badan
yang suci dan rupawan. Di sana, semua kekayaan, properti, dan segala-galanya,
serba baru. Daratan yang baru itu selanjutnya menjadi tua. Dunia tua ini
sekarang pasti akan dihancurkan. Ada banyak persiapan yang sedang dijalankan
untuk itu. Orang-orang Bharata tidak memahami sebanyak yang dipahami oleh
orang-orang itu, bahwa mereka sedang menghancurkan marga mereka sendiri. Mereka
merasa bahwa ada seseorang yang menginspirasi mereka untuk mendatangkan
kehancuran mereka sendiri melalui sains. Anda juga paham bahwa 3000 tahun
sebelum Kristus datang, ada Surga. Itulah kerajaan manusia-manusia ilahi di masa
lalu. Bharata adalah daratan kuno. Lakshmi dan Narayana menjadi sedemikian rupa
dengan mempelajari Raja Yoga ini. Hanya Sang Ayah yang mampu mengajarkan Raja
Yoga ini. Para saniyasi tidak mampu mengajarkannya. Dewasa ini, ada begitu
banyak kecurangan. Mereka pergi ke luar negeri dan mengatakan bahwa mereka
mengajarkan yoga kuno dari Bharata. Kemudian, mereka mengatakan, “Anda boleh
makan telur, minum alkohol, dan sebagainya. Anda boleh melakukan apa pun.”
Bagaimana mungkin mereka bisa mengajarkan Raja Yoga? Bagaimana mungkin mereka
bisa mengubah manusia biasa menjadi manusia ilahi? Sang Ayah menjelaskan bahwa
jiwa-jiwa begitu luhur, tetapi seiring dengan menjalani kelahiran kembali,
mereka berubah dari satopradhan menjadi tamopradhan. Anda kini sedang mendirikan
surga sekali lagi. Di sana, tidak ada agama lain. Sang Ayah berkata, “Neraka
pasti akan dihancurkan.” Mereka yang telah datang kemari pasti akan pergi ke
surga. Jika mereka mendengar bahkan sedikit saja dari pengetahuan Shiva Baba,
mereka pasti akan pergi ke surga. Kemudian, mereka akan mengklaim status tinggi
sesuai dengan seberapa banyak mereka belajar dan mengingat Sang Ayah.
Sekaranglah masa penghancuran bagi semua jiwa. Mereka yang memiliki intelek
penuh cinta kasih pada saat penghancuran tidak mengingat siapa pun kecuali Sang
Ayah; merekalah yang mengklaim status tinggi. Ini disebut beasiswa yang tak
terbatas. Anda harus berlomba dalam hal ini. Inilah lotre Ketuhanan. Pertama-tama,
ada ingatan akan Baba, dan kedua, Anda juga harus meresapkan kebajikan-kebajikan
ilahi. Jika Anda ingin menjadi raja dan ratu, Anda juga harus menciptakan rakyat.
Beberapa anak menciptakan banyak rakyat, sedangkan yang lain menciptakan lebih
sedikit rakyat. Rakyat tercipta melalui pelayanan yang Anda lakukan. Ada banyak
rakyat yang tercipta melalui pelayanan yang Anda lakukan di museum, pameran, dan
sebagainya. Anda sedang belajar pada saat ini, kemudian Anda akan memasuki
dinasti surya dan dinasti chandra. Inilah marga Anda, anak-anak Brahma. Sang
Ayah mengadopsi marga Brahma dan mengajar mereka. Sang Ayah berkata, “Saya
menciptakan satu marga dan dua dinasti: maharaja dan maharani dinasti surya
serta raja dan ratu dinasti chandra.” Merekalah yang disebut jiwa-jiwa
bermahkota ganda. Kemudian, datanglah raja-raja penuh sifat buruk dan mereka
tidak memiliki mahkota cahaya. Mereka membangun banyak kuil bagi jiwa-jiwa yang
dahulu bermahkota ganda dan memuja mereka. Mereka bersujud di hadapan
patung-patung dari jiwa-jiwa yang dahulu suci. Hal-hal itu tidak ada di zaman
emas. Zaman emas adalah dunia yang suci. Tidak ada manusia yang tidak suci di
sana. Itu disebut sebagai daratan kebahagiaan, dunia tanpa sifat buruk,
sedangkan ini disebut sebagai dunia penuh sifat buruk. Tidak ada seorang pun di
sini yang suci. Kaum saniyasi meninggalkan rumah tangga dan keluarga mereka
serta pergi jauh. Ada cerita tentang Raja Gopichand. Anda tahu bahwa tidak ada
manusia yang sanggup memberikan kebebasan atau keselamatan kepada sesama manusia.
“Hanya Sayalah Sang Pemberkah Keselamatan Bagi Semua Jiwa. Saya datang dan
menyucikan semua jiwa. Ada yang akan menjadi suci dan pergi ke hunian kebebasan,
sedangkan yang lain akan menjadi suci dan pergi ke daratan kebahagiaan.” Ini
adalah daratan kesengsaraan yang tidak suci. Di zaman emas, tidak ada penyakit
dan lain-lain. Anda dahulu adalah master atas daratan kebahagiaan itu. Kemudian,
di kerajaan Rahwana, Anda menjadi master atas daratan kesengsaraan. Sang Ayah
berkata, “Anda mendirikan surga setiap siklus dengan mengikuti shrimat Saya.
Anda mengklaim kerajaan dunia baru, kemudian menjadi penghuni neraka yang tidak
suci.” Manusia-manusia ilahi di kemudian hari menjadi penuh sifat buruk dan
terjerumus ke jalan dosa. Sang Ayah telah datang dan menyampaikan pengenalan
Beliau kepada Anda, anak-anak yang termanis, “Saya hanya datang satu kali, pada
zaman peralihan yang paling penuh berkah. Saya bukan datang pada setiap zaman.
Saya datang hanya pada zaman peralihan siklus, bukan pada setiap zaman. Mengapa
Saya datang pada peralihan antar-siklus? Karena Saya mengubah neraka menjadi
surga. Saya datang setiap 5000 tahun.” Beberapa anak menulis, “Baba, saya tidak
memiliki kebahagiaan maupun antusiasme apa pun.” Oh? Sang Ayah sedang menjadikan
Anda sebagai master dunia! Tidakkah Anda merasakan kebahagiaan saat mengingat
Sang Ayah yang sedemikian rupa? Karena Anda tidak mengingat Beliau sepenuhnya,
maka Anda pun tidak merasakan kebahagiaan. Anda merasa bahagia saat mengingat
suami Anda yang menjadikan Anda tidak suci, tetapi tidak merasa bahagia selagi
mengingat Sang Ayah yang menjadikan Anda bermahkota ganda. Anda sudah menjadi
anak-anak Sang Ayah, tetapi mengatakan bahwa Anda tidak memiliki kebahagiaan.
Anda tidak memiliki pengetahuan penuh ini dalam intelek Anda. Anda tidak
mengingat Saya; inilah sebabnya, Maya menipu Anda. Baba menerangkan dengan
begitu jelas kepada Anda anak-anak. Beliau menjelaskan kepada Anda, setiap
siklus. Saya menjadikan jiwa-jiwa yang sudah berintelek batu menjadi jiwa-jiwa
berintelek ilahi. Hanya Sang Ayah yang berpengetahuan penuh yang datang untuk
memberikan pengetahuan ini kepada Anda. Beliau penuh dengan segala sesuatu.
Beliau penuh dengan kesucian, penuh dengan cinta kasih. Beliaulah Sang Samudra
Pengetahuan, Samudra Kebahagiaan, dan Samudra Cinta Kasih. Anda menerima warisan
ini dari Sang Ayah yang sedemikian rupa. Anda datang kemari untuk menjadi
seperti itu. Akan tetapi, semua perkumpulan spiritual dan lain-lain itu
merupakan bagian dari jalan pemujaan. Tidak terkandung tujuan maupun sasaran di
sana. Ini disebut Gita Patshala. Ini bukan pathshala untuk mempelajari Weda.
Anda berubah dari manusia biasa menjadi Narayana melalui Gita ini. Pastilah Sang
Ayah yang menjadikan Anda sedemikian rupa. Manusia tidak mampu mengubah
sesamanya menjadi manusia ilahi. Sang Ayah berulang kali memberi tahu Anda,
“Anak-anak, sadarilah diri sebagai jiwa. Anda bukanlah badan.” Sang jiwa berkata,
“Saya meninggalkan badan yang lama dan mengenakan badan yang baru.” Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari untuk
dharna:
1.
Sebagaimana Shiva Baba tidak menunjukkan kegemilangan apa pun dan datang sebagai
Sang Pelayan untuk mengajar Anda, anak-anak, demikian juga Anda adalah
penguasa-penguasa seperti Sang Ayah dan Anda juga harus selalu tanpa ego.
Jadilah suci dan lakukanlah pelayanan untuk membantu orang lain menjadi suci.
2. Agar bisa
mengklaim lotre Ketuhanan pada saat penghancuran, jadilah jiwa dengan intelek
penuh cinta kasih dan berlombalah untuk terus mengingat Baba dan meresapkan
kebajikan-kebajikan ilahi.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi jiwa penuh kekuatan yang merasa aman dan memberikan pengalaman yang sama
kepada orang lain dengan cara mengepung mereka dengan pikiran suci.
Jiwa yang penuh
kekuatan adalah jiwa yang mengakhiri semua kesia-siaan dalam waktu kurang dari
sedetik dengan kekuatan tekad. Anda harus mengenali kekuatan pikiran suci:
pikiran yang suci dan penuh kekuatan mampu melakukan banyak keajaiban. Cukup
milikilah pikiran penuh tekad, maka tekad ini akan mendatangkan kesuksesan.
Kepunglah semua orang dengan pikiran suci dan ikatlah mereka dengannya
sedemikian rupa, sehingga jika ada seorang pun di antara mereka yang merasakan
sedikit saja kelemahan, kepungan pikiran suci ini akan menjadi payung
perlindungan, yakni sarana dan benteng keamanan, bagi mereka.
Slogan:
Mereka, yang
menerima pemeliharaan, studi ini, dan shrimat untuk kehidupan yang luhur secara
langsung dari Tuhan, memiliki keberuntungan yang terluhur.