28.03.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, Anda begitu beruntung, karena Anda tidak memiliki kepedulian lain,
selain mengingat Sang Ayah. Namun, ayah ini (Brahma Baba) masih memiliki banyak
kepedulian.
Pertanyaan:
Apa tanda
anak-anak Sang Ayah yang layak?
Jawaban:
Mereka terus
menghubungkan intelek semua orang dalam yoga kepada Sang Ayah. Mereka
serviceable. Mereka belajar dengan tekun dan mengajar orang lain. Mereka duduk
di singgasana hati Sang Ayah. Hanya anak-anak yang layak seperti itulah yang
mengagungkan nama Sang Ayah. Mereka yang tidak sepenuhnya belajar justru
mengacaukan berbagai hal bagi orang lain. Ini juga sudah ditakdirkan di dalam
drama.
Lagu:
Klaimlah
berkah dari Sang Ibu dan Sang Ayah.
Om Shanti.
Di setiap
rumah, ada orang tua dan dua hingga empat orang anak, yang memohon berkah dan
lain-lain. Itu merupakan persoalan yang terbatas; itu dilestarikan untuk
menghormati hal-hal yang terbatas. Namun, tidak ada orang yang mengetahui apa
pun mengenai hal-hal yang tak terbatas. Anda anak-anak sekarang tahu bahwa Anda
adalah putra dan putri Sang Ayah yang tak terbatas. Orang tua lokik itu terbatas;
Anda mengklaim berkah dari ibu dan ayah yang terbatas. Namun, ini adalah Sang
Ibu dan Sang Ayah yang tak terbatas. Orang tua yang terbatas itu juga memelihara
anak-anak mereka; kemudian, mereka diajar oleh pengajar. Anda anak-anak sekarang
tahu bahwa Yang Esa adalah Sang Ibu dan Sang Ayah yang tak terbatas, Sang
Pengajar dan Satguru yang tak terbatas. Beliaulah Sang Ayah, Pengajar, dan Guru
Yang Maha Tinggi. Beliaulah Yang Esa, yang menyampaikan kebenaran, yang
mengajarkan kebenaran. Anak-anak berurutan. Di suatu rumah tangga fisik, dengan
dua hingga empat orang anak, orang tua begitu banyak mencurahkan perhatian untuk
memelihara mereka. Di sini, ada begitu banyak anak. Kabar dari anak-anak
berdatangan dari begitu banyak center: “Anak ini seperti ini, anak itu
berperilaku seperti iblis, yang ini menyusahkan orang lain, dan yang itu
menyebabkan rintangan.” Brahma Baba tentu saja peduli, bukan? Bukankah dia
adalah Prajapita, Ayah Umat Manusia? Dia peduli tentang begitu banyak anak. Maka,
Baba pun berkata, “Anda anak-anak bisa terus mengingat Sang Ayah dengan sangat
baik. Namun, orang ini (Brahma) memiliki ribuan hal yang harus dipedulikan. Dia
memang memiliki satu kepedulian utama, tetapi di samping itu, juga ada ribuan
hal lain yang harus dipedulikan. Ada begitu banyak anak yang harus dipelihara.”
Maya juga adalah musuh besar. Dia menguliti beberapa anak hingga licin; dia
membekap hidung sebagian anak dan menjambak kepang rambut yang lain. Jadi,
Brahma Baba harus memikirkan tentang mereka semua. Kendati demikian, dia tetap
harus terus mengingat Sang Ayah yang tak terbatas. Anda adalah anak-anak Sang
Ayah yang tak terbatas. Anda berkata, “Mengapa saya tidak mau mengikuti shrimat
Sang Ayah dan mengklaim warisan penuh saya dari Beliau?” Tidak semua anak bisa
maju sama baiknya, karena ini merupakan kerajaan yang masih sedang didirikan.
Ini tidak bisa dipahami oleh intelek orang lain. Studi ini begitu luhur. Sesudah
Anda memperoleh kedaulatan, Anda tidak akan tahu bagaimana kerajaan tersebut
didirikan. Tugas mendirikan kerajaan ini sungguh luar biasa. Anda sekarang
berpengalaman. Sebelum ini, bahkan Brahma Baba pun tidak mengetahui siapa
dirinya sebenarnya, maupun bagaimana dia menjalani 84 kelahiran. Sekarang, dia
sudah paham. Anda juga berkata, “Baba, Engkaulah Baba yang sama.” Aspek ini
harus dipahami sejelas mungkin. Sang Ayah hanya datang pada saat ini dan
menjelaskan segala sesuatu. Pada saat ini, betapa pun kayanya seorang miliuner
atau triliuner, Sang Ayah berkata, “Semua uang itu hanya akan menjadi debu.”
Berapa banyak lagi waktu yang masih tersisa? Anda mendengarkan berita dari radio
atau membaca surat kabar. Lihatlah apa yang sedang terjadi. Hari demi hari, ada
semakin banyak pertengkaran yang terjadi. Segala sesuatu sudah seperti benang
kusut. Mereka semua saling berkelahi dengan satu sama lain dan mati. Bisa
dipahami dari persiapan yang sedang dijalankan bahwa peperangan bisa meletus
sewaktu-waktu. Dunia tidak tahu apa yang sedang terjadi maupun apa yang akan
terjadi. Di antara Anda juga hanya ada sangat sedikit anak yang paham sepenuhnya
dan terus bahagia. Tinggal beberapa hari lagi kita tinggal di dunia ini.
Sekarang, kita harus maju menuju ke tahapan karmateet. Setiap anak harus
berupaya sendiri. Anda masing-masing sedang berupaya demi diri sendiri. Seberapa
pun besarnya Anda berusaha, sesuai dengan itulah Anda akan memetik buahnya. Anda
harus berupaya untuk diri sendiri dan juga menginspirasi orang lain untuk
berupaya serta menunjukkan jalan kepada semua orang. Dunia lama ini akan
berakhir. Baba sekarang telah datang untuk mendirikan dunia baru. Jadi,
pelajarilah studi untuk dunia baru ini sebelum penghancuran berlangsung. Tuhan
berbicara, “Saya mengajarkan Raja Yoga kepada Anda.” Anak-anak yang terkasih,
Anda sudah begitu banyak melakukan pemujaan. Anda sudah tinggal di kerajaan
Rahwana sepanjang setengah siklus. Tidak ada orang yang mengetahui siapa
sebenarnya Rama maupun bagaimana kerajaan Rama didirikan. Hanya Anda, anak-anak
Brahma, yang mengetahui semua ini. Di antara Anda, ada juga beberapa anak yang
sama sekali tidak mengetahui apa pun. Anak-anak Sang Ayah yang layak adalah
mereka yang menghubungkan intelek semua orang dalam yoga kepada Sang Ayah Yang
Esa. Mereka yang serviceable dan belajar dengan baik adalah anak-anak yang duduk
di singgasana hati Sang Ayah. Ada beberapa anak yang tidak layak. Mereka
melakukan disservice, bukannya pelayanan; mereka memutus yoga intelek orang lain
dari Sang Ayah. Ini juga sudah ditakdirkan di dalam drama. Sesuai dengan drama,
ini sudah digariskan. Apa yang dilakukan oleh anak-anak yang tidak sepenuhnya
belajar? Mereka mengacaukan orang lain juga. Inilah sebabnya, Anda anak-anak
diberi tahu, “Ikutilah Sang Ayah. Bergaullah dengan mereka yang serviceable dan
yang duduk di singgasana hati Baba.” Anda boleh bertanya, “Dengan siapa saya
harus bergaul?” Baba akan segera memberi tahu Anda, siapa yang sangat bagus
untuk diajak bergaul. Ada banyak anak yang bergaul dengan teman-teman yang
sedemikian rupa sehingga mereka diwarnai dengan warna yang salah. Ada juga
ungkapan, “Persahabatan yang baik menyeberangkan Anda, sedangkan pergaulan buruk
menenggelamkan Anda.” Jika Anda terpengaruh oleh pergaulan buruk, Anda pasti
sepenuhnya hancur. Di suatu rumah tangga, juga diperlukan pembantu dan pelayan.
Bahkan rakyat pun memerlukan pelayan. Seluruh kerajaan ini sedang didirikan.
Anda memerlukan intelek yang sangat luas dan tak terbatas untuk ini. Jadi,
sekarang, karena Anda sudah menemukan Sang Ayah yang tak terbatas, ambillah
shrimat dari Beliau dan ikutilah itu. Jika tidak, status Anda akan hancur dengan
sia-sia. Ini adalah studi. Jika Anda gagal dalam studi ini sekarang, Anda akan
terus gagal, kelahiran demi kelahiran, siklus demi siklus. Namun, jika Anda
belajar dengan tekun sekarang, Anda juga akan terus belajar dengan tekun, siklus
demi siklus. Status apa yang bisa dicapai oleh mereka yang tidak belajar dengan
tekun? Mereka sendiri mengerti, “Kami sama sekali tidak melakukan pelayanan. Ada
banyak anak yang lebih pandai daripada kami. Hanya anak-anak yang pandailah yang
diundang untuk menyampaikan ceramah. Jadi, mereka yang pandai pasti juga akan
mencapai status tinggi. Saya tidak melakukan pelayanan sebanyak itu, jadi saya
juga tidak akan mampu mencapai status tinggi.” Seorang pengajar bisa memahami
murid-muridnya. Dia mengajar setiap hari; dia juga menyimpan catatan. Catatan (rapor)
hasil belajar dan perilaku murid-murid pasti disimpan. Di sini juga demikian.
Hal yang utama dalam hal ini adalah yoga. Jika yoga Anda bagus, perilaku Anda
pasti juga bagus. Akan tetapi, kadang, selagi belajar, timbul ego. Di sini, Anda
harus melakukan upaya tersamar untuk mengingat Baba. Inilah sebabnya, ada banyak
laporan yang masuk: “Baba, saya tidak mampu terus beryoga.” Baba sudah
menjelaskan, “Jangan lagi menggunakan istilah ‘yoga’. Tidak bisakah Anda
mengingat Sang Ayah, Yang Esa, yang memberikan warisan kepada Anda? Sungguh
mengherankan.” Sang Ayah berkata, “Wahai, jiwa-jiwa, Anda tidak mengingat Saya,
Ayah Anda! Saya sudah datang untuk menunjukkan jalan kepada Anda. Ingatlah Saya,
maka dosa-dosa Anda akan terbakar habis dalam api yoga ini.” Di jalan pemujaan,
manusia terus begitu banyak tersandung-sandung. Mereka mandi dalam air yang
begitu dingin pada waktu Kumbha mela; mereka menanggung begitu banyak kesulitan.
Di sini, sama sekali tidak ada kesulitan. Anak-anak kelas satu pasti menjadi
kekasih-kekasih sejati dari Sang Kekasih Yang Esa dan terus mengingat Beliau.
Ketika pergi berjalan kaki, mereka duduk bersendirian dalam keheningan di suatu
taman dan mengingat Beliau. Namun, jika Anda malah bergosip dan lain-lain,
atmosfer pun rusak. Seberapa pun waktu luang yang Anda miliki, berlatihlah
mengingat Sang Ayah. Jadilah kekasih-kekasih kelas satu dari Sang Kekasih yang
sejati. Sang Ayah berkata, “Jangan menyimpan foto manusia berbadan. Simpanlah
foto Shiva Baba saja, yang harus Anda ingat.” Sebagai contoh, katakanlah Anda
ingin terus mengingat siklus dunia, maka gambar Trimurti dan gambar siklus dunia
adalah yang terpenting (kelas satu). Seluruh pengetahuan termuat di dalam
gambar-gambar itu. Gelar Anda, “Pemutar Chakra Kesadaran Diri”, penuh makna.
Jika ada orang baru yang mendengar gelar ini, dia tidak mungkin mampu
memahaminya. Hanya Anda anak-anak yang memahami ini. Ada beberapa orang di
antara Anda yang mengingat Baba dengan sangat baik. Namun, juga ada banyak anak
yang sama sekali tidak mengingat Baba; mereka mengacaukan segala sesuatu bagi
diri sendiri. Meskipun demikian, studi ini sangat mudah. Sang Ayah berkata,
“Dengan keheningan, Anda akan meraih kemenangan atas sains.” Istilah “sains” dan
“silence” (keheningan) berawalan sama dan juga terdengar mirip. Dalam jajaran
militer, para prajurit diwajibkan mengheningkan cipta tiga menit. Manusia juga
menginginkan kedamaian. Anda sekarang tahu bahwa tempat terdapatnya kedamaian
pastilah Brahmanda, unsur agung brahm, tempat tinggal kita, jiwa-jiwa, yaitu
titik-titik yang sedemikian halus. Pohon semua jiwa itu pasti begitu luar biasa.
Orang juga mengatakan, “Di tengah-tengah dahi, bersinar bintang menakjubkan yang
unik.” Mereka membuat tilak dari emas yang begitu kecil dan menempelkannya di
tengah dahi. Jiwa juga hanyalah titik. Sang Ayah datang dan duduk di sampingnya.
Tidak ada seorang pun yang mengenal jiwanya sendiri, bahkan para sadhu dan
saniyasi pun tidak. Jika mereka tidak mengetahui apa pun tentang jiwa-jiwa,
bagaimana mungkin mereka bisa mengenal Sang Jiwa Yang Maha Tinggi? Hanya Anda,
anak-anak Brahma, yang mengetahui tentang jiwa-jiwa dan Sang Jiwa Yang Maha
Tinggi. Tidak mungkin jiwa-jiwa dari agama-agama yang lain bisa mengetahuinya.
Hanya sekaranglah Anda tahu bagaimana jiwa yang sedemikian kecil melakonkan
keseluruhan perannya. Orang-orang memiliki begitu banyak satsang, tetapi mereka
sama sekali tidak memahami apa pun. Orang ini (Brahma) dahulu juga mengangkat
banyak guru. Sang Ayah sekarang berkata, “Mereka semua adalah guru-guru di jalan
pemujaan. Hanya ada satu Guru, Yang Esa, di jalan pengetahuan ini.” Raja-raja
bermahkota tunggal menunduk hormat di hadapan patung raja-raja bermahkota ganda.
Mereka menundukkan kepala karena raja-raja itu suci. Kuil-kuil hanya dibangun
bagi raja-raja yang suci itu. Jiwa-jiwa yang tidak suci pergi menghadap
patung-patung mereka dan menundukkan kepala, tetapi mereka tidak mengetahui
siapa raja-raja itu di masa lalu maupun mengapa mereka menunduk hormat kepada
patung-patung tersebut. Kuil Somnath dibangun di masa lalu. Sekarang,
orang-orang masih melakukan pemujaan di sana, tetapi bagaimana mungkin mereka
bisa memuja sebuah titik? Bagaimana mungkin kuil dibangun bagi sebuah titik? Ini
adalah hal-hal yang begitu mendalam. Lagi pula, hal-hal ini tidak tertulis di
dalam Gita dan lain-lain. Hanya Yang Esa, Sang Master itu sendirilah yang
sanggup menjelaskannya. Anda sekarang mengetahui bagaimana peran sudah
ditakdirkan dalam setiap jiwa yang sedemikian kecil. Jiwa-jiwa tak termusnahkan
dan peran-peran mereka juga abadi. Ini luar biasa. Seluruh drama ini sudah
ditakdirkan. Mereka juga berkata, “Apa yang sudah diciptakan, sedang tercipta.”
Apa pun yang sudah ditakdirkan di dalam drama pasti akan terjadi; tidak ada yang
perlu dikhawatirkan. Anda anak-anak sekarang harus berjanji kepada diri sendiri
bahwa apa pun yang terjadi, Anda tidak akan meneteskan air mata. Si ini/si itu
meninggal; jiwa tersebut pergi dan mengenakan badan yang baru. Jika demikian,
apa gunanya menangis? Lagi pula, jiwa itu tidak bisa kembali. Jika Anda menangis,
Anda gagal. Inilah sebabnya, Baba berkata, “Berjanjilah bahwa Anda tidak akan
pernah menangis.” Anda dahulu berusaha menemukan Sang Ayah, yang tinggal di
dalam brahm, hunian melampaui dunia ini. Anda kini sudah menemukan Beliau. Apa
lagi yang Anda perlukan? Sang Ayah berkata, “Cukup ingatlah Saya, Sang Ayah.
Saya hanya datang satu kali untuk mendirikan kerajaan ini.” Ini tidak ada
hubungannya dengan perkelahian dan lain-lain. Di dalam Gita, diceritakan bahwa
terjadi peperangan dan hanya para Pandawalah yang selamat. Mereka membawa seekor
anjing bersama mereka ke pegunungan, kemudian menghilang. Mereka meraih
kemenangan, kemudian mati. Aspek itu sama sekali tidak mengandung makna apa pun.
Semua itu hanyalah dongeng. Itu disebut jalan pemujaan. Sang Ayah berkata, “Anda
anak-anak harus merasakan ketidaktertarikan terhadap hal itu.” Orang tidak
menyukai barang-barang usang. Istilah “tidak suka” terasa pahit. Istilah
“ketidaktertarikan” itu manis. Saat Anda menerima pengetahuan ini, Anda tidak
lagi tertarik kepada pemujaan. Buah dari pengetahuan ini selanjutnya Anda terima
selama 21 kelahiran di zaman emas dan perak. Di sana, pengetahuan ini tidak
diperlukan lagi. Di kemudian hari, ketika Anda memasuki jalan dosa, Anda
menuruni anak tangga. Sekarang adalah penghujung siklus. Sang Ayah berkata,
“Sekarang, Anda anak-anak harus memiliki ketidaktertarikan terhadap dunia lama
ini. Anda sekarang sudah berubah, dari shudra menjadi anak-anak Brahma. Kemudian,
Anda, jiwa-jiwa yang sama ini, akan menjadi manusia-manusia ilahi.” Apa yang
diketahui orang lain tentang hal-hal ini? Meskipun mereka membuat gambar sosok
Vishnu yang terdiri dari empat bagian yang menunjukkan kasta-kasta, tidak ada
perucut maupun Shiva di dalamnya. Mereka sekadar mengatakan, “Manusia ilahi,
kesatria, waisya, dan shudra.” Itu saja. Mereka sama sekali tidak tahu tentang
siapa yang mengubah mereka dari shudra menjadi manusia ilahi, maupun bagaimana
caranya. Sang Ayah berkata, “Dahulu, sewaktu Anda hidup sebagai manusia ilahi,
Anda begitu kaya raya. Kemudian, ke mana perginya semua uang itu?” Kita
menghambur-hamburkan uang selagi terus menundukkan kepala dan kita sudah menjadi
botak akibat bersujud di lantai. Itu semua hanyalah persoalan kemarin. Sang Ayah
telah menjadikan kita sedemikian kaya, kemudian Beliau pergi. Sekarang, cobalah
lihat, Anda sudah menjadi seperti apa! Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Jangan
merusak atmosfer dengan gosip apa pun mengenai orang lain. Duduklah bersendirian
dalam keheningan, jadilah kekasih sejati, dan ingatlah Sang Kekasih Anda.
2. Berjanjilah
kepada diri sendiri, “Saya tidak akan pernah menangis. Saya tidak akan pernah
meneteskan air mata.” Bergaullah hanya dengan mereka yang serviceable dan duduk
di singgasana hati Sang Ayah. Jagalah agar rapor Anda tetap bagus.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi pemberkah dunia dan melayani dengan sikap mental Anda yang penuh
kekuatan.
Agar bisa
menunjukkan jalan yang benar kepada jiwa-jiwa yang berputus asa di dunia ini,
jadilah mercusuar dan menara kekuatan, sama seperti Sang Ayah. Milikilah tujuan
untuk benar-benar memberikan sesuatu atau yang lain kepada setiap jiwa. Entah
Anda memberikan kebebasan atau kebebasan dalam hidup, jadilah donatur agung dan
pemberkah berkah bagi semua jiwa. Sejauh ini, Anda melayani di tempat-tempat
Anda sendiri, tetapi mulai sekarang, selagi berada di suatu tempat, layanilah
dunia dengan mengirimkan kekuatan mental dan vibrasi Anda ke atmosfer.
Ciptakanlah sikap mental yang sedemikian rupa, yang mampu menciptakan atmosfer
semacam itu. Maka, Anda akan disebut sebagai pemberkah dunia.
Slogan:
Lakukanlah
latihan melampaui badan dan patuhilah diet pantang memiliki pikiran sia-sia.
Jadikanlah diri Anda sehat!
Sinyal Avyakt:
Tanamkanlah budaya kebenaran dan tata krama yang baik.
Sekarang, biarlah
ada sesuatu yang baru dalam ceramah-ceramah Anda. Anda sudah menyampaikan banyak
ceramah tentang perdamaian dunia, tetapi sekarang buktikanlah hakikat kekuatan
pengetahuan spiritual ini dan Siapa sumbernya. Buktikanlah kebenaran ini melalui
tata krama yang baik. Biarlah orang-orang sekarang mengerti bahwa tugas Tuhan
sedang berjalan. Orang-orang berkata bahwa kaum wanita melakukan pekerjaan yang
sangat baik. Sesuai dengan waktu, ladang ini sekarang harus dipersiapkan. Akan
tetapi, sebagaimana ada ungkapan: “Ayah menunjukkan anak,” demikian juga,
bendera pengungkapan akan dikibarkan ketika “anak menunjukkan Ayah”.