28.10.24       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, shrimat pertama dari Sang Satguru adalah agar Anda menanggalkan kesadaran badan dan menjadi berkesadaran jiwa.

Pertanyaan:
Mengapa Anda anak-anak tidak bisa memiliki keinginan atau angan-angan apa pun sekarang?

Jawaban:
Karena Anda semua sudah berada dalam tahapan pensiun. Anda tahu bahwa apa pun yang Anda lihat dengan mata fisik Anda sekarang ini, semuanya akan hancur. Anda tidak menginginkan apa pun sekarang; Anda harus menjadi sepenuhnya tidak punya apa-apa. Jika Anda mengenakan apa pun yang mahal, itu akan menarik intelek Anda sehingga Anda akan terus terperangkap dalam kesadaran badan. Inilah yang memerlukan upaya. Ketika Anda berupaya dan menjadi sepenuhnya berkesadaran jiwa, Anda akan menerima kedaulatan dunia.

Om Shanti.
Anda anak-anak duduk di sini selama 15 menit atau setengah jam, dan Baba juga menyuruh Anda duduk di sini selama 15 menit agar Anda menyadari diri sebagai jiwa dan mengingat Sang Ayah. Anda hanya menerima ajaran ini satu kali, kemudian Anda tidak akan pernah menerimanya lagi. Di zaman emas, Anda tidak akan disuruh duduk dalam kesadaran jiwa. Hanya Sang Satguru yang mengatakan ini, dan tentang Beliau, dikatakan, “Sang Satguru Yang Esa menyeberangkan Anda, sedangkan semua yang lain menenggelamkan Anda.” Sang Ayah menjadikan Anda berkesadaran jiwa di sini. Beliau sendiri berkesadaran jiwa. Agar bisa menjelaskan kepada Anda, Beliau berkata, “Saya adalah Ayah Anda semua, jiwa-jiwa.” Beliau tidak perlu melampaui badan dan mengingat Sang Ayah. Hanya mereka yang berasal dari agama ilahi yang asli dan abadi yang bisa mengingat Beliau. Ada banyak anak yang berasal dari agama ini, tetapi mereka berurutan, sesuai dengan upaya mereka masing-masing. Ini harus dipahami dengan sangat baik dan dijelaskan. Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, adalah Ayah Anda semua, dan Beliau juga berpengetahuan penuh. Pengetahuan ini tetap berada dalam diri Anda, jiwa-jiwa. Anda, jiwa-jiwa, membawa serta sanskara ini. Sang Ayah sudah memiliki sanskara tersebut. Anda semua yakin bahwa Beliau adalah Sang Ayah. Keistimewaan lain yang Beliau miliki adalah Beliau memiliki pengetahuan yang asli ini. Beliaulah Sang Benih. Sebagaimana Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda, Anda selanjutnya juga harus duduk dan menjelaskan kepada orang lain. Sang Ayah adalah Sang Benih dunia manusia, dan Beliau juga Yang Maha Benar, Yang Maha Hidup, serta berpengetahuan penuh. Beliau memiliki pengetahuan tentang keseluruhan pohon. Tidak ada orang lain yang memiliki pengetahuan tentang pohon ini. Benihnya adalah Sang Ayah, yang disebut sebagai Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi. Sama halnya dengan pohon mangga, benihnya pasti disebut sebagai pencipta pohon itu. Seakan-akan, benih tersebut adalah ayahnya, tetapi benih itu tidak hidup. Andaikan benih itu hidup, pasti dia tahu bagaimana seluruh pohon bertumbuh darinya, tetapi benih itu tidak hidup. Benih tertanam di bawah tanah. Yang Esa adalah Sang Benih Yang Maha Hidup; Beliau tinggal di atas sana. Anda menjadi master-master benih. Anda menerima pengetahuan ini dari Sang Ayah. Beliaulah Yang Maha Tinggi. Anda juga mengklaim status tinggi. Anda memerlukan status tinggi di surga. Orang-orang tidak mengerti bahwa ada kerajaan ilahi di surga. Bagaimana cara raja, ratu, rakyat miskin, rakyat kaya, masyarakat, dan sebagainya diciptakan dalam kerajaan itu? Anda sekarang mengetahui bagaimana agama ilahi yang asli dan abadi sedang didirikan dan siapa yang mendirikannya. Tuhanlah yang sedang mendirikannya. Sang Ayah berkata, “Anak-anak, apa pun yang terjadi, itu terjadi sesuai dengan rencana drama. Semua jiwa terikat oleh drama ini.” Sang Ayah juga berkata, “Saya pun terikat oleh drama. Saya juga sudah menerima peran dan Saya melakonkan peran itu.” Beliau adalah Sang Jiwa Yang Maha Tinggi. Beliau disebut sebagai Sang Ayah Yang Maha Tinggi. Semua jiwa yang lain disebut sebagai sesama saudara. Tidak ada orang lain yang bisa disebut sebagai Sang Ayah, Pengajar, dan Guru. Beliaulah Sang Ayah Yang Maha Tinggi dari semua jiwa, Sang Pengajar, dan juga Sang Satguru. Hal-hal ini tidak boleh dilupakan. Akan tetapi, sebagian anak lupa, karena kerajaan sedang didirikan secara berurutan, sesuai dengan upaya Anda masing-masing. Bisa segera terlihat, bagaimana Anda masing-masing berupaya dan apakah Anda mengingat Sang Ayah atau tidak, apakah Anda sudah menjadi berkesadaran jiwa atau belum. Dari aktivitas seseorang, bisa dipahami apakah dia pandai dalam pengetahuan ini atau tidak. Sang Ayah tidak mengatakan apa-apa kepada siapa pun, agar jangan sampai dia jatuh pingsan dan merasa kesal tentang apa yang Baba katakan dan apa yang akan dikatakan orang lain. Sang Ayah bisa mengetahui seperti apa si ini/si itu melakukan pelayanan. Segalanya tergantung pada pelayanan. Sang Ayah juga datang dan melakukan pelayanan. Anak-anaklah yang harus mengingat Sang Ayah. Mata pelajaran ingatan ini sulit. Sang Ayah mengajarkan yoga dan pengetahuan ini kepada Anda. Pengetahuan ini sangat mudah; dalam ingatanlah anak-anak gagal. Mereka menjadi berkesadaran badan. Kemudian, mereka memiliki pikiran seperti, “Saya menginginkan ini. Saya menginginkan hal yang sangat baik itu.” Sang Ayah berkata, “Di sini, Anda berada dalam pengasingan. Anda sekarang harus memasuki tahapan pensiun.” Jadi, Anda tidak bisa mengenakan apa pun yang seperti itu (barang mahal). Jika Anda memiliki barang-barang duniawi semacam itu, semua itu akan menarik Anda. Bahkan badan Anda pun akan menarik Anda dan berulang kali menjadikan Anda berkesadaran badan. Ini memerlukan upaya. Anda tidak bisa menerima kedaulatan dunia tanpa berupaya. Anda sudah berupaya dan akan terus berupaya, secara berurutan, selama siklus demi siklus. Hasilnya akan terus terungkap. Di sekolah juga demikian, murid-murid ditransfer secara berurutan. Seorang pengajar pasti mengerti, “Si ini/si itu sudah berupaya dengan baik. Dia berminat untuk mengajar orang lain. Dia memiliki perasaan itu.” Di luar sana, murid-murid ditransfer dari suatu kelas ke kelas berikutnya, dari kelas satu ke kelas dua, dan selanjutnya ke kelas tiga. Di sini, Anda hanya perlu belajar satu kali. Seiring Anda mengalami perkembangan lebih lanjut, semakin Anda mendekat, semakin banyak segalanya terungkap. Anda harus melakukan begitu banyak upaya. Anda kemudian pasti akan mengklaim status tinggi. Anda tahu bahwa sebagian anak menjadi raja dan ratu, sedangkan yang lain menerima status yang berbeda. Ada juga banyak rakyat yang tercipta. Segala sesuatu bisa diketahui dari aktivitas mereka: “Seberapa jauh anak ini terus berkesadaran badan? Seberapa besar cinta kasih yang dimiliki anak ini terhadap Sang Ayah?” Anda harus mengasihi Sang Ayah saja, bukan sesama saudara. Anda tidak menerima apa pun dari mengasihi sesama saudara. Anda semua akan menerima warisan Anda dari Sang Ayah Yang Esa. Sang Ayah berkata, “Anak-anak, sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Saya, maka dosa-dosa Anda akan terhapus.” Inilah yang utama. Anda akan menerima kekuatan dengan mengingat Baba. Hari demi hari, baterai Anda akan terus terisi ulang, karena Anda terus meresapkan pengetahuan ini; anak panah terus ditembakkan. Hari demi hari, Anda terus mengalami kemajuan, secara berurutan, sesuai dengan upaya yang Anda lakukan. Yang Esa adalah satu-satunya Sang Ayah, Pengajar, dan Satguru yang memberikan ajaran kepada Anda untuk menjadi berkesadaran jiwa. Tidak ada orang lain yang mampu memberikan ajaran ini, mereka semua berkesadaran badan. Tidak ada seorang pun yang menerima pengetahuan tentang cara menjadi berkesadaran jiwa. Tidak ada manusia yang bisa menjadi Sang Ayah, Pengajar, maupun Satguru. Setiap jiwa memainkan perannya sendiri. Anda terus mengamati semua ini sebagai pengamat tanpa keterikatan. Anda harus mengamati keseluruhan sandiwara ini sebagai pengamat tanpa keterikatan. Anda juga harus berlakon. Sang Ayah adalah Sang Pencipta, Sutradara, dan Aktor. Shiva Baba datang dan memainkan peran. Beliaulah Sang Ayah dari semua jiwa. Beliau datang dan memberikan warisan kepada semua anak laki-laki dan perempuan. Hanya Beliaulah Sang Ayah, sedangkan semua jiwa yang lain bersaudara. Warisan ini hanya diterima dari Sang Ayah Yang Esa. Anda tidak mengingat apa pun dari dunia ini dalam intelek Anda. Sang Ayah berkata, “Apa pun yang bisa Anda lihat itu semuanya bisa musnah.” Anda sekarang harus pulang ke rumah. Orang-orang itu mengingat unsur brahm, artinya mereka mengingat rumah. Mereka yakin bahwa mereka akan melebur ke dalam unsur brahm. Itu disebut ketidaktahuan. Apa pun yang dikatakan orang tentang kebebasan dan kebebasan dalam hidup itu keliru. Metode apa pun yang mereka ciptakan, semuanya keliru. Hanya Sang Ayah Yang Esalah yang menunjukkan jalan yang benar kepada Anda. Sang Ayah berkata, “Saya menjadikan Anda sebagai raja diraja, sesuai dengan rencana drama.” Sebagian anak berkata, “Ini tidak bisa melekat dalam intelek kami. Baba, bantulah kami membuka mulut. Berilah kami belas kasih.” Sang Ayah berkata, “Baba tidak bisa melakukan apa pun untuk itu.” Hal yang utama adalah Anda harus mengikuti petunjuk. Hanya dari Sang Ayah Anda bisa menerima petunjuk yang benar. Semua petunjuk dari manusia itu salah, karena mereka semua memiliki lima sifat buruk dalam diri mereka. Seiring Anda menurun, Anda semakin lama semakin salah. Cobalah lihat, betapa banyaknya kekuatan sihir yang terus digunakan orang. Tidak terkandung kebahagiaan di dalamnya. Anda tahu bahwa semua itu hanyalah kebahagiaan sementara. Itu disebut kebahagiaan yang bersifat fana. Anda harus menjelaskan gambar tangga dan pohon dengan sangat baik. Anda bisa menjelaskan kepada siapa pun dari agama mana pun: “Pendiri agama Anda datang pada waktu ini/itu.” Kristus akan datang pada waktu tertentu. Mereka yang telah beralih ke agama-agama yang lain akan menyukai agama ini dan akan segera datang kemari. Sisanya tidak akan menyukai ini. Jadi, bagaimana mungkin mereka bisa berupaya? Manusia mengikat sesamanya pada tiang gantungan, tetapi Anda harus terus mengingat Sang Ayah Yang Esa. Tiang gantungan yang ini sangat manis. Intelek sang jiwa terhubung dalam yoga kepada Sang Ayah. Sang jiwa diberi tahu untuk mengingat Sang Ayah. Inilah tiang gantungan ingatan akan Baba. Sang Ayah tinggal di atas sana. Anda tahu bahwa kita adalah jiwa dan bahwa kita harus mengingat Sang Ayah saja. Badan-badan ini harus ditanggalkan di sini. Anda memiliki seluruh pengetahuan ini. Apa yang sedang Anda lakukan dengan duduk di sini? Anda sedang berupaya untuk melampaui suara. Sang Ayah berkata, “Semua jiwa harus datang kepada Saya.” Demikianlah, Beliau adalah Sang Kematian Besar. Kematian fisik hanya menjemput satu jiwa, dan kematian itu sebenarnya bukanlah sosok tertentu yang datang untuk menjemput siapa pun. Semua itu sudah ditakdirkan di dalam drama. Jiwa berangkat sendiri pada waktunya sendiri. Sang Ayah membawa semua jiwa pulang bersama Beliau. Jadi, yoga intelek Anda semua harus tertuju pada pulang ke rumah. Meninggalkan badan Anda itu disebut ajal. Ketika badan mati, sang jiwa pergi. Inilah sebabnya, Anda memanggil-manggil Sang Ayah, “Baba, datanglah dan bawalah kami pergi dari dunia ini. Kami tidak mau tinggal di sini lagi.” Sekarang, sesuai dengan rencana drama, kita harus pulang. Orang-orang berkata, “Baba, di sini terdapat kesengsaraan tanpa batas. Kami tidak mau tinggal di sini lagi.” Dunia ini sangat kotor. Semua orang pasti harus mati. Sekaranglah tahapan pensiun bagi semua jiwa. Anda kini harus melampaui suara. Kematian tidak akan menjemput Anda. Anda akan berangkat dalam kebahagiaan. Semua kitab suci dan lain-lain itu berasal dari jalan pemujaan dan akan dibuat kembali. Ini merupakan hal-hal yang begitu luar biasa di dalam drama. Apa pun yang Anda lihat pada saat ini – tape recorder ini, jam dinding itu, dan lain-lain – semuanya akan ada lagi. Tidak perlu bingung mengenainya. Pengulangan sejarah dan geografi dunia merupakan pengulangan sama persis. Anda tahu bahwa Anda sekali lagi sedang menjadi manusia ilahi dan bahwa Anda akan menjadi sedemikian rupa kembali. Tidak mungkin ada sedikit pun perbedaan dalam hal ini. Anda memahami semua ini. Anda tahu bahwa Beliau adalah Sang Ayah yang tak terbatas, dan juga Sang Pengajar dan Satguru. Tidak mungkin bisa ada manusia semacam itu. Anda memanggil orang ini “Baba”. Anda menyebutnya Prajapita Brahma. Orang ini juga berkata, “Anda tidak akan menerima warisan dari saya.” Bapu Gandhiji bukanlah Ayah Umat Manusia. Sang Ayah berkata, “Jangan bingung mengenai hal-hal ini.” Beri tahulah orang-orang itu, “Kami tidak menyebut Brahma sebagai Tuhan atau dewa. Sang Ayah sudah memberi tahu kami bahwa Beliau memasuki badan orang ini pada akhir dari banyak kelahirannya, dalam tahapan pensiunnya, untuk menyucikan seluruh dunia. Cobalah lihat gambar pohon dan bagaimana Brahma digambarkan berdiri di puncaknya. Semua jiwa sekarang sedang berada dalam tahapan lapuk total yang tamopradhan. Brahma juga berdiri dalam tahapan tamopradhan dan memiliki ciri-ciri fisik yang sama. Sang Ayah memasuki badannya dan menamai dia Brahma. Jika tidak demikian, cobalah beri tahu kami, dari mana nama Brahma berasal. Orang ini tidak suci, sedangkan yang itu suci. Manusia-manusia ilahi yang suci itu menjalani 84 kelahiran dan menjadi manusia-manusia biasa yang tidak suci.” Brahma akan berubah dari manusia biasa menjadi manusia ilahi. Sudah menjadi kewajiban Sang Ayah untuk mengubah manusia biasa menjadi manusia ilahi. Semua hal ini begitu luar biasa dan harus dipahami. Brahma ini nantinya akan menjadi Vishnu dalam sedetik, selanjutnya dia menjalani 84 kelahiran dan menjadi Brahma kembali. Sang Ayah memasuki badan orang ini dan mengajar dia. Anda juga belajar; dinastinya juga ada. Terdapat banyak kuil bagi Lakshmi dan Narayana, juga bagi Radhe dan Krishna, tetapi tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Radhe dan Krishna dahulu adalah putri raja dan pangeran yang kemudian menjadi Lakshmi dan Narayana. Dari tidak punya apa-apa, orang ini nantinya menjadi pangeran. Pangeran itu selanjutnya akan menjadi tidak punya apa-apa kembali. Hal ini begitu mudah dipahami. Kisah 84 kelahiran termuat dalam kedua gambar ini. Orang ini menjadi itu. Karena mereka berpasangan, orang-orang telah menggambarkannya bertangan empat; itu merupakan jalan keluarga. Hanya Sang Satguru yang bisa menyeberangkan Anda. Sang Ayah menerangkan dengan begitu jelas kepada Anda, tetapi Anda juga memerlukan kebajikan ilahi. Jika Anda bertanya kepada seorang suami tentang istrinya, atau bertanya kepada seorang istri tentang suaminya, mereka masing-masing bisa segera memberi tahu Anda apa saja kekurangan pasangan mereka. Mereka bisa mengatakan, “Dia menyusahkan saya dalam hal ini,” atau bahwa mereka berumah tangga dengan rukun. Atau, mereka juga bisa berkata, “Kami tidak saling menyusahkan satu sama lain, karena kami berdua hidup bersama sebagai teman hidup dan saling bahu-membahu.” Ada juga orang yang berusaha menjatuhkan pasangan hidupnya. Sang Ayah berkata, “Anda harus benar-benar mengubah sifat Anda.” Semua orang itu memiliki sifat iblis. Manusia ilahi memiliki sifat ilahi. Anda mengetahui semua hal ini. Tidak pernah ada peperangan antara iblis-iblis dan manusia-manusia ilahi. Bagaimana mungkin jiwa-jiwa dari dunia lama bisa bertemu dengan jiwa-jiwa dari dunia baru? Sang Ayah berkata, “Orang-orang duduk dan menuliskan tentang hal-hal yang terjadi di masa lalu, dan semua itu disebut cerita.” Semua festival dan lain-lain itu mengacu kepada masa kini. Mereka telah merayakannya sejak zaman perunggu dan seterusnya. Itu tidak dirayakan di zaman emas. Semua hal ini harus dipahami oleh intelek Anda. Karena berkesadaran badan, beberapa anak melupakan banyak poin. Pengetahuan ini mudah. Seluruh pengetahuan ini bisa diresapkan dalam tujuh hari. Namun, pertama-tama, Anda harus mencurahkan perhatian pada perziarahan ingatan. Achcha.

Kepada anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Selagi berlakon dalam sandiwara tak terbatas ini, saksikanlah keseluruhan sandiwara ini sebagai pengamat tanpa keterikatan. Jangan menjadi bingung mengenainya. Selagi melihat apa pun di dunia ini, jangan izinkan intelek Anda mengingatnya.

2. Ubahlah sifat iblis Anda dan resapkanlah sifat ilahi. Jadilah pembantu bagi satu sama lain selagi Anda menjalani kehidupan spiritual. Jangan menyusahkan siapa pun.

Berkah:
Semoga Anda mengalami semua kekuatan muncul di dalam diri Anda sehingga Anda menjadi perwujudan kesuksesan.

Orang-orang duniawi memiliki wujud kekuatan tertentu di dalam diri mereka, entah itu berupa harta, kecerdasan intelek, maupun relasi dan koneksi mereka. Maka, mereka beranggapan bahwa itu bukan hal besar. Berdasarkan kekuatan itu, mereka meraih kesuksesan. Anda memiliki semua kekuatan: Anda terus-menerus memiliki kekuatan kekayaan yang tak termusnahkan bersama Anda. Anda memiliki kekuatan intelek. Anda juga memiliki kekuatan kedudukan. Anda memiliki semua kekuatan di dalam diri Anda. Alamilah bahwa semua itu muncul dalam diri Anda – itu saja. Anda kemudian akan meraih kesuksesan pada waktu itu dengan menggunakan metode yang tepat sehingga Anda menjadi perwujudan kesuksesan.

Slogan:
Selalu sadari bahwa mental Anda adalah properti Tuhan dan gunakanlah itu untuk tugas luhur.