29.09.24 Avyakt Bapdada
Indonesian Murli 03.02.2002 Om Shanti Madhuban
Jadikanlah Kualifikasi
Anda Setara dengan Tujuan Anda dan Jadilah Penuh dengan Semua Harta
Hari ini, Sang
Master atas semua harta sedang melihat anak-anak Beliau yang penuh dengan semua
harta. Setiap anak penuh dengan semua harta. Tanda dari mereka yang penuh adalah
mereka senantiasa terlihat sebagai perwujudan pencapaian dan jiwa-jiwa yang puas.
Mereka terlihat terus-menerus bahagia, karena mereka melimpah. Anda
masing-masing harus bertanya kepada diri sendiri, “Seberapa banyak harta yang
sudah saya kumpulkan?” Anda sudah memperoleh harta yang tak termusnahkan ini
sekarang dan itu juga akan terus menyertai Anda selama banyak kelahiran di masa
depan. Harta ini tidak akan berakhir. Harta pertama adalah harta pengetahuan ini.
Dengan harta pengetahuan ini, bahkan sekarang pun Anda sudah mengalami kebebasan
dan kebebasan dalam hidup. Berdasarkan harta pengetahuan ini, selagi menjalani
kehidupan di dunia lama ini, di tengah atmosfer tamoguni, Anda tak terikat dan
bebas dari atmosfer dan vibrasi semua hal itu. Anda, jiwa-jiwa, tak terikat
bagaikan bunga lotus dan bebas dari kesengsaraan, kekhawatiran, dan
ketidakdamaian. Selagi menjalani kehidupan, Anda bebas dari segala belenggu
hal-hal buruk. Anda bebas dari badai-badai pikiran sia-sia. Apakah Anda bebas?
Anda semua melambaikan tangan.
Demikianlah,
kebebasan dan kebebasan dalam hidup merupakan buah dan pencapaian dari harta
pengetahuan ini. Bahkan seandainya pikiran sia-sia berusaha datang, dan pikiran
buruk juga ikut datang, Anda memiliki pengetahuan ini; artinya, Anda memiliki
pemahaman bahwa memang sudah menjadi tugas pikiran negatif dan sia-sia untuk
datang, sedangkan tugas Anda – jiwa-jiwa yang sudah menerima pencerahan – adalah
tetap tak terikat dan bebas dari semua itu serta penuh cinta kasih terhadap Sang
Ayah. Oleh karenanya, periksalah: “Sudahkah saya memperoleh harta pengetahuan
ini? Apakah harta ini melimpah? Apakah saya penuh atau masih ada yang kurang?”
Jika ada sesuatu yang kurang, kumpulkanlah itu. Jangan tetap kosong.
Sama halnya, harta
yoga mendatangkan pencapaian semua kekuatan bagi Anda. Jadi, amatilah diri
sendiri dan periksalah apakah Anda telah mengumpulkan semua kekuatan dengan
harta yoga. Semua kekuatan? Jika ada satu saja kekuatan yang kurang, Anda pasti
akan tertipu pada suatu waktu. Gelar Anda semua adalah master maha kuasa,
jiwa-jiwa yang memiliki semua kekuatan, bukan beberapa kekuatan saja. Jadi,
sudahkah Anda mengumpulkan harta semua kekuatan dengan kekuatan yoga? Apakah
harta Anda penuh? Apakah Anda sudah menjadi perwujudan pencapaian atau ada yang
kurang? Mengapa demikian? Anda sekarang bisa mengisi diri sendiri dengan apa pun
yang masih kurang. Anda masih punya kesempatan. Nantinya, waktu untuk memenuhkan
diri sendiri akan berakhir dan kelemahan akan menetap. Periksalah diri sendiri.
Bawalah setiap kekuatan ke hadapan Anda dan periksalah itu menurut jadwal Anda
sepanjang hari. Jika ada sedikit saja persentase yang kurang, Anda tidak akan
bisa disebut lulus sepenuhnya. Ketika Anda anak-anak ditanya, apakah Anda
bertujuan untuk lulus sepenuhnya atau hanya lulus setengah, Anda semua menjawab
bahwa Anda akan menjadi bagian dari dinasti surya, bukan dinasti chandra.
Akankah Anda menjadi bagian dari dinasti chandra? BapDada akan memberi Anda
singgasana yang sangat bagus. Maukah Anda menjadi bagian dari dinasti chandra?
Anak-anak double foreigner? Anak-anak dari India akan menjadi dinasti surya,
sedangkan anak-anak double foreigner akan menjadi dinasti chandra, benarkah
begitu? Anda tidak akan menjadi demikian. Maukah Anda menjadi dinasti surya?
Anda pasti harus menjadi itu. BapDada sekadar berbincang-bincang. Karena Anda
memiliki keyakinan teguh dan penuh tekad bahwa Anda harus menjadi bagian dinasti
surya, dan Anda juga sudah berjanji kepada Sang Ayah dan diri sendiri, maka
sejak sekarang, jangan ada sedikit pun persentase yang kurang dalam kekuatan
mana pun. Jika Anda mengatakan bahwa ada persentase yang kurang karena kondisi
dan permasalahan, Anda akan menjadi 14 derajat. Inilah sebabnya, belakangan ini,
BapDada memeriksa rapor dan catatan kemajuan diri setiap anak. BapDada juga
memiliki rapor semua anak, karena sesuai dengan waktu, BapDada memberi tahu Anda
anak-anak sejak jauh-jauh hari, “Sekarang, sesuai dengan waktu, jangan
mengatakan, ‘Nanti!’ Katakanlah, ‘Sekarang!’” Jangan berpikir seperti ini: “Itu
akan terlaksana nanti. Saya akan mengerjakannya nanti. Itu nanti pasti terpenuhi.”
Ini bukanlah tentang itu harus terlaksana, tetapi bahwa Anda harus
melaksanakannya sekarang juga. Laju kecepatan waktu semakin meningkat dengan
cepat. Anda memiliki tujuan untuk menjadi setara dengan Sang Ayah, lulus
sepenuhnya, dan menjadi 16 derajat surgawi sempurna, jadi BapDada menginginkan
tujuan tersebut dan kualifikasinya untuk menjadi setara secara nyata. Hanya
ketika tujuan dan kualifikasi Anda untuk tujuan itu sudah setara, barulah Anda
bisa dengan mudah menjadi setara dengan Sang Ayah. Maka, periksalah diri sendiri.
Mengatakan bahwa itu akan terlaksana, atau bahwa Anda akan menjadi sedemikian
rupa nantinya, merupakan kecerobohan. Apa pun yang Anda ingin lakukan, apa pun
yang Anda ingin capai, tujuan apa pun yang Anda miliki, harus Anda lakukan
sekarang. Anda harus menjadi itu, sekarang! Jangan menggunakan istilah “nanti”,
tetapi biarlah itu terpenuhi sekarang juga!
Jadi, ada harta
pengetahuan ini, harta yoga, dan juga ada harta dharna (peresapan kebajikan
luhur), dan melalui dharna inilah Anda mengumpulkan harta kebajikan-kebajikan
luhur. Kebajikan luhur juga penting. Sebagaimana ada semua kekuatan, juga ada
semua kebajikan luhur. Bukan saja beberapa kebajikan luhur, melainkan semua
kebajikan luhur. Jadi, apakah Anda memiliki semua kebajikan luhur? Atau, apakah
Anda berpikir bahwa tidak jadi masalah jika ada satu atau dua kebajikan luhur
yang kurang dan semuanya akan baik-baik saja? Tidak. Itu tidak akan bisa
berhasil. Jadi, sudahkah Anda mengumpulkan harta semua kebajikan luhur?
Periksalah kebajikan luhur manakah yang masih kurang dan isilah diri Anda dengan
itu.
Pelayanan adalah
mata pelajaran keempat. Anda semua mengalami bahwa setiap kali Anda melayani
dengan mental, dengan perkataan, atau dengan perbuatan Anda, pencapaian yang
Anda raih adalah kebahagiaan spiritual. Oleh karena itu, periksalah hingga
sejauh mana Anda telah mengalami kebahagiaan dengan melakukan pelayanan. Jika
Anda melakukan pelayanan tetapi tidak merasakan kebahagiaan, berarti itu bukan
pelayanan yang akurat. Pasti ada sesuatu atau yang lain yang kurang dalam
pelayanan itu, sehingga Anda tidak merasakan kebahagiaan. Makna pelayanan adalah
bahwa Anda, sang jiwa, mengalami diri Anda menjadi mawar spiritual yang ceria
dan mekar, berayun dalam ayunan kebahagiaan. Periksalah diri Anda. Anda sudah
melayani sepanjang hari, tetapi dibandingkan dengan besarnya pelayanan yang Anda
lakukan sepanjang hari, apakah Anda juga merasakan kebahagiaan sama besarnya
atau Anda terus memikirkan hal-hal lain? “Bukan begitu, tetapi begini. Bukan ini,
tetapi itu.” Kebahagiaan Anda memengaruhi tempat pelayanan, rekan-rekan
pelayanan Anda, dan juga jiwa-jiwa yang Anda layani, sehingga atmosfernya pun
menjadi penuh kebahagiaan. Inilah harta pelayanan – kebahagiaan.
Satu hal lagi. Empat
mata pelajaran sudah disebutkan. Selanjutnya, ada relasi dan koneksi, yang juga
sangat penting. Mengapa demikian? Sebagian anak beranggapan bahwa bagaimanapun
juga mereka memiliki relasi dengan BapDada, jadi tidak masalah entah mereka
memiliki relasi dengan keluarga Brahma atau tidak, karena mereka sudah memiliki
koneksi dengan Sang Benih. Meskipun demikian, bukankah Anda ingin menjadi
penguasa dunia? Di dalam kerajaan, Anda harus menjalin relasi dengan orang lain.
Inilah sebabnya, Anda harus menjalin relasi dan koneksi sekarang. Harta sejati
yang Anda terima melalui relasi dan koneksi Anda adalah harta berkah. Tanpa
menjalin relasi dan koneksi dengan orang lain, Anda tidak akan bisa menabung
berkah dalam rekening Anda. Anda memiliki berkah dari Sang Ibu dan Sang Ayah,
tetapi Anda juga harus menerima berkah dari mereka yang memiliki relasi dan
koneksi dengan Anda. Jika Anda tidak menerima berkah dari mereka, dan tidak
merasa bahwa Anda menerima berkah-berkah itu, pahamilah bahwa Anda kehilangan
sesuatu dalam relasi dan koneksi Anda. Jika relasi dan koneksi Anda akurat, Anda
pasti mengalami berkah. Seperti apa pengalaman berkah itu? Anda sudah
mengalaminya, bukan? Jika Anda menerima berkah dari melakukan pelayanan, Anda
sendiri pasti merasa ringan – dan siapa pun yang menjalin kontak dengan Anda …
Pengalaman menerima berkah menjadikan Anda ringan dan bercahaya kapan pun Anda
menjalin relasi dengan orang lain dan saat menjalankan tugas apa pun. Anda
ringan. Anda tidak akan mengalami beban apa pun, dan mereka yang Anda layani,
yaitu mereka yang menjalin relasi dan koneksi dengan Anda, juga akan merasa
ringan dan bercahaya. Mereka akan merasakan bahwa Anda senantiasa ringan dalam
relasi, yaitu luwes. Anda tidak pernah berat. Anda bisa menjalin relasi dengan
orang lain dan bisa juga tidak, tetapi karena menerima berkah, kedua belah pihak
akan menjadi luwes sesuai dengan disiplin. Kendati demikian, jangan menjadi
terlalu luwes sehingga – sebagaimana ada peribahasa – “ada gula, ada semut”.
Jadi, jangan terlalu luwes, tetapi tetaplah ringan dan bercahaya. Demikianlah,
BapDada berkata, “Periksalah harta Anda.” Baba memberi Anda waktu. Papan
penyelesaian belum dipasang. Jadi, periksalah diri sendiri dan teruslah maju.
BapDada mengasihi
Anda, anak-anak. Inilah sebabnya, Beliau tidak menginginkan ada anak yang
ketinggalan. Setiap anak harus maju sejauh mungkin. Selagi menjalani kehidupan
spiritual, ada kesadaran badan. Ada respek diri, dan ada kesadaran badan.
Penyebab kesadaran badan adalah kurangnya respek diri. Cara yang sangat mudah
untuk mengakhiri kesadaran badan adalah dengan menggunakan satu kata saja. Anda
juga mengetahui kata itu. Kata apa yang mendatangkan kesadaran badan? (Saya.)
Seberapa sering Anda menggunakan kata “saya”? Sepanjang hari, pernahkah Anda
mencatat berapa kali Anda menggunakan kata “saya”? Baiklah, untuk satu hari,
catatlah itu. Kata “saya” berulang kali digunakan, tetapi siapakah saya?
Pelajaran pertama adalah “siapakah saya?” Jika Anda mengatakan, “Saya,” dengan
berkesadaran badan, siapa sebenarnya “saya”? Apakah “saya” mengacu kepada jiwa
atau kepada badan? Apakah jiwa mengenakan badan atau badan mengenakan jiwa? Apa
yang terjadi? Jiwalah yang mengenakan badan. Bukankah benar demikian? Jadi, jika
jiwalah yang mengenakan badan, lalu siapakah “saya”? Bukankah “saya” adalah sang
jiwa? Jadi, cara yang mudah adalah: kapan pun Anda menggunakan kata “saya”,
ingatlah bahwa Anda adalah jiwa. Sang jiwa tak berwujud jasmani, sedangkan badan
ini berwujud jasmani. Jiwa yang tak berwujud jasmani telah mengenakan badan yang
berwujud jasmani. Oleh karenanya, sesering apa pun Anda menggunakan kata “saya”,
ingatlah: “Saya, sang jiwa yang tak berwujud jasmani, telah memasuki badan yang
berwujud jasmani.” Jika Anda mengingat tahapan tak berwujud jasmani, dengan
sendirinya Anda menjadi tanpa ego dan kesadaran badan pun berakhir. Dengan
mengingat pelajaran pertama: “Siapakah saya?” dalam kesadaran Anda, maka Anda,
sang jiwa, mengingat bahwa Anda adalah jiwa, sehingga tahapan tak berwujud
jasmani itu menjadi teguh. Ketika Anda memiliki tahapan tak berwujud jasmani,
Anda dengan sendirinya menjadi tanpa ego dan tanpa sifat buruk. Mulai besok,
catatlah apa yang Anda ingat setiap kali Anda menggunakan kata “saya”. Sesering
apa pun Anda menggunakan kata “saya”, Anda dengan sendirinya akan menjadi tak
berwujud jasmani, tanpa ego, dan tanpa sifat buruk. Achcha.
Grup Muda-Mudi
(Youth Group) sudah datang hari ini. Ada banyak muda-mudi. BapDada memberikan
berkah kepada Youth Group. Semoga Anda panjang umur! Jangan merusakkan bahkan
satu harta pun. Semoga Anda panjang umur dan semoga Anda selalu makmur! Para
guru duniawi memberikan berkah untuk umur panjang, sedangkan BapDada berkata,
“Usia masing-masing badan akan berlanjut sesuai takdirnya.” Oleh sebab itu,
Beliau bukan memberi Anda berkah umur panjang sehubungan dengan badan, tetapi
semoga Anda senantiasa berumur panjang dalam kehidupan Anda sebagai anak-anak
Brahma! Mengapa demikian? Karena anak-anak Brahma nantinya akan menjadi
manusia-manusia ilahi. Jadi, Anda akan berumur panjang, bukan? Anak-anak muda
memiliki satu keistimewaan. Apakah Anda, anak-anak muda, mengetahui keistimewaan
Anda? Apakah Anda, para muda-mudi, mengenali keistimewaan Anda? Keistimewaan apa
yang Anda miliki? (Kami bisa melakukan apa pun yang kami inginkan.) Achcha.
Apakah Anda mampu melakukan ini? Bagus. Di dunia, orang-orang mengatakan bahwa
anak-anak muda sangat keras kepala. Mereka pasti melakukan apa pun yang mereka
pikirkan. Orang-orang itu mengatakan yang sebaliknya. Di sini, muda-mudi dalam
keluarga Brahma tidak keras kepala, melainkan mereka adalah jiwa-jiwa yang
selalu sangat teguh memegang janji. Mereka bukan jiwa-jiwa yang ingkar janji.
Apakah Anda, anak-anak muda, seperti ini? Mengangkat tangan Anda itu sangat
mudah. BapDada senang karena setidak-tidaknya, Anda memiliki keberanian untuk
mengangkat tangan. Kendati demikian, setiap hari, pada waktu amrit vela,
ingatlah janji yang telah Anda ikrarkan kepada BapDada, yaitu bahwa dalam
kehidupan ini sebagai anak-anak Brahma, Anda tidak akan menjauh dari pencapaian
dan pelayanan, bahkan dalam pikiran Anda. Setiap hari, ingatlah kembali
keberanian dan janji yang telah Anda berikan ini. Berulang kali, periksalah:
apakah keberanian yang Anda miliki dan pikiran yang Anda pegang teguh terus
berlanjut secara nyata?
Pemerintah
mengatakan bahwa jika 200.000 hingga 400.000 anak muda menjadi kuat, itu bagus.
Namun, BapDada berkata, “Setiap anak muda dalam keluarga Brahma setara dengan
100.000 muda-mudi.” Apakah Anda sekuat ini? Apakah Anda sedemikian rupa? Jangan
sampai ketika Anda pulang ke rumah, Anda menulis surat kepada Baba dan
mengatakan bahwa Maya datang, sanskara datang, atau masalah datang. Jadilah
perwujudan solusi atas segala masalah. Berbagai masalah memang akan datang,
tetapi Anda masing-masing harus bertanya kepada diri sendiri, “Siapakah saya?
Apakah saya perwujudan solusi atau jiwa yang kalah oleh masalah?” Apa gelar Anda
semua? Permata kemenangan atau permata kekalahan? Bukankah Anda adalah
permata-permata kemenangan? Begitu Anda dilahirkan sebagai anak Brahma, BapDada
membubuhkan tilak kemenangan yang tak termusnahkan pada dahi Anda. Jadi, Anda
adalah jiwa-jiwa yang telah menerima berkah keabadian. Sekarang, janjikanlah ini
kepada diri sendiri. Jika Anda diminta berjanji di sini, pasti semua anak
berjanji, tetapi dalam mental Anda, berjanjilah kepada diri sendiri, “Saya tidak
akan pernah terpengaruh oleh sanskara saya. Sanskara Sang Ayah adalah sanskara
saya, sang jiwa, anak Brahma. Sanskara zaman perunggu dan besi bukanlah sanskara
saya, karena itu bukanlah sanskara Sang Ayah.” Apakah sanskara tamoguni adalah
sanskara Anda, anak-anak Brahma? Bukankah tidak? Jadi, siapakah Anda? Bukankah
Anda adalah anak-anak Brahma?
BapDada bangga pada
grup muda-mudi. Lihatlah, bahkan para dadi pun bangga pada muda-mudi. Dadiji
mengasihi anak-anak muda. Dia memiliki cinta kasih ekstra bagi Anda. Para kumar
adalah su-kumar (kumar yang suci). Anda bukan sekadar kumar, tetapi kumar yang
suci. Setiap kumar adalah jiwa yang akan mendatangkan transformasi dunia dan
membuktikannya kepada semua orang. Achcha, apakah para kumar harus diberi tugas
untuk dikerjakan? Apakah Anda memiliki keberanian? Anda harus menjalankannya.
Maukah para kumar melakukannya?
Baba memberikan
tugas untuk Anda kerjakan, jadi dengarkan baik-baik. Di musim mendatang, kita
akan mengadakan program khusus yang serupa bagi para kumar, tetapi … juga ada
bedanya. Baba tidak memberi Anda banyak pekerjaan untuk dilakukan. Anda, setiap
kumar, harus menyiapkan dan membawa gelang kecil, yang masing-masing terdiri
atas sepuluh kumar. Gelang dikenakan di pergelangan tangan, bukan? Anda dahulu
selalu memasangkan gelang dari bunga di pergelangan tangan Brahma Baba. Jadi,
setiap kumar harus membawa kumar-kumar yang lain. Namun, jangan membawa
jiwa-jiwa yang lemah. Bawalah jiwa-jiwa yang kuat. Jangan membawa jiwa-jiwa yang
sekadar datang ke Madhuban, kemudian berubah sesudah pulang ke rumah. Bawalah
jiwa-jiwa yang sedemikian kuat ke sini, sehingga saat melihat mereka, BapDada
juga berkata, “Wah, para kumar! Wah!” Siapkah Anda melakukan ini? Bisakah Anda
melakukan ini? Pikirkanlah dahulu. Jangan sembarangan mengangkat tangan. Anda
harus melakukannya. Anda harus menjadikan orang lain sama seperti Anda.
Anak-anak double foreigner juga akan melakukan ini. Akankah para double
foreigner melakukan ini? Kumar-kumar double foreigner, angkat tangan Anda! Anda
masing-masing juga akan membawa sepuluh orang, bukan? Anak-anak double foreigner
akan membawa mereka dan anak-anak dari India juga akan membawa mereka. Kemudian,
hadiah akan diberikan kepada mereka yang membawa jiwa-jiwa berkualitas kelas
satu. Mereka akan diberi hadiah yang sangat bagus, bukan sesuatu yang bermutu
rendah. Baba mengasihi para kumar. Jika Pemerintah bisa menemukan sebanyak
mungkin kumar yang melakukan tindakan positif, mereka pasti akan begitu bahagia.
Jika Anda masing-masing membawa sepuluh orang kumar yang lain, seluruh aula ini
akan penuh dengan kumar, kemudian kita bisa menghubungi Pemerintah. Lihatlah,
inilah para kumar itu. Akan tetapi, Anda harus membawa mereka. Anda harus
menciptakan mereka. Jika Anda menjadikan tahapan serta tujuan Anda dan
kualifikasinya setara, Anda tidak akan perlu memikir-mikirkan apakah akan
tercapai kesuksesan dalam pelayanan atau tidak. Itu sudah terlaksana. Anda hanya
perlu menjadi instrumen. Teruslah mengingat kembali janji ini. Anda harus
melakukan keajaiban. Achcha.
(Selagi murli
disampaikan, dua orang kumar tiba-tiba menaiki panggung di depan BapDada dan
harus ditarik turun dari panggung.)
Achcha. Anda baru
saja menyaksikan sandiwara di dalam sandiwara. Sekarang, BapDada berkata, “Anda
menyaksikan sandiwara sebagai pengamat tanpa keterikatan. Anda menikmatinya.
Sekarang, bisakah Anda menjadi tak terikat terhadap badan Anda dan menstabilkan
diri dalam tahapan kesadaran jiwa yang kuat dalam sedetik? Bubuhkan tanda titik!”
(BapDada menjalankan
drill yang sangat kuat.) Achcha, teruslah melatih ini sewaktu-waktu. Sesaat,
Anda melakukan perbuatan, dan sesaat berikutnya, Anda menjadi tak terikat
terhadapnya; dari berwujud jasmani, Anda menstabilkan diri dalam tahapan tak
berwujud jasmani. Anda baru saja menjalani pengalaman ini. Kapan pun ada masalah
yang datang, jadilah pengamat tanpa keterikatan dalam sedetik, sadarilah masalah
itu sebagai “adegan sampingan”, pahamilah bahwa badai (toofan) itu adalah hadiah
(tohfa), dan atasilah itu. Anda melatih ini, bukan? Seiring perkembangan Anda
lebih lanjut, latihan ini akan sangat diperlukan. Bubuhkan tanda titik! Jangan
membubuhkan tanda tanya! “Mengapa ini terjadi? Bagaimana mungkin ini bisa
terjadi?” Itu sudah terjadi! Bubuhkan tanda titik dan stabilkan diri dalam
tahapan Anda yang penuh kekuatan. Masalah itu akan tetap berada di bawah,
sedangkan Anda akan terus mengamati masalah itu sebagai “adegan sampingan” dari
tahapan Anda yang luhur. Achcha.
Kepada semua anak di
segala tempat yang penuh dengan semua harta, kepada jiwa-jiwa yang terus-menerus
tersenyum dan selalu bahagia serta berkelimpahan dengan pencapaian pada setiap
saat, kepada anak-anak yogi yang telah menerima pencerahan, yang mengungkapkan
janji mereka kepada Sang Ayah melalui kehidupan nyata mereka, kepada jiwa-jiwa
yang setara dengan Sang Ayah dan yang kualifikasinya setara dengan tujuan mereka,
kepada jiwa-jiwa luhur yang menyimpan stok semua harta pada setiap saat dan
membubuhkan tanda titik, terimalah cinta kasih dan salam dari BapDada, cinta
kasih dan salam dari lubuk hati Sang Penghibur Hati (Dilaram), dan namaste.
Berkah:
Semoga Anda
menyadari bahwa situasi sulit adalah pengajar Anda, jadi petiklah pelajaran
darinya dan jadilah sosok berpengalaman.
Daripada merasa
takut menghadapi situasi apa pun, anggaplah itu sebagai pengajar Anda untuk
sementara waktu. Situasi semacam itu pada khususnya membantu Anda mengalami dua
kekuatan: pertama, kekuatan toleransi, dan kedua, kekuatan menghadapi. Petiklah
dua pelajaran ini, maka Anda akan menjadi berpengalaman. Jika Anda mengatakan
bahwa Anda adalah wali dan bahwa tidak ada apa pun yang Anda miliki, lalu
mengapa Anda merasa takut terhadap situasi? Menjadi wali berarti bahwa Anda
telah menyerahkan segalanya ke tangan Sang Ayah. Jadi, apa pun yang terjadi
pastilah akan baik. Dengan memiliki kesadaran ini, Anda akan senantiasa tanpa
kekhawatiran dan menjadi perwujudan kekuatan.
Slogen:
Mereka yang
berperangai manis tidak mungkin mengakibatkan kesengsaraan atas siapa pun,
bahkan tanpa disengaja.