04.02.25       Morning Indonesian Murli        Om Shanti      BapDada       Madhuban


Intisari:
Anak-anak yang manis, Sang Ayah mendonasikan permata-permata pengetahuan yang tak termusnahkan ini kepada Anda, yang selanjutnya terus Anda donasikan kepada orang lain. Dengan mendonasikan inilah Anda akan menerima keselamatan.

Pertanyaan:
Jalan baru manakah yang tidak diketahui oleh siapa pun kecuali Anda, anak-anak?

Jawaban:
Sang Ayah kini telah menunjukkan kepada Anda jalan untuk pulang ke rumah dan pergi ke surga. Anda tahu bahwa hunian kedamaian adalah rumah Anda, jiwa-jiwa. Surga berbeda dari hunian kedamaian. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang jalan baru ini, kecuali Anda. Anda berkata, “Sekarang, bangunlah dari tidur Kumbhakarna. Bukalah mata Anda dan jadilah suci, karena hanya jika Anda sudah menjadi suci, barulah Anda bisa pulang ke rumah.”

Lagu:
Bangunlah, wahai, mempelai-mempelai wanita! Bangunlah!

Om Shanti.
Tuhan berbicara. Sang Ayah telah menjelaskan bahwa tidak ada manusia biasa maupun manusia ilahi yang bisa disebut sebagai Tuhan, karena mereka semua berwujud jasmani. Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, tidak memiliki wujud halus maupun wujud fisik. Inilah sebabnya, ada ungkapan, “Salam hormat kepada Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, Shiva.” Hanya Beliaulah Sang Samudra Pengetahuan. Tidak ada manusia yang bisa memiliki pengetahuan ini. Pengetahuan yang mana? Pengetahuan tentang Sang Pencipta serta permulaan, pertengahan, dan akhir ciptaan. Tidak ada seorang pun yang memiliki pengetahuan tentang sang jiwa maupun Sang Jiwa Yang Maha Tinggi. Itulah sebabnya, Sang Ayah datang dan membangunkan Anda, “Wahai, mempelai-mempelai wanita! Wahai, para pemuja, bangunlah!” Semua laki-laki dan perempuan adalah pemuja; mereka mengingat Tuhan. Semua mempelai wanita mengingat Sang Mempelai Pria Yang Esa. Semua kekasih, yaitu jiwa-jiwa, mengingat Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, yaitu Sang Kekasih. Semua jiwa adalah Sita, sedangkan Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, Yang Esa, adalah Rama. Mengapa orang menyebutkan nama “Rama”? Sekarang, ini adalah kerajaan Rahwana. Sebagai perbandingannya, orang mengatakan bahwa kebalikannya adalah kerajaan Rama. Rama adalah Sang Ayah, yang disebut sebagai “Ishwara” (Tuhan) dan juga “Bhagawan” (Tuhan). Nama Beliau aslinya adalah Shiva. Sekarang, Sang Ayah berkata, “Bangunlah! Zaman baru akan segera tiba. Zaman lama menjelang berakhir.” Sesudah Perang Mahabharata ini berakhir, zaman emas akan terwujud dan itu akan menjadi kerajaan Lakshmi dan Narayana. Zaman besi yang sudah tua ini akan segera berakhir. Inilah sebabnya, Sang Ayah berkata, “Anak-anak, bangunlah dari tidur Kumbhakarna! Bukalah mata Anda sekarang! Dunia baru sedang tiba.” Dunia baru itu disebut sebagai surga, zaman emas. Jalan ini baru. Tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang jalan untuk pulang ke rumah maupun pergi ke surga. Surga berbeda dari hunian kedamaian, tempat kediaman jiwa-jiwa. Sang Ayah kini berkata, “Bangunlah! Anda sudah menjadi tidak suci di kerajaan Rahwana.” Pada saat ini, tidak ada satu jiwa pun yang suci. Mereka tidak bisa disebut sebagai jiwa-jiwa suci yang dermawan. Meskipun orang-orang memberikan donasi dan beramal, tidak ada satu jiwa pun yang bisa disebut sebagai jiwa suci. Di sini, di zaman besi, yang ada hanyalah jiwa-jiwa yang tidak suci. Sebaliknya, di zaman emas, hanya ada jiwa-jiwa yang suci. Inilah sebabnya, orang-orang berkata, “Wahai, Shiva Baba, datanglah dan ubahlah kami menjadi jiwa-jiwa yang suci.” Ini merupakan aspek kesucian. Sang Ayah kini datang untuk mendonasikan permata-permata pengetahuan yang tak termusnahkan kepada Anda, anak-anak. Beliau berkata, “Teruslah mendonasikan ini kepada orang lain, maka gerhana lima sifat buruk akan hilang.” Donasikanlah lima sifat buruk, maka gerhana kesengsaraan akan lenyap. Anda kemudian akan menjadi suci dan pergi ke daratan kebahagiaan. Sifat buruk nafsu birahi adalah yang utama di antara lima sifat buruk. Buanglah itu dan hiduplah suci. Orang-orang sendiri berkata, “Wahai, Sang Penyuci, sucikanlah kami!” Mereka yang menuruti sifat buruk nafsu birahi disebut tidak suci. Sandiwara tentang kebahagiaan dan kesengsaraan ini hanya berlaku di Bharata. Sang Ayah datang di Bharata dan memasuki badan orang yang biasa-biasa saja, kemudian memberi tahu kita tentang biografi orang ini (Brahma). Anda semua adalah anak-anak Prajapita Brahma. Beliau menunjukkan metode untuk menjadi suci kepada Anda semua. Anda, para Brahma Kumar dan Brahma Kumari, tidak boleh menuruti sifat buruk nafsu birahi. Anda hanya memiliki satu kelahiran ini sebagai anak-anak Brahma. Anda menjalani 20 kelahiran dalam marga ilahi dan 63 kelahiran dalam marga waisya dan shudra. Kelahiran terakhir ini adalah kelahiran dalam marga Brahma; dalam satu kelahiran inilah Anda menjadi suci. Sang Ayah berkata, “Jadilah suci dengan mengingat Baba dan bakarlah dosa-dosa Anda dengan kekuatan yoga. Jadilah suci dalam satu kelahiran ini. Tidak ada jiwa yang tidak suci di zaman emas. Dengan menjadi suci dalam kelahiran terakhir ini, Anda akan selalu suci sepanjang 21 kelahiran. Anda tadinya suci, tetapi sekarang sudah menjadi tidak suci. Anda memanggil-manggil karena Anda tidak suci. Siapa yang telah menjadikan Anda tidak suci? Petunjuk iblis dari Rahwana. Tidak ada seorang pun kecuali Saya sendiri yang mampu membebaskan Anda anak-anak dari kesengsaraan dan kerajaan Rahwana. Semua jiwa sudah terbakar hangus karena duduk di atas tungku sifat buruk nafsu birahi. Saya harus datang untuk mendudukkan Anda di atas tungku pengetahuan ini. Saya harus menuangkan air pengetahuan ini. Anda semua harus diberi keselamatan.” Mereka yang belajar dengan baik adalah jiwa-jiwa yang menerima keselamatan. Semua jiwa yang lain pergi ke hunian kedamaian. Di zaman emas, hanya ada manusia-manusia ilahi. Merekalah jiwa-jiwa yang telah menerima keselamatan. Semua jiwa yang lain hanya menerima kebebasan. Lima ribu tahun yang lalu, ada kerajaan ilahi. Durasinya bukan ratusan ribu tahun. Sang Ayah berkata, “Anak-anak yang termanis, ingatlah Saya, Sang Ayah.” Istilah “Manmanabhawa” sangat terkenal. Tuhan berkata, “Tidak ada manusia berbadan yang boleh disebut sebagai Tuhan.” Jiwa-jiwa meninggalkan badan lamanya dan mengenakan badan yang baru. Kadang, badan itu berwujud perempuan, kadang berwujud laki-laki. Tuhan tidak memasuki sandiwara kelahiran dan kematian ini. Ini sudah ditakdirkan sesuai dengan drama. Satu kelahiran tidak mungkin sama dengan kelahiran yang berikutnya. Kelahiran Anda ini akan terulang kembali. Setiap perbuatan dan ciri fisik Anda akan terwujud sama kembali. Drama ini sudah ditakdirkan secara abadi; ini tidak pernah berubah. Shri Krishna akan menerima badan yang sama persis seperti yang dikenakannya sebelumnya, di zaman emas. Jiwa itu kini berada di sini. Anda tahu bahwa Anda akan menjadi sedemikian rupa kembali. Ciri-ciri fisik Lakshmi dan Narayana yang dilukiskan dalam gambar itu tidak akurat, tetapi itu akan diciptakan seperti itu kembali. Murid baru tidak mungkin mampu memahami aspek-aspek ini. Hanya sesudah Anda menerangkan dengan sangat jelas kepada semua orang, barulah mereka bisa memahami siklus 84 kelahiran dan juga mengerti bahwa nama, wujud, ciri fisik, dan sebagainya pasti berbeda dalam setiap kelahiran. Ciri-ciri fisik ini adalah ciri-ciri fisik orang ini (Brahma) dalam kelahirannya yang terakhir, yaitu kelahiran ke-84. Inilah sebabnya, Narayana digambarkan dengan ciri-ciri fisik yang sama. Jika tidak, orang tidak akan mampu mengerti. Anda anak-anak paham bahwa Mama dan Baba adalah jiwa-jiwa yang menjadi Lakshmi dan Narayana. Lima unsur alam di sini tidak suci. Semua badan ini tidak suci. Badan-badan di zaman emas itu suci. Shri Krishna dikenal sebagai yang paling rupawan; dia memiliki kecantikan alami. Orang-orang di luar negeri mungkin berkulit putih, tetapi mereka tidak bisa disebut sebagai manusia ilahi, karena mereka tidak memiliki kebajikan ilahi. Sang Ayah duduk di sini dan menerangkan dengan begitu jelas. Anda mengumpulkan pendapatan yang sedemikian luhur dengan mempelajari studi yang terluhur ini. Di sana, terdapat berlian, permata, dan kekayaan yang tak terhitung jumlahnya. Istana-istana di sana bertatahkan berlian dan permata. Namun, semua itu sudah lenyap. Anda menjadi begitu kaya raya. Anda mengumpulkan pendapatan yang tak terbatas untuk 21 kelahiran, tetapi ini memang memerlukan upaya besar. Jadilah berkesadaran jiwa. Saya adalah jiwa. Saya sekarang harus meninggalkan badan tua ini dan pulang ke rumah. Sang Ayah sekarang telah datang untuk menjemput Anda pulang bersama-Nya. Saya, sang jiwa, kini telah menyelesaikan 84 kelahiran dan saya harus mengingat Sang Ayah serta menjadi suci kembali. Jika tidak, akan ada hukuman, karena sekarang adalah masa pelunasan sebelum Anda pulang ke rumah. Semua jiwa harus melunasi rekening karma mereka. Di jalan pemujaan, orang-orang mempersembahkan nyawa mereka di Kashi, tetapi tidak ada seorang pun dari mereka yang menerima kebebasan dengan melakukan itu. Itu adalah jalan pemujaan, sedangkan ini adalah jalan pengetahuan. Di sini, tidak ada persoalan bunuh diri. Itu adalah bunuh diri. Meskipun demikian, karena mereka begitu menginginkan kebebasan, rekening dosa mereka terhapus; tetapi rekening itu selanjutnya dimulai kembali. Dewasa ini, orang-orang tidak lagi memiliki keberanian untuk mempersembahkan nyawa mereka di Kashi. Akan tetapi, tidak ada seorang pun yang bisa menerima kebebasan maupun kebebasan dalam hidup dengan melakukan itu. Tidak ada yang bisa memberikan kebebasan maupun kebebasan dalam hidup kecuali Sang Ayah. Jiwa-jiwa terus turun dari atas sana, jadi bagaimana caranya mereka bisa pulang ke rumah? Sang Ayah adalah Yang Esa, yang datang untuk memberikan keselamatan kepada semua jiwa serta membawa mereka pulang ke rumah. Hanya terdapat sangat sedikit manusia di zaman emas. Jiwa-jiwa tidak pernah hancur. Jiwa-jiwa tak termusnahkan; badanlah yang bisa musnah. Manusia di zaman emas sangat panjang umur; di sana tidak ada kesengsaraan. Jiwa-jiwa meninggalkan badan lamanya untuk mengenakan badan yang baru. Ada contoh tentang ular. Meninggalkan badan tidak disebut “mati”. Tidak terkandung kesengsaraan dalam meninggalkan badan. Setiap orang paham bahwa waktunya sudah tiba bagi dirinya untuk meninggalkan badan lama itu dan mengenakan badan yang baru. Di sini, Anda anak-anak menanamkan kebiasaan untuk tidak terikat terhadap badan Anda. Saya adalah jiwa. Saya sekarang harus pulang ke rumah, kemudian saya akan pergi ke dunia baru. Saya akan mengenakan kulit yang baru. Latihlah ini! Anda, jiwa-jiwa, mengerti bahwa Anda mengenakan 84 badan. Akan tetapi, orang-orang berbicara tentang 8,4 juta spesies. Mereka berkata bahwa Sang Ayah berada dalam kerikil dan bebatuan, dalam hal-hal yang tak terhitung jumlahnya. Itu disebut penghinaan terhadap agama (dharma). Intelek manusia sudah berubah dari bersih menjadi bobrok. Sang Ayah sekarang sedang membersihkan intelek Anda. Intelek Anda dibersihkan melalui ingatan Anda akan Baba. Sang Ayah berkata, “Zaman baru sekarang akan segera tiba. Tandanya adalah Perang Mahabharata.” Inilah peperangan yang sama itu, yang menggunakan peluru-peluru kendali; melaluinya, semua agama yang banyak jumlahnya itu berakhir dan satu agama didirikan. Jadi, Tuhan pasti juga berada di sana. Bagaimana mungkin Shri Krishna bisa datang kemari? Siapakah Sang Samudra Pengetahuan? Shri Krishna, atau Yang Esa, yang tak berwujud jasmani? Shri Krishna bahkan tidak mungkin memiliki pengetahuan ini. Pengetahuan ini menghilang. Patung-patung Anda juga dibuat di jalan pemujaan. Anda berubah dari layak dipuja menjadi pemuja. Derajat surgawi Anda menurun dan usia Anda juga semakin singkat, karena Anda menjadi bhogi (jiwa-jiwa yang menuruti kesenangan indrawi). Di sana, semua jiwa yogi. Namun, bukan berarti bahwa mereka beryoga untuk mengingat pribadi tertentu. Bagaimanapun juga, mereka di sana suci. Shri Krishna juga disebut sebagai Yogeshwara. Pada saat ini, jiwa Shri Krishna sedang beryoga dengan Sang Ayah. Jiwa Shri Krishna adalah Yogeshwara pada saat ini. Dia tidak bisa disebut Yogeshwara di zaman emas. Di sana, dia disebut pangeran. Pada saat terakhir, tahapan Anda harus menjadi sedemikian rupa sehingga Anda hanya mengingat Sang Ayah Yang Esa dan tidak mengingat badan siapa pun. Semua keterikatan Anda terhadap badan dan dunia lama harus berakhir. Kaum saniyasi tinggal di dunia lama ini, tetapi mereka mengakhiri keterikatan mereka terhadap rumah tangga. Mereka yakin bahwa unsur brahm adalah Tuhan dan mereka beryoga dengan unsur itu. Mereka menyebut diri mereka sebagai “brahm gyani” dan “tattwa gyani” (pengetahuan tentang brahm dan unsur cahaya). Mereka yakin bahwa mereka akan melebur ke dalam unsur brahm. Sang Ayah berkata, “Semua itu keliru. Hanya Sayalah yang benar. Sayalah Yang Esa, yang disebut sebagai Yang Maha Benar.” Sang Ayah berkata bahwa perziarahan ingatan Anda harus menjadi begitu kokoh. Pengetahuan ini sangat mudah, tetapi untuk menjadi berkesadaran jiwa, memang perlu upaya. Sang Ayah berkata, “Jangan mengingat badan siapa pun. Ingatan itu berasal dari sifat buruk; itu merupakan pemujaan terhadap sifat buruk. Saya tanpa badan. Anda harus mengingat Saya.” Bahkan selagi melihat mereka dengan mata fisik Anda, teruslah mengingat Sang Ayah dengan intelek Anda. Ikutilah petunjuk Sang Ayah dan bebaskan diri Anda dari hukuman Dharamraj. Jika Anda menjadi suci, tidak akan ada hukuman. Destinasi ini sangat tinggi. Menciptakan rakyat itu sangat mudah, tetapi dalam hal itu pun, Anda juga sudah menerima penjelasan tentang siapa yang akan menjadi rakyat kaya dan siapa yang akan menjadi rakyat miskin. Pada saat terakhir, intelek Anda harus terus beryoga dengan Sang Ayah dan rumah. Ketika para aktor selesai melakonkan peran mereka dalam suatu sandiwara, intelek mereka tertuju ke rumah mereka. Ini merupakan aspek yang tak terbatas. Di luar sana, para aktor itu memperoleh pendapatan yang terbatas. Namun, di sini, pendapatan Anda tak terbatas. Aktor-aktor yang bagus berpenghasilan sangat tinggi. Oleh sebab itu, Sang Ayah berkata, “Selagi tinggal di rumah bersama keluarga Anda, biarlah intelek Anda terhubung ke atas sana dalam yoga.” Manusia saling mengasihi. Namun, di sini, Anda semua adalah kekasih-kekasih dari Sang Kekasih Yang Esa. Semua jiwa mengingat Beliau. Sang Ayah adalah Sang Musafir yang luar biasa. Beliau datang pada saat ini untuk membebaskan semua jiwa dari kesengsaraan dan memberikan keselamatan kepada mereka. Beliau disebut sebagai Sang Kekasih yang sejati. Orang-orang saling jatuh cinta terhadap badan satu sama lain. Itu bukan persoalan sifat buruk nafsu birahi, melainkan disebut sebagai yoga kesadaran badan. Itu merupakan ingatan terhadap sifat-sifat buruk. Mengingat manusia berarti mengingat lima sifat buruk yang berupa unsur-unsur alam. Sang Ayah berkata, “Lupakanlah lima unsur alam dan ingatlah Saya!” Ini memang perlu upaya. Anda juga memerlukan kebajikan-kebajikan ilahi. Membalas dendam terhadap orang lain juga merupakan karakter iblis. Di zaman emas, hanya ada satu agama. Tidak ada yang balas dendam terhadap siapa pun. Itu adalah agama ilahi yang tak terbagi-bagi. Tidak ada seorang pun yang sanggup mendirikannya kecuali Shiva Baba. Manusia ilahi yang tinggal di alam halus disebut malaikat. Anda sekarang adalah anak-anak Brahma, kemudian Anda akan menjadi malaikat. Anda akan pulang ke rumah dan selanjutnya turun ke bumi, ke dunia baru, dan menjadi manusia berkebajikan ilahi. Artinya, Anda akan menjadi manusia-manusia ilahi. Anda sekarang sedang berubah dari shudra menjadi anak-anak Brahma. Jika Anda tidak menjadi anak-anak Prajapita Brahma, bagaimana Anda bisa mengklaim warisan? Mama dan Prajapita Brahma di kemudian hari menjadi Lakshmi dan Narayana. Umat Jain memberi tahu Anda bahwa agama merekalah yang paling tua, tetapi sebenarnya, yang disebut Mahawira adalah Adi Dewa. Itulah Brahma. Namun, ada seorang biarawan Jain yang datang dan memberikan nama “Mahawira”. Anda semua kini adalah mahawira (kesatria pemberani); Anda sedang menaklukkan Maya. Anda semua menjadi pemberani. Andalah mahawira-mahawira yang sejati. Anda juga disebut sebagai Shiva Shakti; Anda menunggang singa. Maharathi menunggang gajah. Kendati demikian, Sang Ayah tetap berkata, “Destinasi ini begitu tinggi.” Anda harus mengingat Sang Ayah Yang Esa agar dosa-dosa Anda bisa terhapus. Tidak ada cara lain. Anda memerintah dunia dengan kekuatan yoga. Jiwa ini (Brahma) berkata, “Saya kini harus pulang ke rumah.” Dunia ini sudah tua. Penanggalan ini tak terbatas. Selagi tinggal di rumah bersama keluarga Anda, hiduplah suci. Kemudian, dengan memahami siklus ini, Anda akan menjadi penguasa dunia. Achcha.

Kepada Anda, anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.

Intisari untuk dharna:
1. Agar bisa terhindar dari dihukum oleh Dharamraj, jangan mengingat badan siapa pun. Selagi melihat segala sesuatu dengan mata fisik Anda, ingatlah Sang Ayah Yang Esa saja. Berlatihlah melampaui badan. Jadilah suci.

2. Tunjukkanlah jalan menuju kebebasan dan kebebasan dalam hidup kepada semua orang. Sekarang, karena sandiwara ini sudah menjelang berakhir, Anda harus pulang ke rumah. Dengan memiliki kesadaran ini, Anda bisa menabung pendapatan yang tak terbatas.

Berkah:
Semoga Anda menjadi begitu beruntung dengan menciptakan keberuntungan Anda sepanjang keseluruhan siklus dengan membuat kesepakatan dalam satu detik.

Anda telah menerima berkah pada zaman peralihan ini untuk menciptakan keberuntungan sebesar yang Anda inginkan dan sebagaimana Anda menginginkannya, karena Sang Ayah, Sang Pemberkah Keberuntungan, telah memberikan kunci penciptaan keberuntungan ke tangan Anda. Bahkan anak yang terakhir pun mampu melaju cepat dan tiba pertama. Untuk ini, dalam perluasan pelayanan, berlatihlah meringkas tahapan Anda ke dalam intisarinya dalam sedetik – itu saja. Begitu Anda menerima petunjuk untuk menjadi master benih dalam sedetik, Anda semestinya tidak memerlukan waktu lama untuk itu. Dengan melakukan kesepakatan dalam sedetik ini, Anda bisa menciptakan keberuntungan Anda untuk sepanjang siklus.

Slogan:
Jadikanlah atmosfer penuh kekuatan dengan pelayanan ganda Anda, maka unsur-unsur alam akan menjadi pelayan-pelayan Anda.

Milikilah kegemaran bersendirian dalam keheningan dan resapkanlah persatuan dan konsentrasi.

Berbagai cabang dari banyak pohon sekarang telah bergabung menjadi satu pohon cendana. Orang-orang mengatakan, “Dua hingga empat perempuan tidak mungkin bisa tinggal rukun bersama,” sedangkan Anda, kaum perempuan, sekarang telah menjadi instrumen untuk mewujudkan persatuan di dunia. Anda adalah kaum perempuan yang menjadi instrumen untuk mewujudkan persatuan dalam keberagaman. Meskipun berasal dari berbagai negara yang berbeda-beda, dengan bermacam-macam bahasa dan budaya yang saling berlainan, Anda telah mewujudkan kesatuan di tengah keberagaman.