13.11.24 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, pertama-tama, teguhkanlah pelajaran tentang Alpha bagi semua orang.
Anda semua, jiwa-jiwa, bersaudara
Pertanyaan:
Dalam satu
aspek manakah petunjuk luhur Tuhan sepenuhnya bertolak belakang dengan petunjuk
manusia?
Jawaban:
Petunjuk
manusia mengatakan bahwa Anda bisa mencapai kebebasan abadi (moksha) sedangkan
shrimat mengatakan bahwa drama ini abadi dan tak termusnahkan, dan tidak ada
seorang pun yang bisa mencapai kebebasan abadi. Meskipun seseorang bisa saja
berkata bahwa dia tidak suka melakonkan peran di sini, tidak ada yang bisa
mengganggu gugat hal ini. Anda harus turun kemari untuk melakonkan peran Anda.
Hanya shrimat yang mampu menjadikan Anda luhur. Ada bermacam-macam petunjuk
manusia yang berbeda-beda.
Om Shanti.
Anda
anak-anak tahu bahwa Anda sekarang sedang duduk di sini, di hadapan Baba. Sang
Ayah juga tahu bahwa anak-anak-Nya sedang duduk di hadapan Beliau. Anda
anak-anak juga tahu bahwa Sang Ayah sedang memberikan ajaran kepada Anda, yang
selanjutnya harus Anda berikan kepada orang lain. Pertama-tama, Anda harus
menyampaikan pengenalan Sang Ayah, karena semua orang telah melupakan Sang Ayah
dan ajaran Beliau. Studi yang Sang Ayah ajarkan kepada Anda sekarang akan
disampaikan-Nya kembali 5000 tahun mendatang. Tidak ada orang lain yang memiliki
pengetahuan ini. Pengenalan Sang Ayah adalah yang utama. Kemudian, Anda harus
menjelaskan kepada semua orang bahwa kita semua bersaudara. Semua jiwa di
seluruh dunia adalah sesama saudara. Mereka semua harus melakonkan peran yang
telah diberikan kepada mereka, melalui badan-badan mereka. Sang Ayah sekarang
telah datang untuk membawa Anda ke dunia baru, yang juga disebut sebagai surga.
Kendati demikian, kita semua, sesama saudara, sudah tidak suci; tidak ada
seorang pun yang suci. Pasti hanya Sang Ayah Yang Esalah yang mampu menyucikan
semua jiwa yang tidak suci. Ini disebut dunia Rahwana yang tidak suci dan penuh
sifat buruk. Rahwana berarti lima sifat buruk: lima sifat buruk di dalam diri
perempuan dan lima sifat buruk dalam diri laki-laki. Sang Ayah menerangkan
kepada Anda dengan begitu sederhana. Oleh sebab itu, Anda juga bisa menjelaskan
dengan cara yang sama. Terlebih dahulu, jelaskanlah bahwa Yang Esa adalah Sang
Ayah dari semua jiwa dan bahwa semua jiwa bersaudara. Tanyalah mereka, “Benar
demikian?” Kemudian, mintalah mereka menuliskan ini: “Kita semua bersaudara dan
kita memiliki Ayah yang sama. Beliaulah Sang Jiwa Yang Maha Tinggi dari semua
jiwa. Beliau disebut Sang Ayah.” Tanamkanlah ini dalam intelek mereka dengan
sangat teguh, maka semua sampah konsep bahwa Tuhan berada di mana-mana akan
terhapus. Anda harus terlebih dahulu mengajarkan Alpha kepada mereka. Pertama-tama,
beri tahulah mereka, “Tulislah ini dengan jelas: ‘Sebelum ini, saya selalu
beranggapan bahwa Tuhan berada di mana-mana. Sekarang, saya paham bahwa Beliau
bukan berada di mana-mana.’ Kita semua bersaudara.” Semua jiwa mengatakan:
“Tuhan, Sang Ayah, Parampita Paramatma (Sang Ayah Yang Maha Tinggi, Sang Jiwa
Yang Maha Tinggi), Allah.” Jadi, pertama-tama, tanamkanlah keyakinan dalam diri
mereka bahwa kita semua adalah jiwa, bukan Sang Jiwa Yang Maha Tinggi, dan bahwa
Sang Jiwa Yang Maha Tinggi tidak berada di dalam diri kita. Ada jiwa yang
tinggal di dalam setiap badan. Jiwa-jiwa melakonkan peran mereka dengan
menggunakan dukungan badan. Teguhkanlah ini bagi semua orang. Achcha. Kemudian,
Sang Ayah datang dan memberikan pengetahuan tentang permulaan, pertengahan, dan
akhir siklus dunia ini. Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda
sebagai Sang Pengajar. Siklus ini bukan berdurasi ratusan ribu tahun. Siklus ini
sudah ditakdirkan secara abadi. Anda harus mengetahui cara siklus ini terbagi
sama rata. Zaman emas dan perak sudah berlalu. Catatlah ini! Itu disebut surga
dan semi-surga. Di sana, ada kerajaan ilahi. Di zaman emas, mereka 16 derajat
surgawi sempurna, sedangkan di zaman perak, mereka 14 derajat. Pengaruh zaman
emas begitu besar; namanya adalah surga. Dunia baru disebut sebagai zaman emas,
dan zaman itulah yang dipuji. Di dunia baru, hanya ada satu agama ilahi yang
asli dan abadi. Anda juga memiliki gambar-gambar yang bisa Anda gunakan untuk
membantu orang lain memiliki keyakinan. Siklus dunia ini terus berputar. Durasi
siklus ini berlangsung selama 5000 tahun. Intelek Anda sekarang paham tentang
dinasti surya dan dinasti chandra. Daratan Vishnu berubah dan menjadi daratan
Rama dan Sita. Mereka juga memiliki dinasti sendiri. Sesudah kedua zaman itu
berlalu, datanglah zaman perunggu, kerajaan Rahwana. Ketika manusia-manusia
ilahi terjatuh ke jalan dosa, lahirlah tradisi mengikuti sifat-sifat buruk. Pada
zaman emas dan perak, semua orang selalu tanpa sifat buruk. Hanya ada satu agama
ilahi yang asli dan abadi. Tunjukkanlah gambar-gambar kepada mereka selagi Anda
menjelaskan, dan juga terangkanlah secara lisan: “Sang Ayah menjadi Pengajar
kita dan mengajar kita dengan cara ini. Sang Ayah datang secara pribadi dan
menyampaikan pengenalan Beliau kepada kita. Beliau sendiri berkata, ‘Saya datang
untuk menyucikan jiwa-jiwa yang tidak suci. Oleh karenanya, Saya pasti
memerlukan badan. Jika tidak demikian, bagaimana Saya bisa berbicara? Sayalah
Yang Maha Hidup, Yang Maha Benar, dan Yang Abadi.’” Jiwa-jiwalah yang menjalani
tahapan sato, rajo, dan tamo. Jiwa-jiwalah yang menjadi tidak suci, dan
jiwa-jiwa jugalah yang menjadi suci. Seluruh sanskara terkandung di dalam jiwa.
Jiwa membawa serta sanskara perbuatan baik dan perbuatan berdosa mereka di masa
lalu. Tidak ada dosa yang dilakukan di zaman emas. Mereka melakukan perbuatan
dan melakonkan peran mereka, tetapi perbuatan (karma) mereka netral. Perkataan
ini juga tertulis di dalam Gita. Anda sekarang mampu memahaminya secara nyata.
Anda tahu bahwa Baba telah datang untuk mentransformasi dunia lama ini dan
menjadikannya baru, dan di sana, semua perbuatan akan netral. Itu disebut zaman
emas. Di sini, perbuatan (karma) sudah menjadi berdosa. Oleh sebab itu, ini
disebut zaman besi. Anda sekarang sedang berada di zaman peralihan. Baba
memberitahukan kedua sisi ini kepada Anda, agar Anda bisa paham dengan sangat
jelas tentang setiap aspek yang Sang Ayah ajarkan kepada Anda, sebagai Sang
Pengajar. Achcha. Sekarang, masih ada peran Beliau sebagai Sang Guru.
Orang-orang memanggil-manggil Beliau, “Datanglah dan sucikanlah kami, jiwa-jiwa
yang tidak suci ini!” Ketika jiwa-jiwa menjadi suci, badan mereka pun menjadi
suci. Sebagaimana kadar emasnya, demikian juga perhiasan yang terbuat darinya.
Jika Anda tidak mencampurkan logam ke dalam emas berkadar 24 karat, perhiasan
yang dibuat dari emas itu pasti juga satopradhan. Namun jika logam dicampurkan
ke dalamnya, emas tersebut juga menjadi tamopradhan. Bharata pada awalnya adalah
“Burung Gereja Emas” (Kerajaan Emas). Itulah emas 24 karat. Dahulu, Bharata
adalah dunia baru yang satopradhan, tetapi sekarang sudah menjadi tamopradhan.
Pada awalnya, Bharata adalah emas murni. Dunia baru itu suci (murni) sedangkan
dunia lama ini tidak suci (tidak murni) dan campuran ketidaksucian terus
dicampurkan ke dalamnya. Hanya Sang Ayahlah yang menjelaskan ini. Tidak ada
manusia maupun guru mana pun yang mengetahui tentang hal ini. Mereka
memanggil-manggil, “Datanglah dan sucikanlah kami!” Kewajiban Sang Satguru
adalah menarik manusia menjauh dari rumah tangga mereka dan mengantarkan mereka
ke dalam tahapan pensiun. Jadi, sesuai dengan rencana drama, hanya Sang Ayah
yang datang untuk memberikan seluruh pengetahuan ini kepada Anda. Beliaulah Sang
Benih pohon dunia manusia. Beliaulah Yang Esa, yang menjelaskan pengetahuan
tentang keseluruhan pohon. Nama Shiva Baba selalu “Shiva”. Semua jiwa telah
turun kemari untuk melakonkan peran-peran mereka, jadi mereka pun menggunakan
nama yang berbeda-beda. Meskipun orang-orang memanggil-manggil kepada Sang Ayah,
mereka tidak mengenal Beliau. Bagaimana Beliau memasuki Kendaraan Yang Beruntung
untuk membantu Anda memasuki dunia yang suci? Sang Ayah menjelaskan, “Saya
memasuki badan dari jiwa yang berada pada akhir dari banyak kelahirannya. Dia
sudah menjalani 84 kelahiran penuh. Saya harus memasuki Kendaraan Yang Beruntung
ini untuk menjadikan dia sebagai raja diraja.” Shri Krishna adalah jiwa yang
pertama. Dialah master dunia baru, kemudian dia menurun seiring menjalani
dinasti surya, dinasti chandra, dan selanjutnya dinasti waisya dan dinasti
shudra. Dia kemudian menjadi bagian dari dinasti Brahma. Dari bersifat zaman
emas, dia menjadi bersifat zaman perak, dan seterusnya. Anda sekarang sedang
berubah dari bersifat zaman besi menjadi bersifat zaman emas. Sang Ayah berkata,
“Ingatlah Saya saja, Sayalah Ayah Anda. Jiwa yang badannya Saya masuki sama
sekali tidak memiliki pengetahuan ini. Saya memasuki badan dari jiwa ini; itulah
sebabnya, dia disebut sebagai Kendaraan Yang Beruntung.” Sang Ayah sendiri
berkata, “Saya datang di waktu kelahiran terakhir dari banyak kelahiran jiwa ini.”
Perkataan dalam Gita itu akurat; Gita disebut sebagai permata dari semua kitab
suci. Sang Ayah datang pada zaman peralihan ini dan mendirikan marga Brahma
serta marga ilahi. Semua orang mengetahui tentang marga-marga yang lain, tetapi
tidak ada yang mengetahui tentang kedua marga ini. Sang Ayah datang pada
kelahiran terakhir dari banyak kelahiran jiwa ini, yaitu pada zaman peralihan.
Sang Ayah berkata, “Sayalah Sang Benih.” Shri Krishna adalah penghuni zaman emas.
Dia tidak bisa ditemukan di tempat lain. Ketika dia mengalami kelahiran kembali,
nama, wujud, daratan, dan masa hidupnya semuanya berubah. Pada awalnya, dia
adalah bayi yang begitu rupawan. Kemudian, sesudah dia menjadi tua, dia pun
meninggalkan badan lamanya dan mengenakan badan muda yang baru. Inilah sandiwara
yang sudah ditakdirkan, yang telah digariskan di dalam drama. Jiwa itu tidak
lagi disebut “Shri Krishna” dalam kelahirannya yang berikutnya. Badan berikutnya
diberi nama lain, karena ciri-ciri fisik, tanggal lahir, masa hidupnya, dan
lain-lain, semuanya pasti sudah berubah. Ada ungkapan bahwa sejarah dan geografi
dunia berulang sama persis. Drama ini terus terulang kembali. Anda harus
menjalani tahapan sato, rajo, dan tamo. Nama dunia dan nama zaman pun berubah;
sekarang adalah zaman peralihan. Sang Ayah datang pada zaman peralihan ini. Anda
harus meneguhkan ini dalam diri Anda. Sang Ayah adalah Ayah, Pengajar, dan Guru
Anda, yang menunjukkan kepada Anda jalan yang sangat baik untuk menjadi
satopradhan. Dalam Gita, tertulis: “Buanglah kesadaran badan Anda dan semua
agama badan; sadarilah diri Anda sebagai jiwa.” Anda benar-benar harus pulang ke
rumah. Orang-orang di jalan pemujaan berupaya sedemikian keras untuk pergi
kepada Tuhan. Itu adalah hunian kebebasan. Anda terbebas dari melakukan
perbuatan, kemudian Anda pergi dan tinggal di alam jiwa. Ketika seorang aktor
pulang ke rumah, dia terbebas dari keharusan melakonkan perannya. Semua orang
ingin menerima kebebasan, tetapi tidak ada yang bisa mengklaim kebebasan abadi (moksha).
Drama ini abadi dan tak termusnahkan. Ada beberapa orang yang mengatakan bahwa
mereka tidak suka melakonkan peran mereka. Akan tetapi, tidak ada yang bisa
mengganggu gugat hal itu. Drama ini sudah ditakdirkan secara abadi. Tidak ada
satu jiwa pun yang bisa menerima moksha. Namun, manusia memiliki bermacam-macam
konsep yang berbeda-beda. Ini adalah petunjuk luhur yang membantu Anda menjadi
luhur. Anda tidak mungkin menyebut manusia biasa sebagai luhur. Manusia ilahilah
yang disebut luhur. Semua orang bersujud di hadapan mereka. Oleh sebab itu,
mereka pasti luhur; tetapi, tidak ada yang memahami hal ini. Anda paham bahwa
Anda harus menjalani 84 kelahiran. Shri Krishna adalah manusia ilahi, pangeran
surga. Bagaimana mungkin dia bisa datang kemari? Bukan Shri Krishna yang
menyampaikan Gita. Hanya saja, karena dia adalah manusia ilahi, semua orang pun
memujanya. Manusia ilahi itu suci, sedangkan manusia biasa tidak suci. Mereka
berkata, “Kami adalah jiwa-jiwa malang tanpa kebajikan; kami tidak memiliki
kebajikan luhur. Jadikanlah kami penuh kebajikan luhur!” Mereka pergi menghadap
patung Shiva dan berkata, “Berikanlah kebebasan kepada saya!” Karena Shiva tidak
pernah mengalami kebebasan dalam hidup maupun keterikatan apa pun, mereka
memanggil-manggil kepada Beliau, “Berikanlah kebebasan kepada kami!” Beliaulah
Yang Esa, yang memberikan kebebasan dalam hidup. Anda sekarang paham bahwa Anda
semua adalah anak-anak Mama dan Baba. Anda menerima berlimpah kekayaan dari
mereka. Orang-orang yang hidup tanpa pemahaman terus memohon ini/itu. Jiwa-jiwa
tanpa pemahaman pasti mengalami kesengsaraan. Mereka harus menanggung
kesengsaraan tanpa batas. Oleh sebab itu, Anda anak-anak harus menyimpan semua
hal ini dalam intelek Anda. Karena tidak mengenal Sang Ayah Yang Esa, yang tak
terbatas, mereka pun terus saling bertengkar sengit di antara satu sama lain;
mereka sudah menjadi yatim-piatu. Di luar sana, ada anak-anak yatim-piatu yang
terbatas, sedangkan di sini, ada anak-anak yatim-piatu yang tak terbatas. Sang
Ayah sedang mendirikan dunia baru. Sekarang, ini adalah dunia tidak suci yang
dihuni oleh jiwa-jiwa yang tidak suci. Zaman emas disebut sebagai dunia yang
suci, sedangkan zaman besi disebut sebagai dunia lama. Semua hal ini melekat
dalam intelek Anda. Dunia lama ini harus dihancurkan, kemudian Anda akan
ditransfer ke dunia baru itu. Anda sekarang sedang berdiri untuk sementara waktu
di zaman peralihan. Dunia lama ini sedang berubah menjadi dunia baru. Anda juga
tahu tentang dunia baru itu. Intelek Anda kini harus tertuju ke dunia baru.
Entah Anda sedang duduk maupun beraktivitas, intelek Anda harus ingat bahwa Anda
sedang mempelajari hal-hal yang Sang Ayah ajarkan kepada Anda. Anda, murid-murid,
harus mengingatnya. Kendati demikian, ingatan Anda tetap akan berurutan, sesuai
dengan upaya yang Anda lakukan. Sang Ayah juga memberi Anda cinta kasih dan
salam secara berurutan, sesuai dengan upaya Anda masing-masing. Sang Pengajar
pasti juga lebih mengasihi murid yang belajar dengan tekun. Perbedaannya begitu
besar! Sang Ayah terus menjelaskan segala sesuatu. Anda anak-anak harus
meresapkan semuanya. Intelek Anda tidak boleh tertuju ke arah lain kecuali
kepada Sang Ayah. Jika Anda tidak mengingat Beliau, bagaimana dosa-dosa Anda
bisa terhapus? Maya akan berulang kali mematahkan yoga intelek Anda. Maya begitu
banyak menipu Anda. Brahma Baba memberi Anda contoh: “Di jalan pemujaan, saya
dahulu begitu banyak memuja Lakshmi. Ketika saya melihat lukisan Lakshmi memijat
kaki Narayana, saya membebaskannya. Saat saya duduk mengingat Narayana, jika
intelek saya mengembara ke sana kemari, saya pasti menampar diri sendiri –
mengapa intelek ini tertuju ke arah lain? Pada akhirnya, saya menerima
penglihatan ilahi tentang penghancuran dan juga tentang pendirian dunia baru.
Keinginan saya akan penglihatan ilahi terkabulkan. Saya paham bahwa dunia baru
itu kini akan segera terwujud, bahwa saya akan menjadi sedemikian rupa, dan
bahwa dunia lama ini akan hancur. Saya memiliki keyakinan yang teguh. Saya juga
melihat kerajaan saya sendiri. Oleh sebab itu, saya bertanya kepada diri sendiri:
karena saya diberi kerajaan surga, untuk apa saya terus menekuni kesibukan di
dunia Rahwana ini? Ini disebut intelek Ketuhanan. Tuhan memasuki badan saya dan
membuat intelek saya berfungsi.” Kendi pengetahuan dipercayakan kepada kaum ibu.
Oleh karena itu, segala sesuatu diserahkan kepada ibu-ibu dan mereka diberi tahu:
“Tanganilah semua urusan dan ajarlah semua orang.” Dengan terus mengajar semua
orang, Anda pun mencapai hingga sejauh ini. Cukup dengan memberi tahu orang
lain, lihatlah sudah berapa banyak jumlah Anda sekarang! Ketika jiwa-jiwa
menjadi suci, mereka memerlukan badan yang suci. Meskipun mereka memang paham
tentang kesucian, Maya membuat mereka lupa. Anda memberi tahu mereka untuk
belajar selama tujuh hari berturut-turut, tetapi mereka menjawab, “Kami akan
datang besok.” Namun, hari berikutnya, Maya sudah sepenuhnya menghabisi mereka;
mereka tidak datang lagi. Meskipun Tuhanlah yang mengajar, mereka tidak mau
datang untuk belajar dengan Tuhan. Meskipun mereka mengatakan, “Ya, kami pasti
akan datang,” Maya membuat mereka hilang. Dia tidak mengizinkan mereka belajar
dengan rutin. Mereka yang telah berupaya di siklus sebelumnya pasti akan
melakukannya kembali. Tidak ada toko yang lain. Anda begitu banyak berupaya.
Anda membangun museum-museum yang sangat besar. Mereka yang mengerti di siklus
sebelumnya akan mengerti kembali. Penghancuran harus terjadi dan pendirian terus
berlangsung. Jiwa-jiwa akan belajar dan mengenakan badan-badan kelas satu.
Inilah tujuan dan sasaran Anda. Mengapa Anda tidak mau mengingatnya? Kita
sekarang sedang menuju ke dunia baru itu, sesuai dengan upaya yang kita lakukan.
Achcha.
Kepada anak-anak
yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang telah
ditemukan kembali, cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari Sang Ibu, Sang
Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Intelek
Anda harus terus-menerus ingat bahwa Anda sekarang sedang berada di zaman
peralihan untuk waktu yang singkat. Dunia lama ini akan dihancurkan, agar kita
kemudian bisa ditransfer ke dunia baru. Inilah sebabnya, Anda harus menjauhkan
yoga intelek Anda dari dunia lama ini.
2. Sampaikanlah
pengenalan Sang Ayah kepada semua jiwa dan jelaskanlah falsafah mendalam tentang
karma, karma berdosa, dan karma netral kepada mereka. Terlebih dahulu,
teguhkanlah pelajaran tentang Alpha dalam diri mereka.
Berkah:
Semoga Anda
menjadi senantiasa sehat dan terus-menerus berbahagia dengan mengalami buah
instan pencapaian luhur.
Pada zaman peralihan,
begitu Anda melakukan sesuatu, Anda langsung mengalami pencapaian luhur, yaitu
buah instannya. Buah yang terluhur adalah mengalami kedekatan. Pada saat ini, di
dunia fisik ini ada ungkapan: “Makan buah, pangkal sehat.” Buah-buahan dianggap
sebagai sarana untuk menjaga kesehatan, dan Anda anak-anak memakan buah nyata
ini setiap saat. Dengan cara inilah Anda selalu sehat sepanjang waktu. Jika
orang menanyakan kabar Anda, jawablah mereka, “Kami menjalani kehidupan
spiritual seperti malaikat dan bahagia.”
Slogan:
Jadilah penuh
dengan harta berkah dari semua orang, maka Anda tidak akan perlu bekerja keras
dalam berupaya.