23.04.25 Morning
Indonesian Murli Om Shanti BapDada Madhuban
Intisari:
Anak-anak
yang manis, sandiwara ini sekarang menjelang berakhir dan Anda harus pulang ke
rumah. Saat zaman besi berakhir, zaman emas terulang kembali. Jelaskanlah
rahasia ini kepada semua orang.
Pertanyaan:
Apa penyebab
utama yang mengakibatkan jiwa-jiwa menjadi lelah selagi melakonkan peran-peran
mereka?
Jawaban:
Mereka sudah
melakukan begitu banyak pemujaan. Mereka sudah membangun begitu banyak kuil.
Mereka sudah menghabiskan begitu banyak kekayaan. Akibat tersandung-sandung,
jiwa-jiwa sudah menurun dari satopradhan menjadi tamopradhan. Karena mereka
sudah menjadi tamopradhan, maka mereka tidak bahagia. Saat manusia menderita
akibat suatu penyebab atau yang lain, mereka pun lelah. Sang Ayah sekarang telah
datang untuk menghapus rasa lelah Anda sepenuhnya.
Om Shanti.
Sang Ayah
rohani duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda, anak-anak. Siapa nama Beliau?
Shiva. Karena Anda anak-anak duduk di sini, Anda semua harus mengingat ini
baik-baik. Peran semua jiwa di dalam drama ini sekarang menjelang berakhir.
Ketika suatu sandiwara sudah hampir berakhir, semua aktor tahu bahwa peran-peran
mereka akan segera selesai dan mereka selanjutnya harus pulang ke rumah. Sang
Ayah juga memberikan pemahaman kepada Anda, anak-anak. Tidak ada orang lain yang
memiliki pemahaman ini. Sang Ayah sekarang telah menjadikan Anda bijak.
Anak-anak, sandiwara ini sudah menjelang berakhir. Sekarang, siklus harus
dimulai kembali sejak awal. Zaman emas ada di dunia baru. Sekarang, di dunia
lama, ini adalah penghujung zaman besi. Hanya Anda, yang telah menemukan Sang
Ayah, yang mengetahui tentang hal-hal ini. Anda harus menjelaskan kepada mereka
yang baru datang bahwa sandiwara ini sekarang menjelang berakhir. Sesudah zaman
besi berakhir, zaman emas akan mulai terulang kembali. Semua jiwa di sini harus
pulang ke rumah. Sandiwara ini sekarang menjelang berakhir; jadi, orang-orang
yakin bahwa akan terjadi penghancuran total. Anda sekarang tahu bagaimana dunia
lama ini dihancurkan. Namun, daratan Bharata tak termusnahkan. Sang Ayah juga
datang kemari. Semua daratan yang lain akan dihancurkan. Pikiran ini tidak
mungkin dipahami oleh intelek orang lain. Sang Ayah menjelaskan kepada Anda,
anak-anak, “Sandiwara ini sekarang menjelang berakhir. Kemudian, ini harus
terulang kembali.” Sebelum ini, istilah “sandiwara” tidak dipahami oleh intelek
Anda. Kita dahulu sekadar mengatakannya di bibir saja bahwa ini adalah drama
dunia dan kita semua adalah aktor-aktor di dalamnya. Di masa lalu, ketika kita
berkata demikian, kita beranggapan bahwa diri kita adalah badan. Sang Ayah
sekarang berkata, “Sadarilah diri Anda sebagai jiwa dan ingatlah Baba.” Kita
sekarang harus pulang ke rumah. Itu adalah rumah yang manis. Kita, jiwa-jiwa,
tinggal di alam jiwa itu. Tidak ada manusia yang memiliki pengetahuan ini. Anda
sekarang berada pada peralihan. Anda tahu bahwa Anda sekarang harus pulang ke
rumah. Ketika dunia lama ini berakhir, pemujaan juga berakhir. Dalam kitab-kitab
suci, tidak disebutkan tentang siapa yang terlebih dahulu turun ke bumi maupun
bagaimana berbagai agama datang secara berurutan. Sang Ayah menjelaskan hal-hal
baru ini kepada Anda. Tidak ada orang lain yang sanggup menjelaskannya. Sang
Ayah hanya datang satu kali untuk menjelaskan. Sang Ayah, Sang Samudra
Pengetahuan, hanya datang satu kali, pada saat dunia baru harus didirikan dan
dunia lama ini dihancurkan. Di samping mengingat Sang Ayah, Anda juga harus
mengingat siklus ini dalam intelek Anda. Sandiwara ini sekarang sedang berakhir
dan kita harus pulang ke rumah. Kita sudah menjadi lelah seiring melakonkan
peran-peran kita. Kita menghabiskan begitu banyak uang. Selagi melakukan
pemujaan, kita sudah berubah dari satopradhan menjadi tamopradhan. Seluruh dunia
sudah menjadi tua. Bisakah Anda menyebut drama ini tua? Tidak. Drama tidak
pernah menjadi tua. Drama ini selalu baru, setiap hari. Drama terus berlanjut.
Akan tetapi, dunia ini menjadi tua dan aktor-aktor menjadi tamopradhan, tidak
bahagia, dan kelelahan. Anda tidak akan pernah lelah di zaman emas. Di sana,
tidak ada yang lelah maupun menderita tentang apa pun. Di sini, Anda harus
menyaksikan bermacam-macam penderitaan. Anda tahu bahwa dunia lama ini harus
dihancurkan. Jangan mengingat kerabat Anda dan lain-lain. Hanya ingatlah Sang
Ayah Yang Esa. Dengan melakukan ini, dosa-dosa Anda akan terhapus. Tidak ada
cara lain untuk menghapus dosa. Istilah “Manmanabhawa” disebutkan di dalam Gita,
tetapi tidak ada yang mengetahui maknanya. Sang Ayah berkata, “Ingatlah Saya dan
ingatlah warisan.” Anda dahulu adalah ahli-ahli waris dunia, artinya Anda adalah
master. Anda sekarang sedang menjadi ahli-ahli waris dunia kembali. Jadi, Anda
seharusnya begitu bahagia. Anda kini sedang berubah dari kerang menjadi berlian.
Anda telah datang kemari untuk mengklaim warisan Anda dari Sang Ayah. Anda tahu
bahwa ketika derajat Anda menurun, bunga-bunga di taman mulai layu. Anda
sekarang sedang menjadi taman bunga. Zaman emas adalah taman yang begitu indah.
Kemudian, berangsur-angsur, derajat mulai berkurang. Sesudah berkurang dua
derajat, bunga-bunga di taman mulai layu. Sekarang, dunia ini sudah menjadi
hutan duri. Anda sekarang mengetahuinya. Tidak ada orang lain di dunia yang
mengetahui apa pun. Pengetahuan yang sedang Anda terima sekarang ini merupakan
pengetahuan baru untuk dunia baru itu. Dunia baru sedang didirikan. Sang Ayahlah
yang melakukan ini. Sang Ayah adalah Sang Pencipta dunia. Orang-orang mengingat
Sang Ayah dan memanggil-manggil Beliau, “Datanglah dan ciptakanlah surga!
Ciptakanlah daratan kebahagiaan!” Maka, daratan kesengsaraan ini pasti harus
dihancurkan. Baba terus menjelaskan setiap hari. Resapkanlah hal-hal ini dan
jelaskanlah ini kepada orang lain. Pertama-tama, jelaskanlah hal yang utama,
yaitu: siapa sebenarnya Ayah kita dan dari siapa kita harus mengklaim warisan.
Orang-orang di jalan pemujaan mengingat Tuhan, Sang Ayah. Mereka berdoa,
“Hapuslah kesengsaraan kami dan berilah kami kebahagiaan.” Jadi, Anda anak-anak
juga harus menyimpan kesadaran ini dalam intelek Anda. Murid-murid di sekolah
mengingat pengetahuan dalam intelek mereka, bukan persoalan rumah-tangga. Dalam
kehidupan sebagai murid bahkan tidak ada urusan bisnis; yang diingat hanyalah
studi mereka. Di sini, selagi melakukan segala sesuatu dan tinggal di rumah
bersama keluarga, Anda diberi tahu oleh Sang Ayah untuk mempelajari ini. Beliau
tidak mengatakan bahwa Anda harus meninggalkan rumah tangga dan keluarga Anda
seperti kaum saniyasi. Ini adalah Raja Yoga, jalan keluarga. Anda juga bisa
memberi tahu para saniyasi bahwa yang mereka tekuni itu hatha yoga; mereka
meninggalkan rumah tangga mereka. Di sini, tidak demikian. Dunia ini begitu
kotor! Cobalah lihat apa yang terkandung di dalamnya dan seperti apa kehidupan
masyarakat miskin. Anda merasa tidak suka ketika melihatnya. Semua pengunjung
yang datang dari luar negeri ditunjukkan tempat-tempat yang sangat bagus. Namun,
mereka tidak ditunjukkan seperti apa orang-orang miskin harus hidup di
tempat-tempat yang kotor itu. Inilah neraka. Meskipun demikian, ada perbedaan
besar antara tempat tinggal orang kaya dan tempat tinggal orang miskin. Semua
itu tergantung rekening karma mereka. Di zaman emas, tidak mungkin ada kekotoran
semacam itu. Di sana juga ada perbedaan. Ada yang membangun istana dari emas,
ada yang dari perak, dan ada yang dari bata. Di sini, ada tanah yang begitu luas;
Eropa juga begitu besar. Di sana, hanya akan ada kita. Dengan mengingat sebanyak
ini saja dalam intelek Anda, tahapan Anda akan selalu begitu ceria. Anda,
murid-murid, hanya mengingat studi Sang Ayah ini dan warisan dalam intelek Anda.
Anda sudah menerima penjelasan bahwa hanya tersisa sangat sedikit waktu lagi.
Orang-orang itu berbicara tentang ratusan ribu tahun. Di sini, ini hanya
persoalan 5000 tahun. Anda anak-anak bisa mengerti bahwa kerajaan Anda sekarang
sedang didirikan dan bahwa seluruh dunia akan dihancurkan. Ini adalah studi.
Jika intelek Anda mengingat bahwa Anda adalah murid dan bahwa Tuhan sedang
mengajar Anda, Anda juga akan merasakan berlimpah kebahagiaan. Mengapa Anda
melupakan ini? Maya sangat kuat. Dia bahkan membuat Anda melupakan ini. Anda
semua, murid-murid, sedang belajar di sekolah ini. Anda semua tahu bahwa Tuhan
sedang mengajar Anda. Di sekolah-sekolah yang lain, Anda diajari bermacam-macam
pengetahuan yang berbeda-beda dan ada banyak pengajar, tetapi di sini, hanya ada
satu Sang Pengajar dan hanya ada satu studi ini. Akan tetapi, pasti diperlukan
asisten-asisten pengajar. Hanya ada satu sekolah. Semua yang lain adalah
cabang-cabangnya. Hanya Sang Ayah Yang Esalah yang mengajar kita. Sang Ayah
datang kemari dan memberikan kebahagiaan kepada semua orang. Anda tahu bahwa
Anda akan selalu bahagia sepanjang setengah siklus. Oleh sebab itu, Anda harus
bahagia karena Shiva Baba sedang mengajar kita dan bahwa Beliau sedang
menciptakan surga. Kita sedang belajar untuk menjadi master surga. Anda harus
memiliki kebahagiaan sedemikian besar di dalam diri Anda. Murid-murid di luar
sana harus menyiapkan makanan untuk disantap dan juga diminum serta mengerjakan
semua pekerjaan rumah tangga. Memang, ada murid-murid yang tinggal di asrama
siswa agar mereka bisa lebih berkonsentrasi pada studi mereka. Ada beberapa anak
perempuan yang tinggal di luar untuk melakukan pelayanan. Ada bermacam-macam
jenis orang yang datang ke sana. Di sini, Anda duduk dengan begitu aman, tidak
ada yang bisa mendobrak masuk. Anda tidak bergaul dengan orang lain di sini.
Anda tidak perlu berbicara dengan jiwa-jiwa yang tidak suci. Anda tidak perlu
melihat wajah siapa pun. Kendati demikian, anak-anak yang tinggal di luar mampu
maju lebih cepat. Sungguh luar biasa, anak-anak yang tinggal di luar mengajar
banyak orang dan menjadikan orang-orang itu sama seperti mereka dan membawa
mereka ke sini. Baba menanyakan kabar apa yang mereka bawa. Jenis pasien seperti
apa yang telah Anda bawa kemari? Ada pasien-pasien yang sedemikian parah
sehingga mereka harus dikarantina dalam bhatthi selama tujuh hari. Jangan
membawa shudra kemari. Madhuban ini bagaikan suatu desa bagi Anda, anak-anak
Brahma. Sang Ayah duduk di sini dan menjelaskan kepada Anda, anak-anak. Beliau
menjadikan Anda sebagai master dunia. Jika ada shudra yang Anda bawa kemari, itu
akan mengacaukan vibrasi. Aktivitas dan perilaku Anda anak-anak harus sangat
bangsawan. Seiring perkembangan Anda lebih lanjut, Anda akan menerima banyak
penglihatan ilahi tentang apa yang akan terjadi di sana; bahkan
binatang-binatang di sana pun akan sangat bagus. Segala-galanya akan sangat
bagus. Tidak ada hal-hal dari zaman emas yang ada di sini dan tidak ada hal-hal
dari sini yang bisa ada di sana. Intelek Anda paham bahwa Anda sedang menjalani
ujian untuk pergi ke surga. Sejauh mana Anda belajar, sesuai dengan itu Anda
harus menjadi pengajar dan menunjukkan jalan kepada orang lain. Anda semua
adalah pengajar. Anda harus mengajar semua orang. Pertama-tama, Anda harus
menyampaikan pengenalan Sang Ayah kepada mereka dan memberi tahu mereka tentang
warisan yang Anda terima dari Beliau. Sang Ayahlah yang menyampaikan Gita. Ada
Prajapita Brahma, jadi pasti juga ada anak-anak Brahma di sini. Brahma juga
terus belajar dengan Shiva Baba. Anda sekarang sedang belajar untuk pergi ke
daratan Vishnu. Itulah rumah alokik Anda. Ada rumah lokik, parlokik, dan
selanjutnya alokik. Hal-hal ini baru. Orang-orang di jalan pemujaan tidak pernah
mengingat Brahma. Bahkan tidak ada seorang pun yang pernah menyebutkan, “Brahma
Baba.” Mereka mengingat Shiva Baba dan berdoa, “Bebaskanlah kami dari
kesengsaraan!” Beliau adalah Sang Ayah parlokik, sedangkan Brahma ini adalah
ayah alokik. Anda melihat Brahma di alam halus dan juga di sini. Ayah lokik
hanya ditemukan di dunia ini, sedangkan Sang Ayah parlokik hanya ditemukan di
alam melampaui dunia ini. Namun, Brahma ini adalah ayah alokik yang luar biasa.
Orang-orang menjadi bingung dalam berusaha memahami tentang ayah alokik ini.
Shiva Baba disebut sebagai Yang Tak Berwujud Jasmani. Anda berkata bahwa Beliau
adalah titik cahaya. Orang-orang mengatakan bahwa Beliau adalah cahaya abadi
atau unsur brahm. Mereka memiliki bermacam-macam konsep, sedangkan Anda hanya
memiliki satu petunjuk. Sang Ayah mulai menyampaikan petunjuk melalui orang ini
(Brahma). Kemudian, terjadi perluasan besar-besaran. Jadi, intelek Anda
anak-anak pasti mengerti bahwa Shiva Babalah yang sedang mengajar Anda. Beliau
mengubah Anda dari tidak suci menjadi suci. Di kerajaan Rahwana, Anda
benar-benar harus menjadi tidak suci dan tamopradhan. Ini memang disebut sebagai
dunia yang tidak suci. Karena semua jiwa tidak bahagia, mereka pun mengingat
Sang Ayah dan berkata, “Baba, hapuslah kesengsaraan kami dan berilah kami
kebahagiaan!” Semua anak hanya memiliki satu Ayah. Beliau pasti semata-mata
memberikan kebahagiaan kepada semua jiwa. Di dunia baru itu, hanya terdapat
kebahagiaan bagi Anda. Semua jiwa yang lain tinggal di hunian kedamaian. Biarlah
intelek Anda terus mengingat bahwa Anda sekarang akan pergi ke hunian kedamaian.
Seiring dengan semakin mendekatnya waktu, Anda akan bisa memahami seperti apa
dunia masa kini dan akan seperti apa dunia esok hari; Anda akan melihat semuanya.
Anda akan melihat kerajaan surga semakin dekat. Itulah sebabnya, hal utama yang
dijelaskan kepada Anda anak-anak adalah: “Biarlah intelek Anda ingat bahwa Anda
sedang duduk di sekolah.” Shiva Baba sudah datang dan sedang mengajar kita
selagi mengendarai kendaraan ini. Orang ini (Brahma) adalah Kendaraan Yang
Beruntung. Sang Ayah pasti juga hanya datang satu kali. Tidak ada yang memahami
makna nama “Kendaraan Yang Beruntung”. Saat Anda anak-anak duduk di sini secara
pribadi di hadapan Sang Ayah, intelek Anda harus ingat bahwa Baba sudah datang.
Beliau sedang memberitahukan rahasia tentang siklus dunia kepada kita. Sandiwara
ini sudah menjelang berakhir dan kita harus pulang ke rumah. Mengingat hal ini
dalam intelek Anda sangatlah mudah, tetapi ada beberapa anak di antara Anda yang
bahkan tidak mampu mengingat ini. Siklus ini sekarang sedang berakhir; kita
harus pulang ke rumah. Kita kemudian akan pergi ke dunia baru itu dan melakonkan
peran-peran kita. Selanjutnya, sesudah kita, si ini/si itu akan datang. Anda
mengetahui cara keseluruhan siklus ini berputar dan cara populasi dunia
berkembang. Dunia berubah dari baru menjadi lama dan dari lama menjadi baru.
Anda juga bisa melihat persiapan untuk penghancuran. Bencana-bencana alam juga
akan terjadi. Semua bom yang telah dibuat itu pasti juga akan digunakan. Akan
terjadi kerusakan yang dahsyat akibat bom-bom tersebut sehingga manusia tidak
perlu bertempur. Tentara akan dibebastugaskan dari angkatan bersenjata dan
bom-bom akan terus dijatuhkan. Maka, semua orang yang dibebastugaskan dari
pekerjaan mereka itu akan mati kelaparan. Semua ini akan terjadi. Apa yang akan
dilakukan oleh para prajurit pada waktu itu? Akan timbul banyak gempa bumi.
Bom-bom akan terus dijatuhkan. Orang-orang akan terus bunuh-membunuh.
Pertumpahan darah tanpa sebab harus terjadi. Itulah sebabnya, saat Anda datang
dan duduk di sini, pikirkanlah semua aspek ini. Teruslah mengingat hunian
kedamaian dan daratan kebahagiaan. Tanyalah hati Anda, “Apa yang saya ingat?”
Jika Anda tidak mengingat Sang Ayah, intelek Anda pasti mengembara ke tempat
lain. Dosa-dosa Anda tidak bisa terhapus dengan berbuat demikian. Status Anda
juga akan berkurang. Achcha, jika Anda tidak mampu mengingat Sang Ayah,
pikirkanlah tentang siklus. Maka, kebahagiaan Anda akan naik. Namun, jika Anda
tidak mengikuti shrimat, jika Anda tidak melakukan pelayanan, Anda tidak akan
mampu duduk di singgasana hati BapDada. Jika Anda tidak melakukan pelayanan,
Anda akan mengakibatkan penderitaan bagi banyak orang lain. Ada beberapa anak
yang menjadikan banyak orang sama seperti diri mereka dan membawa mereka kepada
Sang Ayah. Maka, Baba pun sangat senang melihat mereka. Achcha.
Kepada Anda,
anak-anak yang termanis, yang terkasih, yang telah lama hilang dan sekarang
telah ditemukan kembali, terimalah cinta kasih, salam, dan selamat pagi dari
Sang Ibu, Sang Ayah, BapDada. Ayah rohani mengucapkan namaste kepada anak-anak
rohani.
Intisari untuk
dharna:
1. Agar bisa
terus-menerus ceria setiap saat, ingatlah studi ini dan Sang Ayah yang
mengajarkannya kepada Anda, dalam intelek Anda. Selagi makan, minum, dan
melakukan segala aktivitas, perhatikan studi ini sepenuhnya.
2. Agar bisa duduk
di singgasana hati BapDada, ikutilah shrimat dan lakukanlah pelayanan untuk
membantu banyak orang menjadi sama seperti Anda. Jangan membuat siapa pun
menderita.
Berkah:
Semoga Anda
mampu mengendalikan mental Anda dan berkonsentrasi dengan suntikan melampaui
badan.
Dewasa ini, jika
seseorang tak terkendali, jika dia membuat banyak keributan, melompat ke sana
kemari, atau bertingkah layaknya orang tidak waras, dia disuntik untuk
menenangkan dirinya. Sama halnya, jika kekuatan pikiran Anda tidak berada di
dalam kendali Anda, berilah diri Anda suntikan melampaui badan. Maka, kekuatan
pikiran Anda tidak akan melompat ke sana kemari lagi. Anda akan mampu
berkonsentrasi dengan mudah. Namun, jika Anda menyerahkan tali kendali intelek
Anda kepada Sang Ayah, lalu menariknya kembali, mental Anda akan bekerja keras
tanpa ada perlunya. Sekarang, jadilah bebas dari kerja keras yang tak diperlukan.
Slogan:
Ingatlah
wujud leluhur Anda dalam kesadaran Anda dan milikilah belas kasih bagi semua
jiwa.
Sinyal Avyakt:
Teruslah menang dengan kesadaran wujud kombinasi.
Sebagaimana jiwa dan
badan melakukan perbuatan selagi berkombinasi, sama halnya, karma dan yoga juga
berkombinasi. Selagi melakukan perbuatan, jangan lupa mengingat Baba, dan selagi
mengingat Baba, jangan melupakan karma, karena gelar Anda adalah “karma yogi”.
Mereka, yang terus mengingat Baba selagi melakukan perbuatan, terus-menerus tak
terikat dan penuh cinta kasih sepanjang waktu; mereka selalu ringan. Di samping
berpengetahuan penuh, milikilah tahapan yang kuat. Biarlah tahapan
berpengetahuan penuh dan tahapan penuh kekuatan berkombinasi, sehingga pekerjaan
pendirian bisa berjalan dengan kecepatan tinggi.